"My Husband Is My Enemy"

By yuniashanti99

1.7M 87.3K 810

Kisah seorang gadis cantik yang harus merubah penampilannya menjadi seorang yang pendiam,cuek,dan cupu. karen... More

Part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
#End

part 9

50.6K 2.7K 12
By yuniashanti99

"Ga kira kira siapa lagi nih yang ada dikelompok kita?"

"Gak tau gue juga bingung,gimana kalo si Arjun aja"

"Ihh apaan sih lo ajak ajak dia?"

"Biarin lah lagian kan dia calon suami lo"ucap Aga agak sedikit kencang.

"Ihh kalo ngomong jangan kenceng kenceng dong"

"Hehe sorry,yaudah gue ajak dia yah"

"Terserah"

Kulihat Aga mendekati Arjun dan seperti sedikit berbincang-bincang,lalu Aga dan Arjun berjalan menghampiriku.

Kupikir dia akan menolak ajakan Aga,ternyata tidak.

"Gue satu kelompok sama si cupu?"katanya saat sampai didepanku.

"Kenapa? Gak suka yaudah sono gabung sama kelompok lain"kataku dengan malas.

"Emm gini Jun,gue tuh sama Aira gak bisa dipisahin udah kayak kembar siam,jadi gue satu kelompok sama dia"ucap Aga.

"Idih amit amit gue kembar siam sama lo"

Ada-ada saja Aga itu,segala berbicara jika aku dan dia adalah kembar siam ih membayangkannya saja sudah membuatku jijik.

"Emang kenapa Ra?"

"Lagian gue gak mau kali jadi kembar siam"

"Iyah sih gue juga, sekarang kita cari satu lagi"

"Guys gue boleh gabung gak?"

Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri kami.

"Eh lo Verel"ucap Aga.

"Ga gue boleh gabung kelompok lo kan?"

Aku menatap Aga,memberi kode jika jangan menerima Verel dikelompok kita.

"Emm gimana yah Rel?"

"Yaudah lah kalian baru bertiga kan gue ikut sini aja oke!"ucap Verel.

Uh seenaknya saja mengatur,memangnya dia siapa?

"Oke anak anak jika sudah membentuk kelompoknya masing masing,sekarang untuk para ketua kelompok maju untuk mengambil peta yang telah disediakan.

Karena Pak Anton sudah menyuruh kita untuk kembali berkumpul,akhirnya dengan terpaksa Aga menerima Verel dikelompok kami.

Lalu Aga maju sebagai ketua kelompok,dan mengambil peta yang telah disediakan.

"Oke jika sudah mengambil petanya masing-masing sekarang kita berangkat dan kalian jangan terpisah dengan kelompoknya masing-masing yah!"

"Iyah Pak"

Kamipun melakukan jelajah dengan keadaan cuaca yang sangat menusuk kulitku.

Aku berjalan didepan bersama Aga,sementara dibelakang ada Arjun dan Verel.

"Ra kamu jalan nya hati hati itu jalanannya licin"Kata Verel.

"Yaelah Rel tenang aja kali ada gue"ucap Aga.

Diperjalanan si Verel terus saja mengajak ngobrol denganku,namun selalu saja Aga yang menjawab pertanyaannya haha rasakan,aku bersorak dalam hati.

"Ntar dulu deh kayaknya gue harus pastiin dulu jalan didepan kayak gimana"ucap Aga.

"Yaudah yuk gue temenin!"kataku pada Aga.

"Jangan Ra lo disini aja sama Arjun biar gue sama Verel!"

"Lo sama Arjun aja deh gue sama Aira disini"ucap verel.

"Gak,gue mau sama Arjun aja gak mau sama lo"kataku dengan cepat menolak usulan dari Verel.

"Tuh denger sendiri kan Airanya mau sama Arjun bukan sama lo,udah ayok lama!"ucap Aga,lalu langsung menarik tangan Verel.

Malas sekali aku jika harus ditinggal berdua dengan Verel,bisa-bisa dia melakukan hal aneh kepadaku.

"Aduh dingin banget sih"keluhku sambil memeluk tubuhku sendiri.

Bodohnya aku karena tidak membawa mantel disaat seperti ini.

Lalu kurasakan sebuah benda yang menutupi dipundakku.

Ternyata Arjun,dia memberikan jaketnya kepadaku,sama sekali aku berbicara seperti bukan semata agar Arjun mau memberi jaketnya padaku,tidak.. tidak sama sekali.

