Badboy and Stalker

By Dheaaatyaa

30.8K 2.3K 113

berawal dari ke ingin tahuan seorang gadis datar pada cowok most wanted di SMA Kencana. (namakamu) earthalia... More

Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Keenam
Ketujuh
Kedelapan
Kesembilan
Kesepuluh
Cerita ini di pending

Pertama

6.2K 285 12
By Dheaaatyaa

    

      Gadis yang baru saja turun dari  mobilnya itu terlihat kebingungan saat melihat siswa dan siswi SMA Kencana yang berlarian menuju sebuah sumber yang telah membuat formasi lingkaran besar.

     Seperti dugaannya sepertinya didalam lingkaran itu telah terjadi sesuatu. "(Namakamu)!!" suara melengking yang menyebut namanya membuat si pemilik nama mendelik.

     "Suara lo, sumpah cempreng banget kalo lagi teriak" ivana--pemilik suara melengking- memajukan bibirnya.

     Ivana dan (namakamu) berjalan beriringan menuju koridor kelas 11 dilantai dua. Tapi mata ivana tertarik pada kerumunan besar itu. "Wess ada drama apaan tuh ?" serunya dengan tampang kepo.

"Kayaknya kak iqbaal lagi deh"

     Ivana menoleh pada (namakamu) dengan tatapan jahil. "Kok lu bisa ngomong gitu ? Hayooo ???"

     (Namakamu) memutar matanya malas "ya.. Lo tahu lah kerjaan gua ngapain! Tapi awas aja lo bocorin semua tentang gua. Jangan salah bukan cuma mereka yang gua cari tahu. Tapi lo dan buyut-buyut lo" setelah mengatakan itu (namakamu) kembali berjalan menaiki tangga tanpa memperdulikan tatapan horor ivana kepadanya.

     "Eh-- (nam..) tungguin gua!" ivana berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan (namakamu).

     (Namakamu) menoleh ke arah lapangan basket yang sudah seperti semut yang menggerumungi gula.

     Terkaannya memang tidak bisa di ragukan. Ivana beruntung punya sahabat seperti (namakamu) yang berstatus sebagai master of stalker.

     (Namakamu) tahu semuanya. Mulai dari siapa yang pernah di bully abis-abisan di sekolah, sampai siapa yang menempelkan permen karet dibawah mejanya.

     "(Nam..) lo tahu ga?" tanya ivana menggantung dan dijawab dengan gelengan cepat "katanya dulu kak devan sama kak iq---

     "Kak devan sama kak iqbaal sahabatan kan dulunya ? Kayaknya lo telat ngasih tahu. Gua udah tahu itu dari kelas 10" jawab (namakamu) santai. Ivana saja sampai terpukau dengan kehebatannya.

     Ivana tidak mengeluarkan kata apapun lagi setelahnya. Karena mereka sudah berada di dalam kelasnya. Haram hukumnya jika (namakamu) mengumbar pengetahuannya tentang orang-orang yang ia jadikan sasaran. Dan haram juga untuk ivana jika ia membahas soal status (namakamu) sebagai master of stalker. Jangan tanya siapa yang membuat 'hukum haram' itu siapa. Karena kalian sudah pasti mengetahuinya. Siapa lagi kalo bukan sang stalker sendiri?

     Kelas terlihat sepi. Hanya ada beberapa murid didalamnya. Sisanya hanya tas-tasnya saja yang mewakili sang pemilik.

     "Lo ga tertarik buat liat mereka berantem gitu ? Kapan lagi liat cogan adu tinju?" ivana menaik turunkan alisnya membuat (namakamu) mendengus malas.

     "Bosen. Lagian gua tahu kok siapa yang kalah dan siapa yang menang"  jawabnya santai. Dan setelahnya ia meraih ponselnya dan mulai membuka aplikasi yang menemaninya beberapa hari terakhir ini.

     Ivana mengacuhkan ucapan (namakamu) dan beranjak keluar kelas untuk melihat apa yang terjadi disana. Mata ivana membulat melihat iqbaal yang melayangkan sebuah bogeman keras kepada devan.

     Sebenarnya ia sendiri bingung dengan apa alasan iqbaal dan devan menjadi musuh seperti ini. Berbeda dengan dua tahun yang lalu. Gosip soal retaknya hubungan iqbaal dengan devan sebagai sahabat itu melekat keras diingatan masyarakat sekolah.

