That Love of Crashed And Burn...

Por xxjxaxyxpxux4x6

32.4K 2.6K 657

Pernikahan yang terjadi begitu saja membawa keduanya kedalam dunianya masing-masing Bertahan atau berhenti? L... Más

Part 1. STARE
Part 2. Wedding
Part 3. Feel
Part 4. Broken Hearts
Part 5. Broken Heart (2)
Part 6. Crashed
Part 7. Breakfast
Part 8. Past
Part 9. This is all because cooking
Part 11. I Know
Part 12. Our Happiness
Part 13. Fight!
Part 14. Burned
Part 15. I try
Part 16. Regret
Part 17. I Can't Smile
Notice!
Part 18. Cause' I Love Her
Part 19. Cho Sungmin

Part 10. Light In My Heart

1.4K 143 24
Por xxjxaxyxpxux4x6

Jaypu's present

Fanfiction about KyuMin -Genderswitch

Cast : Kyuhyun x Sungmin

Part 10. Light In My Heart

SUNGMIN POV

Kunikmati hari-hari yang kulalui bersama Kyuhyun meskipun beberapa kali hatiku terasa ngilu ketika Kyuhyun tiba-tiba membahas tentang Victoria. Rasa sakit ini tidak seberapa seperti beberapa bulan yang lalu. Rasa sakit itu lebih besar saat pertama kali kulihat Victoria berada di apartmen Kyuhyun dan saat-saat ia mendesahkan nama suamiku. Meskipun keadaan saat itu begitu buruk dan menyulitkanku, aku selalu mencoba bertahan.

Selama ini aku tidak mempunyai pikiran untuk merebut Kyuhyun dari Victoria. Aku hanya mencoba bertahan atas pernikahanku saja, seperti kata eomma sebelum pernikahanku terjadi.

Berjanjilah untuk mempertahankan pernikahanmu ketika sehebat-hebatnya badai datang

Dering handphoneku membuat lamunanku terhenti. Kulihat Eunhyuk yang sedang meneleponku, aku segera mengangkatnya.

"Hyukiee-yaaa"

"Minnie, bisakah kita bertemu?"

"Hmm? Bukankah kau sedang di Amerika sekarang? Apa kau ingin aku kesana menemuimu? Aku harus mengambil cuti terlebih duu Hyukie"

"Tidak, aku masih di Korea"

"Ya! Kenapa tidak bilang padaku? Aku kira kau sudah pergi kesana"

"Aku harus mengurus beberapa keperluanku dulu untuk pindah kesana" aku sedih mendengarnya, Eunhyuk sudah menyiapkan keperluannya ke Amerika

"Apa kau benar-benar akan menetap disana dan meninggalkanku?"

"Tanyanya nanti saja, mari kita bertemu dan temani aku pergi shopping"

"Okay!"

Aku segera mengganti bajuku dan bersiap pergi menemui Eunhyuk. Aku jalan melewati Kyuhyun yang sedang menonton TV, ia melihatku sebentar.

"Kau mau kemana? Baru tiga jam yang lalu kau mengatakan tidak akan pergi hari ini"

"Aku mau kencan" jawabku asal membelakanginya, setelah memakai sepatu aku segera keluar dari apartmen.

.

Kulirik jam tanganku, tak terasa hampir 5 jam aku menemani Eunhyuk. Eunhyuk membawa banyak bungkus bermerk ditangannya, sedangkan aku hanya membawa satu kantong berisikan jam tangan koleksi favoritku. Matahari belum tenggelam, aku mengajak Eunhyuk pergi ke cafe untuk mengobrol di Gangnam. Aku benar-benar ingin menghabiskan waktuku seharian bersama Eunhyuk, karena tiga hari lagi Eunhyuk akan pergi dan menetap di Amerika. Eunhyuk menceritakan kecemasannya dalam menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Aku tidak menanggapi banyak, aku hanya menyarankan padanya untuk selalu menjalin komunikasi dengan kekasihnya.

Eunhyuk memesan es serut, sedangkan aku americano. Kami duduk didekat kaca.

