Friends

By Churniekova

120K 7.6K 835

Ini tentang 2 murid laki-laki yang berteman dan merasakan sesuatu yang aneh diantara keduanya TANPA mereka sa... More

Foreword
Part 1: First Day
Part 2: Friend!
Part 3: My Friend's Boyfriend
Part 4: Extracurricular
Part 5: Basketball
Part 6: Change
Part 7: Night Club and Drunk
Part 8: Heartbeat
Part 9: First Match
Part 10: Lotte World!
Part 11: Adventure
Part 12: Rival
Part 13: Captains
Part 14: First Kiss
Part 15: Boyfriend
Part 16: Misunderstand
Part 17: Sorry (1)
Part 18: Sorry (2)
Part 19: Summer Sunshine
Part 20: Jeju Love Land
Part 21: Romance
Part 22: True Love
Part 23: Confrontation
Part 24: Confession
Part 25: Christmas
Part 26: Broken Vow
Part 27: Fast Forward
Part 29: Wedding
Part 30: Sweet Dreams
Part 31: Negotiation & Deal
Part 32: Moms Say No
Part 33: Decision
Part 34: Separation
Epilog
Extra Ch. 1: A Year Of Beginning
Extra Ch. 2: Wedding Ceremony
Extra Ch. 3: Family Blessing
Extra Ch. 4: The Best Birthday Ever
Extra Ch. 5: Road To CEO!
Extra Ch. 6: Game Over
Extra Ch. 7: Down The Isle

Part 28: Meet Again

2.2K 188 20
By Churniekova

Thank you my precious readers... karena cepet dapet votes aku jadi cepet post...

________

~Kyuhyun~

Aku harus tahu apa yang Sungmin lakukan disini. Aku pergi menemui Yesung hyung di ruang kantornya, saat ini juga setelah aku bertemu Sungmin di toilet kantin tadi. Dari gedung produksi ke gedung kantor aku berjalan dengan tidak sabar.

"hyung!" aku buka pintu tanpa mengetuk dan kulihat ada seorang perempuan sedang duduk di sofa berhadapan dengan Yesung hyung.

"sudah berapa kali kubilang agar kau ketuk pintu sebelum masuk?"

"maaf.." aku segera keluar dan menunggu di depan kantor hyung dengan tidak sabar.

15 menit aku jalan mondar mandir sambil menunggu, kemudian perempuan itu keluar diantar hyung, oh dia sangat gentleman. Perempuan itu sexy dengan dress yang melekat di tubuhnya memperlihatkan lekukan tubuhnya yang indah, kakinya yang jenjang membuatnya tampak makin menggiurkan. Dia berjalan meninggalkan ruangan dan masuk ke dalam lift.

"mau apa kau kesini lagi?" aku menoleh pada hyung.

"itu tadi sangat hot" aku meledek hyung.

"aissh diam, dia utusan Rumah Sakit Hwesung, Dr. Kang Mo Yeon" hyung masuk dan aku mengikutinya.

"aku cuma bercanda" aku tutup pintu.

"ada apa kau kesini?"

"oh ya.. aku ingin tanya sesuatu, ada seseorang yang kukenal bekerja di perusahaan ini, tapi perusahaan ini sangat besar aku tidak mungkin mencarinya satu persatu kan"

"kau bisa menanyakannya ke bagian HRD kan, mereka yang mengurus seluruh pegawai perusahaan ini" (HRD: Human Resource Department)

"okay.." aku segera pergi.

"hanya untuk tanya seperti itu??"

"iya, thanks hyung!"

"aissh.. kau bisa pakai telpon kabel bodoh!" aku dengar hyung mengumpat tapi aku sudah menutup pintu, tidak masalah aku jauh-jauh kesini lagipula kator HRD ada di gedung ini.

"aku mau bertemu Manager HR" tanpa basa basi aku katakan pada orang kantor HRD.

"Tuan Cho mari silakan" seorang perempuan mengantarku ke sebuah ruang dan mengetuk lalu membuka pintunya "bujangnim, Tuan Cho Kyuhyun ingin menemui anda"

"oh Tuan Cho mari silakan masuk" dia segera bangun dan membungkuk, aku masuk dan mendekatinya.

