Handsome Ghost (Complete)

By Denz91

377K 28.7K 2.2K

Warning: 18+ hanya untuk 18 tahun ke atas! Baca dulu Cerita 'This is My Fault' *** Ia mengulurkan Tangannya k... More

1. Prolog - Saga Tristan Mahardika
3. Happy Brithday, Kak Asten - Maisha
4. Happy Brithday, Kak Asten (2) - Maisha
5. First Love ?
6. Broken Heart - Maisha
7. Sister and Brother - Maisha
8. New Information - Maisha
9. Conversation with my Daddy - Maisha
10. Family Time - Maisha
11.Good Bye, Saga
12. He? No! - Maisha
13. Imposibble - Maisha
14. Marriage? - Maisha
15. Proposal - Maisha
16. Doubt, Latte, and Someone
17. Sad Moment - Arfa
18. Solution
19. Nightmare
20. Please, don't Wake Me Up!
21. Someone (Past Time)
22. Twins
23. Letter - (End)
24. Safira Putri Demitrio Mebarak (Extra Part)
25. Promo
-Mebarak Stories-

2. He's my New Friend-Maisha

24.8K 1.8K 122
By Denz91

Selama mengikuti pelajaran di dalam kelas, aku tidak bisa berkonsentrasi sama sekali karena Saga juga duduk di kelas ini bersama ku.

Dia sama seperti ku, memperhatikan Guru menjelaskan mengenai Pelajaran yang diberikan, juga sedikitpun tidak beralih melihat ke arahku.

Kami sama-sama serius.

Tapi bedanya jika aku nampak di depan semua orang, dia tidak terlihat sama sekali.

Sampai sekarang aku masih bertanya-tanya apakah aku saja yang mampu melihatnya.

Apakah orang lain tidak bisa melihatnya seperti aku melihatnya sekarang ini.

Jangan-jangan aku memiliki Indra ke enam?

Ah entahlah aku tidak tahu.

"Maisha, tolong kerjakan soal yang ada di depan."

Ibu Fanti, Guru Fisika-ku menyuruhku untuk mengerjakan Soal yang ada di Papan Tulis.

Aku pun bangkit dari tempat duduk ku dan berjalan ke depan.

Ku ambil Spidol besar milik Ibu Fanti yang ada di Meja.

Soal yang diberikan oleh Ibu Fanti adalah Soal mengenai Penghitungan Kalor. 

Yang sudah-sudah ku pelajari jika dalam Penghitungan Kalor yang dibutuhkan, rumus yang digunakan adalah Massa benda dikali kalor jenis.

Setelah menemukan hasilnya baru dikali kan perubahan Suhu Akhir dikurangi Suhu Awal.

"Sudah Bu, Jawabannya adalah Lima Puluh."

Ku ulurkan Spidol yang ku pegang kepada Ibu Fanti.

Beliau memeriksa pekerjaanku dan kemudian menyuruh ku untuk duduk kembali.

"Good Job, Maisha. Kamu selalu bisa menangkap pelajaran yang Ibu berikan." ujar Ibu Fanti kepadaku.

"Terima kasih Bu Fanti."

Di sebelah ku, Saga memutar Kepala nya ke arah.ku.

Ia tersenyum simpul dan terkesan sangat dingin.

Wajahnya yang memucat itu sebenarnya selalu membuatku takut.

Andai aku bisa menyentuh Tubuhnya, pasti serasa aku menyentuh Es di Kutub Utara.

Belum lagi tatapannya yang dingin itu, nyaris membuatku lupa bernapas.

Hhh, seram sekali.

Bel Sekolah pun sudah berdering, sekarang waktu nya aku untuk beristirahat.

Aku pun keluar dari kelas untuk menuju Kantin karena Otak ku sedari tadi sudar memikirkan semangkuk Baso.

Seperti nya itu nikmat sekali.

"Maisha, kamu mau kemana?"

Ck, aku hampir melupakan Saga yang pasti mengikutiku dari belakang.

Kini ia berjalan bersisihan denganku menuju Kantin.

Kadang kehadirannya membuatku merasa aneh.

Disaat orang lain melihatku sendiri, aku merasa selalu tidak sendiri karena dia mengajakku berbicara.

Kadang teman-teman ku menaruh curiga kepadaku yang selalu mereka dapati seperti orang gila, berbicar sendiri.

Mereka saja tidak tahu jika ada Saga yang berada di dekat ku.

"Kantin." jawab ku singkat.

"Mau makan?"

"Iya, Perut ku lapar sekali."

"Aku ikut ya?"

"Boleh saja, tapi kamu kan tidak bisa makan?"

" Iya aku tahu. Tapi kalau menemanimu makan tidak apa kan?"

"Tentu saja."

Meski kehadirannya terkadang masih membuat ku takut, tapi aku berusaha untuk menetralkan diriku sendiri.

Mencoba untuk tenang dan menganggap kehadiran nya adalah sebuah hal yang baru untukku.

Daddy dan Mommy juga mengajarkanku kalau aku tidak boleh memilih-milih dalam berteman karena semua orang memiliki derajat yang sama di Mata tuhan.

Yang boleh dipilih-pilih adalah Teman yang bisa menghancurkan atau merusak diriku saja. Itu yang boleh dijauhi kata Daddy dan Mommy.

***

Semangkuk Baso dan Es Teh manis sudah terhidang di depanku.

Saga sendiri sekarang duduk di depan ku sambil melihatiku memakan bulatan-bulatan Daging ini.

"Jangan melihati ku seperti itu, andai kamu sepertiku mungkin aku akan membagi Baso ini untukmu." ujar ku tidak enak hati melihatnya yang sepertinya berbinar-binar melihat Baso milik ku.

