Direct Message [idr] - [ifr]

By riaandr

139K 12.8K 1.8K

[BEBERAPA PART HANYA DAPAT DIBACA OLEH FOLLOWERS! YANG MAU BACA FOLLOW DULU. KALO PART TETEP BELUM MUNCUL SIL... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Duabelas
Tigabelas
Empatbelas
Limabelas
Enambelas
fanfic Irzan!

Sebelas

7.7K 729 166
By riaandr

[Revisi]

08.00

Jam menunjukkan angka 8 pagi dan Lihat lah kawan kawan. (Namakamu) masih tidur di kamar bernuansa biru nya.

"yaampun (Namakamu), bangun heh! Irzan udah nungguin juga"

Bunda (Namakamu) teriak teriak dari depan pintu. Yap, (Namakamu) kebiasaan mengunci kamarnya. Karena...takut di snapchatin pas lagi tidur.

"He'em"

(Namakamu) merentangkan badannya, pendengarannya langsung dipenuhi omelan omelan Bunda nya.

"Apaansih Bun. baru jam 5 masa Irzan udah nyamper ih, kebiasaan banget ganggu mulu. aku lagi haid kali gausah dibangunin buat sholat"

"Gigi lu jam 5, Itu jarum panjang nya kali. iya bunda tau kamu lagi haid. udah udah buruan, mau sekolah apa engga intinya?"

"Gamau"

Dan, suara tak muncul lagi.

(Namakamu) juga baru sadar, ternyata yang ia lihat adalah jarum panjang jam tersebut.

(Namakamu) tapi masih bermalas malas dan suara ketukan muncul lagi.

"Bun jangan bikin emosi, aku lagi haid astatang"

"Ini Irzan, (Namakamu) gublug"

(Namakamu) melotot. Langsung terbangun dan mencuci muka, gosok gigi, ahaaay mandi mah sorean ajha lhaaa yha.

"Irzaaaan"

(Namakamu) mendekap Irzan, kangen juga sih.

Irzan salting, pipinya merah! omg, lucunyaaaa.

"Pipi kamu kenapa merah heh"

"Lagian, lo lucu banget sih"

Irzan mendekap (Namakamu) lagi, ia menaruh dagunya di pundak (Namakamu).

"Udah jangan lama lama nanti sayang. kalo sayang nanti ditinggalin, abis itu depresi, abis depresi bunuh diri, bunuh diri mati, tamat"

Irzan menjitak kepala (Namakamu),(Namakamu) nyengir.

"Mau sekolah ga?"

Woy pertanyaan macam apa itu, seperti pertanyaan yang dibumbui oleh harapan boleh tidak bersekolah.

"kalo gamau, gaboleh deh pasti"

(Namakamu) bergumam. Sambil menyeringai, baru saja (Namakamu) mau meluncurkan ide. dan Irzan sudah memotongnya

"Pasti lo mau bolos kan? Jangan deh, kalo cewek bolos dianggap nya udah nakal banget. Tapi kalo cowo dianggap masih wajar. Udah, nanti pulang sekolah kita main ya? Gue ajak muter bekasi"

Mata (Namakamu) berbinar, ia langsung mengangguk semangat.

(Namakamu) buru buru memakai seragam Al-azhar.

Setelah itu, ia pergi ke sekolah bersama Irzan.

***

(Namakamu) memasuki kelas,juga dengan Irzan yang langsung duduk disamping deandra.

woy, ada feeling buruk ga sih lupada?

(Namakamu) tidak banyak omong, ia diam. Ia meminum teh sisri yang ia beli di warung buluke tadi.

"De, pr udah?"

Irzan bertanya, sambil membuka tas

"Woy ada gue, emang gua bego banget ya sampe gamau nanya pr ke gue"

(Namakamu) menggerutu dalam hati. Ia sudah amat kesal dengan Irzan.

Banyak gaya ya cowo. masi mending tu cewe mau.

"Zan, sini"

(Namakamu) menarik Irzan dengan tatapan biasa.

