Aliando Prilly - Fanfic Onesh...

By diaryzizi

249K 13.1K 255

Semua berasal dri khayalan dan juga dari baca2an story, maaf klu msalnya ada kesamaan cerita dan sbgainya tpi... More

My Valentine Day - Short Story
Secret Love ~ Fanfic OneShot
The Promise of Love - Fanfic Oneshot
Sentimentil ~ Fanfic Oneshot
Sentimentil 2 - Fanfic Oneshot
Bahagia ~ Fanfic Oneshot
Love Story - Fanfic Oneshot
Happiness~ Fanfic Oneshot
Happiness 2 - Fanfic Oneshot
The Day ~ Fanfic Oneshot
Mine ~ Fanfic Oneshot
Liburan~ Fanfic Oneshot
Konser - Fanfic Oneshot
Boring ~ Fanfic Oneshot
Don't Say Goodbye - Fanfic Oneshot
Baper ~ Fanfic Oneshot
Dedek Gemas ~ Fanfic Oneshoot
Black for Love - Fanfic Oneshoot
Wrong? ~ Fanfic Oneshot
Prilly B'day ~ Fanfic Oneshoot
Super Late Birthday! ~ Fanfic Oneshot
Miss You ~ Fanfic Oneshoot
Surprise! ~ Fanfic Oneshot
Bioskop ~ Fanfic Oneshot
Friend, Foe or what? ~ Fanfic Oneshot
Gossip ~ Fanfic Oneshot
Insiden ~ Fanfic Oneshot
Premiere ~ Fanfic Oneshot
Fine ~ Fanfic Oneshot
Pengumuman~~
Attention Please~

Rindu - Fanfic Oneshot

11.2K 584 0
By diaryzizi

Hi, ini  fanfic tentang Ali dan Prilly, hehe.
ini aku ilhami dari konser AADC kemarin. haha.
didapat juga dari banyak hal. hahaha.

moga suka ya. silahkan tinggalkan vote dan komennya. ditunggu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kumenunggu esok!
Untuk membuat senyum terukir diwajah rupawanmu
Ya...
Esok, jika kita bertemu ucapkan salam cinta yang merindu
Kutunggu,
Esok, jangan lupa untuk datang. ^^

~ Zizi ~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi yang cerah sedang dimanfaatkan oleh Ali sedari tadi untuk bersantai. Siang nanti ia harus bersiap untuk gladi resik untuk acaranya esok, ya, ia berpartisipasi dalam konser akbar AADC. Bisa dibilang acara tersebut untuk mengenang sekaligus menyambut film AADC yang baru.

Beberapa hari yang lalu pun Ali sempat disibukkan dengan konsernya di Malang tentunya sudah usai. Ali sangat puas dengan antusias fansnya, mengingat konser kemarin membuat ia bahagia, ia merasa sangat disayangi oleh banyak orang.

"Ali," seorang menepuk pundaknya membuat Ali menoleh.

"Eh, mama, kenapa?" tanya Ali dengan cengiran tengilnya.

"Kamu berangkat jam berapa, ntar telat," ucap Mama Ali mengingatkan. "Tenang, ma, bentar lagi, Ali masih pw."

"PW?"

"Posisi wueenak, ma," ucap Ali sambil tertawa, Mama Ali kembali kedalam rumah meninggalkan Ali yang sedang duduk di teras.

Setelah ditinggalkan oleh mamanya. Ali kemudian memainkan hpnya, yang kebetulan sekali saat dipegangnya bergetar.

Drrt...Drrt... Prilly

Prilly : Lagi apa li?

Ali : hehe, lagi mikirin kamu, pas banget tau aku baru megang hp lalu tiba-tiba kamu chat.

Prilly : Ih, Apasih

Ali : Seriusaan! Kita jodoh banget ya. Haha

Prilly : Ali, seriusan, kamu lagi apa?

Ali : Aku duarius kalau gitu, haha. Mikirin kamu ga percaya banget sih.

Ali cekikikan sambil memainkan hpnya, teman-teman Ali yang baru sampai untuk menjemputnya dibuat bingung oleh kelakukannya tersebut. Baru ingin membalas, tanda panggilan masuk tertera dihandphonenya. Ya, Prilly menelponnya.

"Halo," ucap Prilly disebrang sana.