     Sebenarnya ada kemungkinan bagi ivana tahu alasan itu. Ia memiliki sahabat seorang stalker. Stalker itu tahu semuanya. Tapi entah kenapa jika (namakamu) ditanya soal alasan itu pasti tidak akan menjawab.

     Pokoknya (namakamu) ga akan menjawab alasan-alasan iqbaal dan devan bertengkar seperti sekarang ini. Diluar hal itu (namakamu) selalu memberitahu segalanya kepada ivana.

     Sempat terlintas di kepala ivana jika (namakamu) menyukai salah satu antara devan dan iqbaal makanya dia gamau kasih tahu soal rahasia retaknya persahabatan dua cowok itu.

     Mata ivana membulat saat melihat devan mengeluarkan darah dari mulutnya. Dengan tangan yang memegangi perut, devan terbatuk-batuk mencipratkan darah dari mulutnya.

"Aaahhhhsss sakitt banget itu mah!"

"Gila parah banget!"

     Teriakan dan seruan heboh memenuhi penjuru sekolah seketika. Ivana tidak berkedip sedikit pun melihat devan yang terkapar dibawah sana. "Van, ke kantin yuk!" (namakamu) menepuk bahu ivana yang masih terpaku pada devan dibawah sana.

     Karena tidak mendengar jawaban akhirnya (namakamu) berdecak sebal "lo ngeliat apaa--" mata (namakamu) membulat sempurna saat melihat devan di bawah sana tersungkur tak berdaya.

"Kak devan!" pekiknya seraya menutup mulutnya tak percaya.

Ivana menggeleng tak percaya "ASTAGA KAK IQBAAL PARAH BANGET!"

     Ivana dengan penuh semangat menarik tangan (namakamu) untuk pergi ke lapangan. "Shh van. Sakit van!" ringis (namakamu) yang tidak di gubris oleh ivana.

     Ivana terus berlari dengan tangan yang masih menarik (namakamu) itu. "Misiiiii!!" teriaknya membuat sebuah peluang untuk dirinya menerobos ke dalam.

     (Namakamu) menarik nafas panjang saat telah berhasil berada di tempat paling depan kerumunan itu. Ivana histeris melihat iqbaal menginjak perut devan dengan nafasnya yang tersenggal.

     "Jangan main-main sama gua kalo lo gamau mati konyol!" ujar iqbaal dingin. Wajahnya berlumuran keringat dan terdapat beberapa luka lebam.

     Setelahnya iqbaal meninggalkan kerumunan itu dan juga devan yang terkapar dengan darah dimana-mana. Ia benar-benar kalah.

     "Ada apa ini !?" pak tohar--guru yang paling disegani-- itu datang memecah kerumunan.

     Melihat devan yang tak berdaya di tanah itu amarahnya memuncak. Bukan apa-apa. Tadi ada rapat guru di ruang guru. Jadi semua guru tidak tahu menahu jika ada pertengkaran separah ini.

     "Siapa yang melakukan ini !?!" tanyanya penuh amarah. Semua siswa dan siswi berlarian menuju kelas masing-masing kecuali ivana dan (namakamu) yang malah memperhatikan tubuh lemas devan.

     "Kak iqbaal pak" jawab ivana. Ivana sudah tidak kuat melihat seseorang terluka seperti devan saat ini. Terlebih ivana adalah salah satu dari ratusan gadis yang mengagumi seorang devan agraha ramadhan.

   🌟🌟🌟🌟🌟

     Iqbaal mendengus kesal saat ia di hampiri oleh seorang guru wanita cantik but sadis ini. Bu gebi.

     "Iqbaal!! Ikut saya ke ruang BK!" perintahnya menggema di sudut kelas 12-ipa 3 ini.

     Dengan wajah tanpa dosa iqbaal menatap bu gebi "loh ? Kenapa bu ? Kangen ? Kan baru kemarin kita ketemu di ruang BK masa udah kangen lagi aja bu ?"

     Bu gebi menatap iqbaal tajam, setajam silet "wahh bu gebi terpesona sama lo baal. Buktinya dia ga kedip tuh" ujar fajar disebelah iqbaal.

"Diam kamu!! Kalian berdua ikut saya ke ruang BK!"

     "Bu, saya engga ? Biasanya kita sepaket bertiga terus loh bu! Kalo perorangan nanti harganya lebih mahal" usul Randi di belakang iqbaal. Bu gebi memijit keningnya yang pusing dengan ketiga anak murid langganannya ini.

