You are the only one

Oleh TheSkyscraper

1.1M 35.9K 989

WARNING sebelum baca!!!! Ceritanya ancur dan berantakan banget!!! Lebih Banyak

You are the only one
the bad day ever!!
something about you
I love you again
whateverlah
the sweetest moment
embarrassing moments
where is dino????
shocking day
my only hope
losing you
Try To be Strong
out of reach
the truth
Lova POV
Dino POV
little jealous
Beautiful girl!
our memories
don't replace me
Lova I love you
Love songs
you have no idea
problem solving - the end

EPILOG - The Prom

64.6K 2K 138
Oleh TheSkyscraper

EPILOG

LOVA POV

Malam ini bakalan menjadi malam terindah yang tidak akan pernah aku lupakan. Berdansa berdua dengan Dino dibawah kerlap – kerlip lampu prom, di iringi alunan musik merdu seirama dengan langkah kaki kami berdua. Huuaa, indahnya. Tidak lupa juga senyum manis Dino yang bakalan selalu terukir indah di bibirnya. Sempurna.

Tapi, kenapa sampai jam delapan begini si Dinonya belum sampai juga ya?? Padahalkan acaranya sudah dimulai sejak pukul setengah delapan tadi. Dasar si Dino!! Hobi banget si telat!! Gak tahu apa, kalau aku itu udah dandan sejak jam 5 sore. Dari tadi di sms bilangnya otw mulu.

Aku hanya bisa duduk panik diteras rumahku sambil harap – harap cemas. Jangan bilang kalau si Dinonya lupa jalan menuju rumahku. Aaachh, Dino selalu nyebelin ih.

Dan tak berapa lama kemudian, ada mobil sport putih memasuki halaman rumahku. Setelah mobil tersebut berhenti dan terparkir begitu aja,  tiba – tiba pintu depan terbuka dan munculah sesosok makhluk tuhan yang paling tampan yang pernah aku lihat. Perlahan sosok tersebut tersenyum manis kepadaku sambil membawa sebuket bunga mawar merah yang terlihat segar. Indahnya pemandangan ini. Melihatnya begitu manis serta menawan membuatku tersenyum bahagia.

“maaf ya telat, macet tadi” ucapnya lembut “ini buat gadis tercantik malam ini” lanjutnya sambil memberiku buket bunga yang sedari tadi dipegangnya.

Dengan senyum mengembang aku menerima bunga tersebut.

“serius tercantik??” tanyaku gak yakin.

“sejauh ini sih iya, kan gue belum lihat gadis – gadis yang lainnya” lanjutnya mendekat kearahku.

“ih, Dino nyebelin deh” kataku sebal. Ih, resenya kambuh kan.

“haha…  bercanda sayang. Kamu terlihat begitu cantik dan mempesona. Lihat deh, bahkan bintang tak berani menampakkan sinarnya karena kehadiranmu malam ini” Dino menarik tangan kananku dan menciumnya. Huuuaa so sweet banget.

“bintangnya gak ada karena mendung Din”

“tuh kan, di romantisin malah begitu”cibirnya.

“haha… Dino kasihku, mau berangkat ke prom jam berapa?? Udah telat ini” kataku sambil mengaitkan tanganku pada lengannya.

“sebenarnya gue males ke prom bareng loe Lov” ucapnya sambil menatapku.

Jleb. Kenapa Din kenapa?? Apa aku terlalu memalukan buat diajakin jalan?? Aahhh, Dino nyebelin lagi.

Aku hanya cemberut mendengar kata – katanya.

“hei, dengerin dulu. Maksud gue, gue tu males ke prom bareng loe karena gue gak rela kalau harus membagi kecantikan pacarku ini dengan orang banyak disana” ucapnya lembut sambil membelai pipiku “gue gak rela kalau loe jadi bahan plototan mata – mata jahil disana”

Seketika senyum kecil terukir dibibirku. Aku tersipu malu oleh pujian atau gombalannya Dino ini. Aaahh, Dino selalu sukses bikin jantungku dangdutan deh. Hihihi..

“ini pipinya kenapa merah banget??” godanya.

“blash on. Udah ah, ayo berangkat” kataku gugup sambil berjalan meninggalkan Dino.

“hahaha…” Dino hanya menertawakanku.

Dasar Dino, bisa banget sih buat orang dag dig dug gak jelas gini. Nyebelin ah, tapi aku cinta. Haha..

Sepanjang jalan menuju hotel mewah tempat diadakannya prom, kami hanya diam sambil menikmati musik yang mengalun di mobil. Sesekali Dino melirikku dan kemudian tersenyum manis. Melihat Dino melakukan itu malah menjadikanku malu dan gugup sendiri.

Setelah sampai di hotel tersebut, kamipun berjalan memasuki ballroom, tempat diadakannya prom. Entah kenapa aku menjadi gugup gak jelas. Ini adalah kali pertama aku datang ke prom bareng sama cowok yang sangat aku cintai ini. Aku benar – benar sangat beruntung.

