Author POV
Woah jadi si Gabby udah sampe nih di LA gimana kalian pengen gak?
Pengenlah. Yang buat aja pengen apa lagi yang baca.. Ye gak ye gak? Gaaakkk.
Oke abaikan.
First day at LA. Pagi ini Gabby belum bangun, barang-barang nya masih berserakan, dia terlalu lelah untuk merapikannya bahkan untuk membuka matanya
Mom gabby masuk diam diam dan membersihkan kamar Gabby, merapikan pakaian yang ada dikoper dan memindahkannya di lemari.
"Gabby bangun gabb" ucap mom menggoyang-goyangkan tubuh gabby
"15 menit lagi mom" erang Gabby
"Cepet bangun kebo. Kita mau jalan jalan" ucap mom
Gabby yang mendengarnya langsung melompat dan duduk ditepi tempat tidur dengan tegak.
"Kemana mom?" tanya Gabby antusias
"Rahasia dong. Ntar kalo dikasi tau bukan rahasia namanya" ucap mom
"Yaelah mom" ucap Gabby kesal tapi penasaran
"Udah buruan mandi mom bersihin kamarmu dulu" ucap mom
"Iya mom" ucap gabby menuju kamar mandi.
10 menit kemudian Gabby keluar dari kamar mandi dan melihat laptop diatas meja belajar dengan rapih, buku-buku kesayangan Gabby tersusun diraknya, koperpun sudah hilang dari tempat semula. Dia mengambil croop tee dan skirt selutut dan segera memakainya, tak lupa dengan sneakers kesayangannya. Setelah rapih dia menuju kebawah menemui mom.
"Thanks mom"ucap Gabby setelah didepan mom
"Your welcome. Ayo berangkat" ucap mom
"Ayo" sahut Gabby menuju pintu utama.
Mom dan Gabby keluar rumah disambut dengan sapaan hangat tetangga yang sedang membersihkan taman, menyiram bunga, olah raga, semua bersantai di weekend ini.
"Hi new neighbor" sapa seorang perempuan paruh baya yang sedang menyirami bunga
"Hi" ucap mom dan Gabby bersamaan.
"Kalian mau datang keacara BBQ Party dirumahku malam ini?" tawarnya
"Sounds good. Aku Jillian Anderson" ucap mom menyodorkan tangan
"Aku Liz Hemmings. Aku juga baru kemarin pindah kesini" ucap Liz menyalami mom
"Hai aunty, Aku Gabriella Anderson. Panggil saja Gabby" ucap Gabby menyodorkan tangan
"Hai Gabby. Panggil mom aja ya?" tanya liz menyalami Gabby. gabby hanya mengangguk
"Kalian mau kemana?" tanya liz
"Jalan-jalan mau menghafal jalanan sini" ucap mom
"Oh. Apakah kalian butuh bantuan? Aku bisa menyuruh anakku untuk menemani kalian" ucap liz
Gabby dan mom saling pandang.
"Tak perlu repot repot mom. Kami juga ingin berolahraga sedikit" ucap Gabby
"Ohh seperti itu" ucap liz mengangguk mengerti
"Umm. Liz kita duluan ya?" ucap mom
"Baiklah Jill. Jangan lupa nanti malam datanglah kerumahku" ucap liz
"Pastinya. Bye mom Liz" ucap Gabby melambaikan tangan dan berjalan menjauh dari kediaman Hemmings.
"Disini orang baru diperlakukan seperti raja ya mom?" tanya Gabby
"Iya, mungkin sudah kebiasaan ramah mereka" ucap mom
Gabby mengangguk setuju.
Tak lama mereka sampai ditaman.
"Ini taman kota?" tanya Gabby
"Gak tau. Tapi mana mungkin coba tamannya kecil sempit banget lagi soalnya ada lapangan basket tuh disana" ucap mom menunjuk lapangan berjaring.
"Ha? Basket! Mom ayok liat mom" ucap Gabby menarik tangan mom
"Sabar kali" ucap mom menyamai langkah nya Gabby.
Mereka menuju lapangan tadi dan memasukinya.
"Gabby, rame banget tau?. Balik yuk" ucap mom
"Aaahh. Mom gabby masih mau disini" ucap Gabby merengek macam bayi.
"Mom tinggal aja ya?. Kamu tau kan arah kerumah?" tanya mom
"Aku tau mom. Yasudah hati-hati ya mom" ucap Gabby duduk dikursi tepi lapangan basket.
"Ini buat kamu kalo laper" ucap mom memberikan beberapa dolar.
"Makasih mom" ucap Gabby.
"Mom tinggal ya?.." tanya mom
"Ya mom. Bye jaga dirimu mom" ucap Gabby
"Bye kau juga sayang" mom pun keluar dari lapangan.
