"My Husband Is My Enemy"

By yuniashanti99

1.7M 87.2K 810

Kisah seorang gadis cantik yang harus merubah penampilannya menjadi seorang yang pendiam,cuek,dan cupu. karen... More

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
#End

part 30

37.3K 1.7K 0
By yuniashanti99

"Gak mungkin terus siapa yang cocok sama golongan darah Mama selain aku Pah?"

"Kak Alan"ucap Arjun.

Benar,kenapa aku tidak terpikirkan jika Kak Alan pasti mempunyai golongan darah yang sama dengan Mama.

"Iyah kak Alan pasti dia punya golongan darah yang sama kayak Mama,aku harus ketemu sama dia"

"Alan itu siapanya pasien?"tanya dokter.

"Dia anak kandungnya dok"

"Oh bagus kalo begitu suruh dia datang segera karena jika besok belum ada juga pasti nyawa pasien sudah tidak bisa ditolong"

"Baik dok,Pah aku mau pergi dulu"

"Iyah kamu hati-hati yah dan Arjun kamu ikut sama Aira"

"Iyah Pah"

****

"Jun lo bisa cepet gak bawa mobilnya?"

"Lo udah kabarin kak Alvi?"

"Gimana gue mau ngabarin handphone dia aja gak aktif"

"Ya udah lo telpon Aga suruh dia buat cari kak Alvi!"

"Iyah"

Akupun menghubungi Aga untuk meminta bantuan mencari Kak Alvi,untung saja Aga mau membantuku.

Setelah sampai restaurant Kak Alan,segera kuturun dari mobil dan memasuki resaurant itu.

"Mba kak Alannya ada?"

"Pak Alan baru aja pergi"

"Kemana?"

"Dia pulang ke Jerman buat lanjutin studynya"

"Jerman? udah lama dia berangkatnya?"

"Yah penerbangannya sekitar 30 menit lagi"

Mungkin saja kak Alan belum take off jadi aku dan Arjun segera menyusulnya kebandara,saat sampai dibandara aku langsung mencari-cari keberadaan Kak Alan namun nihil dan ternyata penerbangan menuju Jerman sudah take off sekitar dua menit yang lalu.

"Hiks hiks"

"Udah Ra lo tenang dulu"ucap Arjun sambil memelukku.

"Kak Alan udah pergi Jun itu artinya Mama gak bisa diselamatin"ucapku dengan frustasi.

"Lo gak boleh pesimis gitu Ra"

"Tapi tadi kata dokter besok itu hari terakhir Mama"

"Lo tau kan umur ditangan tuhan bukan ditangan dokter. Lo inget kan kata Papa,Mama dulu didiagnosa cuma bisa bertahan selama 2 tahun tapi ternyata Mama bisa ngelewatin itu bahkan sampai 4 tahun. Lo tau kan kalo Mama itu orang yang kuat"

"Lo bener gue gak boleh pesimis Mama pasti bisa ketolong gimana pun caranya"

"Nah gitu dong ini baru Aira yang gue kenal. Mending sekarang kita kerumah sakit lagi.

"Aira?"

"Kak Alan?"

Betapa terkejutnya aku ternyata orang yang memanggilku adalah Kak Alan.

"Kamu ngapain disini?"

"Kak Alan tolongin Mama kak!"

"Mama siapa?"

"Mama aku Mama kak Alan juga"

"Maaf Ra Mami udah lama gak ada"

"Ini Mama kandung kakak bukan Mama angkat"

"Aku cuma punya satu Mama Ra dan dia udah gak ada"

"Mau sampe kapan kak Alan ngomong kayak gitu? Kakak tau sekarang Mama ada dirumah sakit dan dia punya penyakit leukemia dan satu-satunya cara cuma lewat sumsung tulang belakang"

"Terus apa urusannya sama aku?"

"Cuma kakak yang bisa nolong Mama,golongan darah Kakak sama kayak Mama"

"Maaf Ra kak Alan gak mau donorin sumsum tulang belakang kak Alan buat orang yang udah buang kakak"

"Mama tuh gak pernah buang ataupun nelantarin kak Alan"

"Tapi kenyataannya ia Ra kamu gak tau gimana perasaan kak Alan pas tau ternyata Mama kandung kak Alan sendiri yang udah buang kakak"

"Terserah kak Alan mau berpikir gimana pun yang penting sekarang kak Alan harus tolong Mama"

"Gak bisa Ra"

"Kak aku mohon,lupain dulu masa lalu sekarang aku minta kak Alan buat nolong Mama kak, Cuma kakak yang bisa nolong dia,kak aku mohon"ucapku sambil berlutut dihadapannya.

"Ra kamu apa-apaan sih? Bangun gak!"

