How to keep relationship with...

由 Billboardx

32.4K 3.5K 1.1K

[7 Agustus 2016] Disney Alison wanita berparas cantik yang sedang menjalin hubungan dengan Harry Styles. Suda... 更多

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10

Chapter 7

2.6K 326 69
由 Billboardx

Aku memutuskan untuk menemui Zayn dan mendengarkan semua penjelasanya. Rasa pensaranku lebih besar di bandingkan dengan rasa bersalahku dengan Harry. Astaga, maaf kan aku Harry. Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi antara kau dan Zayn. Oh semoga saja Harry tak tahu aku akan bertemu dengan Zayn malam ini.

Kami sedang bersantai dengan Harry di atas ranjang. Melihat kearah jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Aku masih mempunyai waktu satu jam lagi untuk bertemu dengan Zayn. Dan kurasa, Satu jam lagi Harry juga sudah tertidur.

Harry merapatkan tubuhnya dengan tubuhku. Kepalanya di sandarkan di atas dadaku dengan tangan dan kakinya yang mengurungku. Aku memainkan rambut keritingnya sesekali melihat ke arah jam. Entahlah, aku hanya merasa jika aku tidak boleh datang terlambat untuk menemui Zayn.

"Sayang."

"Hmm."

"Lihat aku."

"Aku ngantuk Disney."

"Ih sebentar Harry."

Dengan perlahan Harry menegakan sedikit kepalanya untuk melihatku. Matanya sayu dan bibirnya mengerucut seperti bebek. Badan kami masih tetap bersatu sehingga jarakku dan Harry sangatlah dekat. Uh tampanya!

"Ada apa?"

Aku menangkup pipinya namun Harry semakin sengaja memberatkan wajahnya sehingga kini wajahnya mengkerut seperti alien. Dasar manja.

"Kau lelah?" Tanyaku.

"Um tidak." Harry mengangkat wajahnya.

"Kau lapar?"

"Tidak juga."

"Kau mau tidur?"

"Tadinya."

"Kau mencintaiku?"

"Apa?"

"Sudah jawab saja."

"Tidak. Aku mencintai ibumu."

Aku mengernyit. "Kau mencintai ibuku?"

Harry mengangguk lalu tersenyum. Sial. Tak mungkin ia mencintai ibuku, bertemu saja tidak pernah.

"Tidak mungkin."

Ia terkekeh lalu mencium pipiku dan terus turus menciumi rahangku.

"Aku mencintai ibumu karena ia sudah melahirkan putri secantik dirimu, sayang."

Aku tersenyum lalu meremas rambutnya. Sentuhan Harry seperti aliran listrik yang menyambar. Begitu hidup dan dapat menggetarkan seluruh tubuhku. 

"Dasar pembual."

Ia menarik wajahnya kembali dan melihatku. "Terserah. Kau ada apa memanggilku tadi?

Good Disney, ia kembali dingin.

"Um, tidak ada. Aku hanya ingin melihat wajah jelek mu saja."

"Kau bilang wajahku jelek?"

Aku mengangguk lalu menggigit bibir bawahku.

"Ya, kau jelek. Kau pacarku yang jelek." Aku tertawa kecil lalu mencuri ciuman di bibirnya.

"Kau mengatakan aku jelek, dan sekarang kau menciumku." Ujarnya sarkas lalu merentangkan tubuhnya menghadap langit-langit.

Aku berusaha menahan tawaku lalu berbalik arah menidih setengah tubuhnya. Harry nampak tak peduli dan terus melihat langit-langit kamarku.

"Kau marah?"

Ia tak menjawab.

"Hei, aku hanya bercanda sayang." Aku tersenyum manis ke arahnya lalu beranjak naik ke atas perutnya.

Kini mata kami bertemu. Ia tak merasa keberatan saat aku menaiki tubuhnya. Oh seriously? Apa tubuhku seringan itu?

"Harry, jangan marah ya? Aku hanya bercanda." Aku tersenyum seraya memainkan jariku di atas dadanya dan terus turun menyulusuri ke arah perutnya.

Tiba-tiba tak di sangka Harry memutar balikan tubuhku sehingga kini ia berada di atasku. Aku terkejut sekaligus senang. Entahlah, aku hanya menginginkan dirinya beberapa menit sebelum bertemu dengan Zayn.

Harry mencium bibirku lembut dan terus turun menciumi rahangku. Beberapa kali aku merasakan Harry sedang meninggalkan kissmark di leherku. Aku melengguh nikmat, oh ini sangat luar biasa.

