BTS'S ONESHOT COLLECTION

By Poechrtvt

4.2K 219 65

All my oneshot stories with BTS More

[2nd Event Jenk Rumpi] Phosphenes
Effervescence [V's]
Waste of time [Suga's]
Gaiety [J-Hope's]
Sappy [Suga's]
The Reasons [V's]
OB-LA-DI OB-LA-DA
No Dummy
Another Time
No Worries

Rocket Ship [ Jimin's ]

1.2K 50 7
By Poechrtvt

Ayo kita pergi jauh dari sini! Taehyung bilang ia punya Rocket-ship. Siapa tahu kita bisa pergi ke bulan.
.
.
.
.

Han Jo mencampakkan tas punggungnya ke kursi belakang mobil Jimin. Gadis itu mendengus ketika mendapati kekasihnya masih berada di depan pintu mobil sembari berbicara dengan salah satu anggota tim sorak. Jo dapat melihat dengan jelas bagaimana gadis yang berbicara dengan kekasihnya melingkarkan jari-jari lentiknya di lengan Jimin. Juga bagaimana gadis itu membusungkan dadanya dan bersentuhan dengan sisi tubuh Jimin. Sudah sangat jelas gadis itu mencoba menggoda kekasihnya. Jo kembali meradang ketika ia dapati kekasihnya mengulas senyum manis sembari melambai kearah gadis tersebut sebelum akhirnya membuka pintu mobil.


Dengan kesal, Han Jo membalikkan wajahnya menghadap ke jendela di sisinya. Tak ingin menatap wajah kekasihnya untuk saat ini. Dapat ia lihat dari sudut matanya Jimin masuk ke mobil masih dengan senyum tadi, membenarkan posisi duduknya, dan memasang sabuk pengaman. Dengan cepat Jo kembali mengalihkan perhatiannya ke arah luar jendela ketika Jimin beralih menatapnya.


Han Jo tidak mau berbicara dengan Jimin sekarang. Tidak akan.


"Jo, sabuk pengamanmu."


Dan Jo tidak mengindahkan perkataan Jimin. Gadis itu tetap menaruh fokusnya pada pemandangan luar jendela.

"Han Jo sayang, pasang sabuk pengamanmu atau kita tidak akan bisa pulang."


Lagi, gadis itu tidak mengindahkan perkataan kekasihnya. Malah ia beralih menggapai ponselnya dari dashboard mobil tanpa sedikitpun melirik ke arah Jimin.

Jimin menghela napasnya berat. Gadisnya sedang dalam mood yang buruk dan Jimin tahu pasti sebabnya adalah dirinya sendiri. Hanya ia tak tahu apa salahnya kali ini.

Sudah terbiasa dengan tingkah Han Jo yang seperti ini, Jimin memilih untuk tetap diam dan tidak bertanya. Ia tahu pasti Jo akan dengan sendirinya mengatakan masalahnya pada Jimin. Jadi, ia memutuskan untuk tidak mempedulikan segala tindakan Jo yang mengabaikannya dan bergerak sendiri untuk memasangkan sabuk pengaman di tubuh gadis itu.


Tangan Jimin bergerak mengacak pelan rambut kekasihnya, mendapat decihan dari sang gadis sebelum akhirnya menjalankan mobilnya meninggalkan lingkungan sekolah.

***

Sunyi menghiasi perjalan mereka menuju rumah. Han Jo yang tak henti-hentinya menghela napas berat dengan tangan dan dagu mengeras menahan amarah dan Park Jimin yang bersenandung selama perjalanan seolah-olah tak terjadi apa-apa di antara mereka walau sebenarnya pikirannya kalut dengan tingkah kekasihnya.


Apa yang dilakukan Jimin saat ini membuat Jo kembali menggerang kesal dan akhirnya memecah keheningan.

"Kenapa kau mengganti warna rambutmu?"


Pertanyaan yang terlontar dari bibir gadis itu membuat Jimin terlonjak dan refleks menginjak rem mobil disusul pekikkan keras dari Han Jo.


"PARK JIMIN KAU MAU MATI?!"


Jimin tak mengacuhkan lontaran amarah kekasihnya. Laki-laki itu malah berbalik menatap gadisnya tak percaya.


Jangan bilang ...


"Astaga Jo! Jangan bilang kau mendiamkanku seharian ini karna aku mengganti warna rambut?"


Jimin menatap kekasihnya tak percaya. Gadis di hadapannya terlihat mengerenyitkan dahinya lalu menunduk meratapi jari-jari mungilnya.


"Kau tidak mengerti," desis gadis itu pelan.


Jimin menghela napasnya pelan. Memakan waktu agar ia dapat mengendalikan suaranya untuk tidak meninggi di hadapan gadis tersebut.