"Tidak apa-apa. Sudah, habiskan saja Baso mu. Jangan sungkan." ujarnya yang membuatku langsung menyantap makananku dan menghabiskan minumanku karena memang Perutku sudah sangat lapar.

Selesai menyantap Semangkuk Baso dan Es Teh Manisku, aku berjalan masih beriringan dengan Saga menuju halaman belakang sekolah.

Di Halaman belakang Sekolah ini terdapat Taman yang indah.

Taman nya tidak begitu besar tapi tetap nyaman untuk menyegarkan pikiran setelah belajar di Kelas tadi.

"Maisha, kamu tidak terganggu dengan kehadiranku kan?"

"Eng, sebenarnya aku masih takut melihatmu. Wajahmu Pucat sekali dan Bibirmu membiru. Belum lagi tatapan Matamu dingin dan menusuk. Kamu persis seperti Zombie yang ingin memakan diriku." ujar ku yang membuatnya tertawa kecil.

"Maaf ya Maisha, aku belum bisa merubah Wajahku yang seperti ini. Kekuatanku masih kecil dan hanya sebatas ini. Nanti kalau aku sudah mampu, aku akan merubah Wajahku menjadi lebih baik dari sekarang."

"Tidak apa. Tapi aku minta jangan sedikit-sedikit muncul dengan tiba-tiba di dekatku ya?"

"Kamu terkejut ya?"

"Iya Saga. Aku terkejut seperti Pagi tadi tiba-tiba kamu muncul di Kursi belakang Mobil Daddy-ku. Aku berteriak kencang hingga membuat Daddy panik luar biasa. Ya bagaimana aku tidak panik kalau dari Kaca tengah Mobil, kamu langsung terlihat begitu." protesku kepadanya yang lagi-lagi membuatnya tertawa.

"Maafkan aku." sesalnya kemudian.

"Baiklah, tidak masalah untukku. Hanya jangan diulangi lagi. Aku tidak mau kalau Daddy atau Mommy tahu kelakuanku menjadi aneh karena mu."

"Memangnya mereka sudah berpikir yang tidak-tidak?"

"Sedikit. Kan pernah tuh Mommy melihatku berbicara sendiri di kamar, padahal waktu itu kan kita sedang berdiskusi memecahkan jawaban PR Matematika yang diberikan Pak Sunu."

"Eh iya juga. Tapi kan itu salahmu kenapa kamu tidak mengunci Pintu?"

Yee, Saga justru menyalahkanku padahal dia juga salah. Ih, seenaknya saja.

"Aku sudah terbiasa tidak pernah mengunci Pintu Kamar ku sejak kecil karena Daddy suka menghampiriku. Kadang mengecup Kening ku sebelum dan setelah Tidur."

"Darimana kamu tahu?"

"Kan Mommy yang memberitahu."

"Oh, Enak sekali ya kamu, memiliki Keluarga yang lengkap, utuh dan bahagia. Tidak sepertiku." mendadak Wajah pucat Saga menjadi sedih.

Ia merundukkan Kepalanya ke bawah seperti menahan kesedihan nya.

"Memangnya kamu kenapa, boleh aku tahu?"

"Mama dan Papa ku bercerai saat aku masih kecil. Aku tinggal bersama Mama tapi Papa masih sering mengunjungiku. Hanya suatu ketika ada seorang Wanita yang mengaku Kekasih Papa dan sebentar lagi ingin menikah dengan Papa."

"Terus?"

"Terus, Mama menjadi sedih karena aku tahu Mama masih berharap kepada Papa hanya Papa tidak mau dan lebih memilih untuk menikahi Wanita itu."

Saga menceritakan bagaimana keadaan Keluarganya yang membuatku miris.

Dalam hati aku terus menerus bersyukur karena aku memiliki Daddy dan Mommy yang lengkap juga sangat menyayangiku meski aku sudah besar.

"Tapi Maisha, bisakah kamu membantuku untuk mengungkap tabir pembunuhan ku?"

"Ap...pah maksudmu?"

"Aku dibunuh Maisha, aku dibunuh oleh seseorang."

"Benarkah? Kata Pak Darto, kamu terpeleset jatuh dari Lantai Tiga. Bagaimana ceritanya bisa dibunuh?"

"Ada seseorang yang mendorongku, bukan aku terpeleset dan kehilangan keseimbangan ku."

"Ya Tuhan."

Aku tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Saga.

Benarkah dia dibunuh? Tapi jika benar lalu siapa yang membunuhnya?

"Tolong aku Maisha, tolong bantu aku menemukan siapa Pembunuh ku."

***

To Be Continue

***

Surabaya, 07 Juni 2016   ;    08:25 WIB

Salam,

Denz91 ^_~

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 33.7K 25
2014 Indonesian - One Direction Fanfiction, adult story. WARNING: [21+] Jadilah pembaca yang bijak, its an adult content, i swear. Caroline Jane Scot...
2.5M 38.4K 14
Janice Steffany Valleria - Jane, terlahir di keluarga sederhana. Setelah lulus kuliah, Jane diterima kerja diperusahaan internasional sebagai sekreta...
13.4M 317K 25
[21+] Lauryn Arabelle Genovna, murid tingkat akhir SMA yang terpaksa menjadi seorang 𝘚𝘢𝘨𝘒𝘳 π˜‰π˜’π˜£π˜Ί sejak ia kelas 11 karena bosan dengan kehidu...
240K 6.8K 21
CEO tampan yang berkenalan dengan pelayan Cafe yang ternyata anak Jendral secara tidak sengaja saling menyukai. apakah perjodohan keduanya akan benar...