Ali sangat merindukan suara lembut gadis tersebut. sudah hampir seminggu atau bahkan dua minggu ia tidak bertemu Prilly, ia sampai tidak dapat mengingat sudah berapa lama ia dan Prilly tidak bertemu, karena menurut Ali sehari bagai setahun untuknya. "Eh, ada bidadari nelpon."

"Ali, ih, kamu mah, jangan gitu!" ucap Prilly gemas.

"Suka tau jahilin kamu, aku lagi siap-siap buat GR," ucap Ali.

"Oh, gitu, kemarin kok ngabarin kalau pulang jakarta."

"Maaf ya, ketiduran."

"Alasan banget, bilang aja asik main sama Kadir kan di Malang?" ucap Prilly jutek, Ali tertawa mendengar ucapan gadisnya tersebut.

"Kamu ada-ada aja, tapi emang benar juga sih," ucap Ali sambil tertawa lagi.

"Aliii, kesal aa.." rengek Prilly.

"Kamu habisnya ada-ada aja," ucap Ali sambil menahan tawanya meledak lagi.

"Habis, banyak yang ngetag ke aku di instagram kamu mesra-mesraan sama dia," ucap Prilly.

"Lalu kenapa?"

"Kok kenapa sih, cape ah, ngomong sama kamu!" ucap Prilly kesal.

"Ya, ampun, jadi ily ali cemburu nih, ih gemes banget, sini-sini cubit pipinya," Ali meniru suara anak kecil, Prilly bersemu disebrang sana dengan kelakuan Ali.

"Kamu tuh ada-ada aja, cemburu kok sama cowo, sini kamu aku cubitiin, gemas tau, udah lama ga cubitin kamu," ucap Ali lagi.

"Mainnya cubit mulu, sakit tau!" ucap Prilly.

"Udah dulu ya, aku mau siap-siap, takut telat," ucap Ali.

"Yaaa," desah Prilly kecewa, kemudian Prilly melanjutkan ucapannya. "Ya udah kamu hati-hati ya, jangan lupa jaga kesehatan, jaga mata, jaga hati, jaga semuanya buat aku," Ali tersenyum dengan pesan yang baru saja diucapkan oleh Prilly.

"Kamu juga ya, bye," ucap Ali mengakhiri teleponnya dengan Prilly. Ia langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah untuk siap-siap.

****

Hari ini adalah penampilan seorang Aliando dikonser AADC membuat dia sedikit uring-uringan. Walau ia sudah melakukan gladi resik dua kali tetap membuat ia grogi. Sedari tadi Ali sibuk dengan penampilannya di depan cermin. Rizky yang satu ruangan dengan Ali tersenyum melihat sikap Ali. Ya Rizky Febrian ikut memeriahkan acara konser AADC yang diselenggarakan SCTV ini. ia terlihat sedang menata pakaian dan rambutnya, yang terlihat sebentar lagi terlihat akan keluar.

"Ali, kenapa sih?" tanya seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut yang ternyata adalah Baja.

"Grogi gue!" ucap Ali.

"Bisa grogi juga lo," tawa Baja pecah dalam ruangan.

"Gue serius nih, ditenangin kek," ucap Ali ketus.

"Lo tinggal telepon pujaan lo aja buat nenangin lo, yang ga bisa diem ini," ucap Baja sambil mendaratkan bokongnya dikursi sambil bercermin.

Ali terdiam dan kemudian langsung merogoh sakunya untuk mengambil handphonenya. Dia langsung menghubungi orang yang dimaksudkan Baja.

"Halo," ucap seseorang disebrang sana yaitu Prilly.

"Kangen.."

"Ali, kamu telepon ga pake salam ga pake apa," balas Prilly.

"Kangen," ucap Ali lagi dengan nada manja. Baja yang melihat aksi Ali yang terlihat menjijikkan dimatanya, tanpa basa-basi Baja mendorong badan Ali dan keluar ruangan bersamaan dengan Rizky yang baru saja keluar.

Prilly tersenyum mendengar suara Ali yang terdengar merengek ditelingganya. "Iya, aku juga kangen."

"Kamu jam berapa tampil?" tanya Prilly lagi.

"Jam sembilan mulainya, aku tampil segmen ke tiga atau empat," ucap Ali sambil menghitung dengan jarinya benar atau tidak.

"Malem banget, aku ngantuk, ga jadi nonton ya," ucap Prilly.