Dengan tangan Dino yang masih menggenggam erat tanganku yang kukaitkan ke lengannya, kami mulai berjalan memasuki ballroom. Semua pasang mata langsung memandang kearahku dan Dino. Dari pandangan memuja sampai pandangan iri kami terima. Bahkan sempat aku melihat beberapa anak tak berkedip ketika memandangi Dino dan diriku. Tak sedikit pula yang melongo tak percaya melihat kami. Para cowok seakan meneteskan liur ketika memandang kearahku. Pemandangan yang menakjubkan kurasa. Bukan aku dan Dino, tapi mereka maksudku. Haha..

Beberapa meter setelah memasuki pintu ballroom, tiba – tiba Dino berhenti. Aku yang bingung juga ikutan berhenti disampingnya. Dino kemudian memandangku dengan tatapannya yang teduh serta senyum manis yang menawan. Setelah itu Dino mencium tanganku serta berkata “I’m so lucky to have you my love”. Hal itu semakin membuatku tersipu malu dan tersenyum bahagia. Dan bagi para fansnya Dino, pemandangan barusan adalah kematian bagi mereka haha.. terbukti karena banyak yang histeris gak jelas ketika Dino mencium tanganku.

Setelahnya kami duduk bersama Geri dan Nabil.

Suara musik yang riuh membawa banyak pasangan turun kelantai dansa. Tapi entahlah, aku merasa hanya ingin duduk disini bersama Dino. Mungkin, lagunya kurang pas kali ya sehingga aku malas untuk ikutan berdansa bersama yang lain.

“kalian berdua ni ya, datangnya ngaret banget. Dasar pasangan aneh” cibir Nabil kepada kami.

“kalau enggak gitu mana ada yang bakalan mlongo mandangin kita kayak tadi” balas Dino santai “I feel so wow tau enggak di plototin kayak tadi. Berasa artis hahhaha..”

Bisa aja ni anak ngelesnya. Haha.. dasar pacarku sableng.

“idih. Untung tampang loe berdua kece, kalau enggak ni ya, beneran bakal dibakar massa tau” ucap Geri.

“tampang kita kece?? Makasih. Hahha…” kataku sok syok dibilang kece kemudian tertawa.

“ih, kok mereka dibilang kece sih sayang” kata Nabil sebal kepada Geri.

“tetep kita kok sayang yang paling kece. Hehe.. jangan cemberut gitu dong” ucap Geri membujuk Nabil

Aku dan Dino hanya tertawa melihat kelakuan pasangan ajaib ini. Haha… Nabilnya yang rese dan Gerinya yang kadang agak sedeng. Lucu deh.

Btw. Si Icha mana ya? Kok gak kelihatan.  

“nyari siapa??” bisik Dino yang membuatku sedikit kaget.

“nyari’in Icha”

“dia pasti lagi bersenang – senang bareng sama Akbar”

“Akbar?? Jadi Icha ke prom bareng ma Akbar??” tanyaku terkejut.

Dino hanya mengangguk sambil tersenyum kepadaku. Dasar si Icha, kenapa gak langsung bilang sama aku kemarin kalau dia pergi bareng Akbar. Kemarin ditanya’in juga jawabnya sok misterius. Wooo, dasar.

“dan tebak Miki ke prom bareng siapa??”

“siapa??” tanyaku penasaran. Paling juga kalau si Miki ke promnya bareng sama Adek kelas yang masih lugu dan polos. Secara gitu si Mikinya sok keren gak jelas. Mana mau cewek normal pergi bareng dia.

“sama Luna”

“Luna mantan loe yang super nyebelin gak jelas itu??” tanyaku gak percaya.

Dino hanya mengangguk sambil tertawa.

“wow” kataku singkat masih gak percaya.

Gimana bisa coba si Luna mau di ajak ke prom sama si Miki. Apa si Miki pake pelet ya?? Ih, napa aku mikirnya jadi nglantur gini sih. Haduh, otak saya kayaknya konslet deh. Atau otaknya si Miki ya yang konslet. Tau ah. Tapi bener si, hanya cewek yang gak normal yang mau sama Miki. Dan Luna kan juga gak normal. Pantes kalau begitu. Tapi jangan salah, si Miki itu sebenernya cakep pake banget, tapi sayang kelakuannya yang super duper rese menutupi kegantengannya. Ckck..ironis.

“aaww.. lagunya romantis. Sayang ayo turun” ucap Nabil menarik tangan Geri.

Aku hanya cekikikan dengan tingkah aneh mereka. Dasar. Setelah itu aku melihat Dino menunjuk lantai dansa dengan dagunya. Maksudnya apa?? Apa jangan – jangan si Dino ngajakin dansa?? Huuuaa ….akhirnya. Aku hanya tersenyum sambil mengangguk. Kemudian Dino berdiri dan mengulurkan tangannya kearahku. Namun sebelum sempat aku menerima uluran tangan tersebut, segrombolan manusiapun datang tanpa permisi. Aiissh, ganggu banget sih. Aku kan mau di ajakin Dino dansa!!