"Jadi sekarang kau sudah merdeka?" Eunhyuk memulai pembicaraan

"Merdeka apanya"

"Menurutku kau sudah menang Minnie, kau berhasil mengusirnya pergi. Yah.. meskipun Heechul Ahjumma lebih banyak membantumu. Aku kira kau akan berteriak pada simpanannya dan menendangnya keluar"

"Apa terlihat aku sedang dalam sebuah permainan Hyukie? Takdirku mungkin memang seperti ini" ucapku lesu. Mana mungkin aku menendang Victoria semudah itu, dia yang mengendalikan pernikahanku.

"Kau terlalu lemah Minnie hingga takdir membuatmu terlihat menyedihkan seperti itu"

"Aku cukup tangguh untuk bertahan Hyukie"

"Lalu sampai kapan kau akan bertahan dengan Kyuhyun yang selalu menganggapmu sebagai teman? Pernikahanmu sungguh tidak masuk akal" kuangkat kedua bahuku sesaat

"Aku juga tidak tahu"

"Jika aku jadi kau, aku akan langsung memutuskan bercerai. Untuk apa membuang banyak waktu untuk bertahan disamping seseorang yang tidak pernah mencintaiku. Cinta tidak seserakah itu Minnie, ada saatnya kau harus melepaskan cinta yang tidak mungkin kau gapai"

"Aku hanya bertahan Hyukie, aku tahu Kyuhyun akan selalu menganggapku sebagai temannya tapi aku tidak ingin melepaskan pernikahanku dengannya. Aku tidak bisa pergi dan.. memutuskan untuk bercerai" Eunhyuk menatapku dalam, kami terdiam sesaat

"Cintamu terdengar egois Minnie" kubuang nafasku pelan

"Aku sudah bilang berhenti dan lepaskan Kyuhyun. Bagaimana bisa kau bertahan dalam hubungan tanpa ujung seperti ini? Apa kau begitu berambisi untuk berada disampingnya? Sadarlah Minnie, Kyuhyun tidak mencintaimu. Kau tahu apa yang teringat olehku sekarang? Aku pernah berkata jika Kyuhyun mungkin lebih bahagia dengan orang lain dan itu semua terjadi! Dan mungkin saja sekarang kau bisa lebih tangguh untuk bertahan karena simpanannya sudah pergi dari apartmen. Lalu jika suatu saat yeoja itu kembali, apa yang akan kau lakukan?!" kulihat Eunhyuk yang sedang emosi, matanya seperti akan keluar melihatku, ia mengatur nafasnya. Kurendahkan pandanganku melihat es americano

"Victoria Song.. nama yeoja itu" kudengar Eunhyuk membuang nafasnya kasar, kuangkat kepalaku melihat Eunhyuk. Emosinya sudah mereda

"Aku bahkan tidak pernah ingin tahu nama yeoja licik sepertinya"

"Sudahlah, lebih baik kita membahas hal lain Hyukie"

"Kau tahu aku seperti ini karena aku tidak mau melihatmu semakin terluka nantinya"

"Aku tahu. Kau begitu mengkhawatirkanku, terima kasih Hyukie" kulihat Eunhyuk tidak membalas senyumanku, ia hanya menganggukan kepalanya

"Aku akan lebih khawatir ketika aku sudah berada di Amerika, siapa nanti yang akan menghiburmu sepertiku" senyumku semakin lebar mendengarnya, menghibur apanya

"Aku baik-baik saja, aku harap kau menjalani hidupmu dengan baik disana"

"Tentu saja, aku menikmati hidupku dengan berkata apa adanya. Jika tidak suka bilang tidak suka. Jika harus berpisah maka berhenti"

"Hyukie" aku tahu Eunhyuk sedang menyindirku, Eunhyuk menjulurkan lidahnya padaku.

Kami bercerita banyak hal sambil meminum minuman dan memakan beberapa cake yang telah kami pesan. Kulihat jam sudah menujukan pukul 7 malam, kudengar hanphone Eunhyuk berdering, ia segera mengangkatnya.

"Siapa?" tanyaku tanpa suara

"Donghae" jawabnya tanpa suara, aku diam mengangguk mengerti

.

Eunhyuk sudah pergi setengah jam yang lalu, ia bilang Donghae mengajaknya makan malam jadi cepat kusuruhnya pergi agar menghabiskan waktu dengan kekasihnya juga. Aku tetap duduk di cafe meskipun minumanku sudah habis beberapa menit yang lalu. Kutompang kepalaku sambil melihat lalu lalang orang berjalan dari balik kaca cafe.