"aku perlu sedikit bantuan, aku mau mencari seseorang yang bekerja di perusahaan ini"

"dengan senang hati kalau saya bisa membantu" dia kembali duduk dan siap mencari data di filenya.

"aku mau mencari Lee Sungmin, bisa beritahu aku dia bekerja di bagian apa?"

"Lee Sungmin? maksud anda Lee Sungmin pegawai baru seorang chemist?"

"seorang chemist? Mungkin juga, bisa tunjukkan profil dia?"

"tentu" dia mengetik sesuatu "apa ini Lee Sungmin yang anda maksud? karena ada beberapa nama yang mungkin terlihat sama" aku berjalan menuju mejanya dan melihat screen komputernya. Dia. Dia benar-benar ada disini.

"iya, itu benar, dimana dia bekerja?"

"dia bekerja di QC produksi"

"produksi? tempatku"

"iya Tuan Cho"

Apa ini takdir? Dia datang padaku walaupun tidak tahu aku disini. Apakah kau mendatangkannya padaku Tuhan? Kau tidak benar-benar membenci hubungan gay iya kan? Jika kau benci kau pasti akan memberikan kami takdir yang menyedihkan.

"terimakasih"

"senang bisa membantu anda".

Aku pergi tanpa menoleh lagi, aku tidak tahu berapa lebar senyumku sekarang karena aku sangat senang. Bahagia.

Aku langsung menuju ruang produksi tanpa kembali ke kantor dan aku buka pintu ruang QC seperti biasa tanpa mengetuk, dia menoleh padaku.

"aku tidak menyangka kau ada disini" aku berjalan mendekatinya.

"jangan mendekat!" nadanya pelan tapi tegas, aku langsung berhenti berjalan, "aku tahu posisimu sebagai atasanku tapi jika kau datang kesini untuk urusan pribadi, aku tidak mau menemuimu, kau mengerti?" dia bicara dari balik maskernya.

"kenapa?"

"kenapa?? kenapa kau bilang? apa kau hilang ingatan setelah 5 tahun menghilang?"

"Sungmin.. aku tidak punya pilihan"

"kau punya pilihan, hanya saja kau terlalu pengecut untuk memilihku" dia tidak bicara dengan ramah dan manis seperti dulu, dia.. sangat marah. Aku bisa memahami kemarahannya, "kenapa kau bisa ada disini? Aku tidak mengerti"

"oh.. aku pernah bilang padamu kalau orang tuaku bekerja menjual obat-obatan kan? ini adalah tempat mereka membuat obat"

"Ky... kau keterlaluan.. ini Daesang Group.. Dae-Sang-Group! Mereka sama sekali bukan penjual obat-obatan, ini perusahaan besar, salah satu yang terbesar di negeri ini.. apa kau bodoh? Kalau tahu begini aku tidak akan pernah dekat denganmu sejak dulu, sial.. aku menyesal pernah mengenalmu"

"Min.."

"jangan panggil aku dengan nama sebutanku, kau tidak diijinkan lagi"

"aku ingin memperbaiki semuanya..."

"seperti apa? seperti maaf atas semua kesalahan yang pernah kulakukan dan kembalilah padaku? itu tidak akan pernah terjadi, kau sudah bertunangan, iya kan?"

Bertunangan?? Ah..sial... aku lupa itu. Terlalu cepat untuk akhir yang bahagia.

"Kita sudah berakhir Kyuhyun dan tidak akan pernah bisa kembali selamanya, sekarang kalau bisa biarkan aku melakukan pekerjaanku, dan kau lakukan pekerjaanmu dengan profesional, jangan sampai orang tahu kita pernah saling kenal" dia berpaling "silakan pergi, Bujangnim". Aku tidak suka mendengarnya memanggilku dengan jabatanku.

"Lee Sungmin-ssi, oh maaf Bujangnim" seorang perempuan membungkuk.

"apa ada yang bisa kubantu"

"pengecekan Amoksisilin, Ampisilin, Benzipenisilin, segera sore ini juga, kami harus packing"

"baiklah" dia menerima beberapa benda, "maaf saya sedang sibuk" dia kembali ke meja kerjanya dan aku tidak bisa mengganggunya. Tapi ada banyak hal yang masih harus kukatakan padanya.