“Lova!!!” teriak Icha yang langsung memelukku “kok telat sih tadi datengnya??” tanyanya sembari melepaskan pelukannya.

“biar kelihatan keren aja dateng telat” jawabku sambil cengengesan.

“lagaknya sok penting deh” cibir Miki sambil mamerin gandengannya.

Luna. Iya, yang digandeng si Miki itu adalah Luna. Ternyata benar apa yang di bilang Dino tadi kalau si Miki ke promnya bareng Luna. Wow. Miki hebat. Luna kan sukanya jual mahal.

“hai Lun” sapaku sambil menggandeng tangan Dino. *pamer nih ceritanya haha

“hai Din” sapa Luna manis kepada Dino “dateng ama siapa?” tanyanya tanpa dosa.

Gubbrraakk. Matanya mana matanya?? Apa seorang setan gak bisa melihat sosok bidadari cantik disebelah pangeran Dino ini?? Haiish.. nyebelin kan. Kontan saja semua anak, dari Dino, Icha, Miki dan Akbarpun yang ada ditempat langsung cekikikan gak jelas.

“tadi dateng sama Lova Lun” jawab Dino menahan tawanya.

“dateng sama pacar tau gak? Pacar!!” ucapku pada Luna sewot sendiri.

Dan paduan tawapun pecah juga. Haduh, prom impianku apakabar ya??

“hahha… udah ah, ayok Lov. Siap – siap” ucap Akbar kepadaku.

“siap – siap kemana??” tanyaku bingung.

“konser dong. Masak band keren punya kita gak tampil di acara kayak begini. Ayok ah buruan” kata Miki sambil menarikku paksa.

Huuappahh???

“tapi kan…”

“gak ada tapi – tapian. Din, pinjem Lovanya bentar ya” ucap Akbar sambil mengikutiku dan Miki.

Huuaaa… lha itu Dino ditinggal berdua sama Luna ntar apakabar coba?? Okedeh, bertiga sama Icha juga, tapi kan tetep aja judulnya ada Luna sama Dino.

Tak berapa lama kemudian kami sampai juga di samping panggung mini ini. Meskipun mini tapi cukup tinggi dan lumayan luas juga ding panggungnya.

“heh, loe berdua apa – apa’an tadi ninggalin Luna sama Dino sekandang disana??” tanyaku sebal sama Miki dan Akbar.

“tenang aja. Luna hari ini jinak sama gue. Hahha..” kata Miki sambil tertawa.

“dan Ichapun juga bentar lagi gue jinakin, hahaha..” si Akbarpun ikut serobot.

“bodo ah. Mo jinak juga namanya iblis tetep iblis” cibirku.

Kemudian kamipun berdiskusi lagu apa yang bakalan kita nyanyi’in. Setelah beberapa saat berdiskusi dan berdebat soal lagu mana yang lebih bagus dinyanyi’in nanti, akhirnya keputusan sudah dibuat. Dan lagu pilihankulah yang  menang. Hahaha…

“hai Lova” sapa seseorang dari arah belakangku.

“oh Betty. Hai”

“wah, Lova kelihatan cantik banget” pujinya sambil memandangiku dari atas sampai bawah.

Ahh, jadi gimana gitu kalau dipuji begini. Hihihi…

“hehe.. makasih, loe juga kelihatan tambah cantik” kataku tulus. Tapi emang bener kok. Betty kelihatan anggun banget malam ini dengan gaun biru laut yang dipakainya. Meskipun, dia ratunya lebay tapi dandanannya dia jauh banget ama yang namanya lebay.

“hihihiihihi semua orang juga bilang begitu Lov” balasnya yang bikin aku nyesel banget muji dia tadi.

“oh ya, gue mau minta tolong dong” kataku lagi.

“bilang aja Lov, Betty selalu siap sedia buat Dilov”

“hehe.. iya. Gue minta tolong dong jagain si Dino. Gue takut kalau dia di gangguin sama si Luna”

“beres deh Lov. Ya udah Betty ketempatnya pangeran Dino dulu ya” katanya sambil pergi meninggalkanku.

Hehe… beres. Dino bakalan aman ditangan Betty.

“ayok Lov, naik cepet” kata Akbar mengulurkan tangannya kearahku. Akbar sekarang sudah berada di anak tangga ketiga dan bersiap keatas panggung.

Dengan tersenyum aku menerima uluran tangan Akbar. Akbar menuntunku naik ke panggung dengan hati – hati karena memang aku sedang memakai high heels 10 cm. Lumayan tinggi kan ya.

Kemudian Akbar memberiku microphone ketika kami sudah sampai di atas panggung.

“Lova, you look so pretty” katanya sambil tersenyum.

“and hot” tambah Miki sambil nyengir “but Luna is hotter haha…” lanjutnya sambil tertawa.