Cho Kyuhyun bersediakah kau menjadi suami dari Lee Sungmin, menjaganya sepenuh hati, menemaninya dikala sakit dan sehat, selalu ada untuknya disaat susah maupun senang?

Saya bersedia

Poppohae! Poppohae!!

'Cup'

Hei, apa yang sudah kau lakukan padaku?

Kau barusaja menciumku tadi

Lamunanku langsung terhenti ketika mendengar dering handphoneku berbunyi. Kulihat Kyuhyun sedang meneleponku, aku segera mengangkatnya.

"Ada apa?"

"Kau dimana Sungmin?"

"Kenapa?"

"Kenapa kau selalu susah memberitahuku dimana kau berada sekarang huh?" kudengar nadanya menahan emosi

"Apa eomma datang ke apartmen?" tanyaku khawatir. Entah mengapa aku masih merasa khawatir jika Heechul eomma tiba-tiba datang ke apartmen. Bahkan meskipun sekarang Victoria sudah pergi aku masih tetap merasa khawatir.

"Tidak" kuhela nafasku lega mendengar jawaban Kyuhyun

"Apa tidak boleh jika aku yang bertanya Sungmin? Dimana kau sekarang?" kudengar Kyuhyun berucap pelan

.

Setelah kuberitahu, Kyuhyun menyuruhku untuk menunggunya di cafe. Aku tidak tahu apa yang terjadi hingga Kyuhyun berniat untuk menghampiriku. Apakah ayah mertuaku mengetahui sesuatu tentang simpanan Kyuhyun? Ataukah ada sesuatu penting yang lain?

Aku melihat Kyuhyun yang berjalan memasuki cafe, ia menghampiriku semakin dekat. Aku bahkan terheran ketika ia melewati tempat duduk Eunhyuk. Aku kira Kyuhyun menyusulku untuk membeli minuman atau memakan cake disini, karena aku juga tidak pernah memasak untuknya.

Kyuhyun tiba-tiba menarik tanganku

"Kyuhyun-ah, ada apa?" Kyuhyun tidak menjawab pertanyaanku, ia langsung menarikku pergi dari cafe. Beruntung tanganku dengan cekatan mengambil handphone, kantong kecil (bungkus jam baru) dan tas jinjingku saat kulihat perilaku aneh Kyuhyun yang berjalan mendekatiku tadi

SUNGMIN POV END


Beruntung Sungmin pergi ke cafe dengan Eunhyuk, kini ia tidak perlu pulang menggunakan taxi karena Kyuhyun tiba-tiba datang menjemputnya. Kyuhyun dan Sungmin kini sedang berjalan disepanjang taman Banpo Hangang.

Langkah kaki Sungmin terhenti ketikan mata foxynya berbinar indah melihat jembatan air mancur dengan lampu warna warni yang menyala. Betapa terpesonanya Sungmin melihat pertunjukan Rainbow Fountain di malam hari. Air mancurnya bergerak menggelombang melambai-lambai menarik perhatiannya.

"Sungmin" Kyuhyun memanggilnya, tapi Sungmin masih menatap pertunjukan air mancur itu. Kyuhyun menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Sungmin

"Hm?" pandangan Kyuhyun mengikuti Sungmin, ia melihat air mancur itu sebentar

"Tadi.. kau kencan dengan siapa?" pertanyaan Kyuhyun membuat Sungmin menolehkan kepalanya, melepaskan pandangannya menatap Kyuhyun

"Kenapa?" Kyuhyun menatap Sungmin dalam, otaknya berpikir keras jawaban apa yang akan diucapkannya

"Aku hanya penasaran. Kau sudah tahu Victoria jadi kau harus mengenalkannya padaku juga" Sungmin tertawa pelan mendengarnya. Begitu penasarankah Kyuhyun?

"Aku pergi kencan dengan seseorang yang baik" senyum Sungmin menggoda Kyuhyun

"Sebaik apa orang itu?"

