She is Soulmate the Alpha

By Penyihir_li

447K 25.9K 630

aku hanyalah gadis yang terlantar, ditinggal mati oleh kedua orang tuaku. diangkat oleh keluarga yang tak ku... More

prolog
SISTA 01
SISTA 02
SISTA 03
SISTA 04
SISTA 05
SISTA 06
SISTA 07
Masalah?
'dia' sepupu brengsekku
Emosi dan Momen
Mimpi dan Misteri
Negri Hitam
Rumah?
Rogue
Dark Blue
Hati Yang Hancur
Destiny
Rindu
Pemberitahuan
Pertarungan tanpa kemenangan
Sejarah
Sejarah (2)
sejarah (3)
Persiapan

his perents

19.6K 1.3K 19
By Penyihir_li

#Ryris's POV

"Hahh. Berendam dalam bak yang besar memang nyaman" ucapku entah kepada siapa sambil mengeringkan rambutku menggunakan handuk yang ada di dekat bak

Saat ini aku sedang berada di toilet yang sangat besar.

Entah untuk apa Xander memiliki toilet sebesar ini. Toilet ini bahkan dapat digunakan oleh
10 orang sekaligus

Setelah kurasa rambutku cukup kering, aku mengganti piama handukku dengan baju ganti yang tadi kuambil dari lemari Xander, yang tentunya baju ini milik Xander

Aku menggunakan setelan sweater putih berlengan panjang dan celana kaos selutut yang kebesaran, bahkan panjang lengan sweater melewati jariku

Aku berdiri di depan cermin. Melihat pantulan diriku yang terbenam di dalam pakaian yang kebesaran.

Kurasa aku melupakan sesuatu. Apa ya?

Oh ya! Bukanlah Xander hanya menyuruhku berganti pakaian

Kurasa keinginan untuk mandiku keluar dan bertambah saat melihat bak yang besar

Hmm, kurasa masih ada yang aku lupakan. Apa ya?

Aku memfokuskan pandanganku ke cermin. Melihat lagi pantulan diriku, memiringkan kepalaku ke kanan, mencoba mengingat hal yang aku lupakan. Dan hasilnya?

Aku tidak bisa ingat!

Aku menegakkan kembali kepalaku lalu mengacak-acak rambutku, mendesah frustasi

Aku menyisir rambutku dengan jemari tangan sembari berjalan menenteng handuk yang tadi kugunakan untuk mengeringakan rambutku ke tempat gantungan yang terletak tak jauh dari bak. Lalu berjalan lagi menuju pintu toilet

Saat aku keluar toilet. Pemandangan menyejukkan serta menenangkan hatiku terpampang di indra penglihatanku

Aku berjalan perlahan menghampiri kasur, tempat pemandangan itu berada, berdiri tepat di samping kasur

Wajah yang sering menunjukkan berbagai expresi. Kini terlihat tenang dengan mata yang terpejam dan nafas yang teratur

Cukup lama aku memandang Xander yang tertidur lelap dengan posisi terlentang di atas kasur tampa berniat membangunkannya

Namun, aku merasa ada sesuatu yang harus kami berdua lakukan, suatu hal yang yang kurasa ada hubungannya dengan hal tadi yang aku lupakan

Aku mulai menggoyangkan lengan Xander pelan
"Xander, bangunlah" ujarku pelan, sedikit tidak tega membangunkannya

Tak ada reaksi dari Xander. Ia tetap diam tak bergerak sama sekali dari posisinya

Apakah ia masih hidup?

Batinku sambil memperhatikannya. Dadanya naik turun menandakan bahwa ia masih bernafas

Ia bernafas. Itu tandanya ia masih hidup
Aduhh, apa yang aku pikirkan?!

Aku memukul kepalaku sendiri dengan tangan, merutuki pikiran bodohku

Kembali aku menggoyangkan lengan Xander sedikit lebih kuat
"hey Xander, bangunlah" ucapku

Xander mengerag pelan lalu perlahan membuka matanya
"hmm. Kau sudah selesai?" tanyanya setelah bagkit dari posisi tidurnya menjadi duduk dan mengucek-ucek matanya menggunakan tangan

"hm, maaf membuatmu menunggu lama, tadi aku mandi" ucapku dengan cengengesan

"tak apa, tak perlu minta maaf" ucapnya disertai senyum manisnya

Xander turun dari kasur dan merenggangkan tubuhnya sejenak, lalu berjalan memasuki toilet

Tak lama, ia keluar dengan rambut yang sedikit basah dan wajah yang segar, berjalan menuju tempatku berada

Kurasa ia membasuh wajahnya tadi

Aku hanya memperhatikan semua gerak-geriknya tampa berpindah dari tempatku sesikitpun

Tepat saat Xander berada di depanku, ia mengambil telapak tangan kananku dan mengenggamnya erat

"aku yakin kau pasti melupakannya" ucapnya disertai kekehan

Apa maksudnya?

