From Past And Now

By Tafataa

35K 1.5K 85

"PERGI KAU !!! Kau hanya menjadi aib keluarga disini. Mulai detik ini jangan sekalipun ku injakan kaki disini... More

Part one
Part dua
Part tiga
Part lima
Part enam
Part tujuh
Part delapan

Part empat

3.5K 175 11
By Tafataa

From Past And Now
Written by devafrn
Gaystory
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Clison berjalan kesebuah ruanan atasannya. Ya dia dipanggil oleh atasannya siapa lagi kalau bukan manager kafe tempatnya bekerja. Tidak perlu menebak-nebak apa yang akan terjadi karena clison sudah tahu apa yang menyebabkannya dipanggil oleh manager kafe. Karena insiden dirinya menampar scander yang tak lain adalah pengunjung kafe itu, managernya mendapatkan laporan dari pegawai lain dan kini saatnya dirinya yang dipanggil untuk menghadap sang atasan.

Saat sampai didepan ruangan atasan, dia membuka pintu yang tertutup itu. Clison berdoa semoga pekerjaannya tidak terancam karena hal itu. Dia mengakui kalau tindakannya itu bukanlah tindakan yang sepele. Apalagi disini dia hanya sebagai pekerja bawahan saja yang hanya pengantar pesanan dan mencatat pesanan pula.

Clison masuk dengan pelan serta menundukkan kepala. Saat sang manager mempersilahkannya duduk, maka dirinya duduk.

"Kamu tau apa kesalahanmu ?" tanya pria dihadapannya.

"Iya tuan saya tau" jawab clison dengan suara pelan.

"Begini clison. Kamu sebagai pegawai disini seharusnya tau bagaimana cara kamu untuk bersikap kepada pelanggan. Memang itu bukan sepenuhnya kesalahan kamu tapi dengan menampar pengunjung itu merupakan tindakan yang tidak sopan dan melanggar aturan kafe kita" jelas atasan yang membuatnya semakin menundukkan kepala.

"sa-saya mengerti tuan. Tapi saya hanya reflek menamparnya karena bertindak kurang ajar dengan saya. Jadi saya hanya membela diri saja" jawab clison.

"Saya mengerti clison. Tapi tindakan kamu itu bisa mencoreng nama baik kafe ini. Apalagi dengan adanya pelanggan lain yang melihat kejadian itu" clison hanya diam mendengarkan saja.

"Jadi dengan sangat menyesal saya harus memberhentikan kamu dari sini. Bukan hanya pegawai lain saja tapi pengunjung yang datang kesini kaget dengan tindakanmu" clison menatap kearah pria depannya ini dengan tidak percaya. Dia berharap kalau dirinya salah dengar. Berharap kalau telingannya tidak berfungsi sebentar jadi dia salah mendengar.

"Maaf tuan ?"

"Hmm.. Saya harus memberhentikan kamu bekerja disini clison. Silahkan mencari pekerjaan lain.. Saya doakan kamu mendapat pekerjaan yang lebih baik dari sini. Dan ini upah kamu selama bekerja dan ada uang tambahan untukmu" Clison menatap amplop putih yang diberikan oleh sang atasan kepadanya. Dia menerima amplop tersebut.

Dengan berat hati dia mengucapkan terima kasih kepada pria didepannya dan berjalan pelan keluar ruangan.

Setelah ini dia tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk mendapat pekerjaan. Mulai detik ini dia sudah menjadi pengangguran. Tapi dia tak akan mau berlama-lama. Jadi masih ada banyak waktu hari ini. Dia harus mencari pekerjaan langsung.

Clison mengambil tasnya dan mengganti seragam bekerjanya dengan baju kaos yang dipakai sebelum bekerja. Sebagian teman bekerjanya ada yang bersedih mendengar pemecatannya tapi tak sedikit juga yang menjelekkan bahkan senang karena dia dipecat. Dia hanya diam tersenyum mendengar ucapan-ucapan teman kerjanya yang menusuk hati.

Clison berjalan keluar kafe. Dia tidak tau harus kemana. Tidak tahu harus mencari pekerjaan di tempat mana. berkeliling dengan berjalan mungkin langkah satu-satunya karena dengan berjalan kaki akan lebih mudah mendapatkan informasi dan lebih teliti untuk melihat lowongan-lowongan pekerjaan yang tersedia.