"Hm.. orang itu menjagaku dengan baik dan selalu ada untukku. Orang itu banyak bicara karena mengkhawatirkanku. Yah.. kurang lebih seperti itu" Sungmin melanjutkan jalannya, sedangkan Kyuhyun masih terdiam mencerna ucapan Sungmin

"Kau.. menggunakan orang lain untuk mengatasi perasaanmu padaku?" tanya Kyuhyun hati-hati, Sungmin berhenti dan berbalik menatap Kyuhyun yang berjarak beberapa langkah dengannya

"Kyuhyun-ah ada apa denganmu?" Sungmin tak mengerti mengapa Kyuhyun tiba-tiba menanyakan hal itu padanya, Sungmin berpikir ia tidak seburuk itu menggunakan orang lain sebagai pelampiasan cintanya. Tanpa menjawab pertanyaan Sungmin, Kyuhyun berjalan cepat dengan langkah panjangnya.

Grep!

Kyuhyun memeluk Sungmin dengan tiba-tiba. Sungmin diam membeku, ia bahkan menahan nafasnya walau sesaat. Sekarang hatinya berdegub kencang tak beraturan. Pikirannya yang sesaat kosong kini telah kembali. Dicubitnya sendiri lengan tangan kanannya, Sungmin meringis nyeri.

"Kau sedang tidak bermimpi" ucap Kyuhyun dekat ditelinga Sungmin. Sungmin tersadar sepenuhnya, ia bisa merasakan tangan besar Kyuhyun memeluk tubuhnya.

"Jangan pergi berkencan, tetaplah menyukaiku Lee Sungmin" suara berat Kyuhyun terdengar dengan jelas ditelinganya.

Seperti sebuah matahari yang terbit setelah kelamnya malam hari. Seperti itu pula hati Sungmin saat ini. Secercik cahaya yang diberikan Kyuhyun saat pertama kali mengajaknya sarapan berdua kini telah melebar dan membesar memenuhi hatinya. Sungmin yakin, lambat laun Kyuhyun akan bersamanya. Pernikahan ini akan berakhir bahagia jika Sungmin masih mampu untuk bertahan. Sungmin percaya penantiannya terhadap Kyuhyun tidak akan sia-sia.

Setelah hari itu, Sungmin selalu pergi ke gereja untuk berdoa pada Tuhan agar pernikahannya berjalan baik-baik saja tanpa Victoria. Berdoa agar ia dapat merasakan sebuah pernikahan yang kedua orang tuanya rasakan, sebuah pernikahan karena bersatunya cinta sejati.

.

.

.

Cho Hangeng akan pulang hari ini. Heechul sudah menyiapkan penyambutan kedatangan suaminya dengan menyuruh Kyuhyun dan Sungmin untuk ikut menemaninya pergi ke bandara. Sungmin setuju untuk ikut, sedangkan Kyuhyun merasa malas mengikuti kemauan sang eomma. Tapi bagaimanapun juga Heechul tidak pernah meminta persetujuan Kyuhyun, dengan berat hati Kyuhyun menjemput sang eomma terlebih dulu lalu mereka bertiga segera pergi ke bandara.

Hangeng menarik koper besarnya, senyumnya terangkat lebar melihat istri, anak, dan menantunya datang menjemputnya. Dengan langkah cepatnya Hangeng segera memeluk Heechul, dihirupnya bau harum sang istri.

"Aku merindukanmu" Hangeng melepaskan pelukannya, mengalihkan pandangannya melihat Kyuhyun dan Sungmin yang menundukkan tubuh mereka sesaat memberikan salam.

Kedua pasang suami istri itu sedang menikmati makan malam mereka di sebuah restaurant. Setelah selesai menelan lahapan terakhirnya, Hangeng meneguk winenya menatap Kyuhyun.

"Bagaimana perusahaan?" Kyuhyun menegakkan kepalanya membalas tatapan sang appa

"Kembali berjalan dengan baik Appa"

"Syukurlah, tidak ada yang perlu ku khawatirkan"

"Direktur sudah mengambil langkahnya yang tepat dengan mengikuti saranku" Hangeng tersenyum mendengar ucapan anaknya bangga

"Kau sudah siap memegang perusahaan?" Hangeng menatap mata Kyuhyun dalam, apa yang ditanyakannya pada Kyuhyun saat ini bukanlah main-main

"Aku siap Appa" balas Kyuhyun serius. Hangeng dan Heechul tersenyum mendengarnya

"Tidak perlu tergesa-gesa Kyuhyun, kau tahu saatmu memimpin perusahaan semakin dekat"

Hangeng mengalihkan pandangannya melihat Sungmin

"Sungmin, bagaimana kabar orang tuamu?"