~Sungmin~

Aku segera keluar setelah jam kerja selesai, aku tidak ingin bertemu dengannya lagi, orang bodoh macam apa dia itu, bagaimana bisa pemilik perusahaan sebesar ini dia bilang penjual obat? Dan aku juga sangat bodoh, aku berpacaran dengan seseorang tanpa tahu apapun latar belakangnya, aku tidak akan berbuat hal sebodoh itu lagi.

Aku naik bus menuju subway station, aku bahkan tidak bertemu Changmin di loker karena aku buru-buru, Changmin menelponku tapi aku tidak menjawab, hanya mengiriminya pesan kalau aku pulang lebih dulu.

Aku lempar tasku ke sofa dan ambil air minum di meja dapur, aku habiskan segelas besar air putih dengan sekali tenggak. Apa yang harus kulakukan besok? Aku tidak mungkin menghindarinya karena aku berada dibawah kekuasaannya, maksudku pekerjaanku. Apa aku harus keluar? Tapi aku butuh surat rekomendasi kerja dari Daesang Group sebelum aku bisa mencari pekerjaan lain.

Sial... dia putra Daesang Group, wajar saja dia tidak berani memilihku, dia tidak mungkin menghancurkan perusahaan sebesar itu begitu saja, sekarang aku mengerti alasannya kenapa dia tidak memilihku tapi aku terlalu keras kepala untuk mengakui di depannya, tidak bisa karena walaupun aku mengakuinya dia tidak akan bisa kembali padaku, dia sudah bertunangan. Aku masih ingat Jia mengatakannya di chat room waktu itu, putra Daesang Group bertunangan dengan putri presdir Rumah Sakit tempatnya bekerja. Itu yang selalu terjadi dalam kenyataan kan, pewaris harta dengan pewaris harta, dan pasangan normal. Hidupku sangat menyedihkan.

Aku duduk di kursi dapur memegangi kepalaku, dia menjalani kehidupan yang sempurna sementara aku tidak akan pernah jadi sempurna, aku tidak bisa menyukai perempuan. Hidupku benar-benar menyedihkan. Aku kasihan pada omma. Dia tidak akan mendapatkan cucu dan aku tidak bisa meneruskan marga mendiang appa. Aku hela nafas dengan berat, lebih baik aku mandi air dingin agar kepalaku bisa menjadi dingin. Malam ini aku pasti mimpi buruk.

Kyuhyun menarikku mendekat tanpa perduli kami berada di ruang kerja dan setiap orang bisa keluar masuk dengan mudah, dia menciumku dan aku masih bisa merasakan kelembutan lidahnya, rasa manis ludahnya seperti madu. Membuat ketagihan. Tapi bunyi alarm terdengar kencang, bel tanda istirahat? Tapi ini bukan di sekolah, aku sudah bekerja. Bunyi alarm terdengar dekat di telingaku. Aku menoleh dan melihat jam. Sudah jam 7.

Sial, aku benar-benar sudah mimpi buruk, mimpi yang dulu aku alami setiap malam selama berbulan-bulan setelah dia meninggalkanku, memutuskanku, dasar pengacau. Sekarang dia kembali dan menghantui tidurku lagi, aku pasti memiliki hajat yang belum tertunaikan, iya, menampar wajahnya dengan sekeras mungkin.

"apa aku harus menamparmu agar kau mengerti? kita sedang di perusahaan dan aku sedang bekerja, aku tidak mau dipecat karena aku bertengkar dengan seorang Manager" ini masih pagi dan Kyuhyun sudah menemuiku di ruang kerjaku. QC room.

"tidak akan ada yang berani memecatmu, aku bisa menjamin itu" dia bicara seolah dia pemilik perusahaan ini, oh ya, dia memang pemiliknya kan, mungkin calon pemilik.

"itu tidak memberimu hak untuk mengganggu orang lain melakukan pekerjaan" aku tahu dia bisa melakukan hal sesukanya tapi aku tidak akan membiarkannya mempermainkanku lagi dengan mudah.

"masih ada yang harus kujelaskan padamu Sungmin, aku tidak mungkin membiarkan kau semarah ini padaku"

"oh ya? menjelaskan apa saja yang kau lakukan setelah memutuskanku? kau tidak perlu repot karena aku.. tidak perduli"

"kau sudah berubah"

"uhuh? berubah menjadi seperti apa? Cat woman?"