Dia berjalan sambil mlihat kanan kirinya berharap menemukan sebuah kertas iklan lowongan pekerjaan. Nihil. Sudah berapa lama dia berjalan dan mencari tapi tidak menemukan satupun. Panas terik matahari terasa menyengat diatas kepalannya. Tapi itu tak akan melunturkan semangatnya. Yang ada di kepalannya saat ini hanyalah pekerjaan dan anak. Dia tak mungkin bisa menghidupi anaknya tanpa pekerjaan.

Rasa lapar mulai terasa. Mungkin dia harus beristirahat sebentar untuk mengisi dan mengumpulkan tenagannya. Dia mampir di sebuah toko roti. Dia membeli satu bungkus roti dan sebotol minuman untuk menghilangkan dahaganya. Duduk sebentar untuk menghilangkan rasa pegal dikaki. Setelah bebrapa menit beristirahat, Clison mulai berjalan dan mencari lowongan pekerjaan.

Entah sudah berapa lama dia mencari. Clison tetap tidak menemukan pekerjaan. Dia tak tau bagaimana jadinya kalau dia tidak cepat mendapat pekerjaan.

Clison terus berjalan dan berjalan hingga matanya menangkap sebuah kertas yang tertempel di dinding kaca yang bertuliskan membutuhkan pekerja. Tak menunggu lama, clison langsung berjalan kearah toko baju yang membuka lowongan pekerjaan tersebut.

Dengan sopan dan pelan clison membuka pintu toko baju tersebut. Pegawai toko baju itu tersenyum menyambut clison. Dia pun juga tersenyum membalas wanita yang menyambutnya. Clison bertanya kepada wanita didekat pintu tersebut apakah toko baju ini benar membuka lowongan pekerjaan.

Dia senang saat toko memang benar sedang membutuhkan pekerja. tapi, senyumannya luntur karena yang dibutuhkan adalah seorang pekerja wanita bukan laki-laki. Dengan sangat menyesal clison keluar dari toko tersebut. Kesal pasti. Ingin rasanya dia memaki dunia yang tidak adil dengannya. Tapi itu semua tidak ada gunannya. dan karena itulah clison berpikir bahwa dia harus berusaha. Berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

Dengan semangat semakin bertambah clison mencari-cari pekerjaan lagi. Hingga hari beranjak sore dia tidak berhenti. Untung sja dia sudah bilang ke sahabatnya kalau hari ini lebur. Clison baru teringat bagaimana keadaan anaknya. dia putuskan untuk menelpon sahabatnya untuk sekedar menanyakan keadaan anaknya. Lega saat dia mendengar suara anaknya yang baik-baik saja bahkan tertawa bahagia.

Ketika sahabatnya menanyakan bagaimana pekerjaannya, Clison tersenyum miris dan berbicara bahwa pekerjaannya baik-baik saja seperti hari biasannya. Bohong. Padahal dia sudah tidak mempunyai pekerjaan sama sekali. Bahkan kini dia harus berusaha lagi dan lagi untuk mendapatkan pekerjaan agar bisa menghidupi dirinya dan anaknya.

Clison terus berjalan dan berjalan hingga rasa haus dirasakannya lagi. Dia mencari sebuah minimarket untuk membeli minuman.

Setelah menemukan minimarket, lantas dia menuju tempat tersebut dan masuk setelah sampai. Clison mencari air mineral karena kalau dia membeli minuman bersoda ataupun yang mempunyai rasa, dia beranggapan kalau minuman seperti itu malah akan menambah rasa hausnya. Jadi dia hanya membeli air mineral saja.

Saat sudah mendapatkannya, clison bersiap untuk membayar minumannya ke kasir. Tapi ditengah perjalanan tak sengaja dia menabrak seseorang hingga barang belanjaan orang tersebut jatuh berserakan dilantai. Karena merasa tak enak, clison berjongkok untuk membantu orang tersebut mengambil barang-barang yang berserakan.

