That Feeling [Z.M]

By baeanairene

9.2K 746 258

"Kamu adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan." [Cerita di private, harus follow author dulu kalo mau baca... More

3. Chit Chat
4. Puncak dan Sebuah Lagu
5. It's Me, Keira Vanessa... "Dirgara"
6. Heboh dan Sedikit Curiga
7. Questions and Party!
8. He's comeback?
9. He's comeback? (2)
Attention!
10. Kerja Kelompok
11. Zayn's Birthday
12. Dia dan Dinner
13. Penjelasan dan Kejelasan
14. Taruhan

2. Best Day or Bad Day?

883 72 14
By baeanairene

Zayn kini sudah duduk di bangkunya yang persis dibelakang bangku Deandra dan Keira. Ia tampak tidak peduli dengan teriakan Keira yang sangat memekakkan telinga. Kini telinga Zayn sudah disumpal dengar earphone dan sudah mengalun lagu bergenre RnB.

Kelas tampak sedikit sepi, beberapa siswa sedang melakukan aktivitas masing-masing. Ada yang sedang membaca buku, bermain ponsel, menjahili temannya, memakan bekal yang dibawa, dan lainnya. Aktivitas mereka terhenti ketika Bu Anisa, wali kelas mereka memasuki kelas.

"Selamat pagi." sapa Bu Anisa ramah.

"Pagi bu." jawab siswa XII B kompak.

"Oke, perkenalkan nama saya Anisa Prita. Kalian bisa memanggil saya Bu Anisa. Saya guru matematika sekaligus wali kelas kalian selama setahun." ucap Bu Anisa dengan tegas. "Saya akan membentuk pengurus kelas." sambungnya.

"Siapa yang waktu kelas XI meraih peringkat 3 besar silahkan maju kedepan." perintah Bu Anisa.

"Maju sono Kei. Waktu itu kan lo peringkat 2." bisik Deandra. Keira pun mengangguk lalu berjalan kedepan kelas. Didepan kelas sudah berdiri 2 orang yang tersenyum ramah kepadanya.

"Ada lagi?" tanya Bu Anisa.

"Zayn, bu! Dia peringkat 1 waktu kelas XI." teriak Louis membuat semua mata terarah kepada sosok Zayn yang cuma diam seakan tidak tertarik dengan keadaan sekitar.

"Benar yang dikatakan Louis, Zayn?" tanya Bu Anisa, Zayn hanya mengangguk lalu berjalan kedepan kelas tanpa harus menunggu Bu Anisa menyuruhnya.

"Baik, sekarang sudah ada 4 kandidat untuk menempati posisi ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris dan bendahara. Sebelum diadakan voting, silahkan perkenalkan diri kalian." perintah Bu Anisa.

"Nama saya Rio Arya Pratama. Dulu saya sebagai ketua kelas XI E. Kelas unggulan yang selalu menang lomba di sekolah, hehe." ucap Rio dengan nada bangga dan langsung disoraki oleh satu kelas.

"Nama saya Ariesta Jessica. Saya pernah menjabat menjadi pengurus kelas dan bisa dibilang sukses." ucap Ariesta dengan nada tak kalah bangga.

"Nama saya Keira Vanessa. Saya belum pernah jadi pengurus kelas sebelumnya, hehe. Mohon bantuannya ya teman-teman." ucap Keira dengan senyum manisnya.

Saat giliran Zayn memperkenalkan diri, ia hanya diam dan membuat Keira yang berdiri disebelahnya geram. Sampai akhirnya Bu Anisa menegurnya.

"Zayn, silahkan perkenalkan diri kamu." perintah Bu Anisa.

"Nama gue Zayn." ucap Zayn singkat dengan ekspresi datar.

"Ck! Dasar tembok!" batin Keira.

Bu Anisa menggelengkan kepala melihat tingkah Zayn.

"Baik, voting kita mulai." ucap Bu Anisa sambil membagikan kertas.

Para siswa langsung menuliskan nama dari kandidat pengurus kelas. 10 menit kemudian kertas dikumpulkan. Louis menuliskan di papan tulis sementara Niall yang membacakan nama pada kertas yang digulung menjadi kecil itu.