Ali langsung menekuk mukanya. "Yaa, kok gitu."

"Tau deh yang mau ke luar negeri, tinggalin aku besok," ucap Ali kesal. Prilly tertawa menanggapi omongan Ali. Ia pasti akan sangat merindukan pria ini. Belum keluar negeri saja, ia sudah jarang bertemu dengan kesibukan Ali dan dirinya yang tidak pernah usai.

"Bercanda Ali sayaang, kamu dibawa serius banget," ucap Prilly.

"Ya, aku kan lagi sensitif sekarang," jawab Ali sembarangan.

"Sensitif? Kamu PMS?" ucap Prilly, sukses membuat Ali tertawa terbahak.

"Kalau aku PMS, gawat donk," ucap Ali cekikian.

"Udah-udah kamu suka banget gangguin aku, jangan banyak ketawa Ali, ntar suara kamu hilang."

"Iya, iya, ini juga ketawa gara kamu, istirahat sana, ntar jam sembilan jangan lupa nonton," ucap Ali.

"Ih, maunya," ucap Prilly sambil tertawa. "Banyak minum air putih ya, jangan lupa ingat aku waktu perform, ehmm.. jangan lupa," ucap Prilly yang masih berpikir di sana.

Ali yang sepertinya tau ucapan selanjutnya mengucapkan bersamaan dengan Prilly. "Jaga mata, jaga hati, jaga semuanya buat aku."

Prilly yang mendengar suara Ali yang mengucapkan kalimat yang sama dengannya merasakan jantungnya bergemuruh. Begitu gampangnya Ali masuk kedalam pikirannya. Prilly tersenyum.

"Kamu lama-lama mirip mama," ucap Ali tiba-tiba.

"Ih, ada-ada aja, ingat ya pesan tadi," ucap Prilly.

"Aku sayang kamu," ucap Prilly mengakhiri teleponnya.

Ali tersenyum, suara sahabat hidupnya tersebut mampu membuatnya bersemangat dan menghilangkan grogi yang tadi hinggap didalam dirinya. Ia tak tau nasibnya tak ada Prilly di sisinya.

****

Di rumah Prilly melihat penampilan Ali dengan sangat bangga. Perkembangan Ali dalam segi suara sangat pesat menurut Prilly. Ia tersenyum memandang layar televisinya, Ali terlihat sangat mendalami lagu tersebut. Prilly mengambil handphonenya di atas meja, mengirim pesan kepada Ali yang mungkin akan dibacanya setelah acara itu selesai.

"Kamu keren, bangga bangeet!"

Ali yang sudah di backstage menatap notifikasi handphonenya yang menampilkan pesan dari Prilly. Ia tersenyum tidak membalas pesan tersebut tapi memasukkan handphonenya ke dalam sakunya, ia harus bersiap untuk duduk dikursi tamu penonton bersama Rizky. Pembawa acara mendekati Ali dan Rizky yang duduk bersama menanyakan tentang film AADC.

"Lo tau kan ending film AADC ngegantung, hubungan lo dengan Prilly Latuconsina gimana?" tanya Gilang Dirga salah satu pembawa acara tersebut kepada Ali. Ali terlihat kaget dengan pertanyaan tersebut, ia mengira yang dibahas adalah mengenai film tersebut bukan hubungannya dengan Prilly.

"Yang pasti ga ada gantung mengantung sih," ucap Ali cepat.

"Kalau gitu kalian pacaran?" goda Andika Pratama salah satu pembawa acara tersebut juga. Ali terlihat gugup, tidak ada yang bisa membantu menjawab, biasanya jika sudah seperti ini Prillylah yang menjawab.

"Eng...gak.." jawab Ali ragu.

"Kok ngegantung gitu jawabannya?" goda Andika pada Ali. Ali mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Enggak, kita masih sahabatan, normal," jawab Ali lagi.

"Sahabatan tapi berantem ya, Li," goda Andika lagi.

"Biasanya gara-gara salah paham aja, misalnya curhat habis itu salah paham," elak Ali lagi.

"Apapun itu, mau sahabatan atau enggak, kita doain yang terbaik buat meraka ya," ucap Andika yang kemudian beralih pada Rizky yang berada disebelah Ali.

Sementara Prilly terlihat asik tertawa melihat ekspresi Ali yang terlihat gugup, muka salah tingkah Ali sangat ketara di layar televisi membuat Prilly gemas ingin menggoda Ali. Ali memang tidak pandai berbohong, biasanya ada dirinya penyelamat yang membantu.

