From Past And Now

By Tafataa

35K 1.5K 85

"PERGI KAU !!! Kau hanya menjadi aib keluarga disini. Mulai detik ini jangan sekalipun ku injakan kaki disini... More

Part one
Part dua
Part empat
Part lima
Part enam
Part tujuh
Part delapan

Part tiga

4K 196 7
By Tafataa


From Past And Now
Written by devafrn
Gaystory
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

          Pagi ini clison bersiap-siap untuk ketempat kerjanya. Sebelum berangkat, dia sempatkan membuat sarapan untuknya dan untuk angel. Clison dengan memasukan sayuran kedalam rotinya dan tak lupa membuat segelas susu hangat untuk sang anak. Dia alihkan pandanganya kearah jam bulat yang menempel di dinding. Karena jam sudah menunjukan hampir pukul sembilan, maka dia cepatkan membuat sarapan karena tak ingin dirinya telat datang ketempat kerja.

Setelah menyelesaikan tugasnya membuat sarapan, dia berjalan kekamarnya untuk membangunkan anaknya. Dia buka pintu yang setengah tertutup dan langsung masuk kedalam kamar. Dia lihat anaknya yang masih tertidur dengan nyenyak di kasur. Dia tak tega membangunkan anaknya tapi ia harus membangunkannya. Dia goyangkan badan anaknya dengan pelan agar tak menyakiti angel. Tak lama gadis kecil lucu itu membuka matanya perlahan dan tersenyum saat papanya tersenyum. Ucapan selamat pagi pun menjadi pembuka kegiatan hari ini.

Setelah membangunkan sang anak, clison langsung menggendong angel menuju kamar mandi. Clison tak perlu memandikan angel karena ia beruntung anaknya sudah mandiri. Jadi clison hanya perlu menyiapkan pakaian yang akan anaknya pakai untuk hari ini. Clison membuka lemari dan memilih-milih pakaian. Setelah mengambil pakaian dari lemari, dia letakkan baju anaknya diatas tempat tidur dan dia langsung pergi menuju dapur. Sebelum menuju dapur tak lupa dia mengambil tasnya.

Clison menunggu anaknya untuk menyelesaikan mandi. Beruntungnya hari ini anaknya libur sekolah jadi dia bisa lembur kerja untuk menambah gajinya. Tak perlu kawatir dengan angel karena sahabatnya sheila sangat bersedia untuk menjaga angel seharian. Jangankan seharian bahkan sahabatnya itu pernah berkata kalau dirinya rela untuk mangasuh anaknya selamanya. Tentu saja clison marah dengan ucapan sahabatnya itu, karena dia merasa kalau tidak becus sama sekali untuk merawat anaknya sendiri.

"maaf papa angel mandinya lama" clison tersenyun saat mendengar suara anaknya.

"tidak apa. Ayo sekarang makan abis itu ketempat tante sheila" seketika raut muka angel menjadi semangat karena mendengar nama tante kesayangannya itu. Jadi angel langsung duduk dan melahap sarapan yang telah dibuat oleh sang papa.

Setelah makanan yang mereka makan sudah habis, lantas angel mengambil sepatunya sedangkan clison membersihkan piring dan gelas kotor bekas sarapan. Setelah semuanya selesai dia bersihkan, ia berjalan menyusul anaknya yanhg sedang duduk menunggu dirinya. Dia lihat sang anak sudah selesai memasang sepatu jadi tak mau membuang waktu lama ia langsung memakai sepatunya dan keluar. Tak lupa untuk menutup dan menggunci pintunya.

Mereka berdua berjalan menuju halte bus dengan clison menggandeng tangan mungil angel. Angel melompat-lompat kecil sambil berjalan. Clison menyadari itu dan dia tau kenapa anaknya sangat semangat. Jadi dia hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah anaknya. Saat sampai di sebuah halte yang paling dekat dengan tempat tinggalnya, clison menyuruh anaknya untuk duduk. Tak selang beberapa waktu, ada sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka. Clison bingung mobil siapa tapi dia masa bodoh dengan itu jadi dia tak perdulikanya.

