Selepas melepas hasrat dan nafsu siang itu, Donny mengambil hp android dan mulai berbelanja baju online. Dipanggilnya Goldie yang sedang memasak didapur dan masih telanjang.
"Lihat baju baju mana yang kamu inginkan, sayang......" tanya Donny mesra.
Goldie menunjuk semua dress mini dan tipis. Flatshoes. Sandal.
Saat ditunjukkan berbagai macam bh dan celana dalam.... kepalanya menggeleng sambil mendesah ditelinga Donny.
"Apa aku perlu memakainya?" Bisiknya sambil menjilat telinga Donny.
"Untukku tidak, tapi mungkin perlu suatu waktu. Jangan menggoda terus sayang."
"Sebenarnya aku sudah 20 tahun ini terbiasa tidak pake baju, Tuan....jadi bagaimana kalau baju baju itu kupakai kalau aku keluar rumah saja." Tangannya menyuapkan makanan kemulut Donny.
Donny menetapkan aturan agar Goldie memasak dan menyuapinya makan saat dirumah.
Membersihkan dan menata rumah.
Melayani hasrat sex pagi siang malam.
Mungkin seperti inilah nasib budak cantik macam Goldie.
Ting....tong.....ting..... tong.
Bel pintu apartemen berbunyi, Donny segera membukakan dan ternyata layanan pengiriman pesanan onlinenya sudah datang.
Bungkusan itu dibuka buru buru, dipasangkannya ke tubuh Goldie, tanpa bh dan celana dalam tentunya.
Goldie berdiri dan berkaca pada cermin besar di ruang tamu. Cantik dan sexy.
Terbayang puting susunya saat memakai dress berbahan kaos.
Donny berdiri memeluk dari belakang, tangannya merayapi pinggang ramping, perut rata dan dada montok Goldie.
Bibirnya menghisap hisap leher dan memberi tanda disana.
Didorongnya Goldie ke kamar dan dilepasnya dress yang barusan dipasang.
Kembali Donny menelusuri dada dan perut Goldie. Tangannya merentangkan paha putih itu selebar lebarnya. Bulu hitam lebat dan halus menghiasi selangkangan pink, disibaknya dan di gosok klitoris mencuat yang mengeras memerah. Basah....
Perlahan selangkangan Donny yang sudah mengeras memasuki celah. Didorongnya pelan pelan, hangat. Tangannya menahan pinggul Goldie, maju mundur. Sesekali diremasnya dada montok Goldie.
Yang jadi objek hanya menggigit bibir merintih keenakan. Tangan kirinya menahan tangan Donny tetap didadanya, sebelah kiri membelai puting dada Donny. Kedua kaki Goldie melilit pinggang Donny, menahan penis Donny tetap berada diliangnya.
Donny mendesis keenakan.