"Udah tau dingin kenapa lo gak pake jaket?"

"Yah gue gak tau kalo bakal sedingin ini,jaketnya lo aja yang pake deh gue takut lo kedinginan!"kataku sambil berusaha melepas jaketnya,namun ditahan oleh tangan Arjun.

"Gak usah lo aja!"

"Tapi lo kan gak..."

"Udah gak usah ngebantah!"

Aku terkadang bingung dengan sifat Arjun yang mudah berubah,terkadang dia sangat dingin dan menyebalkan,tapi kali ini dia bersikap baik padaku ah membuatku pusing saja.

Aga Pov

"Eh Ga kita mau kemana sih?"ucap Verel.

"Yah mau nerusin penjelajahan lah"kataku dengan terus berjalan.

"Terus Airanya gimana?"

"Yah biarin kan ada si Arjun"

"Kok lo ninggalin mereka berdua sih? Kalo si Aira di apa-apain gimana sama Arjun?"

"Yaudah lah lagian juga minggu depan mereka mau married"

"Apa?"

Verel tampak terkejut dengan perkataanku,aku sengaja melakukan ini,agar dia tidak lagi mendekati Aira.

"Iyah minggu depan Aira sama Arjun resmi jadi suami isteri jadi lo gak usah ganggu Aira lagi!"

"Gak mungkin"

"Gak mungkin apa hah? Udah cukup yah lo nyakitin hati Aira dan gak akan pernah gue biarin lo ngelakuin hal yang sama kedua kalinya"

"Lo tau kalo gue pernah pacaran sama Aira?"ucapnya tampak terkejut karena aku mengetahuinya.

"Iyah kenapa lo kaget? Jangan pernah lo deketin Aira lagi inget itu!"kataku dan langsung meninggalkannya.

"Lo salah Ga,mau lo ngancem gue gimana pun gue gak akan pernah lepasin Aira sampai kapan pun dan dengan cara apapun"batin Verel.

Aira pov

"Jun kok si Aga gak balik-balik yah?"

Kataku yang sedari tadi tidak melihat tanda-tanda keberadaan Aga.

"Mana gue tau?"

"Ihh ini tuh udah hampir tengah malem masa kita mau disini terus?"

"Jangan-jangan dia nyasar lagi?"

"Ihh masa sih? Gimana dong kalo Aga gak bisa balik? Aduh ayok cari Aga!"

Mulutku terus saja berbicara,bertanya tanya tentang keberadaan Aga.

"Eh nanti dulu emang lo tau jalannya? Nanti kalo kita nyasar gimana?"ucap Arjun.

"Terus sekarang kita gimana dong?"

"Coba gue telpon Pak Anton yah!"

Tersambung,namun setelahnya langsung mati.

"Gimana?"

"Kayaknya disini gak ada sinyal deh"

"Masa kita mau disini terus sampe pagi?"

"Aduh gue gak tau lagi jalan disini"

Lagi-lagi mulutku terus saja berbicara.

"Lo bisa diem gak sih?"bentak Arjun.

Jadi sekarang aku tersesat ditengah hutan bersama Arjun,aku tidak bisa melihat jalan saat malam hari,lagi pula peta yang diberi oleh Pak Anton dipegang oleh Aga.

"Jun lo denger sesuatu gak?"kataku saat mendengar suara dibalik semak-semak.

"Denger apa?"

"Tuh kayak ada yang gerak gerak gitu disemak semak"

"Arjun gimana dong?"

Kataku dengan refleks memegang tangannya,bukan maksudku untuk modus atau apa,hanya saja aku takut jika itu adalah binatang buas.

"Stt lo diem gak usah bersuara!"ucap Arjun.

"Kalo itu Srigala gimana? Terus kalo dia nerkam gue gimana? Kalo gue jadi.."

Belum sempat kulanjutkan kata kataku,Arjun sudah membekap mulutku.

"Lo tuh kebanyakan liat sinetron alay begini nih,diem kalo lo gak diem justru nanti dia bakal tau kalo kita disini"katanya dengan berbisik padaku.

"Terus gimana dong Jun gue takut nih? Jun liat kayaknya dia makin deket deh"

"Sekarang kita .. "

"Kita apa?"

"Lari"

Dan Arjun langsung menarik tanganku untuk berlari.

Aku tidak habis pikir kenapa dia mengajakku lari? Seharusnya dia melawan bukannya lari uh ternyata dia sangat penakut.