"Sumpah Li! Muka lo lucu banget! Lo harus lihat!"

Prilly mengirim pesan pada Ali sambil mengirim foto close up Ali di televisi. Prilly tertawa melihat pesan dan foto yang baru saja ia kirimkan. Ali yang melihat pesan tersebut hanya menggelengkan kepala. Gadisnya pasti sedang menertawakannya dengan bahagia di rumah.

Ali : Goda aja terus, goda sampe sukses buk!

Prilly : Kamu mah, bercanda, hehehe

Ali : Pertanyaannya tadi menjurus banget ya, aku bingung mau jawab apa.

Prilly : makanya banyak-banyak nonton infotaiment biar pinter jawab. Haha.

Ali : Buru tidur, udah selesai packing buat besok?

Prilly : udah, tinggal nunggu kamu chat aku daritadi.

Ali : Istirahat sana, biar ga cape besok.

Prilly : Iya, kamu hati-hati ya pulangnya. :*

Ali : Iya, besok aku main ke rumah ya, lepas kangen sebelum pergi jauh. ^^

Prilly : Ih, aku tunggu! Kangen cium ketek kamu.

Prilly : O,iya ke rumah oma ya, aku lagi di rumah oma sama keluarga besar.

Ali : Siap bosku. Sun sayang buat orang yang di sebelah anda. Haha :*

Prilly : Iiiih.. Ali... :p

Prilly : Aku tidur ya, good nite. :*

Ali : Have a good sleep, good nite. :p

Percakapan Ali berakhir dengan Prilly. Ia masuk ke dalam mobil dan langsung menutup matanya untuk beristirahat. Besok, mungkin lebih tepatnya pagi nanti ia harus bangun pagi untuk ke rumah Prilly, sekarang sudah menunjukkan setengah dua pagi setidaknya iya bisa menyimpan tenaga untuk besok. Karena ia sudah mendapatkan suplemen dari chat nya bersama Prilly.

****

Prilly sedang bersiap menunggu Ali datang. Pagi-pagi sekali Ali sudah menghubunginya untuk mengatakan bahwa ia sudah dalam perjalanan ke rumah oma nya. Tentu saja Prilly segera bersiap dan berdandan, sekarang ia sudah berada di ruang tamu duduk dengan keluarganya.

"Udah cantik aja, cucu oma," ucap oma Prilly sambil mengelus kepala Prilly sayang.

Prilly tersenyum, "Iya, oma, soalnya ada yang mau datang."

"Siapa, digo ya?" goda Oma Prilly.

"Ih, oma, Ali oma, dia bukan vampire lagi," jawab Prilly sambil memeluk pinggang omanya.

"Ih, cucu oma bisa malu juga ya," Oma Prilly mengelus pipi Prilly yang merona merah layakanya tomat.

Bel berbunyi dengan cepat Prilly berdiri melepas pelukannya dari omanya. Ia sudah tahu siapa yang datang pasti Ali. "Prilly aja yang buka ya."

Prilly berlari ke depan pintu membuat keluarganya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat aksi spontan Prilly tadi.

"Hai," sapa Prilly saat membuka pintu.

"Hai, bidadari," balas Ali, membuat pipi Prilly merona malu.

"Kamu sendiri?"

"Iya, aku nyetir sendiri tadi," ucap Ali. "Rame ya?" ucap Ali lagi, saat mendengar suara yang cukup banyak di dalam rumah.

"Iya, ga apa-apa kan?" tanya Prilly khawatir.

"Ga apa-apa," ucap Ali tersenyum sambil mengelus kepala Prilly.

"Yuk, masuk," Prilly menarik tangan Ali dari kepalanya. Lebih tepatnya dia menggandeng Ali masuk ke dalam rumah.

Oma Prilly terlihat bahagia melihat Ali masuk ke dalam. "Apa kabar, oma opa?" tanya Ali menghampiri Oma dan Opa Prilly sambil mencium tangan keduanya.

"Baik sayang, kamu gimana, kemarin penampilanmu keren banget loh, cucu oma sampe ga kedip lihat kamu," ucap Oma Prilly, suskes buat Prilly kembali malu.

"Baik juga, oma," ucap Ali sambil tersenyum ramah, melirik Prilly yang menyembunyikan mukanya di balik punggung Ali.

