Will I Be Okay?

By dramioneyoja

181K 17.7K 1.8K

COMPLETED - Draco selalu merasa kesepian, tapi ia lebih baik mati daripada mengakuinya pada siapapun. Kehidup... More

Chapter 1 : Old Life.
Chapter 2 : New Life
Chapter 4 : Nothing's Wrong
Chapter 5 : Practically Sick
Chapter 6 : We're Doomed
Chapter 7 : I'm Sorry
Chapter 8 : Be Damned
Chapter 9 : First Lie
Chapter 10 : Another Lies
Chapter 11 : At Bay
Chapter 12 : The End?
Chapter 13 : Move On
Chapter 14 : But Why?
Chapter 15 : She's Back
Chapter 16 : Fight For
Chapter 17 : Too Late?
Chapter 18 : I'm Okay
Chapter 19 : It's Enough
Chapter 20 : Unfinished Business
Chapter 21 : Another Way
Chapter 22 : Narcissa Malfoy
Chapter 23 : Complicated Proposal
Chapter 24 : Newly Wed
Chapter 25 : Happy Ending.

Chapter 3 : Just Brilliant

8K 873 95
By dramioneyoja

All of the characters belongs to J.K Rowling.

WILL I BE OKAY?

Chapter 3 : Just Brilliant

Minggu, 7 Januari 2007

Hari ini Hermione absen pergi ke Burrow, ia tahu kalau semua orang sudah menunggunya untuk mendengar ceritanya tentang pekerjaan barunya dan sebagainya, tapi ia sudah berniat bahwa hari ini ia akan merapikan apartement baru-nya.

Hari Kamis ia memberitahu Ginny kalau ia pindah apartement dan mulai sekarang surat-surat untuknya bisa dikirim ke tempatnya yang baru, ia juga memberitahu kalau tempat barunya ini didapatkan sebagai fasilitas dari pekerjaan barunya.

Tentu saja setelah itu semua orang bertanya-tanya apa pekerjaan barunya? Hermione belum sempat banyak bercerita, lagipula ia tidak tahu bagaimana respon orang-orang terdekatnya nanti jika mereka tahu kalau ia bekerja menjadi sekretaris pribadi Draco Malfoy.

Hari Minggu siang Hermione sudah selesai membuat apartement barunya bersih, rapih dan menjadi lebih nyaman lagi, ia sudah memenuhi hampir setengah lemarinya dengan pakaian baru, ia sudah memenuhi lemari es-nya dengan makanan yang sehat, kebanyakan buah-buahan dan sayuran.

Hermione tidak pernah sesenang ini dalam lima tahun terakhir.

Setelah makan siang ia kemudian mulai merencanakan apa-apa saja yang harus dilakukannya seminggu kedepan, selain hal-hal yang berurusan dengan pekerjaannya, ia akan menghubungi kedua orangtuanya dan memberitahu mereka kabar gembira ini dan mungkin mengunjungi mereka akhir minggu depan.

Kemudian ia juga ingin memberikan sesuatu untuk Draco, meskipun sekarang status mereka adalah atasan dan bawahan, dan meskipun jika dengan ia memberikan Draco Malfoy hadiah akan membuatnya terlihat tidak etis, Hermione benar-benar ingin memberikan Draco sesuatu sebagai wujud terimakasihnya.

Jadi Hermione pergi ke toko buku Muggle dan mencari buku apa yang kira-kira bisa ia berikan pada bosnya itu.

.

Setelah perang selesai, setelah banyak hal yang terjadi, Hermione tidak begitu sering menghabiskan waktu di dunia sihir, ia jarang pergi ke pusat-pusat keramaian kecuali ada hal-hal mendesak, ia menghindari keramaian, ia menghindari wartawan, ia menghindari Rita Skeeter.

Ia tahu persis kalau Rita Skeeter membencinya, terutama setelah kejadian tempo dulu. Hermione tidak bisa membayangkan jika sampai nenek sihir itu tahu keadaannya setelah perang, Hermione bergidik membayangkannya, untung saja sekarang keadaannya sudah lebih baik.

Hermione memasuki salah satu toko buku paling besar dan paling sering dikunjunginya di Muggle London, ia berhenti di bagian depan dan melihat ke katalog buku-buku baru.

Ia melirik salah satu petugas disitu yang wajahnya cukup familiar, petugas itu sudah melirik Hermione dari sudut matanya, Hermione tahu kalau ia memang jarang membeli buku saat datang, dan hari ini, akhirnya, ia bisa keluar dengan kepala diangkat tinggi dan dada membusung.

