M A N U R I O S [THE END]

By apeneapple

137K 7.1K 147

[ π‘€π‘Žπ‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘œπ‘  βΈ» π΄π‘ˆ ] Gwen : I love him, i love everything about him. βΈ» 2015. More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
Manu-rios
ATTENTION!!!
believe me, Gwen
Manurios 2
Perubahan Cover
CEK CEK!!

Part 5

6.8K 424 2
By apeneapple

edited.
--
19 Maret 2010

"wake up sweetheart." walaupun suaranya terdengar samar-samar, tetapi aku tau siapa seseorang yang berbicara padaku sekarang ini.

"ada apa Manu.. kenapa kau ada di rumah ku tengah malam begini?" tanyaku sambil menarik selimut untuk menutupi wajahku.

Tentu saja aku tau ini masih malam karena cahaya matahari sama sekali belum memasuki kamarku.

"ayolah, bangun Gwen.." Manu menarik selimutku sampai tubuhku sudah tidak terbalut selimut lagi.

"ada apa Manu?" tanyaku lagi sambil mengusap-usap mata. "aku masih sangat mengantuk Manu.."

"bukalah matamu dulu Gwen."

Walaupun terasa berat, tetapi aku mencoba untuk membukanya, dan saat mataku benar-benar bisa memfokuskan apa yang berada di hadapanku, betapa terkejutnya aku saat melihat ayah, ibu, juga kakak ku ada disana.

"ada apa ini?" tanyaku.

"surprise..." teriak mereka semua bersamaan, mom membawa kue dengan lilin yang menyala, ayah dan kakak meledakkan confetti.

Kakak menyalakan lampu dan aku sangat terkejut saat melihat kamarku sudah terhias dengan cantik, banyak balon yang menyentuh atap kamarku dengan sebuah polaroid di gantungkan di bawahnya.

Ada balon bertuliskan happy 18 birthday Gwen Laysford Gilton dan semua keluarga ku berkumpul, juga Manu.

Astaga, hal ini membuatku tidak bisa lagi membendung air mataku, aku menangis dan Manu langsung memelukku.

"happy birthday Gwen, i love you so much." bisiknya.

"hey kalian, jangan lupakan kami yang ada disini!" ledek kakak ku, Garfield.

Mom mendekat ke arah ku dan duduk di pinggir kasur, "make a wish and blow the candles."

Tanpa basa-basi, aku langsung membuat harapan sesuatu yang sangat baik akan terjadi suatu saat nanti.

Amin.

Aku meniup lilin dan semua bertepuk tangan, mom mencium keningku dan mengucapkan selamat ulang tahun, lalu kemudian dad, dan kakak ku..

"happy birthday little sis', i love you so much, dan semoga harapan mu akan di kabulkan." ucap Garfield sambil memeluk tubuhku.

"terimakasih banyak kak, i love you." ujarku.

Sangat bahagia sekali malam ini, atau lebih tepatnya tengah malam ini, semua orang yang aku sayangi berkumpul di hari spesial ku.

***

Pagi harinya aku terbangun di pelukan Manu karena tadi malam ayahku menyuruh Manu untuk menemani ku saat tidur.

Entahlah, mungkin ayahku sudah sangat percaya padaku juga Manu sampai-sampai ia memperbolehkan Manu untuk tidur bersamaku.

"kau sudah bangun?" tanya Manu dengan mata yang masih terpejam.

"emm." jawabku dengan gumaman.

"apa yang ingin kau lakukan hari ini Gwen?"

"hanya seperti ini."

Manu tersenyum dan ia terlihat sangat tampan saat tersenyum sambil menutup matanya.

"ayolah Gwen, kau ingin ayahmu memarahiku hanya karena aku tidak keluar kamar mu selama seharian?"

"tentu saja tidak Manu."

"katakan, apa yang kau ingin lakukan hari ini?"

"bagaimana kalau kita menonton film? maksudku, menonton film dari pagi sampai malam." pintaku.

"hanya itu?"

"ya."

"tapi kita harus ke supermarket dulu Gwen, kita harus membeli makanan dan juga minuman untuk menonton nanti.."

"baiklah, tapi sekarang, biarkan kita seperti ini dulu Manu, aku sangat merasa nyaman berada di pelukan mu."