Hosh hosh hosh

Napasku tak beraturan karena habis berlari,lalu akupun berhenti untuk menormalkan kembali pernapasanku.

"Lo gimana sih bukannya lawan"!Kataku sedikit kesal padanya.

"Gue cuma takut kalo bintangnya bukan cuma satu"

"Tapi kan belum tentu itu tadi binatang"

"Yah abis lo nya bilang binatang mulu sih jadi gue terfokus kalo itu tuh binatang buas"

"Alah bilang aja lo takut"

"Siapa coba yang takut?"

"Lo lah,eh sekarang kita dimana?"

"Gue juga gak tau"

"Gue capek Jun"

"Yaudah istirahat aja dulu disini lagian kayaknya tempatnya aman deh"

"Yakin lo ini aman?"

"Gak juga sih"

"Ihh oon"

"Udah lah katanya lo capek"

Akhirnya aku duduk dibawah pohon besar dan diikuti oleh Arjun yang duduk disampingku,sungguh aku sangat merasa lelah dan juga mengantuk.

"Jun kalo kita gak bisa balik gimana?"kataku sambil bersender dipohon besar.

"Berdoa aja biar bisa balik"

"Kalo gak bisa?"

"Udah deh bawel banget sih lo katanya capek juga"

"Ck lo tuh punya dua kepribadian yah,kadang baik kadang juga ngeselin?"

Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah diam saja huft aku seperti bicara dengan patung.

"Jun lo tau,lo tuh keliatan ganteng pas lagi senyum dan senyum lo itu pasti bisa bikin cewek mana pun bakal meleleh liatnya,jadi gue mau senyum lo itu cuma buat gue yah titik!"

Setelah mengucapkan itu aku langsung tertidur karena rasa kantuk yang aku rasakan.

Dan aku juga tidak tahu jika mulutku bisa mengucapkan kalimat itu dengan mulusnya tanpa ada rasa gugup sedikitpun.

Arjun Pov

Aku dan Aira tersat didalam hutan,aku tidak tahu harus bagaimana? Apalagi mulutnya terus saja mengoceh membuatku jadi tidak bisa berpikir mencari jalan keluar.

Tiba-tiba dia berkata jika dia mendengar sesuatu dibalik semak,jujur aku memang takut jika itu adalah bintang buas.

Tanpa ba bi bu aku langsung menarik Aira untuk berlari,terserah kalian akan menganggapku penakut atau semacamnya.

Saat itu aku sangat panik,dan aku yakin kalian akan melakukan hal yang sama sepertiku,berlari agar terhindar dari bahaya.

Aku sangat lelah karena sudah berlari sangat jauh,dan kulihat Aira juga begitu,akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon besar dihutan itu.

Aku duduk disamping Aira,karena aku sedikit phobia akan gelap dan hantu,jadi saat aku duduk disampingnya aku lebih merasa aman.

"Ck lo tuh punya dua kepribadian yah,kadang baik kadang juga ngeselin?"Katanya padaku.

Aku juga bingung sendiri dengan sikapku,terkadang memang aku menyebalkan tapi kadang juga tidak.

"Jun lo tau lo tuh keliatan ganteng pas lagi senyum dan senyum lo itu pasti bisa bikin cewek mana pun bakal meleleh liatnya,jadi gue mau senyum lo itu cuma buat gue yah titik!"

Kata-kata itu terus saja terngiang ditelingaku,aku merasa jika Aira menganggapku sebagai pemiliknya yang utuh,aku memang jarang tersenyum kepada orang lain.

Tidak tahu susah sekali bagiku untuk menarik lengkungan bibirku keatas,memperlihatkan sebuah senyuman.

"Iyah Ra gue janji"gumamku agar tidak didengar olehnya.


follow my akun yuniashanti99 !😘







Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 32.8K 4
Reyn tidak pernah menyangka jika kakak tirinya yang dingin ternyata adalah laki-laki yang pernah mengajaknya menikah ketika ia duduk di bangku SMP. S...
2.8M 34.5K 11
-Karena setiap langkahmu adalah rinduku- Ini adalah kisah tentang Laskar dan Jingga. Bertemu dengan Jingga adalah salah satu momen paling manis yang...
(Bukan) Ghibran By Ael

General Fiction

1.6M 210K 50
{Sudah Terbit} Fatiya tak mengenal siapa yang menjaganya secara posesif, yang ia tahu adalah laki-laki itu tulus menjaganya. Ke mana pun ia pergi aka...