"Cemburu?"

"Cemburu kan? hehe"

Irzan menoel pipi (Namakamu).

"Sakit ga hati lu nya?"

Irzan berbisik, (Namakamu) mengangguk jujur.

"Itu yang gue rasain pas lu kerumah Iqbaal tanpa izin dari gue"

Irzan tersenyum. Matanya agak panas seperti nahan airmata, tapi ia senyum dan mengacak ngacak rambut (Namakamu).

"Lain kali, kalo mau nge boong. Minta ajarin dulu sama yang jago"

Irzan berkata, (namakamu) terperangah.

"Siapa emang yang jago?"

"Gue dong"

Irzan bergaya, oh lucunyaa suami gue ini.

(Namakamu) tertawa.

"Zan, liat pr coba"

"Nih"

Irzan langsung memberi jawaban pr yang sudah lengkap dan pastinya bener semuaaaa.

Zaman sekarang? Masih jaman cowo sok keren tapi ga pinter? Lha banyak. tapi yang kayak irzan? Idaman💕.

Cuman ya gitu. Irzan lagi beda. dia masa ngomongnya aja "lo-gue" padahal mukanya unyu.

Oiya lupa. btw, sekalian si author curhat gajelas. si (Namakamu) lagi nyatet dengan tenaga super, takut guru keburu masuk, yeaaa persis seperti kalian kalian ini. mwah.

"Nih zan"

(Namakamu) merentangkan tangannya dan memasukan buku nya. Terus langsung ambil hp Irzan dari kantong baju Irzan.

Dan Irzan menyeringai.

"Sini,"

"Apaan?"

(Namakamu) menatap Irzan bingung.

"Gue ambil hp lo ya? Dari kantong baju?"

"Jangan, nih"

(Namakamu) melotot. Langsung memberi hp nya pada Irzan, dan mampus nya Irzan nge spam snapchat. Yha gapapa untung sayang.

"WOYYYY! BALIKKKKK. GURU RAPAAT, OHA OHEY OHAY OHEEEEEE YAAAAAAA"

Teriakan dari sang ketua kelas itu memenuhi ruangan. (Namakamu) ikut diri dan berlari bahagia, ia juga joget joget ala anak al-azhar yang sedang berbahagia.

***

(Namakamu) dan Irzan sambil berjalan-jalan berhenti sebentar di Pinggir jalan. ia akan memakan pecel ayam bersama Irzan.

"Nih, makan"

Enak ga si (namakamu) dengan entengnya dia minta disuapin. Karena dia ingin menstalk akun awkarin. yeah

Irzan dengan keberatan nyuapin (Namakamu), dengan minum pecel ayam sama esteh manis.

Kurang lebihnya gini

Maapkan,ini gua jg sebenernya ngiler :)

Sesudah minta disuapin,(Namakamu) mau semua kulit ayam untuknya, ohh Irzan bahkan tak rela.

"Zan yaampun jahat banget si! kulit ayam doang masa kamu ga mau ngasih si, kamu tega liat aku yang unyu ini bersedih?"

"Gabisa gitu. Pacar ya pacar, kulit ayam ya tetep"

Itu kata irzan.

Yha bomat.

Dah

***

Sesampainya dijalan saat ingin ketaman (Namakamu) bilang ia tak bisa, kalian tau karena apa? nih gue ulang ke waktu tadi, saaae.

03.12

"Halo,"

Suara Iqbaal memenuhi pendengarannya. Ya untung lagi dimotor. Irzan gabisa denger banget (Namakamu) lagi telfonan sama siapa.

"Eh iya baal?"

(Namakamu) mendengar suara Iqbaal sedang bersedih, woy kenapa ini!

"Gue dirumah lo. bisa cepet pulang?"

(Namakamu) memejamkan matanya. Mendengar suara lembut Iqbaal. ah gakuat.

"Kenapa gabilang sih baal? kan lo jadi nunggu"

(Namakamu) menjawab sangat pelan. Takut Irzan mendengar.