"Kak, lo pake acara malu lagi," ledek Raja membuat Ali terkekeh geli, sedangkan Prilly memasang ancang-ancang ingin memukul Raja.

"Udah, kamu beringas banget," ucap Ali sambil menurunkan tangan Prilly yang sudah mengepalkan tangan di udara.

"Habis, malu Ali," jawab Prilly sambil menunduk tidak berani menatap Ali. Ali yang gemas hanya bisa mengacak rambut Prilly. Tidak mungkin ia mencubit pipi Prilly bisa-bisa pipi gadisnya semakin merona karena ulahnya.

"Eh, Ali, udah datang aja," jawab Mama Prilly yang baru saja keluar dari dapur membawa kue.

"Eh, ada mama ully, iya, nih baru aja sampe," jawab Ali sambil membantu Mama Prilly yang membawa kue kering cukup banyak.

"Ga usah repot-repot, Li," ucap Mama Prilly.

"Kamu pasti cape, tadi bawa supir?" tanya Mama Prilly lagi.

"Ga, tadi setir sendiri, lagi pengen bawa sendiri mobilnya, Ma," ucap Ali.

"Tuh, udah ga usah."

Nicole keponakan Prilly, yang baru saja bangun langsung berlari turun melihat Ali minta digendong oleh Ali. "Anak kecil aja tau mana yang cakep ya," goda Mama Prilly membuat Prilly mengerucutkan bibirnya.

Ali mengendong Nicole dengan sangat ahli, seakan ia sudah mempunyai anak. "Ali, kamu udah cocok punya anak," goda Opa Prilly.

"Masa sih, Opa?" tanya Ali sambil tertawa. Nicole menaruh kepalanya pada pundak Ali dengan nyaman.

Prilly mencoba mendekati Nicole digendongaan Ali. Prilly terlihat kasian melihat Ali yang sepertinya sedang kelelahan karena aktifitasnya sedari kemarin.

"Nicole, sini sama tante," ucap Prilly sambil mengarahkan tangannya.

Nicole membuang muka semakin memperat pelukannya pada Ali. Ali terkekeh geli dengan tingkah nicole dan Prilly sekarang.

"Udah ga apa-apa, Pril," ucap Ali cepat.

"Kita ke taman belakang aja ya, biar kamu bisa nyantai," tawar Prilly pada Ali.

Ali mengangguk setuju. "Ali pamit ke taman belakang dulu ya, oma, opa, mama ully, semuanya."

"Iya, Li, bawa aja, langsung ke KUA juga ga apa-apa," goda Papa Nicole pada Ali. Ali menanggapi dengan tertawa sedangkan Prilly memanyunkan bibir karena menjadi bahan godaan keluarganya sedari tadi. Ali mengelus pipi Prilly lembut, kemudian menarik Prilly mendekat dan merangkul Prilly berjalan berdampingan dengannya ke taman belakang, sedangkan tangan Ali yang lain menggendong Nicole. Ali dan Prilly seperti keluarga kecil yang bahagia.

**

Ali dan Prilly terlihat seru membincangkan sesuatu. Prilly sedang melihat coloring book yang menjadi kebiasaan baru Ali. Prilly sangat menyukai gambar gadis yang gaun panjang dan terdapat bunga-bunga disampingnya.

"Bagus, kamu yang warnain sendiri?"

"Iya, keren kan?" tawa Ali membuat Prilly males.

"Jadi orang pd nya berlebihan banget sih," ucap Prilly sambil membuka pensil warna yang Ali bawa, ia mau melanjutkan warna yang belum selesai Ali warnain.

"Bagian ini bagusnya warna apa Li?"

"Warna ungu bagus," jawab Ali sambil menepuk nepuk Nicole yang sepertinya sudah tertidur.

"Tau aja, aku ambil warna itu," ucap Prilly gembira membuat Ali menyentil kening Prilly.

"Aduuh," Prilly mengaduh sakit sambil mengelus keningnya.

Mama Nicole memperhatikan Prilly dan Ali yang sedang asik bercengkraman sambil menikmati udara sejuk di taman belakang, sambil menatap kolam renang di hadapan mereka. Sesekali Ali terlihat memandang wajah Prilly yang serius mewarnai dengan senyum, wajah mereka memancarkan kebahagian. Mama Nicole akhirnya mendekati mereka untuk mengambil putrinya yang terlihat tertidur pulas di gendongan Ali.

