Light [SasuHina]

Galing kay Fitriihatake

29.9K 1.9K 226

Ketika aku tak menemukan cinta dari siapapun, Maka aku berharap semoga tuhan selalu mencintaiku.. Higit pa

Just take My Hand-1
Look-3
You- 4
Violet- 5
Moment~6
I Love You Sasuke_ 7
Let me love you_ 8
Aishiteru_9
With me_10

Oh!No_2

3.2K 225 9
Galing kay Fitriihatake

Naruto By Masashi kishimoto

Rate : T | Gendre : Family/Drama/Angst | Time Line : Alternate Universe

Pairing : SasuHina

All Standart Warning Applied

Light By : FitriHatake

.

.

.

"Kita harus membawanya kerumah sakit, Ia perlu dirawat" Wanita itu menatapku.

"Aku tidak punya apapun untuk membayarnya, Aku hanya punya putraku" Tangisnyakembali pecah, Hatiku terasa tercubit mendengar pengakuan wanita itu.

"Aku yang akan mengurus biayanya, Jangan takut. Sekarang yang terpenting adalah kita harus membawanya kerumah sakit"

"Terimakasih, Hiks-hiks" Ia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya, Entah kenapa sepertinya aku merasakan apa yang ia rasakan.

"Siapa nama anda?" Aku bertanya pada wanita paruh baya itu. Dari tadi kami belum sempat berkenalan.

"Ayu, panggil saja bibi ayumi" Ia tersenyum padaku.

"Aku,Hinata. Hyuga Hinata" Jam sudah menunjjukan pikul 22.30 PM dan belum satu bis melintas, Aku mulai panik karena suhu tubuh anak itu mulai meningkat.

Jika tidak segera di bawa kerumah sakit mungkin dia akan----

Dan sial, Aku melupakan sesuatu. Hari ini mungkin badai salju menutup sebagian jalan. Perkiraan cuaca yang sempat aku lihat di televisi benar terjadi.

Aku memutuskan untuk meminta bantuan dari yang lewat, Tapi tak satupun ada yang berhenti. Aku mulai kehabisan kesabaran, Ku langkahkan kaki ku menuju tengah jalan, Dengan cara ini pasti ada yang akan berhenti, Dan benar sajavsatu mobil yang melaju cukup kencang berhenti tepat di hadapanku, Aku takut luar biasa.

Jika pengemudi itu tidak menginjak rem mobilnya dengn benar kurasa aku juga akan dirawat dirumah sakit. Seseorang keluar dari mobil yang berhenti akibat ulahku.

"Apa kau gila? Apa kau ingin mati HAH?" Seorang pria, Pemilik Mobil mewah hitam itu berteriak ke arahku.

"Maaf, Aku perlu bantuanmu" Aku memberanikan diri meskipun aku takut luar biasa.

"Bantu apa?! Membantu membunuh dirimu" Aku menatapnya, Dia memiliki wajah yang tampan dan gaya rambut yang aneh.

"Tidak, Kau harus membawaku kerumah sakit" Aku meyakinkan.

"Ternya kau memang Gila!! Apa kau sadar? Kau tidak terluka sedikitpun bodoh!!! Untuk apa aku membawamu kerumah sakit?"

"Dari tadi aku menunggu bus, Tapi tapi tak satupun yang lewat. Kau lihat wanita yang duduk itu? Anak wanita itu sedang demam tinggi, Jika tidak segera di bawa kerumah sakit dia akan---" Aku tak berani melanjutkan kata-kataku, Pria itu hanya diam menatapku. Dia berbalik menuju mobilnya menuju mobilnya kembali.

"Bolehkan, Tuan?" Aku bersuara kembali, Dia menghentikan langkahnya.

"Masuk!" Katanya dingin, Aku tersenyum senang.

Aku menghampiri bibi ayumi, dan membawanya ke mobil pria itu.