"clison ?" karena merasa terpanggil, clison tolehkan kepalanya kearah sumber suara yang memanggilnya.

"iya sia..." ucapanya terputus saat melihat siapa orang yang memanggilnya tadi. Clison menepuk pipinya berharap ini hanya sebuah mimpi. Bahkan dia melihat sisi kanan dan kirinya apakan dia benar kalau dirinya berada di halte dan akhirnya dia kaget juga harus menerima kenyataan kalau orang dihadapannya ini memanglah nyata.

"siapa kau ?" tanya clison berharap kalau akting nya tidak akan diketahui.

"kau clison kan ?" tanya balik orang dihadapannya. Dia lihat orang dihadapannya ini merogoh saku dan mengeluarkan ponsel.

"ya benar kau clison. Akhinya aku menemukanmu" tidak. Clison harus lari. Dia tak mau bertemu dengan orang ini. Jadi clison menggendong anaknya dan langsung berjala pergi. Tak mungkin dia lari karena kalau dia lari maka anaknya akan bertanya kenapa dengan dirinya.

"clison jangan pergi" dia merasa kalau orang itu mengejar. Clison tak kuat dan akhirnya dia berhenti karena pergelangan tanganya dicekal oleh seseorang.

"siapa kau ? Kenapa mengejarku ?" tanya clison.

"kau harus tau fakta clison kalau dirimu itu tak ahli dalam berakting. Jadi berhenti untuk bertanya aku siapa" ucap orang tersebut. Clison mengakui itu.

"untuk apa kau kesini ?" tanya clison memandang seorang pria didepannya lalu mengalihkan pandanganya kearah anak dalam gendonganya yang terlihat bingung dengan situasi saat ini.

"aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu" pinta pria didepannya.

"maaf tidak ada waktu. Dan aku mohon jangan menghalagi jalanku karena aku harus bekerja" jawab clison.

"aku bisa mengantarmu"

"maaf aku tidak butuh bantuanmu. Sekarang pergilah kumohon" sontak pria didepannya ini membuka jalan untuknya. Beruntungnya ada taxi yang datang jadi dia putuskan untuk menaiki taxi karena tak mungkin dia menunggu bus datang sedangkan disini saja masih ada pria yang tak ingin dilihatnya. Setelah taxi berhenti didepannya, dia langsung masuk kedalam dan memberitahukan alamat sahabatnya kepada supir taxi.

Dia lihat jam di ponselnya ternyata sudah menunjukan setengah sepuluh berarti masih ada waktu satu jam setengah lagi sebelum dia masuk bekerja. Sekarang taxi yang dinaikinya bersama sang anak akhirnya sampai di depan sebuah rumah yang terbilang besar. Clison membayar uang taxi tadi dan langsung keluar. Sampai digerbang rumah, clison mengetuk pintu gerbang yang masih tertutup dan tak lama gerbang itu terbuka menun jukkan wanita seumuran dengannya.

"tante sheila" teriak angel langsung menghambur ke pelukan sahabat clison.

"masuk dulu sini" ucap sheila dan dijawab dengan anggukan oleh clison.

Sekarang , clison tenagh duduk diruang tamu sedangkan angel anaknya bermain dideoan televisi dengan boneka-boneka yanhg sheila punya. Clison menolehkan kepala saat merasa ada yang datang. Ternyata sahabatnya yang sedang membawa minuman.

"ini minum dulu clison sepertiya kau kelelahan" ucap sahabatnya sambil meletakkan gelas diatas meja.

"aku tadi bertemu dengannya" ucap clison yangh sontak membuat kepala sheila menoleh kearahnya.

"Scander ? Bagaimana bisa ?" Sheila bingung jelas bahkan kaget dengan ucapan clison.

"Tadi aku sedang menunggu bus di halte. Tapi sialnya aku malah bertemu denganya" jelas clison.
Sheila tak mau membahas ini lebih lama karena akan membut clison semakin sedih.

"Kau berangkat jam berapa ?" Sheila mengalihkan pembicaraan.

"Ah sebentar lagi. Oh iya mungkin aku nanti akan lembur bekerja" jawab clison.