Hari ini ia akan membeli banyak buku.

Hermione berdiri di bagian sastra saat tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang, Hermione menoleh dan menemukan seorang perempuan baya tersenyum padanya.

Mungkin umurnya sekitar lima puluh akhir atau enam puluh awal, ia menggunakan jacket panjang dan syal berwarna merah.

"Miss..." Perempuan itu berseru.

"Ada yang bisa kubantu?" Hermione bertanya bingung.

Perempuan itu mengulurkan kertas kecil yang ada di tangannya. "Aku sedang mencari buku ini untuk hadiah ulangtahun suamiku, apa kau bisa membantuku?"

Hermione melihat buku apa yang diinginkan perempuan itu, sebenarnya ia ingin berkata kalau ia harusnya meminta bantuan petugas yang bekerja disana, tapi ia tidak tega mengatakannya.

"Aku ingin meminta bantuan mereka yang bekerja disini, tapi mereka semua memasang wajah galak dan membuatku segan meminta bantuan." Perempuan itu berseru seakan-akan menjawab pertanyaan yang berada di kepala Hermione.

Hermione tersenyum. "Kurasa buku ini ada di bagian sana." Hermione menunjuk rak di bagian lain. Mereka kemudian berjalan ke arah rak yang Hermione maksud.

"Aku sering melihatmu disini." Perempuan itu memberitahu Hermione.

Hermione tersenyum kecil.

"Tapi baru kali ini aku melihatmu membeli begitu banyak buku." Perempuan itu memberitahu Hermione lagi.

Hermione berusaha untuk tidak tersinggung, ia hanya tersenyum dan terus berjalan.

Hermione kemudian dengan cepat mengambilkan buku yang dimaksud perempuan itu, ia baru akan pergi saat perempuan itu memanggilnya lagi.

"Miss."

Hermione tersenyum lagi. "Apa ada buku lain yang ingin anda cari?" Hermione bertanya.

Perempuan baya itu melepas syalnya dan mengalungkannya ke leher Hermione. "Udara dingin, pakailah pakaian yang lebih hangat." Perempuan itu kemudian berbalik dan pergi ke arah kasir.

Hermione mengangkat bahunya, tidak mengerti kenapa perempuan itu memberikan syalnya untuknya, ia memastikan kalau syal yang diberikan perempuan itu hanya sekedar syal biasa kemudian berjalan lagi mencari buku yang cocok untuk diberikan kepada Draco.

.

Jumat, 12 Januari 2007

"Mr. Grant." Hermione berseru, berdiri di depan meja pria baya yang menjadi rekan kerjanya dua minggu belakangan ini.

"Johnson, Hermione, Johnson, sudah berapa kali kubilang padamu untuk memanggilku Johnson?" Johnson memberitahu Hermione sambil tersenyum.

Hermione menggeleng, ia merasa tidak sopan jika harus memanggil Mr. Grant dengan nama depannya, apalagi Mr. Grant terlihat lebih tua daripada ayahnya sendiri. Akhirnya Hermione hanya tersenyum lalu mengungkapkan apa yang tadi ingin ditanyakannya.

"Mr. Grant, apa Mr. Malfoy sudah selesai?" Hermione bertanya. Ia dan Mr. Grant punya ruangan yang cukup besar di depan ruangan Draco, Hermione sebenarnya merasa tidak enak karena ia sekarang menginvasi sebagian ruangan Mr. Grant tapi Mr. Grant selalu bersikap ramah padanya.

Mr Grant mengangguk. "Seharusnya sudah, kenapa kau ingin pulang?" Mr. Grant bertanya.

Hermione menggeleng. "Tidak, belum, masih ada beberapa hal yang harus kuselesaikan. Apa aku bisa bicara sebentar dengannya?" Hermione bertanya lagi.

"Tentu saja, kenapa tidak?" Mr. Grant memberitahu.

Hermione mengangguk kemudian kembali ke mejanya, ia mengeluarkan dua kotak dari tasnya, yang satu kecil dan yang satunya berukuran sedang, ia kemudian kembali ke depan meja Mr. Grant dan meletakkan kotak yang lebih kecil di depan Mr. Grant.

"Mr. Grant, aku tahu kita belum lama bekerja bersama, tapi aku ingin memberikan ini padamu karena kau sudah begitu baik padaku, kau sudah banyak membantuku, membantuku beradaptasi dengan pekerjaanku dan lain-lainnya, kau juga begitu ramah padaku." Hermione berseru, tersenyum tulus.