"Mereka baik-baik saja Ahjussi" Sungmin tersenyum ramah menjawabnya

"Bagaimana sikap anakku? Aku dengar kalian merasa canggung. Apa Kyuhyun memperlakukanmu dengan baik?" wajah Heechul dan Kyuhyun berubah pucat seketika. Heechul ingat jika dulu ia pernah bercerita tentang suasana aneh Kyuhyun dan Sungmin pada suaminya

"Tentu saja Ahjussi, Kyuhyun adalah suami yang baik" Sungmin melebarkan senyumnya, tapi Hangeng merasa ragu

"Tidak merasa canggung satu sama lain?"

"Tidak Ahjussi" Sungmin menyentuh lengan suaminya dan tersenyum tulus. Kyuhyun mengangkat tangan Sungmin, membawanya kedalam genggaman tangannya. Kyuhyun menggenggam tangan Sungmin erat, ada sedikit rasa gemetar yang dapat Sungmin rasakan pada genggemannya. Sungmin bisa merasakan Kyuhyun menyembunyikan rasa takutnya jika sang ayah tahu perilakunya yang sebenarnya

"Kami baik-baik saja Appa" ucap Kyuhyun yakin, Hangeng tersenyum mendengarnya

"Appa menanyakan hal ini karena eommamu sempat khawatir melihat tingkah kalian" Heechul dan Kyuhyun menghela nafasnya lega

"Kau lihat, itu hanya kekhawatiranmu semata sayang" Hangeng menatap istrinya, Heechul tersenyum bangga. Lihatlah, suaminya bahkan masih memikirkan kekhawatirannya yang sudah beberapa bulan yang lalu

"Aku tahu Hannie"

"Oh ya, eomma mengajak Heechul eomma untuk berlibur denganku dan Ryeowook musim panas nanti"

"Teukie sudah memberitahu eomma, Kyuhyun juga akan ikut menemani para yeoja berpesta"

"Appa tidak ikut?" tanya Kyuhyun, sungguh sebenarnya ia tidak ingin mengantar para yeoja ini berlibur nanti

"Hm.. appa kembali bukan hanya untuk berlibur Kyuhyun. Kau tahu Appa masih harus memikirkan berdirinya cabang baru di Jeju dan Jepang" Kyuhyun hanya menganggukan kepalanya paham

.

.

.

Musim semi telah berlalu, kini musim panas mulai menyelimuti Korea Selatan. Hari dimana para yeoja ini menunggu dari hampir dua minggu yang lalu akhirnya datang juga. Menggunakan mobil Kyuhyun, Kyuhyun ikut berlibur bersama istri, eomma, ibu mertua, dan adik iparnya. Betapa malangnya nasib Kyuhyun kali ini, ia seperti merasa namja tersial di dunia ini.

Semua barang-barang untuk berlibur selama tiga hari sudah masuk kedalam bagasi mobil. Kyuhyun duduk didepan bersama Sungmin, sedangkan Heechul, Leeteuk dan Ryeowook duduk dibelakang. Kyuhyun dan Sungmin sudah memasang seat beltnya.

"Kita akan pergi kemana?" Kyuhyun menoleh kebelakang, Leeteuk mengeluarkan sebuah brosur dari balik tasnya

"Kita akan pergi kesini" jari telunjuk Leeteuk menunjuk sebuah alamat di brosurnya

.

Setelah perjalanan menempuh waktu selama 5 jam dan beberapa kali mobil Kyuhyun berhenti untuk sekedar mampir mengisi bensin maupun membeli beberapa cemilan, kali ini mobil Kyuhyun sudah terhenti di lahan parkir. Kyuhyun menarik rem tangan agar mobil tidak berjalan mundur. Sungmin terbangun lebih dulu, Kyuhyun menoleh kebelakang membangunkan kedua ibunya dan sang adik ipar.

"Eomma, Eomeonim, Ryeowook-ah bangun kita sudah sampai"

Mereka bertiga bangun dan menggeliat sebentar, Leeteuk melihat keluar mobil dari balik kaca. Mereka sudah sampai, Leeteuk membuka pintu dan segera turun dari mobil. Dihirupnya dalam-dalam udara malam sambil berjalan menjauh dari mobil. Heechul turun mengikuti Leeteuk.