"Oh baiklah. Kalau bisa tak usah pulang biar aku bisa main dengan si cantik itu" ucap sheila setengah bercanda.

"Jangan sampai dia tidur terlalu larut malam. Aku tak mau dia sakit" titah clison.

"Baiklah mom" mereka tertawa bersama setelah itu melupakan masalah yang barusan dia hadapi.

Karena sudah hampir masuk jam kerja, jadi clison putuskan untuk berpamitan ke sahabatnya dan pergi ketempat kerjanya. Untung saja tempat kerjanya tidak jauh dari tempat tinggal sheila. Jadi dia tidak capek untuk berangkat dan dia juga hanya perlu berjalan kaki saja mungkin hanya memakan waktu beberapa menit untuk sampai.

walaupun hari sudah hampir siang begini tetapi tempat pejalan kaki masih sepi mungkin hanya beberapa orang sjaa yang berlalu lalang di jalanan. Setelah berjalan menghabiskan waktu beberapa menit saja, kini dia sampai didepan sebuah kedai kopi yang cukup besar.

Ya...Clison disini bekerja sebagai pelayan kafe. Hanya ini yang mampu clison dapatkan karena hanya bermodalkan sekolah dan pengalaman hanya sebatas high school saja tidak cukup. Diua tau untuk mencari kerja di kota seperti ini harus berpengalaman minimal menempuh universitas. Maka dari itu dia langsung menerima saja untuk bekerja sebagai pelayan di kedai kopi. Dan lagipun dia cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan anaknya.

Clison masuk kedalam kedai kopi dan langsung poergi ike tempat belakang untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian khas pelayan disini. untung saja kedai tempat dia bekerja buka mulai jam akan siang hari jadi dia tak perlu tergesa-gesa hanya mengumpulkan tenaganya dan senyumannya saja.

"clison bisa kau buka tokonya sekarang" perintah sang atasan kepadanya dan seketika itu ia berjalan kedepan kedai untuk membuka pintu dan juga tirai yang menutupi jendela. Setelahnya dia menata tempat duduk dan meja agar terlihat rapi.

Para pembeli dan pengunjung mulai berdatangan. Clison berjalan kearah pengunjung dengan sebuah senyuman ramah yang mengembang di bibirnya. Dengan ramah dia menanyakan pesanan sang tamu dan tak lupa menulisnya disebuah kertas kecil dan pergi untuk menyampaikan pesanan setelahnya.

"clison" panggil sang manager kedai tersebut membuat ia menolehkan kepalanya dan berjalan kearah sang manager.

"iya mr ada apa memanggil saya ?" tanya clison dengan sopan.

"itu ada pengunjung yang baru datang dia duduk di dekat jendela" tunjuk sang manager kearah jendela. dia mengituki arah telunjuk atasannya.

"nah dia mau memesan tapi dia bilang. Dia ingin kau yang mencatat pesananya" jelas managernya dan diangguki olehnya. Clison berjalan meninggalkan sang manager untuk mencatat pesanan pengunjung tersebut.

"aneh-aneh saja orang jaman sekarang" gumam sang manager yang masih dapat di tangkap oleh indera pendengar clison.

Sekali lagi clison memasang senyuman ramah dan berjalan mendekat kearah pengunjung pria tersebut. Clison tak dapat melihat dengan jelas wajah sang poengunjung karena ia berada dibelakangnya sedangkan kepala pria tersebut menghadap kejendela.

"tuan anda ingin memesan apa ?" tanya clison ramah sambil menyiapkan kertas kecil dan sebuah pena.

"dua capuccino" clison mencatat pesanan pria tersebut dan pergi setelahnya.

"tapi kau yang harus mengantarkannya padaku" seketika clison menolehkan kepalanya kebelakang dan sekali lagi dia mengangguk. Ingatkan dia kalau pembeli adalah seorang raja. Jadi dia hanya menurutinya saja.

Clison menunggu pesanan pria tersebut selesai dibuat. Setelah selesai, Dia membawa nampan untuk mengantarkan pesanan. Dengan hati-hati dia bawa dua buah gelas berisi kopi tersebut. Karena dia tidak ingin menjatuhkan pesanan tersebut. Kalau jatuh bisa saja pekerjaannya yang akan menjadi jaminan.

