I'm Yours and You're Mine [Ve...

By Miraclein6

411K 16.9K 496

Aleyna seorang gadis yang diculik oleh pria tampan bernama Dave, ia merasa tidak pernah bertemu dan kenal den... More

Part 1
Part II
Part III
Part IV
Part V
Part VI
Part VII
Part VIII
Part IX
Part X
Part XI
Part XII
Part XIII
Part XIV
Part XV
Part XVI
Part XVII

Part XVIII

4.8K 140 20
By Miraclein6

Happy Reading


Part 18

Keesokan paginya, Aleyna bangun pagi pagi dan menyiapkan sarapan untuk Dave. 

Saat Dave terbangun, hal pertama yang dihirupnya adalah aroma harum dari masakan dan dia tahu itu sudah pasti istrinya.

Turun menuju dapur, Dave melihat Aleyna yang sedang sibuk menyiapkan sarapan. Berjalan mendekat ke arah istrinya yang sedang konsentrasi bahkan sampai tak menyadari ada orang yang medekat ke arahnya.

"Apa perlu bantuan?" Dave bersuara.

"Oh.. god!! " spontan Aleyna kaget karena suara yang tiba tiba muncul di saat dia sedang dengan seriusnya memasak sarapan terbaik untuk suaminya.

Dave terkikik melihat Aleyna yang terperanjat.

"Aku tidak bermaksud mengejutkanmu sayang. Sungguh " memasang puppy facenya, Dave mengedip ngedipkan matanya ke arah Aleyna.

Memutar bola matanya, "Sudah sudah.. mandi dulu sana" Aleyna mengusir Dave dari dapur. Menyuruh suaminya itu untuk mandi karena sebentar lagi dia sudah akan selesai.

Mendengar perintah istrinya, Dave berjalan menuju kamar mandi yang sebelumnya mengecup pelan bibir Aleyna.

Melihat Dave yang sengaja berjalan lenggak lenggok dengan hanya memakai celana dalam, Aleyna menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum.

Suara air mengalir terdengar, Aleyna kembali menyibukkan dirinya dengan bahan bahan makanan yang digunakannya untuk menyiapkan sarapan untuk Dave.

***

Meletakkan makanan yang sudah siap untuk disajikan itu di atas meja, Aleyna menunggu beberapa saat dengan kepala yang disandarkan pada tangannya dan mata yang fokus ke arah kamar mandi.

Sampai akhirnya Dave berjalan keluar dari kamar mandi dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk, terlebih hanya menggunakan handuk lainnya untuk mengganti boxer yang tadi dikenakannya.

Berlari menuju Dave, Aleyna menarik tangan Dave dan membawa pria itu menuju meja makan, menarik kursi nya dan mendudukkan Dave dengan handuk yang masih melekat di kepala pria itu.

Mengambil handuknya, Aleyna meletakkannya di sandaran kursi yang lain dan kembali ke tempat duduknya yang tadi.

"Silahkan di coba" mendorong sepiring sarapan yang terdiri dari bacon, sosis dan dua butir telur, Aleyna menatap penuh harap ke Dave.

"Setidaknya biarkan aku berpakaian terlebih dahulu" ucap Dave. Karena dia masih hanya mengenakan sehelai handuk saja.

"emm em" menggelengkan kepalanya tidak, Aleyna mengangkat alisnya dengan mata yang menunjukkan ke arah piring tersebut. Mendengar perkataan istrinya lagi, Dave mengangkat utensil yang telah disediakan Aleyna dan mulai makan.

Beberapa saat kemudian, Dave meletakkan utensilnya kembali setelah setiap sendokan yang dilakukan olehnya mampu membuat jantung Aleyna memompa lebih cepat.

"Bagimana bagaimana?" baru saja Dave mengelap bibirnya dengan napkin dan meneguk habis jus lemon yang juga disediakan oleh Aleyna, wanita itu sudah tidak sabar akan pendapat Dave mengenai masakan nya itu.