"Gue butuh lo, sekarang"

(Namakamu) yakin Iqbaal pasti sedang bersedih saat ini, entah karena apa.

"O-oke, tunggu"

"Makasih, gue sayang lo."

(Namakamu) mengigit bibirnya. Oh ia cemas.

"Iya gue juga. tunggu ya, jangan sedih"

(Namakamu) sebenernya ingin ceria di telfon seperti biasanya. Namun, waktunya tak pas. Iqbaal sedang bersedih.

Telfon terputus.

"Zaaaan, pulang yaaa? Pulang aku dicariin Bunda nih"

(Namakamu) sedikit memajukan badannya agar Irzan bisa mendengar suaranya, dan Irzan langsung menghentikan motornya.

"Kenapa?"

"Pulang dulu. Aku mau konser, hahaha. Boong deng. Mau pulang dicariin Bunda nih"

(Namakamu) mencubit pipi Irzan.

"Iya-iya, pegangan"

(Namakamu) tak pegangan. Melainkan membuka tangannya bagaikan melayang layang.

Sesampainya dirumah (Namakamu),(Namakamu) dengan beribu alasan meminta Irzan tidak usah mampir dirumahnya.

Irzan nurut. ia pulang dengan lesu, namun kembali semangat saat (Namakamu) menusuk nusuk pipinya, ya mungkin itu sumber semangat dari (namakamu).

(Namakamu) dengan nafas lega. Masuk kedalam rumahnya, ada Irzan bersama Bunda nya diruangan tamu.

Tatapan (Namakamu) dan Iqbaal bertemu, aaa Iqbaal langsung tersenyum manis. woy diabetes hidup gue lama lama.

"Udah manis Irzan, ditambah manis Iqbaal"

Gumam (Namakamu) dalam hati.

"Bunda pergi dulu, Iqbaal sabar ya nak"

Bunda (Namakamu) menepuk pundak Iqbaal. Iqbaal tersenyum.

"Baal, kenapa? hah? Cerita sama gue, easik banget ya gaya gue hahaha"

(Namakamu) langsung duduk dan memegang tangan Iqbaal sok panik. Tapi akhirnya dia membuat lelucon.

"Ha ha ha"

Iqbaal tertawa, menjitak kepala (Namakamu). (Namakamu) nyengir.

"Peluk dulu, baru cerita"

Iqbaal berkata. Lalu (Namakamu) membuat tampang sok mikir.

"Kasih ga ya, ih jangan deh belum sah. Sah in dd dong maz"

Iqbaal membalas. ia dengan tampang memikir, menjawab.

"Gausah deh,"

Iqbaal langsung memeluk (Namakamu) sambil tertawa. Padahal (Namakamu) yakin Iqbaal sedih saat itu.

"Ohgini. hm"

Suaraaaa itu wooooy. Irzan astogeee.

(Namakamu) tak bisa lagi berkata kata, melepas pelukannya.

Irzan membawa Iqbaal keluar dari Rumah. Tanpa aba-aba Irzan menonjok rahang Iqbaal, dan ya pasti langsung biru. Yeaa rahang Iqbaal berubah menjadi lautan :)

"Apasi hah? Omongin baik-baik kan bisa!"

Iqbaal menggeram. Ikut menonjok Irzan, dan (Namakamu) hanya bisa menangis.

"Zan stopp. Udah udah gue gamau kalian berantem disini, apaansi? Gaya banget ih, jangan bikin gue jijik sama kalian berdua, please"

(Namakamu) menangis sambil diri disamping mereka yang sedang memperhatikan (Namakamu).

"Baal. lo tau gue pacaran sama (Namakamu) kan? Jadi kenapa lo masih ngemis cinta ke (Namakamu),! Sedangkan ada banyak temen lo yang cantik atau ga fans lu yang bener bener masih pada jomblo noh. Dua juta Soniq kan? Kenapa ga lo
Pacarin? Harus (Namakamu), iya?"