"Hhh-- baiklah! Kalian bertiga ikut saya cepat!"

     "Uhuyyy diajak sama cecan. Doakan kita ya teman-teman" seru fajar membuat seisi kelas tertawa.

     Iqbaal berjalan dengan angkuhnya menyusuri koridor kelas 12 yang berada dilantai 3. Sedangkan ruang BK ada di lantai 1.

     "Bugeb bohay juga ya?" desis fajar tapi entah karena suasana memang sepi atau suara fajar terlalu keras yang pasti bu gebi mendengar itu.

     "Sekali lagi kamu ngomong saya hukum bersihin wc belakang!" fajar bergidik ngeri. Soal wc belakang yang kotornya minta ampun itu dia ga berani ngelawan. Masalahnya walaupun udah di bersihin tiap hari pasti itu wc banyak kotoran manusia tak bertanggung jawabnya. Mungkin faktor air yang mampet juga kali tapi ngga tau deh pokoknya jijik banget.

      Lain dengan fajar dan randi yang sepanjang jalan menggoda bu gebi, iqbaal lebih baik diam dan sibuk dengan fikirannya sendiri.

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa detik yang lalu. Dan dalam hitungan menit saja kantin sudah sepadat tragedi 4 november kemarin.

"Yaallah.. Ini kita makan dimana anjir. Masuk aja susah. Liat napa padet banget!" ivana berdecak sebal. Pasalnya ia sangat amat lapar.

(Namakamu) menatap kantin yang sudah seperti pengungsian korban perang dunia. Padat.

"Ke koperasi aja sih. Kan ada roti" usul (namakamu) yang sudah kehabisan akal.

Wajah frustasi tampak jelas diwajah ivana. "Tapi gua mau makan nasi goreng (nam..). Demi apapun gua laper banget anjir!"

Bahu (namakamu) di tepuk oleh tangan kekar yang membuatnya kaget bukan main "khem!" suara itu mengiringi suara pekikan kaget (namakamu).

(Namakamu) menoleh dan mendapati cowok tampan yang menjadi pujaan hati gadis satu sekolah. Anjir kak devan!

"Kak devann!!!" pekik ivana heboh membuat seluruh mata tertuju padanya. Dan dalan hitungan detik ivana sudah menutup wajahnya karena malu.

Devan terkekeh geli melihat kelakuan idiot ivana "kalian yang tadi nolongin saya ?" tanya devan kepada dua cewek didepannya. (namakamu) menatap devan lekat-lekat. Baru kali ini (Namakamu) menatap devan sedekat ini. Selebihnya ia hanya melihat devan dari kejauhan.

"Ohhh.. Iy--

"Bukan kak! Kita cuma bantuin minta tolong ke anak cowok yang ada di tempat kejadian" (namakamu) memotong ucapan ivana. Karena ia tahu pasti ivana akan mencari kesempatan dalam kesempitan. Dan memang apa yang (namakamu) katakan itu benar.

Devan tersenyum manis membuat (namakamu) dan ivana lupa caranya bernafas dan berkedip. "Iya, tetap aja kalian juga nolongin saya. Ohiya! Nama kalian siapa ?" devan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Mata (namakamu) beralih pada tangan kokoh itu. Tapi hanya benerapa detik saja sebelum ivana menerima jabatan tangan itu. (Namakamu) memutar matanya jengkel.

"Ivana calista. Panggil aja ivana. Sayang juga boleh" ucap ivana yang di kalimat akhirnya hanya gumaman kecil tak terdengar.

"Kenapa ?" tanya devan yang menyadari ivana bergumam "engga kak" bantahnya.

"Kalo temennya ? Siapa namanya ?" devan melepaskan jabatan itu untuk beralih berkenalan dengan (namakamu).

(Namakamu) menyambut tangan itu ragu-ragu "(namakamu) eartalia. Panggil aja (namakamu)" ucapnya.

Devan mengangguk seraya melepaskan jabatan tangannya begitu juga (namakamu) "nama saya Devan agraha ramadhan. Panggil aja devan" ucapnya.

Devan melirik kantin yang penuh dengan penghuni sekolah. "Kalian ga kebagian tempat ya ?"

Ivana dan (namakamu) mengangguk "tapi gapapa kok kak. Kita juga mau ke kop-"

"Ikut saya" potong devan seraya berjalan mendahului dua cewek itu.

