PERFECT MAID

By fivers_Xx

184K 8.9K 340

Aku tak tau apakah aku harus bersyukur atau merutuki keadaan ini, tapi yang aku tau dia sangat manis -Zedria ... More

PROLOG
PERTEMUAN
PRIA ANEH
TITIK TERANG
SAHABAT
MENJENGKELKAN
MERINDU
GANTI COVER
INGATAN ITU (a)
INGATAN ITU (b)
RASA YANG BARU
CIUMAN SINGKAT
MEMBEKUKAN
GELAPNYA MALAM
KAU ITU ALIEN
PERTENGKARAN YANG MANIS
PRIA ANEH 'LAGI'
RINDU?
AWAL YANG BARU
Info
KEPRIBADIAN GANDA
MENARIK ULUR HATI
TEMAN TIDUR?

BIMBANG

8.4K 424 6
By fivers_Xx

Memilih itu hal yang sulit bagiku, apakah kau tau itu?

Zedria

*****

Zedria berhenti di pemberhentian bus, dia masih merasa kesal pada Paras.

"Maafkan aku ze, aku tak bisa mengantarmu ke tempat temanku itu, aku sedang ada urusan yang sangat penting dan tidak bisa aku tinggalkan, ini aku berikan alamatnya padamu, kau kan pintar ze pasti kau bisa menemukan alamatnya, ini." ucap Paras dengan tergesa-gesa ingin segera pergi.

"Tapi kau kan sudah janji akan menemaniku Paras, kalau aku tersesat bagaimana," Zedria menggerutu pada Paras, dia sangat kesal sekarang.

"Zedria, kau jangan terlalu mendramatisir, percaya padaku kau tidak akan tersesat." Paras berusaha menenangkan dan meyakinkan Zedria.

"Tapi aku be.....,"

"Sudah ya ze aku harus segera pergi, bye." Paras seenaknya saja memotong kalimat Zedria dan dia pun langsung melangkah setengah berlari, tidak melihat ke belakang lagi.

Zedriapun tersadar dari lamunannya, dia lupa kalau dia harus segera menemukan alamat teman Paras ini.

"Baiklah coba kita liat, jl. Sudiro komplek Delta rumah nomor 24," ucap Zedria membaca secarik kertas yang di berikan Paras tadi padanya.

"Aku tau alamat ini, baiklah hayoo semangat zeze." ucap Zedria menyemangati dirinya sendiri.

Zedria pun melangkah di tepian jalan, dia lebih memilih berjalan kaki, bukannya dia pelit atau bagaimana tapi dia memang sudah tidak punya uang lagi, sekarang saja dia sudah pusing berpikir bagaimana nanti caranya dia pulang.

*****

"Akhirnya aku menemukan rumah ini juga,"ucap Zedria kelelahan karna dari tadi dia sudah berjalan mencari rumah ini.

Sejenak Zedria tertegun dengan rumah yang ada di depannya, rumah bergaya klasik dengan pagar tinggi yang kokoh, dari luar pagar Zedria dapat melihat di sepanjang tepi jalan masuk menuju rumah itu di tumbuhi pohon cemara kecil yang di susun dengan sangat rapi.

Zedria tersadar dari keterpanaannya dan langsung memilih untuk mencoba menekan bel yang ada di samping tembok pagar.

Tiga kali Zedria menekan bel itu dan kemudian ada sahutan dari interkom disamping bel.

"Siapa itu? Anda mencari siapa?
" tanya seseorang yang ada di balik interkom itu.

"Hmmm saya Zedria, saya ingin bertemu dengan Lerra," jawab Zedria dilingkupi rasa gugup.

"Baiklah tunggu sebentar." balas orang di balik interkom itu, terdengar dari suaranya orang itu pasti seorang pria karna suaranya yang terdengar berat.

Tak lama Zedria melihat ada seorang wanita muda yang setengah berlari datang menghampirinya, yang kalau di perkirakan umurnya tak jauh berbeda dari Zedria melihat dari perawakannya yang masih muda.

"Maaf, anda siapa, kenapa mencari saya?" Ucap wanita itu yang Zedria tebak itulah temannya Paras.

"Aku Zedria temannya Paras, kau Lerra kan, Paras bilang aku bisa mendapatkan pekerjaan disini." jawab Zedria menatap Lerra.

"Iya aku Lerra, kau temannya Paras, oh tuhan, aku pikir siapa yang mencariku," ucap Lerra, sekarang dia berbicara lebih terlihat santai dibandingkan tadi.

"Maaf kan aku membuatmu kaget dan bingung, jadi apa benar aku bisa mendapatkan pekerjaan disini?" Zedria langsung bertanya pada Lerra, dia sudah sangat gugup dan takut jika tidak jadi mendapatkan pekerjaan.

"Memang aku pernah bilang pada Paras kalau di tempat ku bekerja ini sedang membutuhkan pelayan baru, tapi aku tak bisa memastikan apa kau bisa di terima disini, sekarang lebih baik kau ikut aku bertemu dengan madam Diana, dia yang dapat memutuskan apa kau bisa bekerja disini atau tidak, ayo." ajak Lerra diikuti dengan tarikan lembut Lerra di lengan Zedria, Zedria yang ditarik hanya mengikuti langkah Lerra .