“thanks” jawabku sambil tertawa.

Meskipun mereka berdua kadang agak sarap dan gak jelas, tapi mereka tetep sahabatku yang paling wow. I just feel so glad  to have them in my life.

Kemudian perlahan aku berjalan menuju tengah panggung. Aku dapat melihat semua orang dari sini. Terakhir kali aku berada dipanggung semua penonton terlihat garang dan sangat membenciku. Namun sekarang mereka terlihat begitu bahagia. Banyak dari mereka yang sekarang saling bergandengan dan berdekapan dengan pasangan dan sahabat mereka. Aku melihat Abel yang sedang tersenyum kepadaku sambil dirangkul oleh Dicky. Dan Dino juga sedang berdiri tak jauh dari meja kami tadi sambil tersenyum manis kepadaku. Dulu Dino menontnku sambil menggandeng Luna, tapi sekarang Luna malah digandeng paksa sama si Betty. Haha ada – ada aja tu anak.

“Lova Lov” Akbar memanggilku dan menyadarkanku dari lamunan tadi.

Aku hanya menoleh kearah Akbar sambil menganggukan kepala. Kemudian aku kembali menatap mereka semua yang ada di depanku. Terutama Dino.

“hai semua, lagu ini kami persembahkan untuk semua yang ada disini. Untuk semua kebahagian kalian malam ini. Untuk orang spesial yanga ada disamping kalian. Untuk kakak kelas kita yang baru lulus. Selamat.  Dan terakhir untuk Dino” kataku sambil tersenyum kepada mereka dan Dino. “I love you” lanjutku hanya dengan gerakan bibir.

“dan untuk Icha juga” ucap Akbar tiba – tiba. Aku hanya tersenyum memandang Akbar dan Icha yang sedang tersipu malu dibawah sana.

“dan untuk Lunaku sayang juga” kata Miki tak mau kalah.

Aku hanya tertawa kepada mereka. Dan sejak itu banyak anak mengucapkan hal yang sama. Misalnya ‘untuk Geri sayang’, ‘untuk Mona terkasih’, ‘untuk Dicky’, ‘untuk Abel dan bla..bla..bla..’. Dan bahkan ucapan untuk Dino banyak sekali. Dasar fansnya Dino.

Setelah aku yakin ucapan ‘untuk – untuk’ tadi udah kelar aku memberi kode kepada Miki dan Akbar untuk memulainya.

“Hebat by Tangga” ucapku ketika suara gitar Akbar mengalun.

Kemudian aku mulai menyanyikan lagu tersebut. Mereka terlihat sangat bahagia dan meresapi lagu ini. Tak sedikit dari mereka yang ikut menyanyikan lagu ini sambil mengahadap pasangan mereka masing – masing . Romantis.

Dan aku melihat Dino mengucapkan “I love you too” kepadaku. Indah bukan. Tapi entah kenpa ketika aku menyanyikan lagu ini malah membikin diriku sendiri terharu. Hiks. Dino aku cinta kamu lah pokoknya. Ini lagu buat Dino.

“betapa sempurna, dirimu dimata hatiku.

Tak pernah kurasakan, damai sedamai bersamamu.

tak ada yang bisa, yang mungkin kan mengganti tepatmu.

Kau membuatku merasa hebat,

karena, ketulusan cintamu.

Kumerasa teristimewa hanya,

hanya karena , karena cinta,

kau beri padaku sepenuhnya buatku selalu merasa berarti”

Aku melihat semua penonton terhanyut dalam suasana penuh cinta ini. Untuk pertama kalinya aku merasa berhasil sebagai penyanyi. Secara hampir semua penampilanku berakhir dengan kekacauan. Dan kali ini sepertinya adalah penampilan kami yang paling sukses.

Ketika aku selesai dengan lagu ini, semua penonton mulai bertepuk tangan dan bersorak kepada kami. Aku hanya tersenyum bahagia. Dan ketika aku menatap Miki dan Akbar, merekapun terlihat bahagia.

Diluar dugaan banget, ketika mereka bersorak kepada kami untuk menyanyikan sebuah lagu lagi. Wow banget gak sih. Kemudian segera aku menghampiri Akbar dan Miki untuk berdiskusi tentang lagu yang selanjutnya bakalan kita nyanyikan. Dan kali ini aku harus pasrah dengan lagu yang Miki pilihin. Tau deh, ni anak ngototnya banget. Katanya ni lagu buat Luna. Tak apalah jika ini bisa mengusir Luna dari Dino.

“lagu selanjutnya…” sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku, si Miki main serobot kayak sopir bajaj.

“lagu ini khusus aku persembahin buat Luna, cewek tercantik malam ini. Ayok Lov tarik” katanya antusias.

Dan semua orangpun tertawa. Haduh, kenapa aku malah berasa jadi penyanyi dangdut sih kalau begini. Tarik – tarik pala loe ah!