"Ahhh mimpi apa gua semalem anjirrr!!" dengan semangat ivana mengikuti jejak devan.

Sedangkan (namakamu) terpaku ditempatnya. Ia merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Kenapa dia seperti orang bego di depan devan. Apalagi ia membayangkan wajahnya yang tidak berkedip saat menatap devan terang-terangan.

❇❇❇❇

(Namakamu) masih terus membayangkan dirinya yang tampak bodoh di depan devan. Itu sangat amat memalukan. Harga dirinya sebagai stalker seketika hilang begitu mengingat kejadian tadi.

"Baiklah untuk hari ini cukup. Jangan lupa pr halaman 153 bagian pilihan ganda dan essay di kumpulkan minggu besok. Assalamualaikum" bu retno keluar dari kelas sebagai pelajaran terakhir.

(Namakamu) memasukan bukunya kedalam tasnya dan beriringan itu bel pulang pun terdengar. "(Nam..) lo dijemput ?" tanya ivana yang telah berdiri siap untuk pulang.

"Iya. Kakak gua jemput" jawab (namakamu) seraya berdiri dan berjalan menuju pintu bersama ivana.

Ivana meraih ponselnya yang bergetar. Sebuah pesan membuat ivana berjingkrak girang "(nam..) nyokap gua balik ke indo hari ini! Whaaaaa"

(Namakamu) terdiam sejenak lalu seperkian detik kemudian ia tersenyum "wahh salam ya buat tante rumi"

Ivana tak henti-hentinya berseru senang. Siapa juga yang ga seneng kalo ibunya pulang kerumah ? Apalagi ibunya selalu sibuk kerja kaya ivana gitu. Sekalinya pulang rasanya merdeka banget gitu.

(Namakamu) memperhatikan sekitar sekolah yang mulai sepi karna benerapa sudah pulang. Matanya menangkap 3 cowok pentolan yang tadi pagi bikin onar.

Iqbaal, Fajar dan Randi. Mereka bertiga bermain basket dengan sesekali tertawa. Dari raut wajahnya iqbaal terlihat biasa saja padahal banyak mata yang mengarah padanya. Ber-argumen soal dirinya.

'Walaupun dia kasar. Dia tetep pujaan dihati gua'

'Gua ngeri sama kak iqbaal anjir'

'Dia itu idaman banget. Kalo gua jadi pacarnya pasti dilindungin terus..'

(Namakamu) hanya menggeleng-geleng kan kepalanya. Fans iqbaal memang tidak bisa diragukan lagi. mereka akan membela dan memuja iqbaal apapun yang terjadi.

"Lo ngeselin banget anjir. Gua udah jalan sampe parkiran lo masih disini! Berak aja lo sana!" ivana mendengus kesal.

(Namakamu) tersadar bahwa dari tadi ia terlalu fokus membicarakan iqbaal. "Sorry"

"Kata nyokap gua dia beliin lo oleh-oleh dari malaysia" ucap ivana seraya mencolek dagu (namakamu) berusaha menggoda.

(Namakamu) berdecak kecil karena risih "apaan ? Ayam goreng mail ?" terka (namakamu) dengan tawa kecilnya.

"Si bego! Gatau gua juga yang pasti bukan ayam goreng!"

Mata (namakamu) menangkap sebuah mobil avanza silver ber-plat nomor B E4RT H4 itu terparkir sempurna di halaman parkiran.

Perempuan cantik melambaikan tangan kearahnya "Heyy!!" serunya.

(Namakamu) tersenyum kearahnya dan berlari kecil "kak olin!" sapanya dan lansung memeluk sharolin.

Sharolin earthalia kakak kandung dari (namakamu) itu baru saja tiba di indonesia tadi pagi. Dan baru sempat bertemu dengan (namakamu) hari ini. "Ternyata cuma sebulan ditinggal tugas ke london aja masih manja ya ?" ledek sharolin membuat (namakamu) melepaskan pelukannya dan berdecak sebal.

"Oke! Fine gua pulang sendiri" (namakamu) bersidekap dada.

"Wehhh kak olin. Yoooppp pakabar lo kak ?" seru ivana dengan heboh.

Sharolin terkekeh geli melihat teman adiknya yang satu ini "anjir lo van. Masih bantet ternyata, kira gua lo bakal jadi tinggi sepulang gua dari sana" ledeknya membuat ivana memanyunkan bibirnya.