Mom meninggalkan anaknya dilapangan itu. Sebenernya mom mau ngajakin Gabby ke counter buat beli HP tapi udah keburu nemuin lapangan basket itu. Jadi mom gak bisa maksain Gabby soalnya Gabby hobby banget liatin anak-anak main bola basket, Tapi dianya sendiri gak bisa main bola basket. Ckckckc. Mom membeli Hp buat Gabby untuk hadiah ulang tahun yang ke 16. Jadi biar surprise mo gak ngajakin Gabby. Kan kebetulan banget tuh dia nge stuck sama Basketnya.
Gabby POV
Well maafkan author yang belum memperkenalkanku pada kalian semua. Jadi, berdirinya saya disini untuk mememperkenalkan diri.
Hi Aku Gabriella Anderson panggil saja aku Gabby. Umurku 15 tahun. Welk gak lama lagi 16 kok tinggal ngitung hari wkwk
Tempat tanggal lahir: Jakarta, 8 September 2000.
Social media:
Facebook: MariaGaby
Insta belom punya tapi author udah.
Dan sosmed yang lain juga belom
Orang belum dibeliin Hp gimana mau buka sosmed?.
"Heii! Awasss" teriak seseorang membuatku terkejut
Dug
Dan semuanya gelap.
Author POV
Dilapangan Gabby ngelamun. Entahlah apa yang dilamunin gue gak tau padahal dia tadi perkenalan bukan ngelamun. Benerkan?
Tanpa dia sadari bola basket melayang kearahnya dan terpentok kepalanya sampe bolanya mantul dari kepalanya. Dia pingsan. Gatau deh. Paling gara-gara kaget terus kepentok bola dan pingsan.
"Heii, heii lo gak napa-napa kan?"
"Woi bangun!!"
"Woii lo gak mati kan?"
"Apaan sih lo. Tolol banget jadi orang. Udahlah angkatin bawa kerumah mom Liz"
Who is them?
Mereka mengangkat dan meletakan Gabby dibangku tengah dan dipangkuin sama 2 orang yang lainnya.
5menit kemudian mereka sampai dikediaman keluarga Hemmings.
"Taro mana nih?"
"Taro kamar gue aja"
"Loh kids? Siapa ini?" tanya mom liz
"Anu mom gatau tadi kepentok bola basket pas dia mau lepar ke ring eh kenanya kedia" ucap si laki-laki berambut hitam menjelaskan sambil menunjuk tersangka.
"Yaudah. Mom mau buatin makanan dulu buat dia. Jagain lo ya! Awas gak bertanggung jawab" ucap liz sinis pada tersangka.
"Siip mom" ucapnya tak berdosa
"Buruan bukain pintu. Berat tau" ucap pria berambut hijau(?)
"Ya sorry. Buruan masukin" ucap tersangkanya.
"Bro gue balik ya. Mom udah telepon" ucap pria bermata hazel itu.
"Yoi. Ti-ati bro" ucap tersangka
"Gue juga ah. Pr belom kelar" ucap pria berambut hijau (?) tadi.
"Tumben lo rajin" ejek si tersangka
"Gapapalah sekali sekali" ucapnya
"Gue balik ya bro. Disuruh mali nemenin shoping" ucap pria berambut hitam
"Yaudahlah. Ati-ati ya kalian semua" ucap tersangka diambang pintu. Setelah teman temannya pulang dia masuk kekamar. Mandi dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai mom liz masuk dan meletakan makanan disebelah kasur.
"Mom belanja buat keperluan nanti malem ya. Kamu dirumah aja, ntar kalo dia sadar langsung suapin. Terus kalo mau pulang anterin" cerocos mom liz panjang x lebar.
"Iya mom" ucap si tersangka.
Gabby POV
Ugh kepalaku pusing. Siapapun kau yang melemparku bola basket aku akan menyuruhmu mengajariku basket sampai aku bisa! Heheh.
"Nggh" erangku karena silau cahaya matahari menyengat mataku
Apa aku tadi pingsan?
"Kau sudah sadar.. Huh syukurlah." ucap orang disebelahku.
Wait
1
3
5
"aaaaaa mau apa kau disini? Aku dimana? Siapa kau? Kau menculikku ya?" tanyaku seraya melemparkan bantal ke wajahnya.
"Stop!Stop! Denger gue gak ngapa-ngapain lo. Lo tadi pingsan kena bola basketyang gue lempar" ucapnya
"Hei ada apa didalam?" tanya mom liz yang tiba-tiba nongol diselipan pintu.
"Gabby kau disini?" tanya mom liz
Aku memandang laki-laki dengan pandangan jelaskan-semuanya.
"Uh. Jadi gini mom kaya yang dibilang Calum tadi. Aku mau ngelempar bola ke ring basket tapi mantul kering basketnya terus mantul kekelapanya dia terus dia pingsan deh" ucapnya menjelaskan
"Yatuhan kau ini nakal ya Luke!. Sekarang minta maaf padanya" ucap mom Liz yang sepertinya menyebut nama orang ini
"Baik mom. Hey dengar aku minta maaf" ucapnya. Itu Fake!