Zayn

Keira

Zayn

Zayn

Keira

Zayn

Keira

Ariesta

Zayn

Zayn

Rio

Begitu seterusnya sampai kertas ke-30 dibacakan. Mereka menghitung hasil voting yang dituliskan oleh Louis di papan tulis.

Zayn : 12
Keira : 10
Ariesta : 5
Rio : 3

"Oke, Ibu putuskan yang menjadi ketua kelas XII B adalah Zayn, wakilnya Keira, sekretaris Ariesta, bendahara Rio." ucap Bu Anisa dengan tegas.

"What! Si tembok jadi ketua kelas!? Gak salah tuh!?" batin Keira.

"Kalian siap?" tanya Bu Anisa kepada pengurus kelas yang baru.

"SIAP!" ucap mereka bertiga kecuali Zayn. Zayn hanya diam memasang wajah datarnya.

"Zayn, are u ready?" tanya Bu Anisa.

"Kalaupun saya nggak siap juga tetep saya jadi ketua kelasnya? Nggak bisa diganti?" ucap Zayn cuek seakan ia tidak terima menjadi seorang ketua kelas.

"Baik Zayn, kamu bertanggung jawab terhadap seluruh teman kamu." ucap Bu Anisa sambil menepuk pundak Zayn. Zayn hanya menatapnya datar.

"Untuk kalian para pengurus kelas." ucap Bu Anisa menatap kearah 4 orang yang berdiri didepannya. "Saya meminta data kelas, dan saya mau dikumpulkan sore ini juga." lanjut Bu Anisa. Keira tampak membulatkan matanya.

"Ada masalah, Keira Vanessa?" tanya Bu Anisa sambil menatap Keira.

"Ng-- nggak bu." jawab Keira gugup.

***

"Aah! Gue gamau lama-lama sama Zayn yang mukanya datar kayak tembok!" gerutu Keira sambil meminum es teh nya. Kini Keira, Deandra dan Maura berada di kantin.

"Gapapa kali, Kei! Kan lumayan bisa lama-lama sama cogan." goda Maura.

"Idih! Lo gatau aja ra gue sama dia kayak apa!" ucap Keira dengan nada malas.

"Jangan gitu, nanti benci jadi cinta lho." goda Deandra yang sukses membuat Keira memuntahkan siomay yang baru dimakannya.

"Lo kenapa sih, Kei? Jorok ih!" ucap Maura.

"Lo bilang apa tadi dey? Cinta? Hah? Gaksalah tuh!" ucap Keira sewot.

Deandra memutar matanya dengan malas. "Well, we will see. Bentar lagi juga jadian." goda Deandra.

"EEWWW!" teriak Keira sambil memutar matanya dan memasang muka jijik. Tiba-tiba ekspresi Deandra dan Maura berubah setelah melihat seseorang yang berdiri tepat dibelakang Keira. Keira menatap kedua sahabatnya dengan tatapan ada apa?

"Pulang sekolah gue tunggu di perpus." ucap Zayn dengan nada dingin lalu pergi dari hadapan Keira. Keira hanya diam mematung.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Keira dan Ariesta sudah berada di perpus dan memulai kegiatan mereka terlebih dahulu supaya tidak pulang malam. Keira tampak serius menatap layar macbook nya.

"Huh! Dasar cowok tukang ngaret!" gerutu Ariesta saat melihat Zayn dan Rio yang baru saja memasuki perpus.

"Biasa lah, tadi abis nemuin fans, iya nggak Zayn?" ucap Rio sambil menyenggol lengan Zayn, namun Zayn tidak menghiraukan karena matanya menatap kearah Keira yang terlihat fokus dengan layar macbook nya.

Merasa diabaikan oleh Zayn, Rio langsung melenggang duduk disamping Keira. "Woi!!! Ngapain lu!?" teriak Rio sukses membuat Keira kaget.

"Ih, dasar toa mesjid! Galiat apa gue lagi bikin struktur kelas." omel Keira.

"Iyeiye maap."

"Siapa suruh mulai duluan sebelum gue dateng?" ucap Zayn dengan nada sinis membuat pandangan Keira beralih dari layar macbook kini menatap kearah wajah datar Zayn.

"So? Gue harus nungguin lo gitu? Lo siapa emangnya, hah!?" ucap Keira dengan suara cemprengnya sambil berkacak pinggang.

"I'm leader." ucap Zayn singkat.

"So? Lo bangga gitu? Baru jadi ketua kelas. Bukan presiden." omel Keira dengan ketus.

"Udah, woi! Cinlok ae lu ntar." ucap Rio lalu tertawa. Keira dan Zayn kompak menatapnya dengan tatapan membunuh. "Just kidding!" ucap Rio dengan tangan berbentuk 'V'

"Gak lucu!" gerutu Keira.

Terjadi keheningan diantara mereka. Mereka yang dimaksud adalah Zayn dan Keira, karena dari tadi Rio hanya bercanda dengan Ariesta. Karena Rio tahu, Zayn dan Keira sedang tidak mood.

"Udah selesai nih! Tinggal kalian edit, udah ya gue mau pulang." ucap Keira lalu beranjak dari bangkunya. Tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang.

"Gak bisa." ucap Zayn.

Keira langsung melepas cengkraman Zayn kasar. "Kenapa? Toh tugas gue udah selesai. Lagian dari tadi lo semua cuma becanda, gimana mau selesai? Dan lo, Zayn." ucap Keira sambil menunjuk kearah wajah orang yang dimaksud. "Harusnya lo bisa atur temen lo. Secara lo itu k-e-t-u-a!" ucap Keira dengan jutek dan mengeja kata ketua.

"Karena gue ketua, jadi gue ngatur supaya lo nggak pulang duluan." ucap Zayn santai.

"Enak banget lo ngomong! Ini udah sore dan susah nyari angkot tau! Lo mau bikin gue luntang lantung di jalan kayak gembel, HAH!" bentak Keira.

Zayn hanya mengangkat bahunya seakan-akan tidak peduli. Sementara Rio dan Ariesta sedang melanjutkan tugasnya sambil sesekali menutup kupingnya karena suara cempreng Keira. Sementara Keira kembali duduk dengan wajah ditekuk. Dalam hatinya ia merutuki Zayn, sementara dalam hati Zayn, ia tertawa melihat ekspresi Keira.

"Apelo liat-liat!" bentak Keira sambil menatap Zayn sinis dan bibirnya yang dimajukan membuat ekspresi cemberut yang menggemaskan, bagi Zayn. Sementara Zayn langsung memalingkan wajahnya.

"Lucu." batin Zayn.

20 menit kemudian tugas mereka selesai. Mereka langsung mengirimkannya melalui email kepada Bu Anisa.

"Guys, gue balik duluan ya! Supir gue udah nunggu." ucap Ariesta yang dijawab anggukan oleh mereka.

"Oi, balik dulu yee. Mau jemput adek gue dulu." ucap Rio. "Anterin Keira pulang tuh Zayn." lanjut Rio lalu berlari karena ia tahu pasti Keira akan mengomelinya.

"Gimana?" tanya Zayn tiba-tiba tanpa menoleh kearah lawan bicaranya.

"Gimana apaan?" tanya Keira balik dengan nada jutek.

"Omongan Rio." jawab Zayn datar.

Deg!

Jantung Keira berdegub kencang. Secepat mungkin ia mengelaknya. "Omongan Rio yang mana? Daritadi kan tuh bocah ngomong mulu." ucap Keira pura-pura tidak tahu.

"Yaudah kalo nggak mau." ucap Zayn lalu berjalan meninggalkan Keira. "Asal lo tau, jam segini udah nggak ada angkot." sambungnya.

Keira melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Sedetik kemudian. "Zayn tungguuu!" teriaknya lalu berlari kearah Zayn dan menyamakan langkahnya.

***

Keadaannya hening, hanya terdengar suara radio yang diputar oleh Keira. Sesekali Keira bersenandung kecil menikmati lagu yang diputar. Namun kini suaranya tergantikan oleh suara rintikan hujan.