"Udahlah pulang yuk. Capek gua kak" ujar (namakamu) seraya berjalan untuk masuk kedalam mobil.

"Katanya mau pulang sendiri ? Hahaha" sharolin tak henti-henti menggoda adiknya itu. "Van. Bareng ga ?" tawar sharolin.

"Duluan aja. Gua dijemput kok" jawab ivana lalu mengacungkan jempolnya. Sharolin hanya mengangguk "duluan ya" lalu masuk kedalam kursi kemudi. Disampingnya (namakamu) sudah duduk manis dengan jemari yang menari diatas layar ponselnya.

Sharolin melajukan mobilnya meninggalkan SMA Kencana. "Kaka kira kamu udah bisa menghargai waktu" sindiran sharolin tepat menyadarkan (namakamu).

"Setiap orang punya hobby kan ? Lagi pula aku seneng banget kaka udah pulang. Aku jadi ga sendirian dirumah" jawab (namakamu) yang tadi lansung memasukan ponselnya kedalam saku baju seragamnya.

❇❇❇❇

Ditempat inilah iqbaal dan teman-temannya menghabiskan waktu. Dilapangan basket pribadi milik iqbaal.

Fajar meng-shoot bola ke arah ring. "Yahhh!!" dengusnya saat bola terpental melewati ring.

"Kalo ga bisa mending gausah deh" Randi meraih bola yang sudah tergeletak di pinggir lapangan dan mendriblenya lalu meng-shoot bola ke arah ring. Dan yap! Bola itu masuk kedalam ring dengan sempurna.

Dengan wajah meremehkan randi memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya. "Najis muka lo mupeng anjir!" iqbaal melempar kaleng minuman kosong kearah randi.

"Sakit bego!" randi mengusap tangannya yang tadi melindungi kepalanya dari kaleng minuman.

"Ehh.. Lo pada tau ga sih ? Tadi ada dua cewek yang bantuin devan" fajar duduk disamping iqbaal yang sedang meminum minuman kaleng yang ke tiga.

"Wah tuh cewek nyari mati ternyata baal!" ujar randi heboh.

Iqbaal hanya mengendikkan bahunya. "Gua sih tinggal tunggu mainnya aja" jawabnya santai.

Drttt drttt

Ponsel iqbaal berdering dan terlihat disana ada tulisan zidny

Fajar yang ada disamping iqbaal terawa kecil melihat siapa yang nelpon "wehhh pacar nelpon wkwkwk"

Iqbaal memutar matanya malas. "Kayaknya zidny bakal menangin rekor terlama pacaran sama lo" ucap randi.

"Abis gimana ya.. Gua mau bikin kesan yang membekas di hatinya" ujar iqbaal dengan senyumnya.

Fajar dan randi sampai bergidik ngeri melihatnya "muka lo kaya setan anjir!"

"Stttt... Aku mau angkat telpon dulu. Kalian jangan bicik ya" ujar iqbaal membuat keheningan dengan tatapan geli dari kedua temannya.

'Halo ?'

'Iqbaaalllll... Kamu sama devan berantem ? Terus kamu ga papa kan ? Duh seandainya tadi aku sekolah pasti aku obatin luka kamu!"

Iqbaal memasang wajah jijiknya dan meragakan orang muntah. Sedangkan kedua temannya hanya menahan tawa. Iqbaal is true actor.

'Gue gapapa kok zee. Lo gausah khawatir. Katanya lo sakit kan ? Cepet sembuh deh ya'

'Makasih ya sayang. Besok aku masuk kok. Nanti aku bawain bekel buat kamu ya ?'

'Gausah gua bisa bawa sendiri kok. Btw udah dulu ya. Besok ketemu di sekolah ya. Jangan kaget, see you'

Iqbaal memutuskan sambungan telpon dan membuang nafas panjang "ternyata ekting itu lebih capek dari pada ngabisin nyawa orang ya"

Randi tertawa dibuatnya "jadi apa rencana lo selanjutnya ?"

TBC

Salam dhe

Ditulis tanggal 25 dan 30 oktober 2016
Disunting tanggal 11 desember 2016

Continue Reading

You'll Also Like

889K 43K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
389K 4.2K 84
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
27.3K 2.8K 21
Rosé yang manis dan Junhoe yang ramah [COMPLETED]