"Clison ? Ternyata kau yang menabrakku" dia kenal suara ini. Sangat jelas di indera pendengarannya kalau suara ini adalah suara yang beberapa jam dia dengar. Clison tak mau mendongak menghadap orang tersebut. Bahkan menjawab pertanyaan pria itu saja tidak. Setelah selesai dia membantu, lantar dia beri keranjang itu kepada pria didepannya ini dan bergegas menuju kasir setelahnya. Saat melewati pria tersebut tak sengaja mata mereka beradu.

Clison masih merasakan. Dia masih merasakan rasannya. Sangat terasa di dadanya saat matanya beradu dengan pria tersebut.

"Clison berhenti. Berhenti kubilang !" tidak. Dia tidak akan berhenti walaupun seberapa keras pria itu berteriak.

Dia merasa tangannya ditarik ke belakang. Karena dia ditarik kebelakang, jadi otomatis dia terseret. Dia dihentakkan ke dinding. Kalau saja dia di dorong ke rak penuh barang, mungkin semua barang-barang yang dijual itu akan berserakan bahkan kacau.

"Apa mau mu ha !?" teriak clison.

"Pelankan suaramu"

"Apa maumu ? Belum puas kau membuatku kehilangan pekerjaanku karena tindakan bodohmu itu !" Emosi clison pada pria tersebut.

"Kau kehilangan pekerjaan ? Bagus kalau begitu. Jadi kau cukup menikah denganku dan tak perlu bekerja lagi. Cukup berdiam diri di rumah saja" gila. Clison beranggapan pria didepannya ini sudah tidak waras.

"Apa kau bilang ? Menikah ? Cuihh tak akan aku mau menikah dengan bajingan seperti kau scander" Ucap clison dengan penuh tekanan di setiap kata.

"Kalau kau memang menganggapku bajingan tidak apa. Mungkin aku akan menjadi bajingan untuk mendapatkanmu clison. Ingat aku tak akan menyerah sebelum apa yang aku inginkan kudapatkan"

"dan yang aku inginkan sekarang hanyalah kau" lanjut scander. Clison tak mau menanggapi ucapan scander. Jadi, dia berontak untuk lepas dari kekangan scander dan pergi keluar.

saat berhasil lepas dan akan pergi. Ternyata dia menyadari kalau banyak orang yang menonton mereka. Dia hanya berdecak saja. Tak penting dan tak akan berguna baginya. Yang terpenting sekarang adalah pulang.

Ya mungkin dia akan mencari pekerjaan di hari besok. Hilang sudah semangatnya karena hanya satu orang yang berhasil mengacaukannya.

Dengan raut muka tetap emosi, clison berjalan keluar dari mini market tersebut. Dia merasa sial bagaimana bisa bertemu dengan pria yang sudah dianggapnya tidak ada. Bahkan dalam sehari sudah tiga kali dia bertemu dengan pria tersebut.

Sebenarnya, dia ingin pulang menggunakan bus atau taxi agar lebih cepat. Tapi dia masih memikirkan uang. Dia tak mau menghabiskan uang dengan cepat. Dia masih memikirkan kedepannya kalau dia belum bisa mendapatkan pekerjaan. Jadi dia rela berjalan untuk menuju rumah sheila. Walaupun dia merasa jarak antara dirinya dan rumah sahabatnya itu terlampau cukup jauh tapi dia akan tetap melakukannya.

Clison terus berjalan dan berjalan. Dia lupa untuk membeli minumannya tadi. Bukan lupa tapi tidak sempat membayar jadi dia hanya menaruh minuman itu di rak barang. Kini dirinya malah semakin merasa kehausan lagi. Ingin mampir ke toko sebentar untuk membeli minuman tapi dia tak mau membuang waktu. Jadi dia putuskan untuk melanjutkan perjalanannya.

Saat hari sudah gelap, Dia melihat rumah sahabatnya sudah dekat. Clison terus berjalan hingga sampai digerbang rumah sheila. Tanpa memencet bel atau apapun, dia menyelonong masuk kedalam hingga sampai didepan pintu rumah. Dia mengetok pintu tersebut dan tak lama pintu itu terbuka.

Sheila kaget dengan keadaan sahabatnya yang kacau sangat jelas wajah kelelahannya. Dia ingin menanyakan kenapa clison pulang cepat. Padahal sebelum bekerja dia sudah diberitahukan kalau clison pulang larut malam karena harus lembur bekernya. Tapi pertanyaan yang ingin dia lontarkan lebih baik dia tahan dulu karena tidak tega melihat wajah kelelahan clison.

sheila mempersilahkan clison untuk masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Setelahnya, dia pergi kedapur untuk membuatkan minuman.