"Ampun, Nicole dari tadi kamu gendong, Li?"

"Iya, ga mau lepas tuh, daritadi udah aku mau pindahin juga," ucap Prilly manyun.

Ali tersenyum geli dengan Prilly. "Dia udah nyaman, Pril, makanya ga mau pindah, ini kayaknya udah tidur."

Mama Nicole tersenyum sambil mengambil putrinya yang sudah tidur dengan lelapnya di pelukan Ali.

"Ya udah kakak, masuk dulu Pril," ucap Mama Nicole sambil tertawa.

"Selesai, Li," Prilly meletakkan pensil warnanya.

"Kok, berantakan gitu," ejek Ali yang sebenarnya tidak serius.

Prilly manyun sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ali yang gemas sedari tadi langsung mencubit pipi Prilly kencang.

"Sakiiit!" ucap Prilly meringgis sambil mengelus pipinya. "Kamu nyubit ga pake perasaan banget."

"Habis siapa suruh mukanya diimut-imutin gitu," ucap Ali, yang sekarang kedua pipi Prilly yang menjadi aksi cubitan Ali.

"Aku tuh, bete ah, Ali mah, nanti merah," ucap Prilly sambil menyingkirkan tangannya menjauh.

"Ga apa-apa kan, jadi ga perlu pake blush on," ucap Ali sambil menarik Prilly kedalam dekapannya. Prilly menghirup aroma tubuh Ali, pasti ia akan sangat merindukan Ali saat ia nanti ada diluar negeri.

"Kenapa?" tanya Ali merasakan Prilly memeluknya erat.

"Kangen," ucap Prilly. "Aku pasti bakal kangen banget sama kamu, ikut donk," ucap Prilly yang pasti memang tidak mungkin untuk Ali. Ali harus mengikuti UN pada hari senin, mau tidak mau ia harus belajar tapi masih sempat-sempatnya ia datang ke rumah.

Ali mengecup kepala Prilly. "Suatu saat ya, kita bareng ke sananya."

Prilly tersenyum masih memeluk erat Ali, kemudian mengangkat jari kelingkingnya pada Ali. "Janji ya."

Ali menautkan jarinya sambil mengangguk. Memeluk Prilly erat sambil mengelus kepala Prilly lembut. Prilly mendongkakkan kepalanya menatap Ali lama.

"Kenapa, mukaku ada yang aneh ya?"

"Aku lagi menyimpan wajahmu didalam pikiran aku," ucap Prilly.

Ali mengecup kening Prilly lama. "Aku ga perlu menyimpan di dalam pikiranku," ucapan Ali membuat Prilly mengerucutkan bibirnya. Ali mengambil tangan Prilly yang masih berada di pinggangnya pada dadanya.

"Wajahmu selalu terukir di sini, namamu, tingkahmu, semuanya di sini," ucap Ali, Prilly menggelamkan wajahnya kembali pada dada Ali. Gadisnya sudah merona dan Ali sangat menyukai itu.

"Kamu paling bisa ya," ucap Prilly malu.

"Bisa apa ya?" Prilly mendongkak kembali, meraup wajah Ali karena malu dipermainkan oleh Ali. Ali mengambil tangan Prilly mengembalikan tangannya pada pinggang Ali. Ali menikmati pelukannya pada Prilly, ia pasti akan sangat merindukan suara, tingkah bahkan pelukan ini. Ia sedang menyimpan suplemennya ini untuk ia menghadapi UN nanti.

Keheningan terjadi selama beberapa menit, mereka menikmati pelukan tersebut dalam diam. "Sukses buat UN ya," ucap Prilly tiba-tiba.

"Pasti, doakan ya," ucap Ali sambil menaruh dagunya pada kepalanya Prilly.

"Aku selalu doain yang terbaik buat kamu."

"Pokokknya kamu harus jaga mata, jaga hati, jaga semuanya buat aku," ucap Prilly sambil memegang mata, kemudian dada dan terakhir mengelus mukanya Ali. Ali menutup mata menikmati sentuhan Prilly. Mereka kembali diam, menikmati pelukan yang mungkin akan mereka rindukan pada saat berpisah nanti.