"Aku gak akan bangun sampe kakak mau nolong Mama"

"Mau sampe kapan pun kamu bilang kayak gitu aku gak akan pernah mau Ra"

"Kak ini tuh Ibu kandung kak Alan bukan siapa-siapa. Segitu bencinya kah kak Alan sampe gak mau nolong Mama? Asal kakak tau aku bahkan gak bisa ngelakuin apa-apa buat Mama bahkan sampe Mama mau meninggal pun aku gak bisa ngelakuin hal apapun buat dia, andai aja golongan darah aku sama kayak Mama. Seenggaknya aku bisa lebih berguna buat Mama kak,bukan cuma bisanya nyusahin atau ngerepotin Mama doang,kak aku percaya kak Alan itu orang yang baik. Kak Alan gak mungkin tega ngebiarin Ibu kandungnya meninggal,kalo kakak masih punya rasa sayang sama Mama aku harap kakak bisa dateng buat nolong Mama kak,aku gak akan pernah maafin kak Alan kalo kak Alan gak mau nolongin Mama"

****

Sejak malam sampai pagi hari ini,aku masih setia menemani Mama disampingnya,genggaman tanganku tak pernah lepas dari tangannya,seolah aku tidak mau jika Mama pergi meninggalkanku.

"Mah kenapa Mama gak pernah bilang kalo Mama kena leukemia?"

"Mama gak mau buat kamu jadi sedih Ra"

"Mah jangan tinggalin aku yah!"

"Emang Mama kemana? Orang Mama disini aja"

"Mama janji yah gak akan tinggalin aku sampe kapan pun,aku janji aku bakal belajar masak buat Mama dan aku mau orang pertama yang nyobain masakan aku itu Mama"

"Iyah Ra tenang aja Mama gak akan kemana mana kok"

"Janji yah Mah"

"Iyah Aira"

"Ra"

"Iya Mah"

"Kamu jangan pernah marah sama Alan yah!"

"Maksud Mama?"

"Dia gak salah kalo emang dia gak mau donorin sumsum tulang belakangnya sama Mama"

"Kok Mama ngomong gitu sih? Yah jelas kak Alan salah Mah"

"Kalo kamu ada diposisi dia gimana?"

"Aku bakal tetep bantu Mama walaupun aku benci sama Mama"

"Kamu bilang gitu karena kamu gak ngerasain jadi kak Alan"

"Pokoknya aku benci sama kak Alan mah"

"Jangan Ra Mama mohon udah cukup selama ini dengan apa yang dia rasain hidup tanpa ada orangtua kandungnya Ra,jadi Mama gak mau kalo kamu benci sama dia justru kamu harus lebih sayang sama Alan"

"Tapi Mah-"

"Kamu sayang kan sama Mama"

"Hmm"

"Kalo gitu Mama minta kamu buat gak benci sama Alan yah"

"Iyah mah aku janji"

"Kamu udah makan?"

Dengan keadaan seperti ini mana sempat aku memikirkan untuk makan,Mandi saja aku tidak terserah jika kalian mau berpikir jika aku adalah wanita yang jorok atau apapun itu.

"Udah kok Mah"

"Jangan bohong mending sekarang kamu makan!"

"Enggak orang aku gak bohong"

"Udah mending sekarang kamu pergi cari makan!"

"Yang jagain Mama disini siapa?"

"Tenang aja Ra ada kakak kok"

"Kak Alvi"ucapku lalu menghambur kepelukannya.

"Kakak kemana aja?"

"Kemaren kakak cuma nenangin diri aja kok"

"Jangan pergi lagi oke!"

"Iyah Ra tenang aja kakak gak akan pergi"

"Aku sayang sama kak Alvi"

Tanpa aku sadari ternyata airmataku turun begitu saja.

"Dih adik siapa ini cengeng banget?"

"Adiknya kak Alvi lah siapa lagi?"

"Hehe iyah deh maafin kakak yah udah bikin kamu khawatir,kakak juga sayang kok sama kamu"

"Jangan pergi lagi!"

"Iyah Aira kakak janji gak akan pergi lagi. Udah sono katanya kamu mau cari makan!"

"Dih ngusir"

"Iyah udah sono hus pergi!"

"Temenin cari makan!"

"Kan ada Arjun"

"Males sama dia mah"

"Males apa males?"

"Males yah males apa lagi?"

"Bener nih males sama dia?"

"Apaan sih kak gak jelas banget udah ah aku mau cari makan laper"



Tbc






Continue Reading

You'll Also Like

81.3K 1.8K 43
LDR??? Bagaimana rasanya menjalani hubungan LDR??? Sungguh berat bukan??? Itulah yang dirasakan Jhidan dan Keylia. Ujian demi ujian terus melanda hub...
287K 14.8K 40
⚠️ Warning! Cerita ini khusus buat yang punya hati baja, yang baperan jangan baca karna bisa menyebabkan KEGALAUAN, TANGISAN, TAWA, IMPOTENSI, KEJANG...
46.6K 8.2K 57
"Apa G Dragon single?" Kwon Jiyong berkata, mengulang pertanyaan dari Eric Nam yang memandu acara talk show hari ini. Ia mengigit bibirnya, dengan al...
481K 17.8K 32
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...