"Nih minum dulu. Kulihat kau seperti kelelahan saja" uacap sheila sambil meletakkan minuman keatas meja.
Clison mengangguk dan langsung mengambil minuman yang diberi sheila. Dia menegak habis minuman itu.

"hey kau seperti tidak minum beberapa hari saja" ucap sheila.

"hah terimakasih. Iya aku memang kehausan. Kau tau aku dari tadi menahan haus" kata clison sambil menaruh gelas ketempat semula. Sheila memasang wajah bingung serta ingin tahu. sheila tau bahwa ada yang disembunyikan olehclison.

Ingat mereka sudah bersahabat sangat lama dan bahkan sampai menganggap seperti saudara.

Jadi dengan mudah sheila mengetahui tentang clison.

"Apa ?" tanya clison karena melihat raut muka sheila.

"Ada apa denganmu ? Kau sedang menyembunyikan sesuatu ? Dan kenapa kau pulang cepat. Bukannya tadi kau bilang kalau akan lembur sampai malam hari ini"

"Bisa tidak tanyanya satu-satu" emosi clison.

"Iya sudah jelaskan" sheila terus menuntuk clison untuk bicara jujur.

"Aku dipecat dari pekerjaanku" Ucap clison sambil melihat kann dan kirinya. Karena tau apa maksut sahabatnya, sheila memberitahukan clison kalau anaknya sedang bermain di depan televisi.

"bagaimana bisa ?" tanya sheila heran dan tak menutupi rasa kagetnya.

"tadi setelah aku bertemu dengan scander di halte, ternyata dia mengikutiku sampai di kafe. Dan aku tidak tau dia sengaja atau tidak yang jelas dia menciumku. Aku membela diriku sendiri jadi otomatis aku menamparnya didepan umum" jelas clison. Sheila kaget mendengarnya.

Rasa emosi langsung meluap dalam dirinya.

"Dasar bajingan bagaimana bisa dia melakukan itu denganmu. Bagus tampar saja dia. Jadi sekarang bagaimana ?"

"Aku tidak tau. Aku tadi berusaha mencari pekerjaan tapi tidak ketemu. Ada satu toko yang membuka lowongan pekerjaan tapi hanya untuk wanita saja" jelas clison.

"Ya kau cukup memakain baju wanita dan rambut palsu ah jangan lupa make up. Cukup kan"

"Dasar bodoh. Yang ada aku dianggap wanita jadi-jadian bodoh" jawab clison setengah tertawa. Bagaimana bisa sahabatnya mempunyai pemikiran sedangkal itu.

Bagaimana pun dia juga akan tetap kelihatan seperti pria karena memang dirinya adalah pria.

"aku besok akan berusaha mencari pekerjaan lagi" lanjut clison.

"Kenapa kau tidak bekerja ditempat ayahku saja ?" tanya sheila.

"Tidak aku tidak mau merepotkan kalian lagui. Sudah cukup kalian membantuku sampai sekarang. Aku hanya butuh pekerjaan saja kok. Mungkin besok aku akan mendapatkan pekerjaanku lagi"

Sheila tak bisa melarang clison kali ini. Karena dalam masalah ini, dia tidak berhak apapun. Dia hanya tidak ingin melihat sahabatnya tersiksa terus.

Cukup dulu saja sekarang dia tidak mau melihat sahabatnya sedih. 
Maka dari itu sheila rela melakukan apapun demi kebahagiaan sahabat satu-satu nya ini.

~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~

Continue Reading

You'll Also Like

33.1K 1.9K 42
Y/N is reincarnated in HI3rd as her/his favorite character, Houraiji Kyuushou. She finds herself in Nagazora, and starts to explore it, trying to fin...
326K 19K 41
You live in a different time zone Think I know what this is It's just the time's wrong
151K 4.1K 200
When Shi Qingluo, an agriculture expert, opened her eyes again after dying, she realised she had transmigrated as a farm girl in an ancient era. Her...
216K 1.1K 199
Mature content