****

Sekarang Prilly sudah di bandara menunggu pesawatnya mendarat dan membawanya ke Amsterdam. Ia akan beberapa hari di sana kemudian Paris dan Belanda. Perjalanannya pasti akan sangat menyenangkan. Sayangnya Ali tidak bisa mengantar Prilly karena ada urusan. Tidak apa, karena sekarang Prilly ditemani oleh beberapa fansnya yang rela datang mengantarnya pergi. Prilly memeluk fans-fansnya tersebut dengan bahagia.

Ketika pemberitahuan untuk menaiki pesawat sudah terdengar Prilly segera masuk dan melambaikan tangan pada fansnya. Tidak lupa ia juga mengeluarkan handphone mengabari orang yang pasti sedang uring-uringan karena Prilly belum membalas pesan Ali dari tadi.

Prilly langsung menelpon Ali.

"Halo, Ali."

"Halo, kamu ga balas pesanku, kenapa?"

"Banyak fans Li, jadi aku foto sama ngobrol dengan mereka dulu."

"Oh, kirain kamu lupain aku."

"Ga lah, masa secepat itu," goda Prilly.

"Berarti kamu bakal lupain aku donk, kalau gitu gak boleh pergi!" timpal Ali.

"Enak aja, aku udah beli tiket nih."

"Ya,udah kalau gitu, byeee."

"Ih, ngambekkan banget sih," goda Prilly lagi.

"Safe flight ya, aku tunggu kamu di sini," ucap Ali sambil tersenyum walau Prilly tak dapat senyumnya tersebut.

"Kamu juga ya, ingat belajar buat UN, jangan main game terus," ucap Prilly.

"Benarkan kamu mirip mama," ucap Ali.

"Aku serius, kamu becanda mulu," ucap Prilly kesal.

"Iya, aku serius tapi ga becanda," tawa Ali yang bisa didengar Prilly melalui handphonenya.

"Aku udah mau masuk pesawat nih," ucap Prilly sambil mengambil tasnya yang tadi ia letakkan di kursi tunggu.

"Ingat ya, selalu jaga kesehatan, banyak minum air putih, jaga mata, jaga hati, jaga semuanya buat aku," ucap Prilly lagi panjang lebar. Ali tersenyum mendengar nasihat dan sekaligus pesan Prilly tersebut padanya.

"Yes, madam, safe flight," ucap Ali dengan suara yang diberat-beratkan.

"Kembali buat aku, karena aku selalu menunggu kamu di hari esok," lanjut Ali, membuat pipi Prilly bersemu merah. Ali sangat tau menggodanya, Ali menutup telepon. Prilly menutup kedua mukanya, ia ingin teriak tapi tidak mungkin, ia bisa merakasan pipinya yang sudah merah padam. Ia pasti akan merindukan Ali.

Ingat pesanku ya, aku sayang kamu.
Alinya Prilly. Kang Somaynya Prilly. Calon suami kesayangan Prilly.
Kuharap kita bisa seperti pelangi menunggu hujan, seperti bintang menemani bulan, seperti pagi menunggu malam.

Pesan tersebut ia kirimkan pada Ali, ia meletakkan handphonenya pada dadanya. Jantung Prilly masih terdengar bergemuruh. Prilly tersenyum kemudian mematikan handphone dan memasukkan ke dalam tasnya.

~~~~~~~~~~~~~~~
Sebelum baper ini semua hanya khayalan aku. Bukan berarti ali beneran ke rumah prilly. Karena banyak yg mengomentari ttg klarifikasi siti. Bukan juga itu coloring bukunya ali. Bisa aja mereka samaan.
Di sini aku cuma mengembangkan ide cerita yg di otakku aja.
Makasih buat yg udh baca. Tunggu cerita lainnya ya

Continue Reading

You'll Also Like

60.3K 4.6K 24
Ini kumpulan cerita oneshoot thor Yers tentang Taehyung BTS dan Yerin GFriend. Ini bukan cerita chapter atau ceritanya nyambung dengan cerita sebelum...
275K 21.6K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
169K 12.2K 53
[PRIVATE RANDOM] silahkan follow untuk melihat ✌ Bagaimana jika kebencian itu terkikis oleh sebuah rasa yang bahkan mereka abaikan . Akankah mereka...
6.5K 940 21
"paman gak makan?" "makan kamu aja boleh?" "husstt...mulut nya minta di geplak" suka sama mantan pacar?dah biasa bung kalau suka sama mantan kaka ipa...