AWAL YANG BARU

6.5K 442 53
                                    

Bonus up buat kakak semuanya
😘😘😘😘😘

Maaf kalau ada typo bertebaran ya kak, nanti kasih tau Olan aja ya😉😉😉😉

Olan sayang kalian 😊😊😊

*****

Mari coba melangkah bersama. Kita lihat bagaimana akhirnya nanti

Arga

****

"Apa aku rindu?" pertanyaan itu keluar dengan tiba-tiba dari bibir tipis wanita cantik itu.

"Aw...... " suara kesakitan keluar dari bibir Zedria, dia memukul kepalanya terlalu keras karna merasa pikirin yang tiba-tiba terlintas tadi sangat tidak masuk akal.

" Apa yang aku pikirkan, sudahlah saatnya tidur, ingat Zedria masih ada Zico yang membutuhkanmu jangan coba-coba memiliki khayalan yang terlalu tinggi." ucap Zedria mengingatkan pada dirinya sendiri.

*****

Di dalam sebuah kamar, kamar yang tak memiliki cahaya penerangan sedikitpun, hanya gelap yang melingkupi suasana sepi senyap dalam kamar itu. Disana Arga duduk diam di tempat tidurnya, memikirkan sejuta pikiran yang terus saja memaksa kerja otaknya. Hal yang tak jauh berbeda juga terjadi pada hatinya, hatinya dengan seenaknya terus saja merasa sesak, sesak akan kerinduan yang tak tertahankan lagi, rindu yang tak dapat dibendung lagi.

"aaakkkhh..... Sudah cukup aku tak bisa seperti ini." ucap Arga sembari menggeram kesal.

Dengan gerakan tak sabar Arga berusaha untuk berpindah duduk ketempat kursi rodanya, mendorong roda kursi rodanya menuju pintu kayu besar pemisah antara kamarnya dan ruangan luar.

"Jangan ikuti aku, tetap diam disini" perintah Arga penuh ketegasan kepada pengawalnya yang senantiasa selalu mengikutinya kemana pun dia pergi, dan akan menjaga di depan pintu kamarnya juga Arga memilih berada didalam kamarnya.

Tanpa menunggu balasan jawaban dari pengawalnya, Arga dengan kekesalan yang memuncak di dalam dada dan otaknya, langsung menuju lift untuk pergi ke lantai satu.

Dengan terburu-buru Arga memutar roda kursi rodanya menuju dapur, tepatnya menuju sebuah kamar, kamar seseorang yang sudah mengusik ketenangannya selama ini.

*****

Gebrakan pintu yang terdengar sangat keras mengusik tidur nyenyak Zedria, membuatnya terbangun dengan keterkejutan.

Dengan mata yang masih sayu, dan kantuk yang masih menguasainya Zedria terkejut melihat Arga yang telah berada di depan pintu kamarnya, dan dari ekspresi yang terlihat dari wajah Arga, Zedria menangkap rasa kesal yang tengah Arga rasakan.

Dengan gerakan cepat Arga telah sampai di depan Zedria yang tengah terduduk bingung di samping tempat tidurnya.

Arga meraup bahu Zedria dengan sentakan, dengan wajah yang menggambarkan kekesalan dan kemarahan, tapi....... entah kenapa Zedria melihat ada pancaran rindu yang terselip dari tahapan Arga padanya.

"A..a...ada apa tuan, kenapa tuan dikamar saya, " ucap Zedria dengan gugup.

"Kau, apa yang telah kau lakukan padaku, kenapa kau menyiksa." ujar Arga dengan nada rintihan yang terdengar.

"Saya berbuat apa tuan, saya tak melakukan apapun," balas Zedria dengan tahapan penuh kebingungan.

"Kau kenapa kau selalu saja ada didalam pikiranku, kenapa kau mengusik ketenanganku Zedria, " ucap Arga sembari mengoncangkan bahu Zedria.

Sementara itu Zedria yang di tubuh Tiba-tiba merasa bingung, tak tau harus menjawab apa. Dia hanya menatap Arga yang sedari tadi selalu menatap matanya.

Arga yang tidak mendapatkan jawaban dari Zedria merasa kesalnya tak terbendung lagi.

Dengan rasa frustrasi yang masih menguasai Arga meraup bibir Zedria dengan bibirnya. Ciuman yang sarat akan rasa frustrasi dan kerinduan yang anehnya dapat Zedria rasakan.

Zedria yang terkejut akan tindakan Arga terdiam, tak berontak atau pun membalas pangutan bibir Arga.

Arga yang merasa tak mendapatkan penolakan dari Zedria, langsung melumat bibir Zedria, meluapkan rasa rindu yang menyiksanya selama ini.

Zedria hanya terdiam tak membalas ciuman Arga, dan Arga pun melepaskan pangutan bibir itu terlebih dahulu, memberi jarak antara wajahnya dengan wajah Zedria, membiarkan Zedria untuk bernafas.

Zedria masih terdiam, masih belum mengeluarkan sepatah kata pun.

Arga menarik tangan Zedria dengan tiba-tiba, "Ikut denganku." ucapan sarat akan perintah.

Zedria yang ditarik paksa Arga hanya mampu mengikuti tarikan dari Arga. Dia masih belum dapat mencerna apa yang tengah terjadi padanya.

*****

Arga membawa Zedria ke kamarnya, Zedria yang merasa kebingungan langsung saja melepaskan genggam tangan Arga dari tangannya.

"Kenapa tuan membawa saya ke kamar tuan,maafkan saya jika memang sayang melakukan kesalahan, saya permisi dulu tuan. " ucap Zedria masih berusaha sopan terhadap Arga.

Sejujurnya dia merasa marah, marah akan semua tindakan Arga yang tiba-tiba padanya.

Langkah Zedria terhenti karna Arga mencekal tangannya.

"Jangan pergi, kumohon temani aku." ucap Arga dengan tahapan memohon yang terlihat sangat jelas.

Zedria yang mendapatkan tahapan itu terdiam seketika. Tak mampu mengeluarkan kalimat dari bibirnya.

Arga menarik tangan Zedria menuju tempat tidurnya. Dia berusaha berpindah dari kursi rodanya menuju tempat tidurnya. Zedria yang melihat itu dengan refleks membantu Arga.

"Tidurlah disini, temani aku." ucap Arga sembari menatap Zedria.

"tapi tuan ini......"

"Hanya tidur tak lebih." ujar Arga mengerti dengan maksud tahapan Zedria.

Zedria yang entah mengapa malam hari ini tak mampu untuk melawan Arga dengan patuh menuruti keinginan Arga.

Mereka tidur dengan saling bertatapan. "medekatlah." ujar Arga.

Zedria dengan gerakan kikuk mendekat ke arah Arga. Arga langsung menarik Zedria mendekap Zedria dengan tangannya.

"tetaplah seperti ini. " ucap Arga tak terbantahkan.

Zedria merasakan kegugupan yang luar biasa. Jantungnya bergerak terlalu cepat.

" Tenanglah Ze, kita hanya tidur." ucap Arga sambil menarik Zedria semakin masuk ke dalam pelukannya.

*****

Makasih buat yang udah baca ya 😘😘😘😘

Jangan lupa vote dan comment nya
😉😉😉

Olan \(^°^)/

PERFECT MAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang