My Girl Is Military

By TriasAnditasari345

3.3K 144 16

Gadis Tangguh kehidupannya sempurna dengan ayah yang begitu menyayanginya, wajah dan tubuh yang cantik dan me... More

(Satu) Wanita Tangguh
(Dua)24 Jam Tanpa Istirahat
(Tiga) Kelulusan
(Empat) Kodrat Wanita
(Enam) Perhatian dan Kenyataan
(Tujuh) Populer

(Lima) Pertukaran Militer

370 19 6
By TriasAnditasari345

(Lima) Pertukaran Militer

''apa kau lupa akan ada seseorang yang memandumu selama di Belanda''

Val masih terdiam, tidak mau memulai pembicaraan yang akan berdampak sebuah perdebatan seperti hari kemarin.

''kita akan berangkat sebentar lagi''

Val berdiri dan membawa kopernya, diambilnya tiket itu dengan paksa dan langsung melewatinya, menyerahkan tiket dan paspornya pada petugas lalu masuk kedalam pesawat meninggalkan Daniel dibelakangnya.

Selama diperjalanan Val hanya tidur dan diam, dia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi yang akan membuatnya bertambah emosi.

''kau ingat dalam militer tidak memandang seorang wanita atau laki laki jadi Jendral hanya menyediakan satu apartemen untuk kita berdua''

Val sudah tidak sanggup lagi bertahan untuk tidak berbicara, menoleh kepada laki laki yang dengan sial duduk disebelahnya.

''apa kau berniat berada di Belanda sampai aku selesai dalam pertukaran kemiliteran ini?''

''aku kira kau tidak akan berbicara padaku sampai pertukaran kemiliteran ini berakhir tapi mendengar aku akan terus bersamamu kau langsung berbicara, kau lupa aku pemandumu?''senyum Daniel, bukan senyuman sinis atau senyum yang terpaksa dia keluarkan seperti yang diketahui Val, tapi jenis senyuman yang dia keluarkan dengan ikhlas membuat Val sedikit terpesona dengan senyuman itu.

Val hanya membuang muka dan tersenyum sinis, dia kira tidak akan bertemu dengan laki laki dingin ini karena yang dia tau laki laki ini yang menginginkan Val menjauh darinya.

''aku kira kau akan senang aku tidak berada di batlyon dalam waktu lama''ketus Val.

Pelatihan telah berlangsung, banyak sekali dari unit militer berbagai Negara mewakili berada disini, Val cukup senang karena ada 5 orang wanita disini, setidaknya dia bisa berteman dengan salah satu dari mereka dan jika beruntung mungkin mereka semua.

''kau Valleria kan?''

Wanita ini duduk didepan meja Val yang sedang istirahat dan menikmati black cofeenya.

''kau siapa?''

''aku Vivian''

Val masing mengerutkan dahinya, bingung itu kata yang tepat menggambarkan dirinya saat ini. seorang wanita yang tidak terlalu tinggi namun wajahnya yang putih, imut, bibirnya yang mungil dan rambut coklat panjangnya menambah kesan anggun.

''sepertinya Erfan belum menceritakanku padamu''

''maksudmu kak Erfan?''

''iya, aku Vivian Aleria''

''oh my, kau kekasih kak Erfan''hebaoh Val dengan menutup mulutnya tidak percaya.

''bisa dibilang begitu''

Val pernah tau cerita cinta kakak keduanya itu tapi Val tidak pernah tau seperti apa rupanya.

''kak Fery mengatakan kau akan ke Belanda untuk pertukaran kemiliteran disini''

''tapi bukankah kak Erfan sedang belajar di Roma?''

''kami sedang berjauhan''

Wanita ini sangat manis dengan senyuman hangatnya, sebuah seragam jas putih yang masih melekat ditubuhnya.

''Erfan sangat merindukanmu, apa kau tidak berniat untuk mengunjunginya?''

''aku baru saja menetap menjadi personel militer Amerika, mana mungkin aku langsung meminta cuti''

''benar juga''

''kenapa tidak bekerja di Roma saja''rasa penasaran Val membuatnya melontarkan pertanyaan itu.

''aku tidak ingin mengganggu Erfan''

Wanita ini sangat berbeda dengan Val dan jauh dari kata wanita tangguh.

''jadi ini wanita penyelamat yang kak Erfan ceritakan, seorang dokter militer yang berhasil membuat kakak usilnya itu bertekuk lutut karena kehadirannya''

''jadi benar kalian bertemu di sini?''

''ya, saat itu Erfan juga sama sepertimu melakukan pertukaran kemiliteran dan begitulah kami bertemu, dia terlalu ceroboh saat berlatih''

''tapi bukankah kecerobohannya membawa dampak baik bagi kalian''senyum jahil Val terlukis.

''itu keuntungannya''tawa keduanya begitu lepas.

Val dan wanita itu masih asik dengan perbincangan mereka hingga seorang laki laki mengganggu mereka berdua.

''5 menit lagi''

''baik''

Val langsung merapikan tempat makannya dan akan segera menuju lapangan latihan lagi.

''apa dia laki laki yang sedang berada hatimu?''tanya Vivian penasaran.

''apa maksud mbak Vivi, dia hanya pendampingku selama disini''

''dia..''