"Kau bisa rasakan kesejukan udara malam di musim panas ini Chullie, lihatlah pemandangan malam ini"

"Eum Teukie-ah, kita seperti melihat ribuan bintang dibawah kaki kita"

Ryeowook turun dari mobil terlebih dulu sambil memainkan handphonenya sedangkan Sungmin memijat kepalanya yang masih terasa kaku. Kyuhyun melihatnya sebentar lalu mengecek hanphonenya, tidak ada kabar apapun dari Victoria. Setelah dirasa membaik Sungmin melepas seatbeltnya dan turun dari mobil.

"Aish, Eomma!" secepat kilat Sungmin kembali masuk kedalam mobil, sial udaranya begitu dingin menusuk kulitnya. Sungmin memakai dress selutut tanpa lengan, kedua tangannya mendekap erat tubuhnya. Kyuhyun yang masih berada didalam mobil diam melihatnya

"Kau kedinginan?"

"Eum, kenapa eomma tidak memberitahuku jika kita akan pergi ke gunung. Aku bahkan hanya membawa pakaian pendek" Sungmin menggerutu pelan. Kyuhyun melepas seatbeltnya lalu melepas jasnya dan diberikannya pada Sungmin. Kyuhyun kini hanya memakai kaos pendek dan celana panjang yang menutupi tubuhnya

"Pakai ini"

"Hm, gomawo" Sungmin menerima jasnya lalu memakainya

"Apa kita perlu pergi membeli jaket untukmu?"

"Tidak perlu, kita hanya berada disini selama tiga hari. Tinggal dua hari lagi aku harus bertahan"

"Yasudah, pakai saja jasku jika kau kedinginan" Sungmin mengangguk pelan

.

Perlu berjalan keatas untuk mencari penginapan, Kyuhyun pergi terlebih dulu untuk menyewa dua kamar. Setelah mendapatkan dua kunci di sakunya, Kyuhyun kembali turun.

"Kau sudah pesankan kamar?" tanya Heechul

"Sudah"

Kyuhyun segera membuka bagasi mobil, Kyuhyun mengeluarkan koper kedua ibunya, adik iparnya, dan istrinya terlebih dulu. Kyuhyun membawa koper milik Heechul dan Leeteuk, Sungmin dan Ryeowook membawa koper mereka masing-masing. Kyuhyun berjalan lebih dulu menunjukkan tempat penginapan mereka. Setelah Kyuhyun memberitahu dimana kamar mereka, Kyuhyun berjalan kembali turun ke mobil untuk mengambil kopernya.

Sungmin meletakkan kopernya satu kamar dengan para yeoja. Heechul melihatnya tak suka

"Jika kau berada disini semakin membuat sesak kami"

"Eomma.." Sungmin mengadu meminta pertolongan Leeteuk

"Meskipun ini acara keluarga, tapi kau juga boleh tidur bersama suamimu sayang"

"Aw~ apa yang akan eonni lakukan nanti malam? Hm.. jika kupikir-pikir suasana disini juga mendukung" Ryeowook tersenyum menggoda Sungmin

"Bukan seperti itu, aish kau ini" Sungmin sebal melihat adiknya. Walaupun tinggal berdua di apartmen, ia saja masih tidur berbeda kamar dengan Kyuhyun. Apalagi beramai-ramai seperti ini.

"Kita bisa menambahkan kasur eomma, aku juga tidak mendengkur saat tidur" Sungmin masih berusaha, ia menatap Leeteuk memohon

"Kamar sebelah masih luas Sungmin" Leeteuk menolak dengan lembut, Sungmin berganti menatap Heechul memohon

"Eomma.."

"Bukankah menantuku ini istri yang baik?" Heechul memiringkan kepalanya

"Eonni sudah sana pergilah, sampai kapan kau akan berdiri didepan pintu dan memohon seperti itu"

"Kau mengusirku Wookie? Adik macam apa kau ini"

"Kau saja yang bersikap seperti kami mengusirmu"

"Ada apa ini?" tiba-tiba suara berat Kyuhyun terdengar dibelakang Sungmin

"Mereka mengusirku"

"Mengusirmu bagaimana?"