"kau..menjadi kasar, tidak terlalu kasar tapi.. tidak selembut dulu"

"aku bersukur karena aku tidak lagi menjadi seseorang yang bodoh dan bisa kau bodohi"

"aku tidak pernah membodohimu dan aku tidak pernah menganggapmu bodoh"

"aku tahu ini perusahaanmu dan kau bebas berbuat apa saja tapi aku tidak, aku punya kewajiban yaitu bekerja, bisa tolong kau mengerti itu dan pergi dari sini? Dan jangan ganggu aku untuk alasan pribadi apapun karena ini tempat kerja, aku juga tidak mau dengar apapun darimu, kita sudah berakhir, 5 tahun yang lalu, jelas?" dia hanya diam, dia beruntung aku tidak menamparnya seperti niatku sebelumnya.

"aku ingin kau tahu aku sangat menyesal dengan hal yang terjadi"

"tidak terlalu menyesal karena kau punya perusahaan sebesar ini, kalau kau memilihku kau akan kehilangannya, pada akhirnya uang yang menang" aku tidak menoleh padanya.

"aku menyesal aku dilahirkan memiliki perusahaan ini" dia membuka pintu dan pergi.

Sial.. Sungmin.. jangan terpengaruh ucapannya, dia hanya mau mempermainkan perasaanmu.. lagi, setelah 5 tahun kau berusaha melupakan wajah tampannya. Tidak... Aku tidak bilang dia tampan. Tapi dia masih menjadi magnet perempuan seperti dulu dengan wajahnya itu apalagi dengan jasnya dia tampak sangat getleman, keren. Aku sangat bipolar huh? Dia dengan mudah kembali merasukiku.

Akhirnya jam istirahat dan aku makan siang dengan Changmin, kami mengantri berdua.

"aku tidak tahu ternyata kau juga bekerja disini" aku mendengar suara di belakangku, suaranya, aku menoleh dan kulihat Changmin terkejut.

"Cho Kyuhyun? kau juga... oh kau memakai jas"

"dia Manager Produksi, hanya posisi sementara kurasa karena dia putra Daesang Group" aku bicara dengan cuek.

"benarkah?? wow.. aku tidak pernah tahu"

"aku juga tidak pernah tahu kalau kalian bisa ditakdirkan untuk selalu berdua" aku dengar Kyuhyun berkata dengan nada cemburu yang aku tahu benar.

"oh.. ya, 3 tahun aku sekelas dengan Sungmin lalu kami sekolah di universitas yang sama dengan jurusan yang sama, jadi 6 tahun kami bersama-sama" dan Changmin menjelaskannya dengan nada semangat tanpa tahu niat dibalik ucapan Kyuhyun.

"beruntung sekali.."

"oh ya, kau tiba-tiba pindah sekolah, aku sempat shock dan kutanya Sungmin tapi dia bilang dia tidak tahu"

"cerita yang panjang"

"Changmin kau mau makan denganku atau aku makan sendiri?"

"aku ikut makan denganmu Minnie.. tentu saja" aku lihat Kyuhyun memandang Changmin seperti seekor harimau melihat mangsa yang ingin dia cabik, aku segera pergi dengan membawa tray.

Changmin duduk di sebelahku dan tidak lama kemudian seseorang menyusul, dia benar-benar tidak mau dengar apa yang kukatakan kan huh?

"jadi.. selama 6 tahun ini kalian sudah sangat akrab? Kau bahkan memanggil Lee Sungmin dengan Minnie?" aku tahu dia menyimpan maksud tersembunyi menanyakan itu pada Changmin.

"iya, kami sudah sangat akrab.. aku dengar teman-temannya memanggilnya Minnie dan aku rasa panggilan pendek akan lebih cepat ketika keadaan darurat"

"kau juga bertemu dengan teman-temannya?" aku hanya dengar pembicaraan mereka, sekarang semua orang memperhatikan kami, mereka akan mengira aku sangat akrab dengan boss mereka.

"teman-teman dia sedikit, aku rasa aku sangat beruntung bisa menjadi temannya"

"aku hanya malas menjalin hubungan dengan orang baru karena siapa tahu orang itu hanya menipu" aku tatap Kyuhyun yang duduk tepat di depanku.

"aku tidak mengatakan pada semua orang kalau keluargaku punya perusahaan ini, itu tidak bisa dikatakan menipu kan?"

