She is Soulmate the Alpha
06 - Hari Yang Menyenangkan.
○●○
'Aku sudah tau'
Aku sangat terkejut mendengar ungkapan Rirys
Pantas saja ia tak takut saat aku bilang bahwa aku adalah seorang werewolf
Tapi.. dari mana ia tahu kalau keluarga berengsek itu adalah bangsa werewolf
Sial! Sebenarnya apa yang sudah dilakukan mereka terhadap mate ku
Aku tersadar dari keterkejutan serta pemikiranku saat ia memanggil namaku
"Boleh aku bertanya?" Ucapnya sambil memandangku memohon
"Tentu" jawabku setelah berhasil mengendalikan emosi yang tiba-tiba timbul dalam diriku
"Apa itu 'Luna'?" Tanyanya
Aku mengerjap beberapa kali mendengarnya
Bukankah ia tahu tentang werewolf?
"Bukankah kau sudah tau tentang werewolf?" Tanyaku
Kulihat ia cemberut
"Aku memang tahu tentang werewolf, manusia serigala itu, tapi aku tak tau banyak hal tentang itu, aku tahu apa kelebihan yang dimiliki bangsa werewolf dan seorang mate , hanya itu, selebihnya tidak" jelasnya padaku dan kubalas anggukan mengerti
"Memangnya kau mendengar istilah Luna dari mana?" Tanyaku
"Tentu saja dari kau! ck kau ini bagaimana sih, bukankah kau yang mengatakannya!" Ucapnya kesal
Aku berfikir sebentar
Selamat datang Ryriskia Anggel,my luna di Goldmoon Pack
Tiba-tiba saja kata-kata itu terputar di pikiranku
Aku menepuk jidat ku pelan lalu menyengir lebar dan kulihat Ryris hanya mendengus seperti tau bahwa aku lupa dan baru saja mengingatnya
"Maaf, aku lupa. Luna bisa disebut sebagai pemimpin, tetapi sebagi ratu atau fersi wanitanya, dan juga sebagai pendamping Alpha. Apa kau tau apa itu Alpha?" Tanyaku padanya, dan dibalas gelengan kepala
"Alpha adalah pemimpin sebuah pack, ketua atau raja dari anggota packnya, berbeda dengan Luna, Alpha adalah pemimpin laki-laki, dan juga sebagai pasangan Luna dan Pack, pack seperti wilayah kekuasaan, atau seperti manuasia bilang sebagai daerah" jelasku padanya, kulihat ia menganguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti
"Kau sudah mengerti?" Tanyaku
"Ya, aku sudah mengerti" jawabnya semangat
"Kalau begitu, istirahatlah" jawabku sambil memdorongnya pelan kembali membaringkannya ke tempat tidur lalu menyelimutinya hingga sebatas perut
Aku turun dari tempat tidur lalu mengecup keningnya pelan dan berucap
"Tidurlah sweetheart, itu akan membantumu memulihkan tenagamu" ucapku sambil mengelus kepalanya pelan
Ia mendengus lalu berucap
"Padahal aku tidak sama sekali membuang tenagaku"
Aku terkekeh mendengarnya
"Baiklah-baiklah, kenapa kau sulit sekali disuruh istirahat? Apa kau hanya akan istirahat jika aku ikut berbaring disampingmu?" Ucapku sambil menaikkan sebelah alisku menggodanya
Ia mendengus dan memalingkan wajahnya dariku
"Tidak usah!" Ucapnya dengan nada kesal
Aku terkekeh lagi. Entah mengapa, berada di dekatnya membuat hatiku menghangat, seperti kebahagiaan selalu menyelimutiku setiap saat.
Sebegitu besarkah dampak seorang mate. Kurasa iya
Bahkan Rex yang biasanya tidak terlalu menunjukkan emosinya sepertiku, sekarang lebih sering tertawa dan menjadi cerewet
"Hey! Apa maksudmu mengataiku cerewet!" Tiba-tiba saja Rex memindlink ku dengan nada yang kesal
"Aku tak mengataimu, aku hanya mengucapkan fakta" balasku dan lansung memutuskan mindlink
"Kenapa kau terbengong seperti itu?" Ucap sebuah suara. Oh, ternyata itu Ryris
"Tidak, hanya berbicara pada diriku yang lain" balasku
"Apakah kau berbicara pada serigalamu?"
Aku cukup terkejut mendengar pertanyaannya, namun tidak lama mengingat ia tadi mengatakan bahwa ia mengetahui kelebihan yang dimiliki bangsa werewolf
"Ya, begitulah" jawabku lagi
"Apakah kepribadian kalian sama?"
"Tidak, tidak sama sekali, hanya jiwa kepemimpinan kami saja yang sama" jawabku cepat, aku tidak mau disamakan dengan serigala cerewet itu!
"Memangnya kau pikir aku mau!" Ucap Rex me-mindlink ku dan langsung memutuskannya
Aku mendengar kekehan kecil dari Ryris. Apa yang lucu?