"Kami tidak mengusirnya oppa, kami hanya ingin eonni tidur sekamar denganmu" Kyuhyun gelagapan sesaat mendengar ucapan Ryeowook yang to the point

"Baiklah, ikut denganku" Kyuhyun segera berbalik dan masuk kedalam kamarnya. Sungmin memegang kopernya lesu dan ikut berbalik

"Selamat bersenang-senang" Sungmin tidak menghiraukan ucapan ibu mertuanya

.

Kyuhyun mandi terlebih dulu, Sungmin bisa merasakan hatinya yang kini berdebar-debar dengan hebat. Selama di apartmen, ia bahkan tidak pernah tidur seranjang dengan Kyuhyun. Pikirannya berubah menjadi rumit memikirkan kemungkinan banyak hal yang akan terjadi. Hatinya semakin berdebar ketika suara air dalam kamar mandi terhenti. Kyuhyun keluar dari kamar mandi sambil menggosokan mukanya dengan handuk. Kyuhyun tersenyum merasakan Sungmin yang kini tengah gelisah.

"Aku tidak akan melakukan apa-apa, sekarang mandilah" Sungmin menganggukan kepalanya lalu masuk kedalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi Sungmin keluar dan melihat Kyuhyun yang tengah tertidur. Ia menghela nafasnya lega. Bukannya ia tidak mau melakukannya tetapi.. ini bukanlah bulan madu, ini hanyalah liburan bersama keluarga. Belum saatnya untuk melakukan hal seperti itu sekarang

.

Sungmin berdiri bersama Heechul, Leeteuk dan Ryeowook. Mereka mengabadikan momen bahagia ini dengan Kyuhyun sebagai fotografernya. Berulang kali mencari tempat dengan pemandangan yang indah untuk dijadikan background foto mereka, berulang kali pula mengabadikan gaya foto mereka yang berbeda.

Heechul mengambil kamera dari tangan Kyuhyun, Leeteuk segera menarik tangan Kyuhyun berdekat dengan Sungmin. Kedua lengan mereka menempel, Kyuhyun tahu apa yang diinginkan para yeoja ini. Kyuhyun mengalungkan tangan kirinya ke pinggang Sungmin dan memiringkan kepalanya menyentuh kepala Sungmin.

"Hana.. Dul.. Set!"

Keduanya tersenyum sambil kedua kepala yang saling menempel

.

.

.

Liburan berjalan begitu cepat, tak terasa mereka sudah pulang kerumahnya masing-masing. Kyuhyun dan Sungmin kembali bekerja seperti biasa. Hari ini perusahaan milik Hangeng akan melakukan rapat membahas tentang pembangunan cabang di Jeju dan Jepang.

"Kau tahu hari ini perusahaan kita mengadakan pertemuan?" tanya Kyuhyun sambil memakan roti tawarnya

"Eum, aku bersama direktur akan kesana setelah jam makan siang" jawab Sungmin melewati Kyuhyun, ia segera memakai sepatu kerjanya.

"Aku pergi Kyuhyun"

"Hati-hati dijalan" seru Kyuhyun, ia melanjutkan makannya sebentar lalu ikut keluar dari apartmen

.

KYUHYUN POV

Jam makan siangpun telah usai, aku ikut menghadiri pertemuan karena Appa ingin aku melihat bagaimana proses sebelum pembangunan cabang baru didirikan. Para investor Appa dan beberapa rekan kerja Appa yang membantu juga turut hadir karena hari ini tidak hanya akan membahas tentang pembangunan di Jeju, tapi juga perencanaan pembangunan cabang restaurant di Jepang.

Sambil membawa note kerjaku, aku berjalan dibelakang Direktur menuju ruang rapat. Ketika dipersimpangan ruangan Direktur menghentikan langkahnya. Otomatis aku juga langkahku juga ikut terhenti. Kulihat hal apa yang membuat Direktur tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ternyata Sungmin dan atasannya yang kini berjalan menghampiri kami. Sungmin dan atasannya melihat kami, aku dan Direktur menundukkan tubuh kami memberi salam. Sungmin dan atasannya yang berkaca mata itu membalas salam kami dengan menundukkan tubuhnya sesaat.