"menipu untuk memperdaya" ucapku santai.

"oh Minnie.. apa kau ada masalah? bicaramu sangat serius"

"tidak Changmin, tidak ada masalah" aku tersenyum pada Changmin.

Waktu istirahat habis dan aku kembali ke tempat kerja, tapi aku tidak bisa lepas darinya begitu saja.

"apa kau berpacaran dengan Changmin?"

"aku sudah bilang, jangan datang kesini untuk alasan pribadi apapun dan kenapa memangnya jika aku punya pacar?"

"aku akan memecat dia"

"jangan memakai kekuasaanmu untuk melakukan hal bodoh, Changmin berhak bekerja disini", aku melotot mendengar ucapannya yang tidak masuk akal, "aku tidak berpacaran dengannya, kau puas?"

"aku akan mewaspadainya, aku sudah tahu dia sangat mengganggu"

"kau hanya buang waktu.. tinggalkan aku karena aku harus melakukan pekerjaan bodoh ini"

"kau tidak suka bekerja di bagian ini? aku bisa memakai kekuasaanku untuk hal yang bermanfaat"

"aku tidak mau kau membantuku dengan kekuasaanmu" kenapa susah sekali membuatnya mengerti?? Kami tidak mungkin bisa kembali apapun yang akan dia lakukan.

Kyuhyun memegang lenganku dan aku terkejut dia tiba-tiba begitu dekat di sampingku, sentuhannya menimbulkan getaran yang merambat ke seluruh tubuhku, apa yang dia lakukan? Ini tempat kerja.

Dia menyentuh telingaku dan aku terpejam, aku harus menahan diri apapun yang akan dia lakukan. Aku tidak akan jatuh ke pelukannya lagi.

"pakai maskermu karena disini banyak bahan kimia" dia meletakkan tali masker di telingaku lalu menutup mulutku dengan masker. Aku berpaling menyingkirkan tangannya. Dadaku sangat berdebar memikirkan dia akan melakukan sesuatu yang gila. Kyuhyun 5 tahun yang lalu pasti akan melakukannya, aku rasa dia berubah, iya.. setiap orang pasti berubah, dia sudah bertunangan tidak mungkin dia akan melakukan hal yang gila dengan orang lain saat dia punya pasangan yang sempurna.

Aku keluar dari ruang produksi menuju kantorku, aku rasakan seseorang berjalan mengikutiku dan aku tahu siapa itu tanpa perlu menoleh. Aku pergi ke loker untuk berganti sepatu lalu pergi. Dia masih mengikutiku hingga aku berjalan di halaman menuju pintu keluar samping gedung.

"aku bisa mengantarmu, sepertinya kau tidak pakai kendaraan"

"aku belum punya cukup uang untuk itu tapi aku tidak perlu merepotkan orang lain" aku tidak menoleh sedikitpun.

"kau ingin aku membuntutimu sampai ke rumahmu atau kau biarkan aku mengantarmu"

"apa untungnya bagimu?"

"kau memberikan alamat tinggal yang lain di profilmu, aku ingin tahu dimana kau tinggal sekarang" aku berbalik padanya.

"kau melihat profil kerjaku? kau tahu itu melanggar privasi seseorang?"

"kau pegawaiku, aku bisa melakukannya"

"kau..." aku berbalik dengan emosi, dia itu... seenaknya sekali, dia hanya berdiri di depanku, aku tidak mau membawanya ke tempat tinggalku, bisa saja dia membunuhku dan memutilasiku tanpa jejak, aku kembali berjalan dan keluar, kalau mau membuntutiku lakukan saja, dasar psycho.

Aku sampai di bangunan apartmen sederhana berlantai 10, aku pikir dia akan membuntutiku dengan mobil mewahnya dan aku yakin dia tidak akan bisa mengejar kereta tapi ternyata dia membuntutiku dengan jalan kaki, mengikutiku naik bus dan naik kereta. Dia bahkan punya kartu bus dan kartu kereta!

"kau puas?" aku berhenti di depan pintu.