"Terimakasih banyak Mr. Grant." Hermione memberitahu kemudian pergi dengan cepat keluar dari ruangan itu sebelum Mr. Grant bisa menolak pemberiannya.

Mr. Grant membuka kotak kecil itu dan menemukan penjepit dasi. Ia tersenyum, ia benar-benar yakin sekarang kalau Hermione Granger memang dikirim Merlin untuk membantu Draco.

.

Draco lagi-lagi meremak laporan bagian produksi didepannya dengan kedua tangannya, ada apa dengan orang-orang ini? Kenapa merancang produk sederhana saja mereka tidak bisa? Kenapa? Draco kesal, ia membuang kertas yang ada di depannya ke lantai, bagaimana mungkin ia memperkerjakan orang-orang bodoh?

Draco baru akan memanggil kepala bagian produksi untuk dimaki-maki saat pintu ruangannya diketuk. Mungkin Mr. Grant, pikirnya dalam hati.

"Masuk." Draco berseru.

Hermione Granger masuk dan tersenyum ke arahnya. "Mr. Malfoy." Hermione berseru sopan. Dua minggu bekerja menjadi sekretaris dua Draco, mereka berdua sekarang memanggil satu sama lain dengan sebutan Mr dan Miss.

"Ada apa Granger?" Draco bertanya, berusaha menahan senyumannya, seketika amarah yang belum sampai satu menit yang lalu dirasakannya menguap entah kemana.

Hermione sedikit kaget karena Draco tidak memanggilnya dengan sebutan Miss Granger seperti biasa.

Draco mencium kekagetan Hermione. "Sekarang sudah bukan jam kerja, dan aku tidak mau memanggilmu Miss Granger." Draco memberitahu, tersenyum kecil.

"Ah." Hermione mengerti, ia kemudian berjalan ke arah meja kerja Draco, dan meletakkan kotak berisi buku yang dibelinya akhir pekan dua minggu yang lalu itu.

"Um, Mr. Malfoy ini sebagai ucapan terimakasihku, terimakasih sudah memberikanku pekerjaan baru dan hidup baru." Hermione berseru pelan, wajahnya seketika memerah dan ia berbalik badan, dengan cepat pergi keluar dari ruangan itu meskipun Draco Malfoy memanggil-manggil namanya.

.

Sabtu, 13 Januari 2007

Hermione keluar dari apartementnya dan menemukan Draco Malfoy di depan pintunya.

"Mr. Malfoy?" Hermione bertanya kaget.

"Oh... Ini apartement-mu?" Draco bertanya canggung, ia berbalik badan kemudian pergi dengan cepat ke arah lift.

Hermione mengangkat sebelah alisnya. Ia keluar dari apartementnya karena ia mau mengecek kotak posnya di lantai satu kemudian pergi mengunjungi kedua orangtuanya, dan ia sama sekali tidak menyangka akan menemukan Draco Malfoy di depan pintunya.

"Mr. Malfoy!" Hermione berjalan ke arah lift, menyusul Draco.

Draco yang baru memasuki lift menahan pintu lift itu agar Hermione bisa ikut masuk.

"Kau mau kemana?" Draco bertanya saat Hermione masuk ke lift itu. Ia menekan tombol satu. Seketika Draco sadar ia salah menekan tombol, ia bukan menekan tombol ke atas menuju apartement-nya tapi ia malah menekan tombol bawah.

"Aku mau mengecek pos-ku di lantai satu." Hermione memberitahu.

"Memangnya kau tidak menggunakan burung hantu?" Draco bertanya.

"Tentu saja aku menggunakannya, aku menggunakan pos Muggle hanya untuk surat-surat Muggle-ku." Hermione memberitahu.

Draco mengangguk-angguk mengerti.

"Jadi kau tinggal di lantai dua puluh." Draco berseru.

Hermione mengangguk.

"Apa anda juga tinggal di lantai dua puluh?" Hermione bertanya.

Draco berusaha mengontrol ekspresi wajahnya. "Tidak, aku tinggal di lantai dua puluh tiga." Draco berseru menahan malunya.

"Lalu apa yang anda lakukan disini tadi?" Hermione bertanya lagi.

"Um, Granger, berhentilah memanggilku seperti itu, kau bisa memanggilku Malfoy saja atau Draco jika kita sedang tidak di kantor." Draco mengalihkan pembicaraan mereka sembari lift yang mereka naikki turun ke lantai dasar.

Hermione tertawa pelan dan mengangguk.

"Jadi apa yang kau lakukan di lantai dua puluh barusan Malfoy?" Hermione bertanya lagi.