“baby! baby! baby! by JKT48” kataku sambil tersenyum.

“I Love you baby baby baby, alihkanlah padaku

Pandangan kepada seseorang itu

Sadarilah ketukan dari diriku

Ku ingin jawaban dari rasa sayang

I Love you baby baby baby, tersenyumlah padaku

Bibir yang membuatku menjadi terpikat

Biarkanlah ku miliki dirimu walau hanya di dalam mimpi”

 

Dan akupun mulai menyanyikan lagu tersebut. Sebenarnya sih, ni lagu juga laguku banget waktu dulu Dino masih cuek dan belum memandangku. Haha.. jadi bernostalgiakan kalau begini.

Sebenarnya banyakan Miki yang nyanyi di lagu ini ketimbang aku. Bahkan aku juga dari tadi sempet diem dengerin Miki yang menyanyikan lagu ini dengan sangat antusias. Dasar Miki. Banyak penonton yang tertawa mendengar suara Miki yang cukup pas – pasan dan salah lirik dimana – mana. Tak apalah yang penting semua bahagia. Haha..

Setelah selesai manggung, kamipun turun dengan rasa yang lega dan sangat bahagia.

“thanks for tonight” ucapku memeluk mereka berdua “that was the coolest show ever. Haha”

“yah, the best perfomance so far, hehe” kata Akbar.

“and my voice is awesome right, haha” Miki menyombongkan suaranya yang kayak petir menyambar kesana – kesini.

“hehe.. bukan cuman awesome Mik, tapi udah asem pake banget, haha” ledekku sambil melepaskan pelukanku.

“yee ni anak. Dasar!! kalau loe hari ini gak cantik udah gue buang ke kawah merapi loe” kata Miki gemas.

“aww, gue cantik ya?? Makasih” kataku sok tersipu malu sambil ngacak – ngacak rambutnya Miki.

Kemudian kami bertiga tertawa bersama. Haha.. I love this moment.

“ya udah deh Lov, kita kesana dulu” ucap Akbar sambil menarik Miki pergi ketika melihat Dino berjalan kearahku.

Pangeranku.

“hai” sapanya lembut.

“hai” balasku.

“I love the song, the voice and the person who sang that song” katanya sambil memelukku.

“glad you love it” kataku sambil tersenyum kepadanya.

Kemudian aku dan Dino kembali ke meja kami semula. Geri dan Nabil masih betah banget ajep – ajep di lantai dansa. Sepertinya lagunya bakalan kayak gini terus deh nyampe ntar kelar. Lagu remix yang jedag – jedug. Huft, sepertinya prom impianku gak bakalan keturutan tahun ini.

“kenapa?” tanya Dino bingung melihat raut wajahku.

Aku hanya menggeleng sambil tersenyum kepadanya.

“cuman bersyukur saja. Ini adalah malam terindah buat gue” ucapku.

“turun yuk??” ajaknya menarik tanganku.

Aku hanya mengangguk dan menerima uluran tangannya. Kemudian kami berjalan kelantai dansa. Disana kami hanya menikmati lagu tanpa niat joget – joget ala anak clubbing. Dino hanya memelukku dari belakang sambil berbisik kalimat – kalimat cinta di sebuah lirik lagu ataupun di sebuah film.

“you always reading my mind like a letter, when I’m cold you there like a sweater” bisiknya di telingaku yang sukses membuatku tersenyum bahagia.

“made in the USA” kataku menebak judul lagu yang liriknya barusan diucapin Dino.

“who is this amazing creature before me?”bisiknya lagi ditelingaku.

“little manhattan” ucapku sambil tersenyum.

“salah” ucapnya sambil tertawa.

“kok salah??” tanyaku bingung sembari memutar tubuhku menghadapnya.

Serius deh, aku yakin banget kalau itu tadi salah satu baris kalimat yang di ucapin si Gabe waktu nganter si Rosmary ke tempat fitting baju di film Little manhattan. Kalimat yang sama yang pernah aku ucapin ke Dino waktu kami dulu nonton bareng tu film.

“this amazing creature before me is my love” jawabnya nggombalin aku. Huaa.. sweet banget si ni orang malam ini. Aku hanya bisa tersipu malu.

“hai Dino” sapa seseorang kepada Dino. “oh, hai Lova”  sapanya juga kepadaku.

Aku hanya tersenyum kepada kak Abi, salah satu kakak kelasku yang temenan baik sama Dino.

“Lov, pinjem Dino nya bentar ya. Anak – anak mau ketemu sama ni bocah” katanya sambil menarik Dino pergi. Aku hanya bisa pasrah melihatnya. Bagaimanapun juga kak Abi kan temennya Dino.

Kemudian aku kembali ke meja kami tadi. Prom night sendirian. Wow, cool. Dino lagi sibuk bercanda dengan Kak Abi dan gengnya, Icha lagi asik dirayu sama Akbar di meja pojok, Miki juga lagi sibuk ngrayu si Luna pake bunga entah dapet dari mana, si Geri sama si Nabil masih asik dengan musik di lantai dansa, dan aku duduk sendiri serta kesepian. Great.