"kau belum masuk, mungkin kau pura-pura" apa? aku hanya geleng-geleng kepala. Apa sih yang dia pikirkan? Dia pikir aku pembunuh berantai yang memalsukan identitas dan tempat tinggalku? Aku keluarkan kunci rumahku dan kubuka, tiba-tiba aku didorong masuk dan kini dia di dalam rumahku! Aku memandangnya tidak percaya, dia menutup pintu dengan punggungnya berdiri menyandar pintu. Dan seolah tidak perduli dia sudah memaksa masuk rumahku dia melihat sekeliling apartmenku dengan santai, apartmenku tidak mewah, bahkan mungkin lebih kecil dari kamar tidurnya, aku hanya memiliki sebuah sofa panjang yang menghadap tempat tidur dengan dapur kecil dan sebuah kamar mandi kecil.

"tempat yang rapih dan nyaman" dia tidak meledekku memiliki apartmen yang sempit?

"sekarang kau sudah tahu jadi pergilah.."

"kau tahu kalau aku tidak akan bisa diusir semudah itu kan?" dia tersenyum.

"Cho Kyuhyun... kita sudah berakhir" dia menggeleng.

"kau masih merasakannya, aku tahu kau masih merasakannya ketika aku mendekatimu" apa maksudnya? "tubuhmu bergetar saat aku menyentuhmu dan kau memejamkan mata seolah kau menyerahkan diri" sial... aku memang lemah.. kejadian di QC room tadi siang itu dia tahu.

"aku hanya.. aku hanya shock karena lima tahun ini aku tidak pernah.." dia mendekat padaku, aku mundur dengan spontan tapi dia terus mendekat.

"tidak pernah apa? tidak pernah disentuh orang lain selain aku?"

"aku tidak ada waktu memikirkan hal itu, aku sibuk dengan kegiatan universitasku, mungkin kau tidak, karena kau selalu begitu" dia berhenti berjalan, aku pandang matanya, rumahku masih gelap karena aku belum sempat menyalakan lampu tapi aku bisa melihat tatapannya seperti dia terkejut seperti dia mengakui selama 5 tahun ini sudah banyak menyentuh atau disentuh orang lain. "kau memang playboy.. aku tidak menyesal sudah putus denganmu"

"itu karena aku putus asa.."

"kau tidur dengan berapa banyak perempuan huh?" amarahku tiba-tiba melonjak membayangkan kehidupan sex bebasnya selama 5 tahun ini.

"aku tidak main seperti itu lagi"

"mustahil.."

"aku mencium iya tapi aku tidak meniduri mereka, aku sudah berjanji padamu"

"kau tidak pernah menepati janjimu, janji mana yang kau maksud? aku tidak percaya kau tidak akan main perempuan lagi"

"itu membuatku kesal Sungmin.. kau tidak percaya padaku" dia mendekat lagi.

"berhenti.." aku salah tidak mengusirnya sejak tadi.

Kyuhyun mendorongku hingga aku jatuh... keatas ranjangku dan tubuhku terpental di matras yang empuk lalu dia menahan kakiku dengan kakinya dan memegang kepalaku dan hal yang sudah kubayangkan benar-benar terjadi. Dia menciumku. Ciuman yang menghantuiku selama 5 tahun ini kini terjadi lagi. Kyuhyun semakin kuat hingga aku tidak bisa bergerak. Aku tidak akan membiarkan dia menciumku, aku hanya perlu menutup bibirku rapat-rapat.

"aku tahu kau tidak akan menyerah begitu saja, kau sudah berubah menjadi keras kepala" aku buka mataku mendengar ucapannya "tapi aku akan membuktikan kalau kau masih merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan saat melihatmu" dia masih memegang kepalaku membuatku tidak bisa bergerak.

Kyuhyun menarik daguku dan aku lawan dengan berusaha mengatupkannya, dia menekan kakiku dan itu sakit.

"ah..sakit.." dia memanfaatkannya untuk mencium dengan lidahnya masuk ke mulutku. Dia pasti tahu dengan mudah jika begini. Aku tidak ingin kembali pada diriku yang seperti 5 tahun yang lalu, yang lemah dan takluk padanya. Aku gerakan bibirku tapi bukan untuk membalas ciumannya, aku gigit bibirnya dan dia langsung melepas ciumannya.

