Part 7

933 104 14
                                    

"Ayo, masuk!" suruh Marc. Levitha tersentak sebelum memasuki mobil Marc.

Marc pun bergegas menuju kemudi. Ia tak ingin ada wartawan yang melihat mereka berdua.

"Kau siap?" tanya Marc pad Levitha. Levitha hanya mengangguk.

Segera Marc melajukan mobilnya menuju sirkuit Catalunya.

Selama di perjalanan, tak ada satupun dari Marc atau Levitha yang membuka pembicaraan. Hening. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tak sampai 30 menit, Marc dan juga Levitha tiba di lapangan parkir yang sudah disediakan di sirkuit Catalunya.

"Kau ikut aku. Kita akan langsung ke paddock. Hanya untuk berjaga-jaga," ucap Marc. Levitha hanya menurut.

Memang mulai pagi tadi, dimana keresahan tentang perasaanya pada Marc, Levitha lebih banyak diam. Dia tidak ingin banyak mengoceh yang bisa saja menyebabkan dirinya keceplosan tentang semuanya.

Sesampainya di paddock, Marc langsung bergabung dengan teamnya. Sedangkan Levitha, ia mencari tempat duduk yang nyaman untuk dirinya sendiri.

"Hei!" Merasa dirinya dipanggil, Levitha mendongak. Orang itu tersenyum.

"Kau siapa?" tanya Levitha. Orang itu langsung pura-pura cemberut.

"Kau jahat sekali," ucap Alex. Ya, dia Alex.

"Hahaha, maaf. Aku hanya bercanda. Lagipula, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Levitha.

"Melihat-lihat, mungkin," jawab Alex ragu. Levitha tersenyum.

Levitha menoleh ke arah Marc dan teamnya yang sedang asyik berbincang. 'Aku bisa mati tak berguna di sini. Lebih baik berjalan-jalan dengan Alex.' Pikir Levitha.

"Kau ingin menemaniku jalan-jalan?" ajak Levitha. Alex mengangguk dan langsung menyeret Levitha tanpa aba-aba.

Tapi, seseorang berdiri di dekat pintu paddock. Yang membuat Alex terdiam berdiri, dan Levitha hanya kebingungan menatap wajah Alex.

"Alex?"

"Salwa?" Dua orang tersebut berucap bersamaan. Sedangkan Levitha hanya cengo melihat mereka.

'Siapa dia? Mengapa dia mengenal Alex? Apa dia mantannya Alex?' Setumpuk pertanyaan langsung menyerang batin Levitha.

"Apa yang kau lakukan di sini? Mana Vanny? Dan siapa dia?" tanya Salwa pada Alex dengan seberondong (?) pertanyaan sambil menunjuk Levitha.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang kau lakukan di paddock Marc?" Salwa terkekeh.

"Apakah aku salah menemui Marc?" Alex melepas genggaman tangannya pada tangan Levitha.

"Ya, salah besar. Untuk apa lagi kau menemui Marc setelah kau menghancurkan hatinya?" Levitha hanya diam memperhatikan keduanya. Ia semakin tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh Alex dan juga Salwa.

"Aku masih mencintai-"

"Berhenti mengatakan bahwa kau masih mencintainya." Potong Alex. Seketika, Levitha merasa dunianya menjadi hancur lebur.

'Jadi, perempuan ini yang membuat aku masuk ke dalam permainan konyol Marc?' Batin Levitha.

Belum sempat Salwa menyahut pernyataan Alex, sebuah suara mengalihkan semuanya.

"Ada apa ini?" tanya Marc. Ia mendapati Levitha, Alex dan juga Salwa.

"Salwa?" Wajah Marc yang sebelumnya terkejut mendapati Salwa ada di sana berubah menjadi datar.

Am I Wrong If I Love You ? (Marc Marquez FanFiction) (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang