Diva Marcella Priota
Sekarang sudah jam 15.09, yang berarti sudah saat nya pulang sekolah.
Diva dan Dita, sedang berjalan berdua di koridor sekolah untuk menuju gerbang.
"Div, hari ini mau ke mall gak? Temenin gue yuk." Ucap Dita seraya merayu Diva.
"Em––Aku gakbisa Dita, karna aku mau les, gapapakan?" Jelas Diva
"Les? Kerajinan banget lo,"
"Hm.. Mungkin ini buat kamu sekarang belajar itu gak bermanfaat Ta, tapi bener deh ini bermanfaat buat kamu nya tuh nanti," Kata Diva
Dita yang mendengar itu hanya tersenyum ketus, ia tidak habis fikir dengan jalan fikiran Diva Marcella sahabat nya ini, buat Dita belajar bisa kapan saja namun masa muda tidak akan pernah terulang. Ia tidak mau sahabat nya melewati masa muda nya dengan belajar.
"Div, denger gue!" Ucap Dita sembari melempar buku yang di baca Diva
"Lo boleh Div belajar boleh, tapi gue gak mau lo kehilangan masa muda lo buat belajar doang, gue tau lo pengen jadi dokter tapi belajar malah bikin lo tambah stress. Fikirin lagi deh Div, gue capek lama-lama ingetin lo," Jelas Dita lalu meninggalkan Diva yang berdiri mematung di tengah-tengah jalan koridor.
Diva ingin rasa nya mengejar Dita, namun Dita sudah terlalu cepat untuk di kejar.
-❤-
Sekarang Diva hanya pulang seorang diri, tak biasa nya dia sendiri seperti ini, tapi mau tidak mau Diva harus berani.
Di tengah jalan yang sepi, hanya suara kendaraan yang melaju Diva masih mengingat apa yang di ucapkan oleh sahabat nya itu.
Tanpa sadar hujan pun turun.
Diva berteduh di halte yang sepi dan dingin. Lalu Diva mendengar suara seseorang yang tengah berjalan kepadanya.
"Cantik.. sendiri aja nih?" Goda seorang lelaki berbadan besar.
"Kamu siapa? Mau apa?" Ucap Diva ketakutan, ia tidak bisa melihat jelas ke arah lelaki itu karna kacamata nya yang berembun.
"Siniin hp dan uang lo atau malem ini lo muasin gue, hah!?" Ancam lelaki itu.
Diva hanya bisa menahan ketakutan nya. Tak lama terdengar suara seseorang sedang memukul.
"Lo kalo berani jangan ditempat sepi dong, pergi atau gue buat lo mati di tempat?" Ancam lelaki yang membuat keributan itu.
Lelaki besar itu pun pergi.
"Makasih ya, kamu baik banget." Ucap Diva tersenyum melihat wajah lelaki itu.
Karna lelaki itu adalah lelaki yang di perhatikan oleh Diva di kantin, Deva.
"Iya sama-sama, biasa aja ko. Gue tadi cuma kasian aja sama lo. Lagian kita satu sekolah kan?" Tanya Deva.
"Kok tau?" Jawab Diva dengan pipi blushing nya.
"Iya. Tau lah kan lo pake seragam batik yang sama kaya gue," Jelas Deva dengan malas.
"Oh iya juga ya," Ucap Diva seraya menggaruk rambut nya yang tak gatal.
"Kalau gitu gue duluan ya, lo pulang hati-hati takut ada copet lagi," Ujar Deva.
"Hm, iya kamu juga hati-hati ya Deva." Jawab Diva.
Deva hanya tersenyum singkat, lalu pergi meninggal kan Diva.
Nih cewek, ko aneh? Udah SMA masih aja kaya bocah. Batin Deva
Sekarang adalah hari yang sangat bahagia untuk Diva, karna hari ini Deva berbaik hati untuk menolong nya.
--
Deva Prasetya
Selama di perjalanan, Deva memikirkan cewek tadi. Dia siapa?
Kok selama gue sekolah, gue gak pernah liat tuh cewek. Apa murid baru ya. Fikir Deva
Supaya tidak penasaran Deva segera massage Sarah lewat Line, karna Sarah adalah salah satu cewek yang terkenal di sekolah, ia pun bisa di bilang menyukai Deva namun, u know what i mean, right? Deva tidak menyukai Sarah.