Pegangannya mengendur dan aku menamparnya. Tapi dia tidak terlihat terganggu dengan tamparanku, dia tidak marah. "ini caramu minta maaf setelah kau campakkan aku?" dia diam, "aku menangis seperti orang bodoh apa kau tahu itu? aku berusaha keras melupakanmu kenapa kau harus ingatkan aku lagi semua ini? terlebih lagi kau sudah punya tunangan, apa ini adil bagiku?? Kau ingin buat aku tergila-gila padamu saat kau sendiri menggandeng perempuan lain berjalan di altar?"

"aku tidak berencana menikahinya"

"bagaimana mungkin? kau sudah bertunangan dengannya"

"orang tuaku yang melakukan itu, begitu aku pulang dari Kanada setahun yang lalu, sebelum appa meninggal" Meninggal? "aku bisa melawan orang tuaku sekarang Min, aku sudah dewasa dan aku tidak takut lagi jika harus meninggalkan kekayaanku, dulu aku masih sangat muda aku tidak bisa mengambil keputusan, aku akui aku salah sudah mencampakkanmu seperti itu tapi aku sekarang berbeda"

"tapi aku juga sudah mengerti posisimu sekarang, kau tidak mungkin bisa memutuskan pertunangan itu karena itu berarti memutuskan kerja sama perusahaanmu dengan rumah sakit milik keluarganya dan perusahaanmu akan kehilangan kontrak jutaan atau milyaran won, kau tidak mungkin membiarkan seluruh pegawaimu menanggung akibatnya, iya kan?"

"hidupku menyedihkan, iya kan?" dia bangun dan duduk di sampingku, "itulah kenapa aku menyesal dilahirkan memiliki perusahaan itu" Kyuhyun menunduk dengan kedua tangan memegang kepalanya seolah dia sudah lama merasakan beban di kepalanya yang sudah tidak bisa dia tahan lagi.

"kita masih bisa menjadi teman, jangan pendam masalahmu sendiri, kau bisa mengatakan apapun padaku dan aku akan menjadi temanmu" dia menarik nafas.

"kembali menjadi teman?"

"berawal dari teman, kembali menjadi teman" aku tersenyum ironi.

"jadi kau setuju aku menikahinya?" dia menoleh padaku, hatiku sakit mendengar kata itu, tapi aku paham posisi Kyuhyun sekarang, aku bukan Sungmin yang masih remaja seperti aku 5 tahun lalu yang akan meminta Kyuhyun untuk tinggal denganku dan meninggalkan semuanya, aku sudah dewasa dan ini keputusan seseorang yang dewasa, mengorbankan perasaan demi orang lain, klise tapi nyata.

Aku mengangguk.

Kyuhyun masih menatapku seolah ingin mencari keseriusan dari jawabanku.

"setidaknya aku paham semua ini sekarang, aku tidak akan membencimu"

Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan bibir kami berhadapan.

"biarkan aku menciummu sekali lagi saja, mungkin yang terakhir kali sebagai bukan teman" aku bisa merasakan hembusan nafasnya, aku menatapnya walau kondisi rumahku gelap.

Aku mendekat menghilangkan jarak antara bibir kami dan menempelkan bibirku dengan Kyuhyun, Kyuhyun menarik nafas dalam-dalam dan menggerakkan bibirnya, bibir kami mulai bergerak seirama, aku sangat rindu ciuman ini, aku benar-benar rindu, lidah Kyuhyun masuk dan aku membiarkannya, ciuman ini indah tapi menyakitkan, aku menyentuh pipi Kyuhyun dan aku merasakan pipinya basah, aku melepaskan ikatan bibir kami untuk melihat wajahnya.

"Kyu..." tapi dia berpaling dan pergi.

Apa dia menangis?

__________________

kalian yang memaksaku membuatnya jadi beginiiiii... ingat chapter 27 rilis aku tidak dapat 10.000 views.... jadi jangan salahkan aku. ini bukan salahkuuuu

thank you for reading...

copyrights: @churniekova

no plagiarizm

Continue Reading

You'll Also Like

437K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
2.5K 243 6
WARNING : LGBT CONTENT HOMOPHOBIC, PLEASE READ ANOTHER STORY. DAFI (21) baru saja dipecat dari kantornya dan bingung untuk mencari kerja dimana. Tapi...
2.1K 280 14
Raden adalah pacar Fahri, selama ini mereka selalu menunjukan perhatian lebih satu sama lain. Fahri dengan keikhlasanya, Raden dengan hartanya. Namun...
397K 4.2K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...