Ia  langsung membuka kaus yang kupakai dan meninggalkan bra merahku. kini bibir nya kembali melumat bibirku dengan tangan yang bermain di atas dadaku. Aku meremas rambutnya kencang seraya mengerang nikmat.

"Ah Harry.. "

Tak lama aku merasakan Harry mengangkat wajahnya lalu melihatku. Tubuhku sudah memanas dan aku ingin sekali bercinta denganya malam ini, namun..

"Kau ingin bercinta malam ini?" Tanya Harry seperti biasa sebelum kami memulainya. Uh, ia memang laki-laki yang sopan. Dan tentu saja ia adalah idaman para wanita. Kalian juga mengidamkanya bukan?

Tunggu, bercinta memerlukan waktu yang lama. Oh Tidak, kali ini kau harus menolaknya Disney. Ini semua demi Harry.

"Tidak. Aku sudah mengantuk Harry. Selamat malam." Aku mengecup bibirnya cepat dan langsung merubah posisiku memunggunginya.

"Baiklah, selamat malam Disney." Ia mencium ujung bahuku dan tanganya langsung meligkar memeluku dari belakang.

Maafkan aku Harry..

----

Aku tidak benar-benar tertidur. Aku melihat ke arah jam hampir munjukan pukul 9 malam. Aku menoleh sedikit kebalakang melihat Harry sudah pulas tertidur dengan keadaan memeluku. Aku tidak tega untuk memindahkan tanganya, namun bagaimana lagi, aku harus datang menemui Zayn.

Aku beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi. Terdapat cukup banyak bercak pink di leherku. Aku terkekeh singkat mengingat ulah Harry. Jika saja aku tak ada janji dengan Zayn mungkin kami masih bermain di ranjang saat ini. Astaga, apa yau kau pikirkan Disney!

Setelah bersiap-siap. Aku mengirimi Zayn pesan singkat jika aku akan segera pergi. Namun sebelum pergi, aku menarik selimut untuk Harry lalu mencium dahinya lama. Merasa sudah aman, aku langsung berlalu pergi ke starbuks di dekat rumahku. Dan tak perlu waktu lama, aku sudah sampai di tempat tujuan dengan meminjam mobil Harry.

Aku melihat sekeliling dan melihat Zayn menduduki kursi paling pojok dekat jendela. Dengan langkah semakin berat, aku berjalan ke arahnya dan berusaha untuk bernafas normal. Tidak ada yang ku ragukan lagi untuk menemuinya. Hanya saja, apa aku salah jika menemuinya?

Oh shit! Kau tidak salah Disney. Ia hanya ingin menjelaskan perihal kemarin, setelah selesai kau bisa langsung pergi. Ya, aku harus segera pergi sebelum Harry menyadari ketiadaanku di sebelahnya.

"Hai." Aku menyapa Zayn membuatnya menoleh lalu tersenyum.

"Ah akhirnya kau datang juga. Ku kira Harry tak akan mengizinkanmu."

Memang tidak.

"Bisa kau cepat menjelaskanya? Aku tidak punya banyak waktu."

Zayn mendelik. "Tidak ingin pesan duhulu?"

"Tidak,  terimakasih."

"Baiklah," Ia menghembuskan nafasnya berat lalu tersenyum manis. Eh, tidak tidak! Hanya senyum Harry yang manis, tidak ada yang lain!

"Setelah kau meninggalkanku bersama Harry di taman, ia datang kembali menemuiku hanya untuk mengajaku berkelahi. Aku dan Harry hampir sekarat saat itu. Namun Harry masih bisa berdiri dan berlalu begitu saja meninggalkanku. Untung saja aku tidak mati." Ujar Zayn lalu menyesap kopinya yang tersisa setengah.

Apa benar Harry sejahat itu?

"Ia juga mengatakan padaku untuk menjauhimu. Dan jika aku masih mendekatimu, ia mengacam akan membunuhku." Timpal Zayn berhasil membuat jantungku behenti befungsi.

Apa? Itu tidak mungkin. Harry adalah pria yang baik.

"Jangan bercanda, Zayn."

Ia terkekeh. "Apa kau tidak bisa melihat wajahku ini hm? Apa kau bisa menilai luka lebam mana yang lebih parah?"

Sial. Dia benar. Luka lebam Zayn terlihat lebih parah di bandingkan luka lebam di wajah Harry.