"Hmm.. masih bisa dimakan setidaknya, karena buktinya aku habiskan..." Aleyna masih menunngu lanjutan Dave tapi tak kunjung datang.

"Hanya itu?" dengan ekspresi dan nada ketidak percayaannya akan komentar Dave.

"Ya.. hanya itu."

"For Real?? Itu saja? Tidak ada yang woww gitu"

"Hmmm.." Dave berpikir sejenak

"Hm.. Tidak, tidak ada yang wow. Rasanya seperti sarapan yang biasanya" Dave melanjutkannya yang berhasil membuat Aleyna terbelalak.

"Bagaimana mungkin? Aku sudah belajar sungguh sungguh padahal." Tidak mau membuat Aleyna kecewa, Dave mencoba menenangkannya.

"Tapi ada yang spesial dari masakan ini." Aleyna sudah tak mau mendengar lagi ucapan dari Dave.

"Mau tau tidak?" Aleyna sudah membaringkan kepalanya di atas meja dan tak mempedulikan Dave yang sedang mencoba menyemangatinya dan Dave sudah sadar kalau dia sudah salah ucap. Pelajaran buat hari esok 'Jangan tidak mengghargai usaha istri' kalau sudah cemberut bisa bahaya.

Berdiri dari kursinya dan berjalan ke sebelah Aleyna, Dave menyamakan posisi bibirnya tepat di samping telinga Aleyna.

"Yang spesial itu adalah, dimasak oleh istri yang cantik dengan penuh cinta" mengucapkan kata kata itu dengan pelan dan sensual, Dave menutupnya dengan hembusan pelan ke daun telinga Aleyna yang membuat wanita itu merinding dan spontan mendorong Dave.

Dave tertawa melihat wajah Aleyna yang tambah cemberut.

"oke.. oke aku minta maaf, tapi sebagai konsumen aku memberikan review yang jujur loh untuk meningkatkan kualitas mu" mendengar itu, Aleyna mengangguk dengan bibir mayunnya yang langsung disambar oleh Dave. Melepaskan kecupannya, Dave mengambil handuknya yang telah ditinggalkan Aleyna di kursi.

"Aku siap siap untuk ke kantor dulu ya" Dave berjalan meninggalkan dapur menuju ke kamar yang ternyata diikuti oleh Aleyna yang bahkan lebih cepat darinya. Melewati dave, Aleyna sudah berada di closet mereka dan sudah memilihkan satu stel pakaian yang akan dikenakan oleh suaminya beserta dasi, jam tangan dan sepatu.

"Pilihan terbaik dari istri terbaik" ucap Aleyna. Membantu Dave mengenakan pakaiannya, Aleyna mencoba menjadi istri yang dapat membahagiakan suaminya. Setidaknya tidak menambah stress pria itu dan dapat membantu menguranginya.

"Sangat tampan" begitu kata kata yang keluar dari bibir Aleyna setelah Dave sudah siap dengan pakaiannya dan saatnya untuk menuju kantor.

***

Meraih tas kantornya dari Aleyna, Dave mengecup pipi Aleyna dan berjalan menuju mobil dengan Greg yang sudah menuggu di mobil dengan pintu terbuka.

Melambaikan tangannya ke arah Dave dan disambut pria itu. Greg menutup pintu mobil dan menundukkan kepalanya ke arah Aleyna yang juga dibalas wanita itu.

Masuk ke kursi supir, Greg menghidupkan mesin dan seketika mobil yang membawa suaminya itu melesat ke jalanan.

Aleyna menunggu sampai mobil Dave tak tampak dari pandangannya baru kemudian masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu rapat, masih belum sepenuhnya dia melupakan kejadian semalam yang menimpanya saat di market.

Siapa pria itu? Mengapa dia mengatakan hal yang aneh? Pacar? Memilih dia dari pada Dave? Apa maksudnya? Banyak pertanyaan pertanyaan yang berkecamuk di pikiran Aleyna, dan dia ragu apakan harus memberitahukannya pada Dave. Sehingga dia bisa menanyakan hal hal yang membuatnya gundah itu.