"Untung gue nggak naik angkot." ucap Keira. Zayn mendengarnya, tapi tidak merespon. Pandangannya tetap fokus ke depan.

"Zayn, AC nya matiin ya. D-i-n-g-i-n." ucap Keira dengan suara agak bergetar sambil memeluk dirinya sendiri tanda bahwa ia sedang kedinginan. Zayn hanya mengangguk.

Semenit kemudian mobil berhenti karena lampu merah. Zayn melepaskan jaketnya lalu memberikannya ke Keira. Keira menatapnya bingung.

"Pake." ucap Zayn.

"Nggak ah, bau." ucap Keira dengan nada meledek sambil menutup hidungnya.

"Nanti kalo lo masuk angin, gue nggak tanggung jawab." ucap Zayn seraya mengambil jaket tersebut. Namun langsung dicegah oleh Keira.

"Becanda kok, iya gue pake." ucap Keira lalu memakai jaket milik Zayn. Jaket yang sangat harum dan Keira menyukainya. Kini ia merasa lebih hangat. "Lagian lebay banget, kan gue nggak lagi ujan-ujanan." sambungnya.

Lampu lalulintas belum menampakkan warna hijau. Keira sedang menikmati hangat dan harumnya jaket Zayn. Tiba-tiba tangannya disentuh oleh seseorang. Keira menoleh dan mendapati Zayn sedang menggosok-gosokan tangannya yang menghangat lalu menempelkannya ke tangan dingin Keira sehingga Keira dapat merasakan hangatnya juga. Zayn menggenggam erat tangan Keira sementara Keira hanya diam membatu. Keira mengamati sekilah wajah Zayn yang kini hanya jarak sejengkal dengan dirinya. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah alami, bulu mata yang lentik, alis yang tebal dan mata yang indah pasti membuat siapa saja yang menatapnya akan jatuh cinta.

"Udah puas liatin gue nya?" ucap Zayn dengan nada datar. Keira langsung menarik tangannya dari genggaman Zayn lalu mengalihkan pandangannya ke jendela.

Sudah lima menit keadaan mobil hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Dari tadi Keira hanya merutuki dirinya yang ketahuan sedang memandangi Zayn.

"Ini belok ke kiri apa kanan?" tanya Zayn saat sampai di pertigaan.

"Ke kanan. Apartemen gue ada di samping cafe itu." ucap Keira sambil menunjuk kearah yang dituju.

Zayn langsung menjalankan perintahnya, taklama mereka sudah sampai di basement Apartemen Keira.

"Thankyou for everything, Zayn." ucap Keira lembut. "Jaketnya nanti gue cuci kok tenang aja." lanjutnya.

"Hm." gumam Zayn dengan wajah cool nya.

"Gue ke kamar ya! Ohiya lo hati-hati dijalan." ucap Keira lagi namun kini ditambah dengan senyum manisnya.

"Ya." ucap Zayn singkat.

Perlahan mobil Zayn meninggalkan basement. Keira langsung menuju lift ke lantai 10. Lalu menuju kamar bernomor 8. Setelah membukanya. Keira langsung menjatuhkan dirinya ke sofa. Entah perasaan sungguh susah ditebak. Di awal ia sangat tidak suka harus berlama-lama dengan Zayn. Namun kini ia merasa tidak rela harus berpisah dengan Zayn. Apa kata-kata Deandra benar? Ah, sudahlah.

Taklama ponselnya berdering notif dari line. Keira pun langsung membukanya.

Zayn added you as friend.

***

Holaaa!
Hayo gimana chaper 2 nya?
Zayn sama Keira nya udah greget belom? wkwk.
Btw nama gurunya diganti ya, hehe. But it's no problem, right?
Jangan lupa vote dan komennya ya genks for next chapt!

30 Sept 2016

***
You as Keira Vanessa
Divisualisasikan sama Camila Cabello ya, kalo kamu punya imajinasi yang lain silahkan :)

Eleanor Calder as Deandra Olivia

Barbara Palvin as Maura Gracia

Continue Reading

You'll Also Like

165K 14.2K 79
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
921K 8.8K 17
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
129K 13.9K 57
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
69.3K 6K 15
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...