"Tinggalkan Harry Disney. Dan kembalilah padaku." Tiba-tiba ia menggegam kedua tanganku yang berada di atas meja. Wajahnya terlihat memohon dan matanya melihatku penuh harap. Oh sial.

"Aku bisa lebih membuatmu bahagia. Please, i still love you Disney Alison." Zayn meremas tanganku membuat getaran itu datang kembali.

Oh tidak! Ini tidak benar!

Aku menarik tanganku kasar dan berusaha menahan air mataku. Sial. Seharusnya ia tahu jika aku sudah mempunyai Harry! Dasar brengsek!

"Maaf, aku harus pergi. Selamat malam Zayn."

Aku langsung keluar starbuks dan meninggalkanya. Zayn terus meneriaki namaku namun tak ku hiraukan. Selama perjalanan air mataku terus mengalir. Oh fuck! Aku sangat menyesal telah bertemu denganya!

Sesampainya, aku langsung memasuki rumahku dan berusaha tak membuat suara gaduh sedikitpun. Disini sangat gelap, bahkan Aku tidak bisa melihat apapun. Dengan susah payah, aku berusaha menjangkau saklar lampu terdekat. Hingga ahkhirnya aku menemukanya dan lansgung menyalakanya.

"Oh gost!" Aku memegang dadaku ketika melihat Harry berdiri di ujung tangga dengan tangan yang terlipat di dada.

Wajahnya tak berekspresi. Namun aku tahu ia sudah sangat marah melihatku pergi tanpa pamit denganya. Sial. Bisa-bisa ia tahu jika aku baru saja menemui Zayn.

"Harry, aku---"

"Dari mana kau?" Suaranya rendah dan pelan namun bisa membuat ku terintimidasi dan merasa bersalah.

"A-aku hanya membuang sampah Harry."

"Kau membuang sampah menggunakan mobil?"

Damn, aku lupa.

"Jujur padaku. Aku tak suka di bohongi."

Aku meneguk ludahku berat. Sial. Sial. Sial. Aku harus mengatakan apa? Jika aku berbohong, Harry tetap akan tahu.

"A--aku, aku dari--"

"Menemui Zayn?"

Mataku membulat dengan sempurna. Fuck! Bagaimana bisa ia tahu?

"Diam berati, benar."

Astaga! Ayo keluarkan suara mu Disney! Aku ingin sekali menyangkal jika aku menyesal sudah bertemu dengan Zayn. Tetapi---shit! Semua tubuhku sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.

Harry mengehela nafas panjang dan berjalan mendekat ke arahku.

"Aku sudah sangat percaya kepadamu Disney---bahkan dengan segala hal! Aku tak pernah melarang apapun yang ingin kau lakukan! Bahkan aku sudah mengizinkan Zayn, matan pacarmu untuk bertemu kembali denganmu! Meski aku sangat amat terpaksa melakukanya! Dan kau tahu semua ini karena apa?" Mata Harry memerah. Jarak diantara kami pun semakin sempit.

"Karena aku mencintaimu Disney! Aku sangat mencintaimu! Aku ingin jadi yang terbaik untukmu! Aku tak ingin menjadi pemaksa dan gila control untukmu! Aku tidak bisa marah kepadamu! Bahkan di balik sikap dinginku aku takut sekali kehilangan dirimu! Aku hanya memintamu untuk jujur kepadaku Disney! Dan inilah balasanmu untuku!? Kau jahat Disney. Kau sudah mematahkan semua kepercayaanku untukmu." Ia mengusap wajahnya berat dan kembali melihatku.

"Lebih baik kita tidak usah bertemu dahulu. Jaga dirimu." Harry mencium dahiku lama dan berlalu pergi dari rumahku.

Tubuhku masih mematung di tempatnya. Ini menyakitkan. Hatiku seperti tertusuk ribuan jarum tajam yang tak hentinya menghantam. Air mataku berjatuhan seriring suara mobil Harry menjauh dari rumahku. Aku tertunduk lemah. Mulutku kelu dan hatiku nyeri tak karuan.

Kau bodoh Disney! Aku sudah mematahkan kepercayaan Harry!

Aku terisak. Dan ingin sekali berteriak saat ini.

Maafkan aku Harry..

Maafkan aku....

TBC.

NAHLUH DISNEY SI HARRY MARAH WKWK.
Ayem kembek. Semoga masih ada yang baca ya :')

Dah ah. Vomments ya. Xx.

繼續閱讀

You'll Also Like

73.6K 11.5K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
804K 38.9K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
178K 8.7K 29
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...