Aku menatapnya dengan bingung
"apanya?" tanyaku

"ayo turun. Ada yang harus kita lakukan dan temui di ruang tamu"
Ujarnya

Aku semakin mengerutkan keningku bingung. Berbagai pertanyaan mulai menghiasi otakku, bahkan aku tidak sadar sekarang kami telah berada di luar kamar dengan Xander yang menyeretku

Aku kembali melihat tangga berkarpet merah yang sangat indah. Walaupun aku sudah pernah melihatnya, serasa tangga ini masih sama mempesona saat pertama kali melihatnya

Xander menyeretku turun ke lantai 3, tempat dimana ruang tamu berada. Itulah yang ia katakan padaku saat aku bertanya

"wow wow wow, lihatlah alpha durhaka ini. Apa kau sudah lupa kalau kau masih memiliki orang tua?"

baru saja kami meninjak tangga terakhir menuju ruang tamu, suara seorang wanita yang terdengar halus namun menyindir terdengar di indra pendengarku

Wanita itu duduk di sofa dengan melipat tangan di dada bersama seorang pria yang duduk tenang sambil menyerup secangkir teh, mungkin, yang asapnya masih mengepul keluar. Mereka masih terlihat muda dengan long dress putih yang dipakai sang wanita dan setelan jass hitam yang dipakai sang pria. Sangat serasi

Tapii.. Siapa mereka?

Aku memperhatikan mereka hingga tidak sadar sendari tadi Xander menyeretku sanpai di sofa yang berada di sebrang sofa wanita dan pria itu duduk

Xander mendorong bahuku pelan, menyuruhku duduk di atas sofa, lalu ia duduk di sebelahku

Mendadak rasa gugup menguasaiku. Kueratkan genggaman tanganku di tangan Xander yang serdari tadi masih tertaut

"tentu aku ingat mom. Sweetheart, kenalkan ini orang tuaku. Mom, dad kenalkan, ini mate-ku" ucap Xander

"hello om, tante, namaku Ryriska Anggel" ucapku sopan sedikit membungkukkan kepala

"ahaha, jangan panggil kami begitu. Panggil aku mom dan dad saja" ucap sang wanita sambil menunjuk dirinya dan pria di sebelahnya seraya tersenyum lembut

Aku balas tersenyum senang, rasa gugup yang tadi sempat menguasaiku hilang. Oh ya, bukankah hal yang sempat aku lupakan adalah menemui orang tua Xander yang sedang menunggu di ruang tamu. Dan sekarang aku telah menemui mereka

Tunggu..
Apa?!
Orang tua?!

Aku mengerjapkan mataku benerapa kali. Baru menyadari situasi bahwa sekarang aku sedang berhadapan dengan orang tua Xander

Apakah mereka menerimaku?

Rasa gugup yang tadinya hilang, kini melandaku lagi. Badanku menegang serta senyumku yang tadinya terukir di wajahku menghilang

Aku mendengar kekehan dari kedua orang yang disebut orang tua Xander di depanku

"jangan menegang begitu. Kami tidak akan menyakitimu" ucap ibunya Xander dengan lembut disambut anggukkan kepala dari ayahnya Xander

Aku merilekskan tubuhku mendengar kata-kata yang ibu Xander ucapkan, disertai senyuman senang yang kembali terukir di wajahku

"kenalkan. Aku Rika, ibu dari alpha durhaka yang ada di sebelahmu itu, dan ini Jack, ayah dari alpha tak tahu diri yang ada di sebelahmu itu" ucapnya lembut namun penuh sindiran sambil menunjuk Xander

Kulihat Xander cemberut dan mendengus kesal di sampingku, aku hanya terkekeh melihatnya

"selamat datang di keluarga kami sayang. Aku senang sekali kau menjadi menantuku, kau sangat cantik" ucap ibu Xander padaku

Senyuman semakin mengembang di wajahku
"terima kasih tan- maksudku, mom" ucapku tulus

"ahh, sudah lama aku ingin menggendong bayi" ucap mom dengan raut wajah cemberut

Firasatku tidak enak

"karena aku sudah tidak bisa mebuatnya. Jadii.. Kalian tolong buatkan untuk mom ya ya ya.. " sambung mom lagi dengan wajah memohonnya pada aku dan Xander

Sudah kuduga..

Aku hanya tersenyum malu-malu mendengarnya

Kurasa kejadian 'itu' akana benar-benar terjadi

--------------------
Halllllooooo

Maaf lama
Maaf typo
Maaf klo ad kata yang salah
Maaf pendek

Moga maklumin hehe. Kayaknya part ini sedikit tidak seru. Maaf

Aku mau ucapin makasi makasi end makasi banyak sebanyak banyakkya buat kalian yang uda mau baca dan dukung cerita ini

Mohon dukungan kalian terus.
Vote end commen kalo sempat. Semoga selalu sempat hehe

Oke sampai jumpa di next part

Oh sebelum penutup. Ini sekedar pengumuman

Mungkin beberapa chapter lagi, antara 1\2\3 chapter selanjutnya, akan menjadi penitup cerita manis Ryris & Xander. Nanti mulai dari situ, siapin mental, hati, dan air mata kalian oke. Karna author akan menyiksa mereka! #muka devil

Ja na!



Continue Reading

You'll Also Like

110K 10.7K 57
bukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di...
123K 11K 50
"aku tidak mau!! hiks" "ayah ibu hiks aku mau pulang" "mereka bukan orang tua mu " "diamlah atau aku tidak akan pernah bersikap lembut omega" #bl mpr...
785K 74.6K 32
Yang aku pikir, aku akan berakhir disurga.. Namun kenyataannya, aku terbangun didunia yang aneh.. Yaitu dunia immortal! Nama ku Nayra Oswald, aku seo...
4.6K 239 20
warning!!!cerita ini hanya sebuah fiksi,murni dari pikiran author,jika ada kesamaan itu ketidaksengajaan. kalian percaya gak sih sama dunia fantasi...