"Tak apa selagi kau gak ngapa-ngapain aku tadi" ucapku
"Gue gak ngapa-ngapain lo! Dih PD amat" ucap nya
"Biarin wle" ucapku menjulurkan lidah
"Mom Liz Gabby pulang duluan ya? Takut mom nyariin" ucapku pamit
"Iya. Hati-hati. Jangan lupa nanti malam datang kerumah yaa?!" tanya liz dari dapur
"Oke mom" ucapku
"Bye Gabby" ucap mom liz mengantarku kedepan pintu
"Bye mom Liz" sargahku keluar dari rumah tadi aku dicegat sama anaknya yang weirdo itu.
"Heh tunggu!" teriaknya
"Gausah tereak kali. Gue masih disini. Ada apaan?" tanyaku sakrastik
"Rumah lo mana biar gue anterin" ucapnya
"Gausah. Ntar ngerepotin" ucapku melihat wajahnya orangnya tinggi banget kek jerapah.
"Gapapa kali sekalian gue minta maaf" ucapnya
"Gausah kali. Oh ya buat permintaan maaf lo gue minta satu" ucapku
"Apaan?" tanyanya
"Gue mau minta diajarin basket sampe gue bisa" ucapmu smirk
"Iya deh. Tapi biarin gue nganterin lo"ucapnya
" gausah kali"ucapku lagi
"Gue gak nerima tolakan!" ucapnya
Gue terkekeh "Rumah gue disamping lo kali!" ucapku
"Beneran? Yeu gak bilang dari tadi lo" ucapnya
"Salah sendiri gak nanya wle" ucapku menjulurkan lidah dan berjalan kerumahku
Akupun masuk kedalam rumah dan menutupnya.. Mom belum pulang
Gue kesepian. Bosen. Gak ada temen. Temen, tetangga satu aneh banget. Auh ah gue buka laptop aja ngeskype BestFriend gue. Childhood gue.
Skype (Left Gabby Right Daniel)
"Woi dan" bentakku
"Nyelo ae mbak. Apaan? Muka lo pucet. Lo gapapa?" tanya daniel
"Heheh. Maafkan mbak ya. Mas yang cakep Kangen nih.Ha masa sih. Paling gara-gara gue pingsan kali" ucapku
"Ciiiee kangen. Gue juga nih. Hah lo pingsan? Gimana ceritanya?" tanya Daniel
"Itu tuh kan tadi gue kelapangan basket yang deket taman nah tau tau gue kepentok bola basket. Pelakunya kalo minta maaf gak ikhlas lagi udah gitu Tetangga gue lagi" ucapku menahan tangis
"Yeu pake nangis segala. Kan gue gak tega jadinya" ucap Daniel
"Udah gausah nangis. Gue kan juga ikutan nangis ntar"
"Iya deh.", ucapku menyeka air mata
" Btw gimana kabar lo di Indo?" tanya Daniel
"Gue baik. Gue udah gak di Indo by the way. Lo sendiri apa kabar?"
"Oh baguslah. Gue juga baik What lo gak di Indo? Terus lo dimana?" tanya daniel kaget
"Gue moving ke LA sama keluarga soalnya kerjaan dad dipindah disini" ucapku
"Wtf. Yang bener lo? Sekolah dimana lo?"
"Iya beneran. Di LA HighSchool.Besok senin udah masuk" ucapku
"Ee yang bener lo bril, gua juga sekolah disitu kali. eh eh besok senin gue tunggu lo didepan gerbang. Gue mau malakin lo"
Gabril itu nickname yang berikan daniel. Saat kutanya kepana gak panggil Gabby aja katanya "Biar beda sama yang lain. Lo kan kesayangan gue" gituh.
"Yatuhan. Maafkan kesalahan dd. dd punya salah apa sama abang" ucapku menangos
"Salahlo adalah satu, lo pindah ke LA gak bilang-bilang gue, dua lo udah buat gue kangen setengah mati sama lo tiga gue mau.." ucap Daniel menggantungkan
"Mau ngapain lo. Gue takut deh jadinya. Jangan-jangan lo mau ngapa-ngapain gue lagi" kataku sambil sembunyi dibawah meja
"Haha. Takut banget lo. Gak lah. Pokoknya adadeh. Tunggu aja besok" kata daniel smirk.
"Ya in aja dah"
"Eh btw rumah lo mana?" tanya Daniel
"Disini" ucapku
"Alamatnya oon"
"Yaelah lo kali yang oon. orang lo nanyanya rumah gue mana bukannya alamat rumah gue mana" ucapku
"Ya maap. Mana alamatnya?"
"St. Louis no 15" ucapku
"Gak jauh dari perumahan gue tuh" ucapnya
"Terus gue harus bilang wow gituh?"
"Gausah. Eh udahan dulu yaa. Byee" Daniel mengakhiri panggilan.
Eiya gue lupa kalo Daniel pindah ke LA lebih dulu ketimbang gue. Dan pas denger Daniel pindahan ke LA gue gak mau makan, maunya nangis mulu ngunciin diri dikamar.
Oke abaikan. Mending gue tidur.
***
[Edited]