Irzan curhat genks

"Gue nyaman sama (Namakamu)"

Irzan menggeram. baru saja ia akan menonjok Iqbaal lagi, (Namakamu) menahan sambil menangis.

Irzan menatap (Namakamu) sayu dan menarik tangan (Namakamu).

Tempat (Namakamu) dan Irzan berada sekitar 5 meter dari tempat Iqbaal berdiri.

(Namakamu) menangis sesegukan

"Udah, jangan nangis."

(Namakamu) tahu, memang kelemahan Irzan adalah tak bisa melihat orang yang ia sayangi menangis.

Irzan memeluk (Namakamu) halus.

"Sekarang, lo gausah nangis. Gue gapapa"

"Zan."

(Namakamu) bergumam, ia masih menangis.

"Maaf banget belum bisa jadi yang setia buat kamu, gabisa jadi orang yang sayang sama kamu. Zan, tapi satu hal yang kamu tau. aku selalu bahagia kalo ada disamping kamu, aku ngerasa kamu kayak orang yang bisa jagain aku, aku bisa kayak anak kecil, bisa bebas dan puas lakuin hal konyol sama kamu"

Irzan mengangguk. Mengelus rambut (Namakamu) dan berdiri dihadapan (Namakamu).

"Intinya, kamu mau pilih aku atau Iqbaal?"

(Namakamu) menggeleng kuat, ia tak mau.

"Jangan egois. Jangan mau 2 orang sekaligus dalam hubungan"

(Namakamu) memejamkan matanya.

"Aku ga maksa kamu buat pilih aku. ga sama sekali, mana tega aku paksain kebahagian orang yang aku sayang?"

Zan woy itu terlalu manis, dan Irzan udah ngubah kosakata nya jadi 'akukamu' y mungkin efek lagi sedih sedihan jg kali y.

"A-aaku P-ilih"

(Namakamu) sesegukan.

"Siapa?"

Irzan memejamkan matanya. Sudah berair, tapi ia menghapusnya tanpa pengetahuan (Namakamu).

"A-aaku p-pilih,I-i"

Irzan menghela nafas. Gregetan (Namakamu) sangat lama.

"A-aku pilih I-iqbaal hiks hiks"

(Namakamu) menjawab dan langsung menangis keras. Irzan tersenyum sedih.

Ternyata ketidaksempurnaanku meruntuhkankan kesetiaanmu-k

"Okey."

Irzan mengangguk. Lalu meninggalkan (Namakamu).

(Namakamu) berbalik sambil menangis. ia menatap Irzan.

"Zan, aku mau meluk kamu"

"Peluklah, hehe"

Irzan tersenyum seperti tegar. Emang ya cowo bisa banget nyembunyiin. Gakayak cewek, terlalu banyak airmata yang ia keluarkan.

(Namakamu) memeluk Irzan. ia juga tak tahu kenapa bisa memilih Iqbaal. Padahal ada Irzan yang lebih gemesin

(Namakamu) mencium pipi Irzan, lalu tertawa. Irzan tersenyum halus.

"Bahagia lah kamu dengan pilihan kamu."

Irzan berkata. (Namakamu) kembali terisak.

Setelah itu Irzan pergi menaiki motornya. (Namakamu) sambil sesegukan menangis.

Matanya menatap 5 meter darinya

Ada Zidny,sedang memeluk Iqbaal.

:) :) :)

Bersambung

Snapchat : riaandrxx
Line : riaandrinaa
Instagram : riaandrinaa

Continue Reading

You'll Also Like

787K 38K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
1.6K 557 30
(Follow sebelum membaca) ***** Kata orang, jika dia menyukai kita lebih dulu berarti cintanya benar-benar tulus. Tapi aku belum menyadarinya saat it...
1.3K 58 12
seorang remaja SMA kelas XII IPA yang bercita cita jadi dokter tapi cita citanya harus dia kubur karena dia akan di jodohkan sama bapaknya ke anak te...
199 47 11
Vania Clarissa. Seorang gadis cantik yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA Bandung Independen School. Vania bisa di sebut orang yang lembut, sopan...