LINE :
DevaP
19 : 40
Sar, lo kenal gak? Cewek Nerd, di kuncir kuda gitu pakai kacamata.
Sarah🌸
19 : 51
Anak XII IPA - 2?
DevaP
20 : 19
Kurang tau. yang pasti dia cupu, dan kayanya iya di seangkatan sama kita.
Sarah🌸
20 : 20
Itu Diva Marcella. Dia sahabat baik Dita Maheswari.
Jangan bilang lo suka sama dia?
Dev
Dia Nerd.
Sadar!
DevaP
20 : 41
No, oke terima kasih.
-❤-
Keesokan hari nya Deva masuk seperti biasa, ia sudah siap pada pukul 06.41, tapi Deva sering sekali telat sekolah.
"Hey mom, morning?" Sapa Deva lalu mencium Mom nya.
"Hey Honey, kamu mau sarapan?" Jawab Bella.
Lalu Deva duduk bersebelahan dengan Bella,"Yea, i'm hungry."
"Ohya, tumben Mom di rumah?" Tanya Deva.
"Kamu tidak suka Mom di rumah,hey?"
"No no, i like it. Tapi aku bingung aja," Jelas Deva seraya memakan roti nya.
Bella hanya menggeleng saja melihat sikap anak nya ini.
"Ohya, kamu di antar sama Pak Mahmud, okey?" Ucap Bella.
Deva tidak akan melawan jika itu sudah keputusan Mom nya. karna ia begitu menyayangi perempuan ini.
Selama 20 menit mereka sarapan, lalu Deva pamit untuk berangkat.
"Mom, aku pergi sekolah,okay? Love you." Pamit Deva seraya memeluk Bella.
"Ya, Love you too. Mom hari ini mau nyusul Dad ke Brazil, no problem?" Jawab Bella.
"Hm, ya. Take care, salam buat Dad. Bye Mom."
Deva pun pergi. Selama 35 menit, Deva menunggu macet. Bagi Deva telat tidak masalah karna ia tau semua guru akan memakluminya.
Di sekolah Deva adalah murid yang paling disayang oleh guru-guru.
Setelah sampai di sekolah, Deva mencari keberadaan Diva, ya cewek nerd itu.
"Hai Deva, tambah ganteng deh," Sapa Sarah seraya memeluk Deva.
"Bisa sana gak lo?" Ujar Deva, namun Deva hanya diam tidak mendorong Sarah karna ia tidak mau mengasari perempuan.
Sarah pun melepas pelukannya, karna ia tau Deva tidak membalas pelukan nya.
Deva melihat sikap Sarah, hanya bisa menggeleng kepala, namun ia melihat Dita Maheswari, sahabat Diva.
"Dita!!" Teriak Deva lalu menghampiri Dita.
"Deva, ada apa?" Jawab Dita dengan kaget, karna baru kali ini ia di sapa oleh Deva Prasetya setelah kejadian beberapa bulan yang lalu.
"Lo punya sahabat cewek nerd kan? Eh maksud gue Diva," Tanya Deva.
Dita yang mendengar itu kaget setengah mati, mana bisa Deva mengenal Diva?
"Iya, kenapa?" Jawab Dita dengan gugup.
"Oh, gapapa. Yaudah thanks," Ujar Deva, lalu pergi dari hadapan Dita.
Kok bisa ya, Deva kenal sama Diva. Gue gak akan ngasih tau kalo Deva nyariin lo karna gue gak mau lo dapet cinta yang salah Div. Batin Dita
--
Sementara itu, Diva tidak masuk sekolah karna sakit, ia sedari tadi malam hanya senyum-senyum, karna memikirkan kejadian kemarin sore.
Citra merasa aneh melihat sikap putri nya ini, lalu ia menghampiri Diva. "Hey, kamu ini kenapa?" Tanya Citra kepada Diva
"Hm, gapapa bun, ohiya udah nelp guru ku kan?" Ujar Diva, namun senyum Diva tak pernah hilang dari wajah nya.
"Iya, sudah. Kamu kalo kuat kebawah ya makan," Citra pun keluar dari kamar Diva.
Hae, yey seneng banget readers nya udah 36, makasih yang udah baca yaa semoga menghibur, loplop. :)