Dia letakkan dua gelas kopi itu diatas meja pelangganya.

"ini pesanan anda tuan" ucapnya ramah.

"terimakasih.. Dan aku ingin kau menemaniku untuk meminum kopi ini" jelas dia bingung karena pria ini langsung menyuruhnya unuk menemani meminum kopi.

"maaf tuan tidak bisa. Saya masih banyak pekerjaan yang harus saya lakukan" tolaknya.

"kalau kau tak mau aku bisa saja memberitahukan kepada manager disini klau pelayananmu sungguh buruk" clison tidak bisa berkata-kata lagi. jadi dengan amat terpaksa dia mendudukan dirinya di kursi kosong. Dia masih bingung siapa pria di depannya ini. Dia tak dapat melihat wajah pria depannya ini karena tertutup dengan korang yang sedang dibaca oleh pria didepannya.

"aku ingin bertanya padamu" ucap pria di depannya ini.

"anda mau bertanya apa tuan ?" clison melihat kanan dan kirinya karena risih dia dilihatin orang apalagi teman kerjanya. Dia berpikir mungkin teman kerjanya bingung kenapa dirinya duduk dengan seorang pengungjung kedai.

"bagaimana perasaanmu jika ada orang yang tulus ingin kamu kembali dengannya tapi dirinya tidak mau karena suatu hal" jujur clison tak tau kenapa pria didepannya menanyakan hal ini. Tapi dia harus menjawabnya.

"kalau menurut saya itu semua tergantung apa yang dia lakukan. tapi namanya manusia juga ada salah dan aku yakin suatu saat dia akan mau kembali dengan tuan" jawab clison dengan tenang.

"jadi apa kau mau untuk kembali denganku ?" dia kaget dengan pertanyaan ini.

"si-siapa kau ?" clison takut kalau orang ini adalah orang yang sedang dia pikirkan.

"ini aku clison" ucap pria tersebut dengan membuka koran yang menutupi wajahnya sehingga clison dapat dengan jelas melihat wajah orang tersebut. Clison kaget bahkan dia sampai berdiri karena kagetnya. Dia tak menyangka kalau pria didepannya ini adalah orang yang tidka ingin dilihatnya.

"s-scander ? bagaimana bisa kau..." dia tak tau harus bagaimana lagi.

"iya ini aku. Apa kau mau kembali lagi denganku ? Dengan jawabanmu seperti itu pasti kau mau kembali denganku kan ?" tidak. Tidak lagi. Clison bersiap untuk pergi dari sini tapi sebuah tangan mencekal pergelangannya dan seketika dia merasa ditarik. Yang membuatnya semakin kaget adalah saat dia merasakan benda kenyal yang menempel di bibirnya. Clison mencoba untuk melepaskan ciuman itu. Setelah dengan sekuat tenanganya melepaskan, akhirnya dia berhasil melepaskan.

Plaakkk... bunyi sebuah tamparan yang membuat orang disekitar mereka sontak melihat kearah mereka. Clison berusaha kuat. Clison tak mau terlihat lemah.

"bajingan kau !" Ucapnya pada scander dan langsung pergi meninggalkan orang yang telah memaksanya berciuman. Sedangkan scander hanya mematung ditempatnya. Dia tak menyangka juga bisa melakukan hal tersebut. Jadi dia putuskan untuk pergi dari tempat itu. Tapi dia meninggalkan beberapa lembar uang dimeja sana.

~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~

Continue Reading

You'll Also Like

87.3K 2.2K 33
A little AU where Lucifer and Alastor secretly loves eachother and doesn't tell anyone about it, and also Alastor has a secret identity no one else k...
76.4K 3.4K 78
❤️
123K 4.5K 23
فيصل بحده وعصبيه نطق: ان ماخذيتك وربيتك ماكون ولد محمد الوجد ببرود وعناد : ان مارفضتك ماكون بنت تركي !
188K 4.3K 66
imagines as taylor swift as your mom and travis kelce as your dad