Dia yakin Dave akan membantunya.

Mungkin pria itu memang orang yang dikenalnya dulu, tapi saat melihat sikap dan wajah pria itu membuatnya ragu apakah dia memang pernah kenal dan bahkan berteman dengan orang itu?

Bahkan orang itu juga menyebutkan bahwa Aleyna lebih memilih dirinya ketimbang.. Dave? Kalau memang benar, aku yang dulu memang sangat bodoh. Bahkan anak kecil berumur lima tahun saja jika diberikan kesempatan untuk memilih salah satu dari kedua lelaki itu, sudah pasti pilihannya akan jatuh kepada Dave dan sepertinya pria itu tidak punya kesempatan sama sekali. Kalah telak.

Pria itu sangat kurus, bahkan rambutnya juga acak acakan. Tampak seperti orang yang sering mengkonsumsi alkohol dan obat obatan. Dapat Aleyna cium bau alkohol dari nafas yang dikeluarkannya pada saat itu.

A;eyna semakin penasaran dan ingin cepat cepat bertanya kepada Dave.

"Mungkin aku bisa menanyakannya di kantor" Aleyna setuju dengan idenya itu.

***

Ponsel Dave berdering di saku celananya, melihat nama Ale terpampang di layar Dave langsung menggeser tombol hijau itu.

"Ada apa sayang?"

"Apa kau sudah sampai di kantor?" tertawa kecil, Dave menggeleng gelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan Aleyna.

"Ini bahkan belum 10 menit Ale, bagaimana mungkin aku sudah bisa sampai"

"Aku tahu, aku tahu" dapat Dave bayangkan ekspresi Aleyna di seberang yang kembali membuatnya tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Aku akan bawa makan siang mu ya ke kantor,"

"tidak perlu Ale, kamu di rumah saja, aku bisa meminta Greg menjemputnya saja nanti"

"Ahh, tidak mau. Aku juga mau pergi lagian ada sesuatu yang mau aku tanyakan"

Sesuatu yang ingin ditanyakan. Sesuatu yang ingin ditanyakan oleh Aleyna membuat Dave tegang. Apa wanita itu mendapatkan bayangan dari kejadian masa lalunya lagi?

"Apa yang ingin ditanyakan Ale? Apa tidak bisa menunggu sampai aku pulang?"

Aleyna kembali merenungkan kata kata Dave, bagaimana kalau saat dia membuka pertanyaan itu malah berdampak ke pekerjaan Dave nantinya? Dia tahu dan sadar bahwa Dave orang yang sibuk, dan dia tidak mau menjadi beban untuknya. Sudah tidak membantu malah mengganggu. Dia tidak mau menjadi seperti itu.

"Hmm, oke deh. Tunggu kamu pulang nanti ya. Makan siang aku titipkan ke Greg saja. Bye Bye"

" Bye sayang". Dave menutup telepon, tatapannya lurus kedepan namun pikirannya kosong.

Setelah beberapa saat, Dave menghela nafas kasar. Greg melirik Tuannya itu dari kaca spion tengah, melihat Tuannya yang walau sudah mendapatkan wanita yang dicintainya itu namun masih saja tidak tenang.

Greg kembali fokus ke jalanan yang mulai macet.

"Jemput makan siang nanti Greg" Dave membaringkan tubuhnya ke tempat duduk.

"Baik Tuan" Jawaban singkat Greg menjadi akhir dari suara yang dihasilkan dari perjalanan itu sampai tiba di gedung perusahaan Dave.


25 Januari 2019


Miraclein6

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 111K 35
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...
415K 9.7K 61
bagaimana kalau hidup kamu yang awal nya bahagia dengan pekerjaan itu, malahan menjadi petaka untuk kamu sendiri. Pernikahan paksa akibat sebuah jeba...
3.4M 250K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...
477K 1.5K 9
Katya Shelomita memiliki insekuritas tinggi terhadap salah satu bagian tubuhnya sejak dia menginjak bangku SMP. Gadis manis yang mungil itu kehilang...