Uuwhh!! Kenapa sih, tiap lagi asik ama Dino pasti ada aja yang gangguin.

Semua orang terlihat begitu bahagia dan bersenang – senang, tentu saja kecuali aku. Huft, sepertinya aku butuh udara segar. Disini lama – lama bikin pengap lihat orang – orang pada cinta – cintaan.

Kemudian aku berjalan keluar ruangan menuju lobbi hotel. Ternyata beberapa anak juga ada disini. Meskipun merekanya mojok gak kayak aku yang terdampar sendirian. Dengan lemas aku duduk di salah satu sofa yang terdapat di lobby ini.

Huft, ini bukanlah malam yang aku impikan. Pengen banget ngabisin prom night berdua aja bareng Dino dan gak di gangguin kayak tadi. Hah. Sebel sendirikan jadinya.

“ngapain disini sendirian??” tanya seseorang tiba – tiba.

“bosen aja didalem” jawabku jujur.

“gue juga” katany lagi sambil duduk disofa sebelahku. “yaudah, pulang aja gimana??” ajaknya sambil membelai rambutku lembut.

Kok malah ngajakin pulang sih?? Kan kita belom dansa. Nyebelin.

Kemudian dengan sebal aku berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.

“Lov, mau kemana?” tanyanya sambil mengikutiku dari belakang.

“katanya ngajakin pulang ” jawabku sambil berhenti dan memandangnya.

Dino hanya tersenyum kepadaku dan kemudian menggandeng tanganku. “ayok” katanya sambil melanjutkan berjalan.

Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam dan menatap kosong kearah kaca jendela disebelahku. Berulang kali menghembuskan napas dengan kesal. Kenapa malam ini berjalan begitu aja sih?? Bagian aku bareng sama Dinonya kenapa dikit banget?? Sepertinya hanya aku yang pulang dengan kecewa karena prom. Iihh, sebel deh. Aku pengen di ajakin dansa ama Dino!!!

“Lova, kenapa??” tanya Dino bingung.

Aku hanya menggeleng lesu tanpa memandangnya.

Setelah itu tiba – tiba Dino menepikan mobilnya dipinggiran jalan. Aku yang bingung kemudian memandangnya.

“Lova kenapa diem dari tadi?? Marah??” tanyanya segera setelah dia mematikan mesin mobilnya.

“enggak Din” jawabku bete.

“terus??”

“gak tau” jawabku lagi.

“Lova, jangan bikin orang bingung gini dong” ucap Dino lembut sambil membelai pipiku. “ada apa?”

Aku cuman pengen dansa bareng kamu Din!! Aachh!! Masak iya aku ngomong gitu ma Dino. Malah diketawain ntar.

Aku hanya menjawabinya dengan gelengan kepala.

Untuk sejenak Dino hanya diam memandangku. Setelah itu dengan tiba – tiba Dino keluar dari mobil, setelahnya dia berjalan kearah depan mobil dan bersandar disana.

Dino kenapa??? Apa Dino marah sama aku gara – gara dia kira aku marah sama dia? Dilema banget sih jadi cewek yang gak punya kesempatan dansa sama cowoknya di prom. Jadi serba salahkan akunya.

Perlahan aku membuka pintu mobil dan menghampiri Dino.

“ngapain disini??” tanyaku sambil bersandar disebelahnya Dino.

“males, didalem dicuekin sama cewek cantik”

Cewek cantik? Aku maksudnya??

“udah gak ada ceweknya didalem” kataku sambil menengok kedalam mobilnya Dino.

Dino hanya tersenyum sambil menatap langit. Akupun ikut memandang langit yang gelap dan mendung.

“gak ada bintang” kataku.

“ada kok satu”

“mana??” tanyaku sambil menatap langit dengan sungguh – sungguh. Serius deh, gak ada bintang.

“itu” jawabnya sambil menunjuk kearah langit. Kemudian aku mengikuti arah telunjut Dino yang dari tadi bergerak kearah langit dan tiba – tiba berhenti dipipiku. “ini bintangnya” lanjutnya sambil tersenyum kepadaku.

Kemudian Dino menariku kedepannya dan memelukku dari belakang. Hangat dan nyaman.

“apa gue tadi udah bilang kalau loe cantik banget pake dress ini??” bisiknya ditelingaku.

Aku hanya tersenyum sambil menunduk menatap dress hitam selututku. Dress simple yang cantik pilihan mama.

“maafin gue kalo punya salah Lov” katanya lirih “sorry, kalo malam ini gue ngebuat loe bete. Sorry tadi jemputnya telat, sorry kalo tadi juga Luna tiba – tiba nyamperin gitu, sorry kalo tadi gue ninggalin loe dan kumpul sama Abi. Sorry kalo gue tadi juga ngajakin loe pulang meskipun mungkin loenya masih pengen di sana. Sorry kalo gue bikin loe marah”

“gak ada yang perlu dimaafin Din. Gak usah minta maaf gitu. Gue gak marah kok sama loe”

“terus kenapa dari tadi diem aja??”tanyanya memutar tubuhku hingga berhadapan dengannya.

