Okay mari kita lanjutkan...
Jangan lupa tinggalkan jejak, sesungguhnya jejak kalian sangat berarti untukku.
Minggu, 21 Agustus 2016
******
"Ash, siapa yang meneleponmu tadi?". Tanya Clarissa.
Mereka—Clarissa, Alexa, Ashley, Axel, Lion, dan Yogi tengah duduk kursi santai di halaman belakang.
"Entahlah ia tidak memberitahu namanya sewaktu dia menelvon". Jawab Ashley.
"Lalu?".
"Dia hanya memberitahu tentang geng dan pelaku yang sekarang kita kejar".
Bip bip bip
Ponsel milik Ashley berdering menandakan ada sebuah telpon yang masuk.
"Siapa Ash?". Tanya Alexa.
"Seseorang yang tadi menelvonku".
"Angkat mungkin saja ada hal yang penting yang ingin ia bicarakan". Ujar Yogi.
"Baiklah". Ujar Ashley, ia kemudian mulai mengangkat telponnya.
"Halo".
"...".
"Apa? Kapan?".
"...".
"Oke aku akan memberitahu yang lain".
Dan Ashley mematikan sambungan telvonnya.
"Ada apa?". Tanya Axel.
"Ia bilang bahwa Park Yo Ra akan beraksi besok malam".
"Jadi besok malam Park Yo Ra akan membunuh seseorang?"
"Ya, jadi rencana kita apa Lion?".
"Besok kita akan mempersiapkan semua, dan kita akan bergerak malam harinya".
***
Seperti yang Lion rencanakan mereka kini berada diruang yang telah master Ken siapkan.
Lion mulai mengeluarkan senjata seperti pistol, pedang samurai, panah, dan masih banyak lagi.
Sementara Axel dan Alexa mereka kini tengah merakit alat komunikasi yang sangat kecil dan sangat transparan.
"Rissa pakai ini". Pinta Axel.
Axel menyodorkan alat komunikasi berupa earphone mini kepada Clarissa. Clarissa pun menerimanya dan langsung memakainya.
"Kapan kita berangkat Lion".
"Tunggu sampai mereka beraksi. Sekarang sebaiknya kita pergi kesana dengan kekuatan kita".
"Maksudmu?".
"Maksudku kita gunakan kekuatan kita untuk kesana, Xel kau pergi bersama Ashley dan Yogi berangkatlah bersama Alexa. Kurasa tubuh Yogi tidak terlalu berat untuk kau gendong Lexa".
"Baiklah untuk kali ini saja aku mau menggendongmu Yo". Sementara Yogi ia hanya menunjukan senyum pepsodentnya.
"Ok karna semua sudah siap ayo kita berangkat".
Alexa ia sudah berangkat dengan Yogi digendonganya, seperti kau mengenakan tas. Disusul Axel yang merubah dirinya menjadi werewolf dan Ashley duduk diatasnya.
"Lion apa tidak apa-apa jika kalian menjadi werewolf bukankah nanti jika kalian berubah kembali menjadi manusia kalian dalam keadaan naked?".
"Tidak apa-apa Rissa, aku dan Axel sudah membawa baju ganti kau tenang saja. Sekarang kau bersiap-siaplah karna aku akan berubah".
Clarissa menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.
Kratak
Bunyi patahan tulang yang terdengar, kini Lion dalam keadaan perubahan. Clarissa menyaksikan perubahan itu, dia sama sekali tidak takut karna sewaktu itu Jac pernah merubah dirinya menjadi Rick— werewolfnya Jacob.
Kini dihadapan Clarissa berdiri sesosok srigala berbulu lebat berwarna putih dengan simbol dibawah lehernya.
Pic diatas itu bentuk simbol punya Elfran. Kalau diartikan ke bahasa Indonesia, artinya Goddess.
"Ayo kita berangkat Rissa". Srigala itu berbicara, namun itu bukan suaranya Lion.
Clarissa tersenyum kearah srigala itu. Lalu ia berjongok didepannya, mengelus lembut dan kemudian memeluk lehernya.
"Siapa namamu?". Tanya Clarissa.
"Namaku Elfran".
"Elfran". Panggil Clarissa.
Sementara Elfran ia sudah menari salsa dan meloncat-loncat tak karuan untunglah kini mereka berada diluar rumah kalau tidak bisa dijamin besok rumah milik master Ken hanya tersisa tanah dan reruntuhannya saja.