Aku duduk di samping pengemudi yang tak lain adalah pria itu, Dilihat dari mobilnya aku rasa dia bukan dari keluarga sederhana maupun kaya. Aku rasa dia adalah seorang putra dari kologmerat.

Nuansa mobilnya terbilang klasik namun mengesankan. Semua terlihat mewah. Ah, Aku rasa cukup untuk kagumnya. Bicara soal pria ini, Ia tampan dan gaya rambutnya sedikit aneh. Seperti gaya ayam mungkin? Astaga apa yang aku fikirkan, Pria ini sudah mau membantuku pastilah ia orang yang baik.

Aku menatap jalanan yang mulai sunyi. Bagaimana tidak, Badai salju sedang melanda beberapa kota.

Mungkin beberapa jam lagi salju itu akan sampai ke kotaku. Aku menghembuskan nafas panjang, Entah sepertia apa wajah kakakku neji dirumah.

Mungkin ia sudah khawatir terlalu lama menungguku pulang, Maafkan aku Nii-san.

Butuh waktu sepuluh menit untuk pria itu sampai kerumah sakit, Aku sedikit terkesima melihatnya. Bagaimana tidak? seharusnya kami sampai sekitar lima belas menit lagi. Tapi bagi pria itu mungkin iitu terlalu lama. Sudahlah.

Aku turun dari mobilnya dan juga bibi ayumi telah siap untuk masuk kedalam rumah sakit. Aku mengucapkan terimakasih kepada pria itu, Dan sedikit menyunggingkan senyum untuknya. Setidaknya agar ia tahu bahwa aku sangat menghargai pertolongannya.

Sebelum aku benar-benar pergi aku melihat pria itu, Ia tampak berfikir tapi sekarang urusanku dengannya sudah selesai.

 Aku berjalan di samping bibi yuta, Tapi beberapa perawat tersenyum jahil kepadaku, Aku tak mengerti.

Dirumah sakit ini aku sudah di kenal dengan baik, Setelah lulus nanti aku akan bekerja di salah satu rumah sakit terbesar di konoha ini. Bahkan sebelum aku lulus aku telah diminta u ntuk bekerja disini.

Tunggu, Kenapa mereka menatapku seperti itu? Apa ada yang salah. Seorang perawat menyapaku.

"Dokter Hinata, Kekasihmu tampan sekali" Aku tak terkejut mereka memanggilku dokter, Memang begitulah mereka menyebutku. Tapi, Apa maksudnya kekasih?

Wajahku seolah seolah tak mengerti, Perawat itu menunjukkan objek yang sempat membuat ku terkejut.

Kenapa pria yang tadi membantuku mengikutiku?

"K-kau?" Sepertinya penyakitku kambuh, Lebih tepatnya sih bukan penyakit tapi sesuatu yang aneh.

"Apa!" Diamasih berkata dingin, Seperti saat bertemu pertama kali.

"K-kenapa k-kau mengikutiku" Aku menatap bii ayumi yang sudah berjalan menuju ruangan anaklnya akan dirawat.

"Ini sudah malam, Kau akan pulang naik apa?" Pria itu menatapku, Mata Onyx dan mata bulanku saling bertatapan.

"A-aku akan naik bus" Aku tak berani menatap terlalu lama mata pria ini.

Ada sesuatu yang aneh saat aku menatap mata hitam sekelam malam pria itu.

"Kau menunggu bus tengah malam? Ck yang benar saja. Kau dokter?"Dia mengedarkan pandangan, Dan melihat hampir seluruh perawat yang berada di luar ruangan menatap kami berdua dengan tatapan jahil.

"Sebentar lagi" Jawabku cepat.

"Pantas, Mereka kira aku pacarmu"

"Abaikan saja, Mereka baru melihatku bersama seorang pria" Aku tertunduk malu, Pengakuanku terlalu jujur.