“gue… gue cuman..” kataku menggantung. Masak kudu bilang ke Dino kalau aku pengen dansa romantis sama dia?? Ah malu – maluin banget.

Dino masih memandangku dan menungguku menyelesaikan kalimatku.

“gue cuman pengen di ajakin dansa sama situ” kataku sambil tertunduk malu.

“hahahaha….” tuh kan diketawain “kenapa gak bilang?? Haha..”

“udah deh gak usah ngtawain. Lagian kalau gue tadi  bilang namanya bukan diajakin, tapi ngajakin. Gue kan maunya diajakin” jawabku sambil cemberut.

“haha… sorry. Gue gak tau kalo loe pengen dansa sama gue”

Omaigat Dino, diajakin dansa sama cowok yang dicintai adalah mimpi semua cewek didunia tau. Beruntung deh kalian yang punya cowok agak peka dikit gak kayak Dino.

“ehemm…” Dino mulai menegakkan badannya dan mengulurkan tangan kanannya kepadaku “would you dance with me??” ajaknya.

“udah telat kali Din” kataku sebal sambil berpindah di sebelahnya Dino dan menyender di kap mobilnya “mana bisa dansa tanpa musik” gerutuku.

“butuh musik doang kan??” tanyanya.

Aku hanya mengangguk sambil menendangi krikil yang ada di aspal dengan kakiku.

Dengan tiba – tiba Dino memasangkan sesuatu ke telinga kananku. Seketika aku menoleh kearahnya dan ternyata dia juga memakai benda kecil di telinga kirinya. Headset. Iya dia memasangkan sebelah headsetnya kepadaku.

“udah ada musiknya kan” katanya sambil mengulurkan tangannya lagi kepadaku.

Aku hanya mengangguk senang dan menerima uluran tangannya. Tuh kan romantisnya kambuh lagi. Cinta deh sama Dino. Kemudian Dino menarikku mendekat kearahnya. Tangan kirinya memegang tangan kananku sedangkan tangan kanannya berada dipunggungku, memeluku possessive. Aku mulai merasakan puluhan kupu – kupu berterbangan di perutku, jantungku serasa berdegup kencang bagaikan mau meledak. Aku selalu merasakan hal ini setiap kali di dekatnya Dino, dan kurasa setiap hari rasanya semakin parah.  Apa ini wajar?? Apakah dia juga pernah merasakan perasaan aneh ini?

Perlahan Dino menggerakan tubuhnya bersamaan denganku. Dan alunan musik thousand years nya Christina Perri menemani langkah kami. Huuaa.. aku diajakin dansa sama Dino.

“The day we met Frozen, I held my breath

 Right from the start

Knew that I found a home

For my Heart beats fast

Colors and promises

How to be brave How can I love when I'm afraid to fall

But watching you stand alone

All of my doubt Suddenly goes away somehow”

Dino hanya memandangku sambil tersenyum. Akupun tak bisa lepas dari matanya yang begitu indah, teduh dan menyesatkan. Hingga rintik – rintik hujan jatuh kemuka bumi dan menghentikan langkah Dino.

“Lova hujan, ayo balik mobil” katanya sambil menutup kepalaku dengan telapak tangannya. Bahkan hujanpun tak merestui dansa kami. Aiissh!!

Aku hanya menggelengkan kepalaku tanda aku tidak mau balik ke mobil. Aku cuman mau dansa ama Dino. Itu aja!!

“Lova, nanti sakit. Dansanya besok lagi kan bisa”

“enggak mau. Tadi disana batal dansa karena ada Icha dan anak – anak yang lain, terus lagi berduaan tiba – tiba kak Abi dateng nyulik situ dan sekarang loe nyuruh gue nyerah sama ujan rintik – rintik begini” kataku sambil cemberut “enggak mau. Aslinya ini kan romantis banget Din. Dansa di bawah rintik hujan sambil diterangi lampu jalan” lanjutku.

“dasar cewek” gerutunya sambil menggelengkan kepala “ya udah ini pake” lanjutnya sambil mencoba melepaskan blazer hitamnya.

“gak usah Dino. Gak ada lagi cewek dansa pake blazer gitu” kataku sambil mengaitkan kedua tanganku ke lehernya. “gue pengen dansa pake dress gini”

Dino hanya tersenyum pasrah.

“kalo sakit ntar gimana??” tanyanya sambil memeluk pinggangku.

“selama loe ngrasa sakit juga gak papa. Tandanya sehati”

“idih, sakit kok ngajak barengan sih. Egois itu” cibirnya sambil melangkahkan kakinya seirama dengan kakiku.