"Ulangi lagi". Pinta Elfran.
"Elfran".
"Kau tahu aku sudah lama menantikan ketika mateku memanggilku rasanya seperti aku mendapat sebuah daging yang sangat aku idam-idamkan". Ujar Elfran dengan nada yang begitu senang.
"Hihihihi baiklah kapan-kapan ayo kita makan daging yang kau idam-idamkan itu Elf, sekarang ayo kita susul yang lain". Pinta Clarissa.
Elfran mengangguk kemudian ia berjongkok agar memudahkan Clarissa untuk duduk diatasnya. Clarissa segera menaiki Elfran.
"Sudah siap?". Tanya Elfran.
"Sudah kapten". Ujar Clarissa.
"Baiklah ayo!!!". Elfranpun mulai berlari menembus lebatnya hutan.
***
Clarissa dan Elfran—srigalanya Lion sampai dimana Alexa, Ashley, Yogi dan Axel berdiri.
"Bagaimana?". Tanya Clarissa pada Alexa, sementara Lion ia sedang mengganti pakaiannya.
"Belum bergerak". Jawab Alexa.
"Pastikan earphone kalian tetap aktif". Ujar Lion, kini ia berdiri disamping Clarissa.
"Lihat itu mereka bergerak". Ujar Yogi tiba-tiba.
Clarissa dan yang lain menoleh kearah yang Yogi maksud.
Terlihat disana seorang pria berbadan kekar tengah menarik seorang pria paru baya dan seorang wanita yang sama dengan pria paru baya itu.
Dan kemudian keluarlah seorang wanita memakai jubah berwarna hitam, terlihat ia tengah berbicara dengan seorang pria lagi yang mirip seperti pembunuh Christie.
Clarissa menajamkam indera pendengarnya, seketika matanya membulat. Ia kenal suara itu, itu suara Alearna Lucifer—seorang wanita yang dulu mengatakan kedua orangtuanya akan mati (lihat di Chapter #1 ya guys).
Mengenai kenapa ia mengetahui nama wanita itu, karna beberapa tahun lalu ia sempat menyelidiki tentang Alearna dan keluarga Lucifer.
Clarissa menutup kedua telinganya, namun tetap suara Alearna masih terdengar jelas ditelinganya. Ia kemudian terduduk dengan tangan yang masih menutup kedua telinganya.
Lion dan yang lain merasa khawatir dengan keadaan Clarissa, Lion mendekati Clarissa lalu memegang kedua tangan Clarissa namun Clarissa menepisnya.
"Rissa ini aku Lion". Sekali lagi Lion memegang kedua tangan Clarissa, kali ini Clarissa tidak menepisnya.
Clarissa mendongak dan pandangannya bertemu dengan mata hazel milik Lion.
"Lion....". Ujar Clarissa, ia kemudian mulai terisak.
Lion cemas dengan Clarissa, lalu menarik Clarissa kedalam pelukannya.
"Ada apa Rissa? Kenapa kau menangis?".
"Wanita itu...hiks...wanita itu....hiks....".
"Ada apa dengan wanita itu Rissa?". Ujar Lion ia masih memeluk Clarissa.
"Wanita itu....dia yang...hiks...telah membunuh kedua orangtuaku Lionnn....hiks..". Tangis Clarissa semakin kencang, namun suara Clarissa serasa hilang hanya airmatanya saja yang terus menerus keluar dengan derasnya.
Lion membeku, ia merasa bahwa kini Clarissa dalam keadaan tidak baik.
"Sebaiknya kau tetap berada disini, biarlah misi kita kali ini akan aku dan yang lain selesaikan". Ujar Lion.
Clarissa mendongak kemudian menggeleng.
"Tidak, biar aku ikut bersama kalian. Dan untuk urusan wanita itu biar aku yang menyelesaikannya".
"Tapi—".
"Tidak ada tapi-tapian Lion, aku ingin menghadapinya. Kumohon". Pinta Clarissa.
"Baiklah tapi aku mohon berhati-hatilah Rissa, kau adalah segala-galanya untukku".
Clarissa tersenyum manis keara Lion.
"Baik ayo kita bergerak".
🌹🌷🌺
Sampek sini dulu ya, nanti aku lanjutin lagi...
Jangan lupa VKF
Bye bye
Love
_Ivanaputry
😗