"Hahh! Hal seperti itu ini sudah biasa untukku, Jadi tidak akan jadi masalah"

"S-syukurlah" Aku berharap ia tak menyadari perubahan gaya bicaraku yang gagap ini.

"Kau terlihat aneh, Kau baik-baik saja? Kenapa bicaramu berbeda" Tuhan kenapa dia menyadarinya begitu cepat.

"T-tidak"

"Atau kau berkepribadian ganda?" Ia mulai bicara yang aneh menurutku.

Tadi ketika bicara kepadanya untuk yang pertama kalinya, Aku sedang panik luar biasa. Itulah kenapancaraku berbicara memang berbeda kepada orang lain,  Aku adalah gadis pemalu.

Aku menuju keruangan tempat anak bibi ayumi dirawat, Aku senang melihat bibi ayumi tersenyum.

Rasanya aku ingin menangis, Beruntung sekali anak itu. Ia memiliki seorang ibu, Tapi aku yakin jika aku tak memiliki seorang ibu bukan berarti kami-sama tak menyayangiku. justru sebaliknya, Kami-sama ingin aku menjadi anak yang kuat. Meskipun ayah tak melihat keberadaanku, Aku masih punya tempat cerita. Aku sering datang kemakam ibu. Setelah itu aku akan ke kuil yang tak terlalu jauh dari pemakaman.

Tanpa sadar air mataku lolos begitu saja, Bibi ayumi datangmmenghampiriku.

"Kenapa kau menangis Hinata?" bibi ayumi mengusap pipiku pelan.

"Ah, Tidak bibi ayumi" Dengan gerakan cepta aku menghapus lelehan air mataku.

"Sebaiknya kau pulang nak, Ini sudah larut malam" Bibi ayumi menatap ke arah pria di sampingku.

"Siapa namamu nak" Ia bertanya pada lelaki yang telah menolongku,

"Sasuke" Jawabnya cepat, Aku rasa  ia adalah tipe pria irit bicara.

"Bisakah kau antar hinata pulang? Ini sudah terlalu malam untuk seorang gadis pulang sendiri" Sasuke langsung keluar dari ruangan itu, Sementara  aku memeluk bibik ayumi sekejab  sebelum aku pergi.

Selama di perjalanan pria itu hanya diam, Begitu juga denganku.

"Sudah sampai" Aku terkejut kenapa ia bisa tahu alamat rumahku?

Ah, aku rasa tidak ada waktu lagi untuk mempertanyakan nya, Bisa kubayangkan seperti apa murkannya kakaku neji sekarang.

Aku turun dari mobilnya dan mengucapkan tterimakasih tentunya.

"Terimakasih banyak" Aku tersenyum lagi.

Dia hanya menatapku sebelum akhirnya ia melajukan Mobilnya.

Aku menghela nafas panjang.

KUlangkahkan kakiku menuju mansion, Baru saja aku sampai di depan. Bahkan aku belum mengetuk pintu, Pintu sudah terbuka, Hah! siapa lagi kalau bukan kakaku. Neji.

Wajahnya tampak menahan kesal, Tangannya di lipat ke depan dada. Habislah kau hinata.


ToBeContinued

A/N : Hayy semuaaa!! Sudahh libur lebarankah?

Bagimanaa adaa yang suka sama FF Baru sayaa? Semoga banyak yang suka dan semoga saya cepat menyelesaikan FF ini..

Babay!:*

Loopyou({})

Next Chapter

" Sepertinya kalau dilihat, Mobil temanmu biasanya di pakai oleh laki-laki. Nona hinata apakah kau bersama laki-laki?" Kami-sama bantu aku, Sister Complex neji sedang kambuh. Seandainya aku bisa menghilang, Detik ini juga aku akan menghilang. Suara neji benar-benar mengerikan di telingaku.


Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

1M 86.7K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
135K 10.5K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
493K 49.4K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
54.7K 7.1K 45
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...