Kami pun masuk ke dalam rumah melalui pintu samping. Bagian dalam rumah ini sangat membuat Zedria takjup, belum pernah terlintas di benaknya ada rumah seperti ini, rumah dengan warna campuran coklat tua dan abu-abu, terlihat kuno tetapi mewah, dibagian dalam rumah Zedria dapat melihat bagian lantai pertama rumah ini dilengkapi dengan sofa mewah dan lampu kristal di bagian tengah atap rumah ini, belum lagi di bagian dinding rumah hampir di penuhi dengan lukisan-lukisan antik, sekali melihat saja Zedria dapat mengetahui kalau harga satu lukisan itu pastilah sangat mahal.

"Sepertinya rumah ini dipenuhi dengan barang-barang antik yang mahal, aku penasaran seperti apa pemilik rumah ini, dia pasti sangat kaya," Zedria membantin.

Di bagian sudut lantai pertama ini Zedria juga melihat ada sebuah tangga yang menghubungkan lantai pertama dengan lantai kedua, tangga dengan bagian peganggannya yang di hiasi dengan ukiran-ukiran rumit.

Belum selesai Zedria melihat sekeliling bagian rumah, Zedria sudah ditarik masuk ke sebuah ruangan yang Zedria yakini adalah sebuah dapur, tapi jangan pernah bayangkan kalau dapur ini seperti dapur kebanyakan yang terlihat biasa saja, tapi dapur ini sungguh mengagumkan dengan betapa luasnya dapur ini, dengan lengkapnya semua peralatan dapur dan juga ditambah dengan para pelayan yang tengah sibuk berlalu lalang di depan Zedria.

"Ayo ikut aku, madam Diana pasti ada di ruangannya." ucap Lerra membangunkan Zedria dari kekagumannya.

Zedria dan Lerra pun kembali masuk kesebuah ruangan yang terlihat sederhana namun tetap terpancar bahwa barang-barang yang ada di ruangan ini sangat berkelas.

"Permisi madam, saya kesini membawa teman saya yang ingin bekerja disini sebagai pelayan," ucap Lerra hati-hati, Lerra terlihat memiliki ketakutan pada wanita paruh baya yang tengan duduk di sebuah kursi lengkap dengan meja di depannya ini.

"Suruhlah dia duduk, dan kau Lerra kembalilah bekerja, bantu yang lainnya menyiapkan makan malam!" ucap madam Diana dengan suara datar namun tegas.

"Baik madam." Lerra pun melangkah pergi dari ruangan itu, dan melirik sekilas pada Zedria dengan pandangan memberikan semangat, Zedria pun membalasnya dengan senyuman tipis.

"Baiklah siapa namamu?" tanya madam Diana langsung.

"Zedria Laisya Robert madam."

"Jadi kau ingin bekerja disini?"

"Benar madam saya ingin bekerja disini."jawab Zedria lugas.

"Baiklah kau bisa bekerja disini tapi kau harus tau kalau ketentuannya kau harus menandatangani kontrak kesepakatan kerja, dimana kau harus bekerja disini selama satu tahun penuh dan kau tidak di perbolehkan untuk mengundurkan diri, karna jika dalam satu tahun pertama kau meminta berhenti, maka kau harus membayar denda yang jumlahnya tidak sedikit, tapi kabar baiknya untukmu jika kau menerima ketentuan itu kau akan langsung menerima gaji pertamamu yaitu tiga juta rupiah, bagaimana?" Madam Diana menjelaskan pada Zedria dan langsung bertanya kembali.

"Berarti aku akan langsung bisa membayar biaya rumah sakit Zico dan langsung bisa membawanya pulang, aku hanya perlu menambah kekurangannya dengan tabunganku, tak apalah aku harus bekerja setahun disini, demi Zico," zedria membantin, mencoba berdiskusi dengan pikirannya sendiri.

"Saya bersedia madam." jawab Zedria lugas dengan keyakinan yang dia miliki ditambah dengan senyuman kelegaan di bibirnya, merasa bahwa beban yang ada di pundaknya telah hilang.

"Baiklah kau hanya perlu menandatangani kertas ini." madam Diana mengulurkan sebuah kertas ke hadapan Zedria.

"Tunggu, sebelum kau menandatangani kerta ini, kau juga harus tau jika kau bekerja disini itu artinya kau harus tinggal disini." ucap madam Diana dengan menahan gerak tangan Zedria yang hendak menandatangani kertas tadi.

"apa!! Tinggal disini? " Ucap Zedria dengan intonasi suara yang cukup keras, efek dari ke terkejutannya.

Zedria hanya medapat anggukan dari madam Diana bahwa jawaban dari pertanyaannya itu adalah benar. Sekarang tekat dan keyakinan Zedria tadi mulai surut, dia merasa ragu untuk menandatangini kertas ini.

"Jika aku tinggal disini, lalu Zico bagaimana, siapa yang akan mengurusnya, tak mungkin aku menitipkannya pada seseorang, lagi pula kepada siapa juga aku bisa menitipkannya, tapi jika aku tidak jadi bekerja disini, dimana lagi aku bisa mendapatkan uang segera," Zedria membantin, berdebat dengan pikirannya.

"Bagaimana, apa keputusanmu?"

*****

Hallo

Selamat malam kakak

Olan mohon respon dan tanggapannya ya.

Terimakasih telah membaca cerita olan.

Olan (^•^)/

Continue Reading

You'll Also Like

323K 40.3K 43
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1.2M 10.6K 22
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
1.7M 24.2K 41
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
210K 1.4K 11
Naziela atau akrab di panggil ziel atau iel adalah seorang gadis yang baru saja lulus dari sekolah SMA dan sekarang dia sedang Kuliah di kejurusan ke...