Am I Wrong If I Love You ? (M...

By lisnakhairina

18.8K 1.6K 290

"Lupakan semua tentang perjanjian konyol itu, peraturan tidak masuk akalnya, dan peranku di cerita ini. Aku b... More

Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
0
Part 12
Part 13
EVENT!!
Thank You
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18

Part 2

1.3K 117 29
By lisnakhairina

-Levitha's pov-

  "Levitha!!!" Astaga, orang itu memanggilku. Akupun berlari keluar ruangan sambil memperbaiki baju yang terlalu ketat untukku.

  "Maaf, Ms," ucapku seraya menunduk. Aku tak berani menatap wajah garangnya itu.

  "Mengapa kau lambat sekali ? Dan mengapa juga sedari tadi kuperhatikan kau terus-menerus memperbaiki bajumu itu?" tanya wanita didepanku ini yang kalau tidak salah namanya Vidiya.

  "Lihat, Litha sudah berdiri disini dari beberapa jam lalu. Dan kau membuat tugas kalian tidak sesuai dengan jadwal," sambung Ms. Vidiya sambil menunjuk-nunjuk padaku. Oh, ternyata ada Litha fucking Mccurdy disampingnya.

  "Maaf, Ms. Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi." Kudengar dengusan nafas dari Ms. Vidiya. Aku tau dia sangat kesal padaku. Tapi jangan lemparkan masalah padaku, salahkan pada bajunya yang sangat amat membuatku tidak nyaman.

  "Tenang, Ms. Vidiya. Mungkin ia melakukan kesalahan ini hanya untuk sekali ini saja. Lebih baik kita menjalankan tugas, benar Levitha?" Litha menyeringai padaku.

Oh, "Tentu saja," sahutku sarkastik. Aku memalingkan wajahku, enggan melihat seorang devil yang sedang memainkan perannya sebagai seorang angel.

  "Yasudah. Levitha ini payungmu dan bagikan brosur ini pada fans disana," suruh Ms. Vidiya sembari memberiku sebuah payung dan setumpuk kertas brosur berisi gambar rider MotoGp. Disitu tertulis nama 'Dani Pedrosa'. Apa aku akan menjadi Umbrella Girl seorang rider yang bernama Dani Pedrosa ?

  Aku melirik brosur yang dipegang oleh Litha. Disitu terdapat foto yang berbeda dari punyaku dan tertulis nama 'Marc Marquez'.

  "Marquez? Mengapa nama belakangnya sama dengan nama belakangnnya Alex? Apakah mereka bersaudara?" gumamku.

  "Cepat! Aku tak mau kita terlambat membagikan ini," ucap Litha sambil berjalan meninggalkanku. Aku mencoba menyusulnya dan berhenti untuk melihat-lihat dimana keberadaan fans dari Dani Pedrosa ini.

  "Ah, itu dia!" Ucapku bersemangat. Aku berjalan menuju fans tersebut dan membagikan brosurnya.

  "Bisa aku mengambil foto bersamamu?" ucap seseorang dari belakangku. Aku berbalik dan mendapati seorang pria dengan senyum manisnya.

  Aku melirik ke arah Litha yang sedang tersenyum kecut ke arahku. Sudah kukatakan, belum tentu jika tubuh dan wajahku tidak menarik, aku tidak bisa memikat orang 'kan?

  Aku pun mengangguk pada pria tersebut dan ia mendekat. Awalnya aku risih karena ia memegang bagian pinggulku, tapi aku mencoba untuk profesional.

  Setelah selesai berfoto, pria tersebut mengucapkan terima kasih lalu pergi. Aku pun melanjutkan tugasku membagikan brosurnya.

▫▫▫▫▫

Setelah beberapa menit membagikan brosur, aku merasa kelelahan. Aku pun beristirahat dan memijat kakiku yang sakit akibat terlalu lama memakai heels.

  Aku melihat Litha yang masih bertahan membagikan brosur. Aku akui, staminanya sangatlah kuat. Tapi, penampilannya persis seperti jalang yang berkeliaran di siang bolong.

  "Kelelahan di hari pertama bekerja?" tanya seseorang dengan nada mengejek. Suara itu datang dari arah samping kiriku. Aku mencoba menengok.

  Itu Alex bersama dengan seorang perempuan yang bergelayut manja di tangannya.

  Aku menggeleng menjawab pertanyaan yang tadi Alex lontarkan.

  Alex terkekeh tetap tidak dengan perempuan itu. Ia menatap sinis kepadaku.

  Tahu jika aku sedari tadi memperhatikan perempuan yang berada di sampingnya, Alex menoleh pada perempuan itu.

  "Oh iya, Levitha perkenalkan ini Vanny, pacarku. Dan sayang, ini Levitha, sahabatku," ucap Alex. Aku mencoba tersenyum pada Vanny, tapi dia masih tetap menatap sinis padaku.