Draco tahu keputusannya tadi untuk turun ke lantai dua puluh akan merugikan dirinya sendiri sekarang.

"Um, sebenarnya aku hanya ingin menyapamu sebentar." Draco berseru jujur.

Hermione tersenyum.

"Aku ingin tahu apa yang kau lakukan pada akhir pekan." Draco berseru.

Hermione tersenyum lagi.

"Aku akan mengecek surat, kemudian pergi mengunjungi orangtuaku."

"Ah..." Draco mengangguk mengerti.

"Kenapa kau ingin tahu apa yang kulakukan pada akhir pekan?" Hermione bertanya. "Apa ada urusan pekerjaan?" Hermione bertanya.

Draco sekarang punya dua pilihan.

Mengiyakan, lalu ia harus mengarang-ngarang sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan atau berkata tidak dan memberitahu Hermione apa yang sebenarnya ia lakukan tadi di depan apartement Hermione.

Ting.

Mereka sampai di lantai satu dan Hermione segera keluar, meninggalkan Draco begitu saja tanpa menunggu jawabannya.

.

"Mom, kenapa kau tersenyum terus?" Hermione bertanya pada ibunya.

Helena tersenyum dan menggeleng. "Mom hanya senang kau datang berkunjung setelah sekian lama, kau terlihat senang, dan sama sekali tidak berbau asap rokok. Apa kau sudah berhenti?" Helena bertanya.

Hermione menghela nafasnya. Ibunya hanya tiba-tiba tahu kalau ia merokok, padahal setiap sebelum berkunjung, ia menahan dirinya untuk tidak merokok terlebih dahulu, ia bahkan yakin kalau tubuhnya tidak bau rokok, tapi ibunya tiba-tiba tahu saja.

Hermione mengangkat bahunya. Ia belum berhenti, tapi setelah dipikir-pikir sudah dua hari ia tidak merokok.

"Apa kau punya kekasih?" Helena bertanya.

Hermione memutar matanya. "Tidak, tentu saja tidak. Pekerjaan baruku membuatku sibuk, aku hanya tidak sempat merokok."

Seketika Helena menunjukkan wajah kuatir. "Kau bekerja dimana sekarang? Apa pekerjaanmu melelahkan?"

Hermione tersenyum dan menggeleng. "Tidak Mom, bukan pekerjaan seperti itu, aku sekarang bekerja di salah satu perusahaan sihir yang bergerak di bidang elektronik, dan setelah sekian lama akhirnya aku memiliki pekerjaan yang lebih menggunakan otakku daripada tenagaku."

"Jadi kau sudah berhenti di semua pekerjaanmu yang lain kan?" Helena bertanya.

Hermione mengangguk.

"Semoga pekerjaan barumu ini yang terbaik Hermione." Helena berharap.

Hermione tersenyum dan mengangguk, ia kemudian menceritakan hari-harinya bekerja di kantor barunya, ia menceritakan apa-apa saja yang dikerjakannya.

Minggu, 14 Januari 2007

"Kau bekerja di DM Company?" Harry bertanya dengan nada tinggi.

"Hermione, kau pasti bercanda kan?" Ginny berseru dengan nada yang lebih tinggi.

"Malfoy? Draco Malfoy? Ferret itu? Hermione! Kau tidak terlibat masalah atau semacamnya kan?" Ron bertanya, wajah dan telinganya seketika merah.

Hermione menggeleng dan tersenyum.

"Iya, aku bekerja di DM Company, aku tidak bercanda, dan aku bekerja menjadi sekretaris Draco Malfoy." Hermione memberitahu, menjawab pertanyaan tiga sahabatnya itu sekaligus.

Selama satu jam Hermione berusaha menjelaskan kepada hampir semua orang yang datang ke Burrow hari itu tentang bagaimana ia akhirnya bisa bekerja di DM Company. Ia berusaha menjelaskan kalau ia tidak terkena masalah apa-apa, ia tidak terlilit hutang atau semacamnya, ia juga yakin kalau pekerjaannya baik-baik saja dan sama sekali tidak ilegal atau semacamnya.

Akhirnya setelah beradu argumen dengan hampir semua orang, mereka setuju untuk membiarkan Hermione bekerja selama satu bulan sebelum memutuskan apa yang akan seluruh anggota keluarga Weasley lakukan.

Jika dalam satu bulan tidak ada masalah maka mereka juga tidak akan membuat masalah, tapi jika Malfoy memberikan Hermione masalah sedikit saja, maka mereka tidak akan tinggal diam.

Setelah makan siang bersama seperti biasa, Hermione duduk di halaman depan Burrow dengan George sambil memperhatikan sisa anggota keluarga Weasley yang sedang bermain Quidditch.

"Kau tidak bermain dengan mereka?" Hermione bertanya, menyenderkan tubuhnya di sofa lusuh yang sudah bertengger disana entah sejak kapan, ia selalu kekenyangan setiap mengunjungi Burrow, karena itu ia tidak datang setiap minggu.

"Kakiku terkilir, lagipula jika aku bermain jumlah pemain akan menjadi Ganjil." George memberitahu, semenjak Ginny berhenti bermain Quidditch untuk sementara jumlah squad umum di Burrow menjadi ganjil sehingga biasanya ada satu orang yang rela tidak bermain, dan biasanya orang itu Harry atau George.

"Apa kau juga mau menasihatiku tentang pekerjaanku?" Hermione bertanya.

George tertawa. "Iya."

Hermione menghela nafasnya. Beberapa tahun belakangan ini ia dan George memang menjadi dekat, semenjak kepergian Fred semua orang menyadari kalau selera humor George sedikit berubah, dan selera humor George yang baru cocok dengan Hermione.

"Aku tahu belakangan ini memang Draco Malfoy tidak membuat masalah, tapi kurasa kau harus tetap berhati-hati." George memberitahu.

Hermione mengangguk.

"Aku tidak ingin banyak memberimu nasihat, lagipula aku tahu kau bisa menilai orang lain lebih baik dariku, tapi berhati-hatilah, kau tahu kan aku peduli?" George ikut menyender disamping Hermione dan meluruskan kakinya yang lebih panjang.

Hermione tersenyum.

.

Selasa, 16 Januari 2007

"Mr. Grant." Hermione berseru pelan pada Mr. Grant yang duduk disampingnya.

"Ada apa Hermione?" Mr. Grant bertanya tidak kalah pelan. Mereka sedang berada di ruang rapat, sedang mendengarkan pemaparan bagian pemasaran tentang rancangan produk baru yang siap diluncurkan pertengahan tahun ini.

"Apa aku boleh mengajukan pertanyaan?" Hermione bertanya pelan. Mr. Grant ingin tertawa mendengar pertanyaan Hermione barusan. Draco yang duduk di sisi kepala meja, bisa mendengar pembicaraan Hermione dengan Mr. Grant dan ia juga ingin tertawa.

"Hmm, aku tidak yakin Hermione, akan kutanyakan pada Draco saat sesi tanya jawab ya." Mr. Grant memberitahu. Mereka kemudian mendengarkan presentasi lagi.

Sepanjang presentasi, Hermione terus mencatat apa yang dijelaskan, tidak lama lampu yang tadinya dimatikan agar bisa melihat proyektor lebih jelas sudah dinyalakan lagi.

Perempuan muda yang tadi menyajikan materi kemudian memberi kesempatan pada orang-orang yang berada di dalam ruangan untuk bertanya, banyak orang dari berbagai bagian langsung bertanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan mereka atau hanya sekedar menanyakan sesuatu yang menarik perhatian mereka, dan Hermione masih terus mencatat.

Beberapa kali Mr. Grant dan Draco saling berbisik satu sama lain, begitu juga dengan Hermione dengan Mr. Grant. Tidak lama Mr. Grant memberitahu Hermione kalau ia bisa menanyakan apa yang ada dipikirannya, dan setelah semua orang selesai bertanya dan Hermione yakin tidak ada lagi pertanyaan yang tersisa ia mengangkat tangannya.

Draco ingin tersenyum, rasanya seperti kembali ke Hogwarts, melihat Hermione Granger duduk tidak jauh darinya dan mengangkat tangannya untuk bertanya.

Tapi ada yang berbeda.

Ketika mereka di Hogwarts, jika ia ingin bertanya atau menjawab pertanyaan ia akan mengangkat tangannya dengan tinggi dan penuh percaya diri, tapi kali ini tidak, ia hanya mengangkat tangannya rendah, bahkan tidak lebih tinggi dari kepalanya, hanya cukup tinggi untuk membuat penyaji materi didepannya menyadari kalau ia punya pertanyaan.

"Miss Granger? Silahkan." Perempuan yang tadi menyajikan materi mempersilahkan Hermione mengajukan pertanyaan.

"Aku ingin tahu..."

.

Hermione baru selesai makan siang, ia dan Mr. Grant makan siang bersama di ruangan mereka, orang dari bagian kafetaria mengantarkan makan siang mereka dan keduanya makan di meja masing-masing, sambil mengerjakan pekerjaan mereka dan sesekali mengobrol.