"Apa sudah dimulai?" tanya Direktur perusahaan ayah mertuaku

"Belum sajangnim, masih 15 menit lagi" jawabku sopan

"Cho.. Sungmin-ssi?" perhatianku segera teralih pada Direktur yang kini memanggil Sungmin. Cho Sungmin? Bukankah seharusnya Lee Sungmin? Kulihat Sungmin mencoba mengingat wajah Direktur

"Ah.. Kim Jungmo-ssi?"

"Kau masih mengingatku?" aku merasa kesal mendengar Direktur yang berucap banmal pada Sungmin. Apa-apaan dia ini, jangan karena posisinya berada diatas Sungmin hingga ia melupakan bahwa kesopanan harus dinomor satukan. Kenapa tiba-tiba langsung mengucapkan secara banmal huh? Dasar Direktur tak tahu malu

"Anu.. sebenarnya namaku Lee Sungmin, aku hanya iseng mengganti marga didepan namaku" Kupicingkan kedua mataku melihat Sungmin tajam. Apa dia bilang? Iseng mengganti marganya? Huh, yang benar saja

"Iya Kim Jungmo-ssi, ini sekertarisku Lee Sungmin" ucap atasan Sungmin semakin memperjelasnya. Aku bisa merasakan emosiku mulai tersulut, entah karena hal apa tapi kurasa nama Cho Sungmin juga tidaklah buruk. Aku berdehem mengalihkan perhatian mereka dari Sungmin

"Mari kita masuk, rapat akan dimulai sajangnim" ucapku mengingatkan mereka. Direktur mengangguk dan kami masuk ruangan

Setelah selesai rapat yang memakan waktu hampir 4 jam. Semua menyetujui pembangunan cabang di Jeju dan Jepang. Tapi dalam waktu dekat ini, Jeju menjadi fokus perusahaan Appa terlebih dulu. Para investor dan rekan kerja Appa memberikan banyak bantuan dana. Para investor dan Appa keluar dari ruangan terlebih dahulu

Ku tutup note kerjaku, lalu merenggangkan tubuhku sejenak. Sungmin berdiri bersama atasannya, ia akan kembali ke perusahaannya. Aku melihatnya dari kejauhan, tiba-tiba kulihat Direktur.. tidak-tidak. Karena ia tidak menunjukkan kesopannannya, aku akan memanggilnya Kim Jungmo. Tentu saja tidak memanggil secara langsung karena aku masih bawahannya, aku akan memanggilnya Kim Jungmo dalam hati.

Mataku melebar melihat Jungmo yang tiba-tiba mendatangi Sungmin. Sungmin terkejut segera menundukan tubuhnya memberikan salam pada Jungmo.

"Aku tunggu di mobil" ucap atasan Sungmin, Sungmin mengangguk dan menundukkan tubuhnya sesaat. Atasan Sungmin berjalan pergi keluar ruangan. Aku masih duduk dikursi, kulihat sikap Sungmin dan Jungmo dari kejauhan

"Ini mengejutkan, kita bertemu lagi Lee Sungmin-ssi" aku bisa mendengar nadanya bahagia

"Iya Kim Jungmo-ssi" jawab Sungmin sopan

"Jangan menggunakan bahasa formal denganku, kita bisa berbicara banmal" aku berdecih dalam hati mendengarnya

"Nanti malam kau ada acara?" wah, namja ini cepat sekali membidik sasarannya

"Tidak ada, kenapa?" aku bisa merasakan Sungmin yang masih ragu berucap banmal dengannya

"Bisakah kita pergi makan malam sepulang kau kerja?" Sungmin terlihat berpikir sesaat, aku penasaran dengan jawabannya. Tak lama setelah berpikir, ia menganggukkan kepalanya. Kulihat Jungmo tersenyum semakin lebar. Aku tidak mau melihat reaksi mereka yang menyebalkan jadi aku segera mengambil note kerjaku dan pergi keluar ruangan dengan cepat.

KYUHYUN POV END

.

.

.

To Be Continued

Kyuhyun hanya merasa jengkel, bukan cemburu hahahahha 3.5k words

Untuk yang memberikan tanggapannya atas pertanyaanku kemarin, thank you so much kalian memang something.

Thanks for vote n comment guys, sampai jumpa next chap

Seguir leyendo

También te gustarán

202K 19.2K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
937K 77K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
907K 54.9K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
155K 7.5K 27
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...