I'm Werewolf

By Priselia

161K 10.3K 236

Bagaimana jika seorang gadis yang dulunya sangat ceria berubah menjadi gadis yang dingin. Karena seseorang ya... More

My Day?
Rapat Pack
Misi Agnes
Teman?
Misi Berhasil
Misi Berhasil (II)
Mencari Alasan
Penjelasan (II)
Masa Lalu Felice
Masa Lalu Felice (II)
Masa Lalu Felice (III)
Dendam Frans?
Berangkat Bersama
Gila?
Membayangi Pikiran
Mimpi
Penasaran
Main (?)
Style Boutique (I)
Style Boutique (II)
Persiapan
[Numpang Promo]
Dinner
Bermalam
HangOut
Thanks
Kembalinya keceriaan
Ancaman
Gosip

Penjelasan

5.7K 387 2
By Priselia

Agnes pov

Tetapi pak Krinson sudah sampai di kelas. Dengan tatapan yang tajam dia dan murid sekelas menatap kami yang masuk dengan nafas yang tak beraturan.

"kenapa kalian terlambat" tanya pak Krinson dengan tatapan yang tajam.

"itu pak, it-" ucapanku terpotong

"dari uks" jawab Felice.

Wow bagus sekali alasannya, kenapa aku tidak kepikiran.

"Kenapa kalian kesana?" tanya pak Krinson sekali lagi.

"Mengambil obat untuk Agnes" jawabnya lagi.

"Kenapa Agnes?"

"Sakit"

"Benarkah itu Agnes?" tanya pak Krinson padaku.

"Iya pak, kemarin saya juga sempat tidak ikut pelajaran bahasa inggris. Karena itu saya hari ini mengambil obat saja agar tidak sakit lagi" jelasku panjang lebar.

Aku tidak menyangka akan di tolong oleh Felice untuk mencari alasan pada pak Krinson.

"Oh oke, lalu kenapa kalian lari?" tanyanya.

Deg...

Apa yang harus aku katakan, Felice juga hanya diam. Kenapa juga orang sakit harus lari, bagaimana ini. Tunggu.... Aha, aku ada ide.

"Kami menghargai bapak, dan kami sebenarnya tidak ingin terlambat di pelajaran bapak, karena itu saya mengajak Felice lari" jawabku bohong.

Pak Krinson mengangguk faham mendengar jawabanku.

"Kalau kau sakit tidak perlu lari, lain kali jangan diulangi. Cepat duduk. Oke anak-anak sampai dimana tadi...?" lanjutnya.

Aku pun menuju tempat dudukku begitu pula dengan Felice.

"Jadi kerumah?" tanya Felice di sela-sela pelajaran.

"iya, tapi untuk lebih lanjutnya nanti saja ya, aku akan kerumahmu bersama Alex san Zoe" jawabku.

"mengapa Zoe" tanyanya lagi

"dimana ada kakakku pasti ada Zoe, entahlah aku hanya ingin mengajaknya juga. Dan Felice kita lanjutkan nanti saja ya pembicaraanya, sekarang mari fokus ke pelajaran molekul ini" ucapku.

Pelajaran kimia pun berjalan lancar, dan aku pun tak perlu menjawab pertanyaan dari Felice karena dia sudah diam. Aku sudah tidak tahan mencari kebohongan lagi. Bisa-bisa aku kelepasan berbicara jujur.

Tet... Tet... Tet...

Bel pun berbunyi pertanda pelajaran hari ini telah berakhir.

Aku segera membereskan tas ku, dan bersiap-siap untuk pergi.

"Gimana jadi kerumah gak" tanya Felice mengagetkanku.

Hampir aku lupa, kalau saja Felice tidak mengingatkanku. Tidak bisa kupungkiri kalau aku juga bisa lupa, atau mungkin saja hanya aku yang pelupa, hehe

"Hmmm jadi kok, jadi" jawabku

"Ayo"

"Hmmm tunggu"

"Apalagi?"

"Tunggu kakakku. Aku kan sudah bilang kepadamu kalau aku ingin mengajak Alex"

"Dimana dia?"

"Aku juga tidak tahu, aku akan mencarinya tunggu ya" jelasku.

Aku pun ingin pergi mencarinya tapi tangan Felice menahanku.

"Jangan kabur" ucapnya

"Aku tidak kabur aku hanya ingin mencari Alex "

"Aku tidak percaya" jawabnya dengan ekspresi datarnya.