"begitu juga dengan ku, Gwen."

"hm.."

"Gwen.."

"ya Manu?"

"i love you so much,"

"i know."

"aku tidak sedang menggodamu Gwen,"

"ya aku tau."

"Gwen.."

"ya Manu?"

"tetaplah menjadi Gwen yang aku kenal okay?"

"tentu saja Manu."

"maksudku, saat nanti aku pindah untuk kuliah."

"aku sedang tidak ingin membahas tentang kepindahan mu nanti."

"jangan marah Gwen."

"tidak.."

"you're lying,"

"kalau kau sudah tau, jangan bahas lagi hal itu sekarang."

"baiklah Gwen."

***

Sampainya di supermarket, aku langsung berpencar dengan Manu. Manu mencari makanan dan minuman untuk menonton nanti, sedangkan aku mencari titipan ibu dan Garfield.

Selama satu minggu ini Garfield akan berada dirumah, jadi ibu memutuskan untuk membeli makanan sebanyak mungkin. Ibu sudah sangat tau kelakuan kedua anaknya jika sedang berada dirumah.

Saat sedang memilih cereal tiba-tiba saja telfon ku berdering, "ya?" jawabku.

"kau masih di supermarket Gwen?"

"tentu saja, kenapa?"

"bisa tidak kau langsung pergi saja dari sana?"

Suara Garfield terdengar sangat khawatir, entah apa yang sedang terjadi di sana.

"ada apa?" tanyaku.

"Matya masuk rumah sakit, sekarang aku, ibu dan ayah sedang berada di rumah sakit Antanasia. Matya tidak mau mengabari Manu lebih dulu, jadi aku menghubungi mu Gwen."

"kau tidak bercanda kan?"

"astaga Gwen, untuk apa aku bercanda. cepatlah bawa Manu kesini.."

Suara Garfield mulai tidak terdengar disaat aku melihat kedatangan Manu dengan wajahnya yang ceria sambil membawa makanan dan minuman di tangannya.

"aku akan segera kesana." kataku lalu kemudian memutuskan sambungan telfon.

"siapa yang menelfon mu Gwen?"

"ah, Latanya, ya, dia menelfon ku untuk mengucapkan happy birthday." kataku.

"sungguh? kenapa dia rajin sekali memberimu selamat? bukannya tadi pagi dia sudah memberikan mu selamat?"

"entahlah, ayo Manu kita ke kasir."

Dengan cepat aku langsung menarik tangan Manu untuk membayar belanjaan. Aku ingin segera sampai di rumah sakit untuk bertemu dengan keluargaku dan ibu Manu disana.

"Gwen?" panggil Manu yang tiba-tiba membuatku terkejut. "apa yang sedang kau pikirkan Gwen?"

"ah tidak Manu, tidak ada."

"kau tidak bisa berbohong padaku Gwen."

"aku ceritakan nanti saja.."

"ada apa? kau bisa menceritakannya padaku sekarang.."

"em, Manu, kita akan ke rumah sakit.."

"Latanya sakit?"

"ibumu."

Manu tidak mengatakan sepatah kata pun, aku menoleh padanya dan mendapati Manu yang sedang diam dengan tatapan kosong ke depan.

"Manu.."

"apa yang terjadi pada ibuku Gwen?"

"aku belum tau, Garfield hanya memberitahu kalau ibumu masuk rumah sakit."

"apa dia akan baik-baik saja Gwen?" kali ini Manu menatapku dengan ekspresi yang tidak dapat aku artikan.

"ibumu kuat Manu, ia akan baik-baik saja," kataku sambil mengusap kedua tangannya yang sedang tergenggam erat di pangkuannya.

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 79.9K 54
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
36.4K 2K 20
GALEON BY STEVANIE PUTRY Selamat membaca semoga kalian suka ya❀ °°° "Jauhin gue atau lo gue bogem!?" "Di bogem dong sayang, yakali ngejauhin cewek ca...
683 119 6
Lepasin tangan gue bangsat" ujar Cakra menggebu "Gw gak bakalan lepasin Lo sebelum Lo bertekuk lutut sama gw"ujar seseorang yang kini telah menahan t...
960K 3.6K 14
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...