  "Senang bertemu denganmu, Vanny. Aku kira, Alex akan sendirian saja seumur hidupnya." Aku mencoba memasukkan nada humor ke dalam perkataanku tadi.

  "Hei, aku masih laku. Walaupun wajahku tak seperti kakakku." Alex tertawa sedangkan Vanny hanya tersenyum kecut.

  "Kakak?" Sebelumnya Alex tidak pernah berkata soal kakaknya.

  Alex mengangguk, sesaat kemudian ada seseorang yang memanggilnya.

  "Aku harus pergi. Lanjutkan pekerjaanmu." Aku mengangguk, lalu ia dan Vanny pergi meninggalkanku.

  Aku mengedarkan pandangan mencari Litha. Tapi ia sudah tidak berada di tempatnya lagi.

  Aku berjalan sambil mencari keberadaan Litha. Aku belum tau apa-apa disini dan aku masih membutuhkan Litha untuk mengarahkanku.

  Tiba-tiba saja, aku menabrak seseorang.

  "Maaf," ucapku sambil menunduk.

  "Tidak apa, aku baik-baik saja." Tunggu, sepertinya aku mengenal suara ini. Bukannya ini suara ...

"Nina?"

"Levitha?" Aku tidak menyangka akan bertemu Nina --sahabatku di kampus-- di sini.

  "Bagaimana kau ada disini?" tanyaku pada Nina. Nina tersenyum.

  "Aku bekerja sebagi Umbrella Girl di Suzuki Team . Dan kau sendiri, apa yang kau lakukan disini?" Nina berbalik menanyai aku.

  "Aku juga bekerja sebagai Umbrella Girl. Tetapi di Repsol Honda Team," jelasku. Nina mengangguk-anggukan kepalanya.

  "Tugasmu sudah selesai, kan?" Aku mengangguk. Lalu, Nina menarik tanganku.

  "Ikut aku! Aku akan mentraktir kau minum dan kau harus menjelaskan semuanya." Tubuhku hanya mengikuti kemana Nina membawaku pergi.

  Tidak lama kemudian, kami sampai di sebuah café yang terletak sangat strategis di sirkuit ini.

  "Ayo masuk. Ini tempat biasanya kami pakai untuk beristirahat," ucap Nina saat kami memasuki café.

  "Kami?" Aku memastikan maksud dari kata kami.

  "Ya. Para Umbrella Girl, riders MotoGp, dan semua orang yang berpartisipasi di MotoGp ini." Aku dan Nina memilih duduk di meja dekat jendela.

  "So, mau menceritakannya?" ucap Nina. Aku memandang keluar jendela.

  "Aku bekerja untuk membiayai hidupku. Aku bertemu Alex ... "

  "Alex?"

  "Kau mengenalnya?" Nina terkekeh.

  "Oh, tentu. Siapa yang tidak tau dia. Dia adalah adik dari pembalap terkenal Marc Marquez dan juga sekarang, sedang berkarir di Moto2." Nina menceritakannya dengan antusias.

  "Kau tidak tau?" Aku menggeleng. Nina mendengus pelan dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Kenyataannya, memang aku tidak tau.

  "Yang benar saja kau ini. Lalu, bagaimana kau mengenalnya?" Lagi-lagi, aku memandang keluar jendela. Disana terlihat Ms. Vidiya dan Litha yang sedang berjalan terburu-buru seperti mencari sesuatu.

  "Mereka mencari siapa?" Kemudian, aku menepuk dahiku. Oh, tentu saja Levitha. Mereka sedang mencari dirimu.

  "Hei, mengapa kau terlihat panik?" Tanya Nina. Aku mencoba untuk rileks sebentar.

  "Aku harus pergi. Ada yang mencariku, okey. Aku akan menceritakannya padamu kapan-kapan. Bye!!!" ucapku berteriak sambil berlari keluar café.

  Sesampainya diluar, ada seseorang menghalau jalanku.

  "Well, well, well. What an amazing girl! Kau sudah mendapatkan dua masalah di hari pertamamu bekerja, gadis manis. Aku berpikir, apakah Ms. Vidiya akan mempertahankanmu atau justru membuangmu ke tong sampah?" Shit, dia lagi. Mengapa harus berurusan dengannya lagi ? Tidak di kampus maupun disini.

  Kalau saja dia bukan kakak dari Alex, mungkin dia sudah kubunuh sekarang juga.

  "Apa maumu, Danisa?"

Wdyt ???
Vote+comment for this part and if you want the next part !!!

Continue Reading

You'll Also Like

593K 28.4K 36
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

107K 11.2K 33
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
44.9K 4.3K 28
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.4K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.