Selesai makan Hermione menuju ke toilet wanita dan mencuci mukanya, kemudian buang air kecil. Saat ia sedang buang air kecil ia mendengar beberapa perempuan memasuki toilet dan mulai mengobrol.

"Aku tidak percaya!" Seseorang berseru kesal. "Hanya karena Hermione Granger mengajukan pertanyaan tentang produk baru, seluruh bagian produksi sekarang harus mengubah lagi keseluruhan desain produk."

"Dan kami hanya diberi waktu tiga minggu sebelum harus mempresentasikannya lagi." Orang itu berseru lagi, terdengar benar-benar frustasi dan kesal.

"Aku tidak tahu bagaimana ia tiba-tiba bisa menjadi sekretaris Mr. Malfoy! Yang ku dengar dari bagian administrasi ia bahkan tidak punya sertifikat N.E.W.T, apa menurutmu ia melakukan sesuatu?"

"Tentu saja! Semua orang di kantor ini juga tahu kalau ia tidur dengan Mr. Malfoy, kalau tidak mana mungkin ia bisa tiba-tiba menjadi sekretarisnya."

"Aku tidak tahan lagi melihat tingkah lakunya di kantor ini."

"Bukan hanya kalian bagian produksi yang terkena masalah, bahkan sebelum ia resmi bekerja disini ia sudah membuat satu karyawan sekretariat dan satu resepsionis dipecat, kemudian ia juga membuat masalah dan mengatakan bahwa bagian administrasi tidak bekerja dengan efisien."

"Ah, sudahlah, kepalaku ingin pecah membicarakan perempuan jalang itu."

Hermione menghela nafasnya. Setelah yakin orang yang tadi membicarakannya sudah pergi ia keluar dari toilet dan mencuci tangannya sebelum kembali keruangannya.

Hermione yang dulu pasti akan langsung keluar dan menghampiri orang-orang itu begitu ia mendengar namanya disebut dengan cara yang negatif, tapi Hermione yang sekarang hanya bisa diam di dalam toilet, ia ingin menangis tapi ia tidak mau kembali seperti apa yang terjadi padanya di tahun kedua di Hogwarts.

.

"Uncle Johnson, Hermione dimana?" Draco bertanya.

"Ia sedang ke toilet, kenapa?" Johnson bertanya.

"Tidak." Draco memberitahu, ia kemudian kembali ke ruangannya.

Johnson tersenyum, mengangkat bahunya lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Tadinya ia bekerja dengan Lucius Malfoy, kemudian ketika Draco mengambil alih perusahaan dan melakukan perubahan besar-besaran, ia adalah satu dari sedikit orang yang bisa bertahan di perusahaan ini.

Draco bahkan mengubah nama perusahaan yang tadinya hanya Malfoy Company menjadi DM Company. Ia membuat perusahaannya berubah menjadi salah satu perusahaan paling sukses dan efisien di seluruh dunia sihir.

Johnson sudah lama menjadi sekretaris Lucius sebelumnya, karena itu jika sedang tidak di depan umum Draco memanggilnya Uncle, karena Draco dan Johnson sudah saling mengenal dari Draco masih kecil.

Tiba-tiba Draco kembali lagi keruangannya. "Uncle, beritahu Hermione untuk keruanganku begitu ia kembali dari toilet." Draco berseru kemudian pergi lagi, ia menghindari tatapan bingung penuh makna Johnson.

Johnson ingin tertawa melihat Draco yang bertindak berbeda semenjak kedatangan Hermione.

Tidak lama Hermione kembali.

"Hermione, Mr. Malfoy memintamu keruangannya." Johnson memberitahu.

"Sekarang?" Hermione bertanya.

Mr. Grant mengangguk.

Hermione menghela nafasnya kemudian pergi ke ruangan Draco. Ia mengetuk pintu ruangan bosnya itu pelan.

"Masuk."

Hermione kemudian masuk dan berjalan ke arah meja kerja Draco.

"Ada yang kau perlukan Mr. Malfoy?" Hermione bertanya.

"Duduklah Granger." Draco memberitahu, Ia kemudian duduk di kursi di depan meja Draco.

"Ada apa?" Hermione bertanya pelan. Perasaannya sedang tidak baik dan ia banyak pikiran dan ini semua karena orang-orang yang membicarakannya di toilet tadi.

Draco sebenarnya tidak benar-benar ada perlu dengan Hermione, ia hanya ingin membicarakan beberapa hal, kebetulan jadwalnya hari ini sedang cukup lengang.

"Buku yang kau berikan padaku tempo hari." Draco memulai.

Hermione mengangguk, menunggu apalagi yang akan dikatakan Draco padanya.

"Apa ada buku lain dari pengarang yang sama?" Draco bertanya.

.

Rabu, 17 Januari 2007

"Kau pikir aku membayarmu mahal untuk melakukan kecurangan?" Draco berteriak penuh emosi. Ia melemparkan kertas ke depan mejanya mengenai wajah kepala bagian keuangan yang sedang ketakutan setengah mati.

"Kau pikir aku tidak menyadari kalau ada sesuatu yang kau tutupi!" Draco berteriak kesal.

Hermione memberitahunya kalau di laporan keuangan akhir tahun 2006 yang dibacanya sebelum diserahkan ke Draco ada beberapa hal yang mencurigakan, ia menandai apa-apa saja yang harus dicek lagi dan begitu Draco mengecek lagi apa yang dikatakan Hermione memang benar.

Ada cukup besar penjualan yang nilainya tidak diakui sebagai keuntungan ada uang yang dilaporkan sebagai bonus karyawan namun jumlahnya tidak masuk akal dan menurut pengakuan karyawan bagian keuangan lainnya mereka memang dipaksa secara halus untuk diam-diam saja mengenai kecurangan ini.

Draco memeriksa secara keseluruhan dan setelah punya cukup banyak bukti, hari ini ia akan memecat kepala bagian keuangannya, masih bagus ia tidak menuntutnya dan memasukkannya ke penjara.

Mr. Grant yang berada di ruangan itu hanya bisa menggeleng, ia tahu mungkin sebentar lagi Draco akan segera melewati batas, ia sudah mulai mengeluarkan kata-kata kasar dan terus-menerus memaki-maki orang itu tapi Mr. Grant tahu untuk tidak menahan Draco pada saat-saat seperti ini atau nanti ia yang terkena imbasnya.

.

"Apa Draco memecatnya?" Hermione bertanya pelan saat Mr. Grant berjalan keluar dari ruangan Draco.

Mr. Grant mengangguk dan berjalan bersama Hermione ke ruangan mereka. Mr. Grant seketika tahu kalau Hermione merasa bersalah, secara tidak langsung, lagi-lagi ada orang yang kehilangan pekerjaannya karena Hermione.

"Itu bukan salahmu Hermione." Mr. Grant memberitahu. "Kalau bukan karenamu pasti sampai saat ini kecurangan yang dilakukan kepala bagian keuangan masih belum diketahui."

Hermione menghela nafasnya.

Mr. Grant menepuk-nepuk pundak Hermione. "Sebentar lagi kita akan ke Muggle London, kau bisa siapkan berkasnya kan?"

Hermione mengangguk, ia kemudian menyiapkan berkas yang dimaksud Mr. Grant.

.

Draco, Hermione, dan Mr. Grant sedang dalam perjalanan menuju London, hari ini mereka ada rapat dengan perusahaan Muggle dan hal itu memaksa mereka menggunakan mobil.

Draco sedang membaca berkas-berkasnya tapi sesekali melirik ke arah Hermione dan Mr. Grant yang sedang asik mengobrol. Ia merasa sedikit di acuhkan oleh mereka berdua.

Dari apa yang ditangkap Draco, sepertinya Hermione dan Johnson sedang berencana kabur sebentar saat jam makan siang untuk makan di restoran Muggle kesukaan Hermione yang sepertinya tidak jauh dari perusahaan Muggle yang mereka datangi.

Mereka kemudian tertawa pelan, entah membicarakan apa, membuat Draco makin kesal.

"Kalian membicarakan apa?" Draco akhirnya bertanya, tidak lagi tahan mendengar Hermione dan Johnson bicara tanpa mengajaknya.

"Tidak." Mr. Grant langsung menjawab dengan cepat.

Hermione langsung pura-pura kembali fokus pada berkas yang dipegangnya.

Draco memutar matanya.

Mereka bertiga disambut dengan ramah di perusahaan Muggle yang sudah menjalin kerja sama dengan DM Company sejak setahun yang lalu. Hermione menyadari ada yang aneh, beberapa orang seperti melihat mereka aneh dan seakan-akan menahan tawa.

Hermione berpikir keras, apa yang salah? Ia melihat ke arah pakaian mereka bertiga dan tidak ada yang salah, tadi sebelum berangkat, Hermione sudah memaksa Draco dan Mr. Grant untuk mengganti baju mereka menjadi pakaian Muggle meskipun mendapat perlawanan keras dari Draco.