"Dari jawabanmu, sepertinya kau dan serigalamu tak begitu menyukai" ucapnya setelah berhenti terkekeh
"Ya, begitulah! Rex adalah serigala yang sangat cerewet!" Ucapku kesal, entah mengapa moon goddess memberiku seekor serigala yang labil dan cerewet seperti Rex
"Dan, entah mengapa moon goddess memberiku tubuh manusia yang bodoh sepertimu!" Balas Rex lewat mindlink dan langsung memutuskannya 'lagi'. Ingin rasanya aku memutuskan kepala serigala itu dari tubuhnya
Lagi-lagi aku mendengar kekehan dari Ryris, tapi kekehannya kali ini tak sepanjang tadi, kekehannya berhenti secara tiba-tiba seperti tersedak sesuatu, aku ingin memanggil namanya, namun tak jadi, karena tiba-tiba saja ia bangkit duduk lalu menoleh kearahku dan mengerjapkan matanya beberapa kali
"Kau..." katanya menggantung dengan suara yang lirih
"Aku? Kenapa?" Tanyaku bingung padanya
"Apa.. apa tadi kau bilang jiwa kepemimpinan?" Tanyanya pelan, kubalas anggukan kepalaku
"Apa... kau seorang... pemimpin?" Tanyanya lagi dan kubalas anggukan kepala
"Kau... kau seorang.. Alpha?" Tanya lagi dengan sedikit ragu
Aku mengerjap beberapa kali lalu menepuk jidatku pelan
'Bodoh, kenapa aku belum memberitahunya?' Batinku mengatai diriku sendiri
Aku menyengir lebar padanya sambil menggaruk belakang kepalaku yang tak gatal
"Maaf belum memberitahumu sebelumnya, ya, aku seorang Alpha, Alpha dari Goldmoon Pack" ucapku padanya, kulihat ia terkejut hingga matanya melotot dan mulutnya ternganga
"Ja-jadi.jadi. aku?" Tanyanya terbata sambil mengarahkan tangannya pada dirinya sendiri
Aku terkekeh melihatnya. Xpresinya sangat lucu saat ini
"Ya, kau adalah Luna, Luna-ku, pasanganku, mate-ku" ucapku sambil mengelus kepalanya pelan dan tersenyum tulus padanya
Kulihat ia mengerjapkan matanya beberapa kali
"Kau bukan mengambilku untuk menjadikanku pembantu?" Tanyanya pelan masih dalam xpresi keterkejutannya
Aku terkekeh pelan lalu menggeleng
"Tentu saja tidak. Kenapa aku harus menjadikan mate ku pembantu" ucapku
"Benarkah, apa ini hanya mimpi?" Tanyanya dengan pelan
Kali ini aku tertawa pelan dan mencubit hidungnya dengan jari telunjuk dan jari tengahku, ia mengaduh dan menarik tanganku dari bidungnya, lalu menggosok hidungnya dengan tangannya.
Kudengar samar-samar ia mengatakan 'hidung-ku..' dengan pelan dan wajah yang cemberut
"Kau lihat, ruangan ini tak berubah bukan? Itu artinya kau tidak sedang bermimpi" ucapku padanya
Ia melihat sekeliling dan melihatku lagi
"Kau benar" ucapnya lalu melihat sekeliling lagi
"Aku tak percaya ini. Rasanya baru semalam aku tidur di gudang yang sempit, sekarang telah berganti dengan sebuah kamar yang luas. Menakjupkan" ucapnya pelan dengan nada tak percaya
"Oh ya! Apa aku tinggal di sini mulai sekarang?" Tanyanya bersemangat
"Tentu saja! Mulai sekarang dan seterusnya, selama-lamanya kau akan tinggal di sini" jawabku tak kala semangat dengannya
"O yah! Kalau begitu, dimana kamar yang akan aku tempati nanti?" Tanyanya lagi dengan semangat
"Tentu saja di sini.." aku sengaja menghentikan ucapanku. Aku ingin melihat xpresi keterkejutannya lagi, itu sangat memggemaskan
"Benarkah?!" Tanyanya tak percaya dengan semangat
"Ya" jawabku. Ia bertepuk tangan gembira seperti anak kecil. Sangat lucu
"Disini... bersamaku" ucapku menyambung perkataanku sebelumnya
Seketika Ryris berhenti bertepuk tangan, digantikan dengan xpresi terkejut menggemaskan yang kumaksud. Aku tersenyum puas melihatnya. Dan setelah itu, kamar ini dipenuhi dengan teriakan keterkejutan dari Ryris dan tawa menggelegar dariku. Hahhh sungguh hari yang menyenangkan
.
.
.
.
.
.
.
.
"APA?!"
"HAHAHAHAHAHA"
------------------------------
Halo halo hay
Ketemu lagi hehe
Kali ini full POV-nya Xander, gak ada khusus apa apa sih hihi
Sorry kalo pendek. Sorry juga lama. Sorry juga kalo gak nyambung. yahh, gak pa pa deh
Nah, buat yang uda dukung dan baca cerita ini makasi makasi and makasi banget. Itu sangat membantu, jujur aja, kalo gue gak dapat ide, gue baca comen comen yang kalian tulis, rasanya otak gue langsung bekerja gitu
Vote vote yang kalian kasi juga nambah semangat gue buat nulis hehe
Btw, gue lagi UAS, jadi mohon maaf kalo updet nya lama. Maaf banget buat kawan-kawan semua
Terus kasi dukungannya kawan-kawan. Vote and comment kalo sempat, moga aja selalu sempat hehe
Oke. Sampai jumpa di next part
Ja na!