"Hufft... aku kan sudah bilang kau harus percaya pada teman"

"Tetap saja"

"Baiklah ambil ini" aku melepas tas pundakku dan memberikan kepadanya "Bawa tas ku sampai aku kembali. Jadi kau percaya kalau aku tidak akan kabur" ucapku seraya memberikan tasku kepada Felice.

"Baiklah" jawabnya.

"Ada lagi?" tanyaku

"Tidak, cepatlah"

"Iya. Tunggu ya aku akan mencarinya secepat mungkin" ucapku sambil meninggalkannya sendiri dan mulai mencari Alex.

***

Aku pun berjalan menuju kelasnya.

"dimana dia.... " gumamku.

Aku terus mencarinya hingga aku melihatnya di ujung lorong kelas 3.

"itu dia. Lex! Mau kemana kamu" ucapku setengah berteriak.

"Hei kamu ini sama kakak sendiri kaya gitu. Untung kakakmu yang tampan ini gak punya penyakit jantungan" jawabnya sambil memegangi dadanya

"Werewolf tidak mungkin kena jantungan" ucapku.

Aku yakin werewolf tidak akan pernah terkena serangan jantung, karena sepanjang sejarah aku tidak pernah mendengar ada werewolf yang mati karena serangan jantung, tapi yang ada karena jantungnya ditusuk.

"Hehehe untuk sesaat aku lupa kalau aku werewolf" ucapnya sambil tersenyum kecil.

"Iya aku bisa maklumi kalau kau sudah terlalu tua"

"Terserah kau, yang penting aku masih tampan"

"Menurutmu... Tidak menurutku"

Aku tidak tahu apa yang ibu lakukan dan makan ketika sedang hamil kakakku ini, dia super duper pede, padahal mukanya sangat standart bagiku. Tapi bisa saja karena aku sering melihatnya bukan. Penilaian orang berbeda-beda, tapi lupakan hal ini.

"Terserah" jawabnya.

"Astaga" ucapku seraya menepuk ujung kepalaku pelan "aku lupa, ayo cepat" sambungku sambil menarik tangan Alex.

"Mau kemana" tanyanya "ngapain sih tarik tarik" lanjutnya seraya melepaskan tanganku yang sedang menggandeng tangannya.

"Eh kakakku yang pelupa, pikunan, dan kepedean, sekarang kita harus ke rumah Felice ingat!" ucapku sambil menyilangkan kedua tanganku didepan dada.

"Kita, bukannya kamu aja ya" tunjuknya padaku.

"Kau harus ikut" ucapku.

"Kenapa?" tanyanya.

"Pokonya harus ikut" jawabku.

"Kenapa?" tanyanya sekali lagi.

"Sudah diam dan ayo pergi" ucapku seraya menarik tangannya lagi.

"Tapi, tapi kan-" ucapannya terpotong.

"Astaga" aku menepuk ujung kepalaku sekali lagi "aku lupa, dimana kak Zoe?" tanyaku pada Alex.

"Untuk apa kau mencarinya"

"Dia pasti bisa membantu sedikit banyak"

"Tapi dia kan tidak pandai berbohong" ucapnya.

"setidaknya dia cerdik dan bisa mengingatkan kita ketika kita tidak sengaja kelepasan atau kebabisan ide" jelasku.

Ya walaupun Zoe tidak suka berbohong, tapi dia sangat pintar untuk memutar kalimat menjadi alasan. Dan lumayan sebagai pengingat jika ucapanku mulai ngelantur.

"Benar juga, kau ke Felice lah dulu nanti aku akan menyusul" ucap Alex seraya melepaskan tanganku.

"Jangan kabur ya...."

"Iya tenang saja, aku juga tidak mau adikku salah bicara" jawabnya seraya membalikkan badan.

"Baiklah akan kutunggu di luar bersama Felice"

"Iya"

"Cepat ya"

"Iya adikku yang bawel"

Aku pun berlari menuju luar untuk menghampiri Felice.

Ketika aku sampai di luar, aku melihat....

"Kak Zoe!?"

Tbc....

Maaf ya updatenya lama. Lagi kekurangan inspirasi nih... Wkwkwkwk

Vote dan komen jangan lupa ya 😘

Selamat membaca....

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 96.7K 48
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ⚠ �...
102K 263 12
21+++ Mengandung unsur kekerasan sexual, bdsm, boundage dan lainnya. Monic yang terpaksa menjadi budak selama 1 tahun karena ia harus membayar hutang...
787K 70.7K 32
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
2.1M 108K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...