Apa ada yang salah?

"Kita akan rapat di lantai 12, silahkan ikuti kami." Seorang perempuan berseru dan menuntun mereka ke lift.

"Mr. Grant, apa yang salah?" Hermione berbisik. "Kenapa semua orang melihat kita aneh?"

Mr. Grant hanya tersenyum tapi kemudian mengangkat bahunya. Hermione kemudian memperhatikan sekelilingnya, berusaha melihat apa yang salah, tapi tetap tidak menemukan dimana letak kesalahannya.

Mereka kemudian dipersilahkan duduk di ruang rapat berukuran besar sembari menunggu direktur dari perusahaan Muggle ini.

Seseorang datang dan bertanya pada mereka apa yang ingin mereka minum. Draco dan Mr. Grant langsung melirik Hermione. Hermione menaikkan sebelah alisnya.

Draco membersihkan tenggorokkannya.

"Air mineral." Hermione kemudian menjawab. Begitu mereka tinggal bertiga di ruangan Hermione tidak bisa lagi menahan dirinya untuk bertanya ada apa.

"Mr. Grant, Mr. Malfoy, sebenarnya ada apa? Kenapa banyak hal yang tidak beres?"

Mr. Grant tertawa sementara Draco menggerutu kesal.

"Dulu, saat pertama kali kami datang kesini, Draco membuat masalah." Mr. Grant memulai. "Kami belum pernah berurusan dengan perusahaan Muggle sebelumnya, jadi ada beberapa hal aneh yang kami alami."

"Kami selalu datang menggunakan pakaian penyihir." Mr. Grant memberitahu. "Dan meskipun aku sudah berkali-kali memaksa Mr. Malfoy untuk menggunakan pakaian Muggle, ia selalu menolak, sampai hari ini tentu saja." Mr. Grant melirik Draco dari sudut matanya.

Hermione hanya bisa menggeleng-geleng, tidak percaya apa yang baru saja di dengarnya.

"Bukan hanya itu, aku bahkan sudah memaksanya untuk hanya meminta air mineral, kopi atau teh, tapi ia terus menerus meminta minuman aneh seperti Coffee Latte, Espresso, dan Milkshake." Mr. Grant memberitahu.

Hermione tidak bisa menahan dirinya dan tertawa pelan. Ia melihat Draco yang mukanya merah karena malu.

"Kenapa kau melakukannya Dra..Ah, maksudku Mr. Malfoy?" Hermione bertanya.

Draco hanya diam.

Tidak lama seorang perempuan cantik datang diikuti beberapa orang.

"Mr. Malfoy." Perempuan itu menyapa Draco dengan sopan dan senyuman yang sangat lebar, memamerkan giginya yang bagus dan putih.

Draco, Hermione, dan Mr. Grant berdiri kemudian berjabat tangan dengan perempuan itu dan orang-orang lain yang masuk keruangan itu.

Hermione sudah diberitahu beberapa hal oleh Mr. Grant, ia sudah diberitahu dengan siapa mereka akan rapat hari ini.

Tiffany Warren. Perempuan pemilik perusahaan Muggle yang bergerak di bidang komunikasi, ia satu tahun lebih tua dari Draco, yang artinya seumuran dengan Hermione. Bukan hanya fakta bahwa ia cantik, kaya, dan juga sukses, fakta bahwa ia pernah memberitahu Draco kalau ia menyukainya membuat Hermione entah mengapa ingin meringis.

Mr. Grant memberitahu Hermione kalau Tiffany melalui asistennya sering sekali ingin membuat janji untuk bertemu dengan Draco di luar pertemuan bisnis, ia sering sekali mengajak Draco makan malam bersama, tapi Draco hanya pernah sekali menerima ajakannya. Mr. Grant sambil tertawa memberitahu Hermione kalau Tiffany memberitahu Draco kalau ia menyukainya.

"Ah, aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya." Tiffany berseru ke arah Hermione lalu mengulurkan tangannya.

Hermione tersenyum dan menjabat tangan Tiffany.

"Ini Hermione, Hermione Granger, ia sekretaris baruku." Draco memperkenalkan Hermione sambil tersenyum ke arah Hermione.

"Ah..." Tiffany langsung melihat Hermione dari ujung kepala sampai ujung kakinya.

Hermione merasa tidak nyaman tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

-To Be Continued-

Happy Birthday to me...

Continue Reading

You'll Also Like

410K 41.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
115K 9.4K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
86.7K 15K 23
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
75.1K 8.7K 38
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...