''dia laki laki yang dingin dan sangat membenciku, jangan berfikir dia menyukaiku begitupun denganku''potong Val.

''baiklah, kau dengar dia hanya memberimu 5 menit, pergilah''

''baiklah, senang bertemu denganmu, bisakah kita bertemu lagi''

''tentu saja, calon adik ipar''

Kening Val berkerut, bingung dan sepertinya apa yang diprediksi Val benar.

''apa aku salah jika aku mengatakan kak Erfan sudah melamarmu''

''tidak sayang, dia sudah sangat serius dengan hubungan ini''senyuman Vivian mengembang mengingat dia dan Erfan kekasihnya sudah menuju jenjang yang lebih serius.

''selamat akhirnya kau wanita yang bisa menaklukan laki laki usil dan ceroboh itu, aku pergi dulu''

Sepulang dari latihan Val dan Daniel tidak pernah berbicara, mereka hanya hidup dalam diam seakan tidak ada seorangpun didalam aprtemen ini. kemampuan memasaknya membuat Val selalu bangun pagi dan menyiapkan sarapan, makan siang, dan makan malam untuk mereka berdua, Val tidak pernah menanyakan apakah makanannya enak atau tidak yang dia tau Daniel selalu memakan semua makanan yang dimasak Val.

Sebulan berlalu yang Val isi dengan latihan, liburan dikamar dan percaya atau tidak Val tidak pernah berbicara apapun dengan Daniel begitupun Daniel.

''apa kau baik baik saja di Belanda''

Sebulan berlalu dan kini Val sudah kembali ke Amerika, tubuhnya memang lelah tapi kakaknya tidak akan memberinya ijin untuk istirahat sebelum menceritakan apa yang dia lakukan selama di Belanda.

''hmm''

''apa tidak ada yang mau kau ceritakan pada kakak dan mbak iparmu ini''

Mereka yang sedang makan malam disebuah restaurant setelah Fery menjemput Val dibandara beberapa menit yang lalu.

''tidak ada kak, ah...aku bertemu Vivian''

''kekasih Erfan?''

''hmm...''

''bagaimana kabarnya?''tanya Fery antusias.

''dia terlihat sangat baik baik saja walupun berjauhan dengan kak Er''

''baguslah, aku berharap Erfan cepat melamarnya''

''aku rasa sudah''

''benarkah?''kaget Fery.

''hmm...sepertinya mereka hanya menunggu kapan akan menikah''

''aku tidak sabar, Vian hebat bisa menaklukan Erfan yang sangat usil dan ceroboh''

''apa Niel memperlakukanmu dengan baik?''Fery mengalihkan pembicaraan.

''aku tidak bilang dia memperlakukanku dengan baik, tapi tidak ada yang buruk''

''apa terjadi sesuatu?''tanya Jenif.

Kakak iparnya ini memang sering mengkhawatirkan Val selayaknya adik kandungnya sendiri mengingat Val yang tinggal dalam keluarga yang keras dan dikelilingi oleh laki laki.

''tidak mbak, kami hanya tidak saling berbicara''

''selama sebulan penuh?''

Val hanya mengangguk, makanan yang kini berada ditangannya sudah tersisa sedikit.

''apa dia laki laki normal, mengingat kalian satu apartemen''

''apa kak Fer berharap terjadi sesuatu?''tuduh Val.

''tidak Val, hanya saja mana ada laki laki yang menolak pesonamu walaupun kau wanita yang tangguh sekalipun, kau adikku yang memiliki pesona yang tidak main main Val, gen ayah dan bunda memang tercampur dengan sempurna dalam dirimu, ck ck ck, aku heran dengan laki laki itu''

''Kak, hentikan omong kosongmu itu''

''tidurlah, aku dan Jenif akan pulang, besok kau harus kembali istirahat''

''hmm''

Memang Val tidak berbicara apapun pada Daniel, bukan karena membencinya hanya saja tidak ada yang ingin dia bicarakan dengan laki laki itu, dia terus berfikir apa yang akan dia bicarakan dengan laki laki itu tapi sepertinya tidak ada yang perlu dibicarakan dengan laki laki dingin itu.

Dor

Dor

Dor

Ketiga tembakan berhasil kena sasaran dengan tepat, tidak diragukan lagi jika Val memang ahli dalam semua bidang akademik mengingat Ayahnya mendidiknya dari umur 10 tahun.

''semuanya berlari lapangan 100 kali''

Mendengar perintah itu semuanya menghentikan aktivitasnya masing masing dan melakukan yang diperintahkan, semalam Val baru bisa tidur pukul 3 pagi karena menyelesaikan laporan yang akan dia berikan pada Jendralnya setelah melakukan pertukaran kemiliteran di Belanda. 13 putaran Val lakukan dengan lancar, bukan sesuatu yang sulit mengingat Val sudah pernah berlari 100 kali lapangan tapi kali ini tubuhnya memang tidak bisa terus melakukan perintah, di lari yang ke 67 Val sudah merasa sangat tidak sanggup.

''ada apa?''

Continue Reading

You'll Also Like

ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 108K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
541K 58.4K 37
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.1M 242K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
2.4M 128K 53
[PART MASIH LENGKAP] "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan den...