"Apa yang aku tidak mengerti? Jelaskan padaku apa yang tidak aku mengerti. Oh Tuhan, Han Jo! Jika ini hanya karna masalah aku mengganti warna rambut, kau tidak perlu berlebihan seperti ini. Kukira kau suka warna abu----"

Han Jo berdecak kesal mengangkat kepalanya sebelum akhirnya berbicra.


"Berlebihan? Kau bilang aku berlebihan sedangkan faktanya aku berusaha menahan kekhawatiran agar kekasihku tidak dirampas oleh orang lain. Jimin, kau tak pernah tahu setiap kali kau mengganti warna rambutmu, puluhan gadis maupun laki-laki rela saling membunuh agar dapat berdiri di posisiku saat ini? Kau tidak sadar dengan tatapan gadis bar-bar di sekolah membicarakan tentang ketampananmu dari ujung ke ujung antero sekolah. Bahkan kau bisa lihat bagaimana seorang Mrs. Hong yang kerjanya duduk puluhan tahun di dalam perpustakan akhirnya memutuskan untuk keluar dari sarangnya hari ini hanya untuk melihatmu dan rambut barumu itu. Kau tidak akan mengerti karna kau tidak berada di posisiku."


Han Jo mengakhiri ucapannya lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya kembali keluar jendela.


Dan Jimin?


Laki-laki itu masih terpaku di tempat duduknya mencoba mencerna perkataan kekasihnya. Setelah beberapa menit berlalu barulah Jimin menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyum lebar. Menahan dirinya untuk tidak terkekeh di depan kekasihnya sekarang.


Ayolah, ini lucu dan mengharukan di saat yang bersamaan. Han Jo hanya tak ingin kehilangan dirinya. Han Jo sangat mencintanya. Dan Jimin sangat senang dengan fakta tersebut.


"Apa yang harus aku lakukan?" Jo bersuara lalu kembali menatap Jimin.


"Apa yang harus kita lakukan? Aku tidak ingin kehilanganmu." Han Jo merengut tanpa sadar mem-pout membuat Jimin berteriak dalam hati.


Aww, gadisnya sungguh menggemaskan!


"Ayo kita pergi jauh dari sini! Taehyung bilang ia punya Rocket Ship. Siapa tahu kita bisa pergi ke Bulan," Jimin berkata dengan senyum menghiasi wajahnya.


Han Jo mengangkat kepalanya tak percaya.

"Look! Aku serius dan kau menanggapinya seperti ini."


Jimin terkekeh lalu menarik Han Jo ke dalam dekapan hangatnya. Laki-laki itu tersenyun sembari mengusap pelan rambut kekasihnya.

"Aku serius, jika kita ke Bulan kau tidak perlu khawatir tentang aku akan direbut oleh orang lain. Taehyung bilang makhluk luar angkasa tidak suka pria kelewat seksi sepertiku, kau tahu? Kalau kau mau aku hubungi Taehyung sekarang agar ia segera menyiapkan Rocket Ship miliknya." Jimin berujar sembari tangannya terus bergerak mengelus pelan rambut Han Jo.


Han Jo terkekeh dan menggerakkan kedua tangannya untuk kembali memeluk Jimin. Menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik kekasihnya tersebut.


Rasa khawatirnya hilang seketika. Han Jo merasa bodoh sebelumnya ketika ia berpikir akan kehilangan Jimin. Nyatanya, ia tahu Jimin tidak akan meninggalkannya.


"Terima Kasih," ucap gadis itu pelan lalu bergerak mengecup pipi Jimin singkat.


Jimin mengulas senyum khasnya, "Kau mengerti, kan? Bagaimanapun, kau tidak perlu khawatir. Kita masih punya rocket ship milik Taehyung untuk pergi dari Bumi ini." Ujarnya lagi membuat Han Jo kembali tertawa.


Sunyi kembali menghiasi perjalanan mereka, kali ini dengan senyum menghiasi wajah keduanya.


"Jimin."


"Ya?"

"Kupikir, Bulan bukan tempat yang buruk. Bilang Taehyung siapkan Rocket ship-nya untuk liburan semester ini."


Walaupun mereka sama-sama tahu bahwa Taehyung tidak benar-benar memiliki Rocket ship.





The End

Continue Reading

You'll Also Like

431K 29.6K 45
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...
225K 11.6K 44
╰┈➤ *⋆❝ 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐤 𝐢'𝐝 𝐩𝐚𝐬𝐬 𝐮𝐩 𝐚 𝐟𝐫𝐞𝐞 𝐭𝐫𝐢𝐩 𝐭𝐨 𝐢𝐭𝐚𝐥𝐲? 𝐢 𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐤𝐞𝐞𝐩 𝐦𝐲 𝐩𝐚𝐬𝐬𝐩𝐨𝐫𝐭 𝐢𝐧 𝐦𝐲 �...
158K 3.4K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
178K 6.5K 93
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...