“emang gue egois kok. Apalagi hal – hal soal situ. Kalo gue gak egois udah dari dulu banget gue bagi – bagi situ ke cewek – cewek lain”

“dasar” komentarnya sambil terkekeh.

Aku tersenyum bahagia. Ini adalah hal romantis kesekian yang Dino tunjukin ke aku. Meskipun bukan dansa di prom tapi dansa disini, di tepi jalan raya yang sepi dengan lampu yang temaram serta rintik hujan yang senada dengan alunan musik yang mengalun ditelingaku, ini hal terluar biasa indah bagiku. Ini cukup sempurna. Atau mungkin bisa dibilang sangat sempurna buat aku.

“Dino, kenapa ya tiap deketan sama loe rasanya banyak banget kupu – kupu yang terbang diperutku. Apa ini wajar??” tanyaku padanya.

 “itu sangat wajar sayang” jawabnya sambil tersenyum “gue bahkan ngrasain yang lebih parah dari loe. Gue rasa bukan hanya kupu – kupu yang berterbangan diperut gue, tapi juga ada monyet yang bergelantungan, kuda berlarian, kodok berlompatan, ikan berenang – renang, serta banyak atraksi hewan disana. Kadang gue kira malah perutku adalah kebun binatang. Haha” lanjutnya sambil tertawa.

“Dino serius deh” kataku sebal.

“gue tadi serius Lova. Bisa bayangin kan gimana nervousnya gue kalau ada loe. Bahkan gue udah gak bisa lagi gimana ngontrol detak jantung gue yang selalu rock n roll’an tiap liat loe” ucapnya lembut sambil memandang lurus ke mataku. “see. Gue gak sekeren yang loe kira”

“loe keren banget” ucapku padanya.

Huuaa.. apa benar yang Dino omongin?? Sebegitu gugupkah dia kalau ada aku?? Itu keren banget. Bukan ding, aku keren banget. Haha..

“apa ini udah jadi malam impian loe??” tanyanya sambil memepererat pelukannya.

“iya. Ini malam terindah. Gue bahagia banget bisa disini sama loe. Gue berasa jadi cewek yang paling beruntung didunia” jawabku sambil menyandarkan kepalaku didadanya.

“lain kali, kalau ada kepengenan diomongin ya Lov. Cowok tercipta dengan sifat yang kurang peka, jadi gue harap loe mau ngingetin gue kalau ada yang salah. Jangan diem dan ngambek gitu. Kalau loe ngambek gue juga jadi pengen ikutan ngambek kan. Kalau sama – sama ngambek ntar malah bubaran lagi. Sama – sama susah kan kitanya” ujarnya kepadaku.

“iya Dino, maafin gue ya kalo sering ngambek gak jelas. Habis loe kadang nyebelin sih”

“kalo gak nyebelin bukan gue dong namanya. Haha…”

“woo… dasar” cibirku.

“I will love you and forever, I will love you like I never, Like I never heard goodbye, Like I never heard a lie, Like I’m falling into love for the first time” bisiknya lembut ditelingaku.

“Never been hurt by Demi Lovato” aku menyebutkan judul lagu yang liriknya diucapin sama Dino.

“pinter banget sih buat ngapalin judul lagu. Tapi kalau disuruh ngapalin rumus fisika apakabar ya??” ledeknya seranya merenggangkan pelukannya dan memandangku.

“Dino ih nyebelin”

“hahhaha…” Dino hanya tertawa

“udah deh berhenti ngetawain orang!!” kataku sebal.

“haha.. okedeh. Yaudah, ayo balik mobil. Ujannya udah mulai deras”

“gak mau. Lamar dulu dong. Baru mau pulang” pintaku nglunjak.

“apa??” tanyanya bingung.

“kan tadi loe bilang, kalau gue pengen sesuatu kudu diomongin ke loe. Ya sekarang gue pengen dilamar”

Nampak muka shock nan kaget di wajah rupawan Dino. Melihatnya seperti itu malah membikin aku ingin tertawa. Haha lucu deh.

Tapi sepertinya ujannya gak lucu banget. Habisnya ujannya nambah deras dan bikin sekujur tubuh kami basah. Lama – kelamaan dingin juga. Dan disaat aku mau ngajak Dino balik, disaat itu juga Dino mulai berlutut dihadapanku. Nah sekarang jadi akunya yang shock dan kaget.

“Dino ngapain??” tanyaku bingung.

“katanya mau dilamar” jawabnya santai sambil tersenyum.

Aku hanya diam, speechless gak tau harus ngomong apa.

“Lovalita Kirana. Cewek tercintaku setelah mama dan satu – satunya cewek terbodoh yang sangat pintar nyuri hati orang. Plis, jaga separuh hatiku yang telah kau curi. Selamanya akan kutitipkan hatiku itu kepadamu. Dan demi apapun, jangan pernah kembalikan hatiku padaku. Dengan ini jadikan aku satu – satunya sampai cintamu pudar kepadaku.  I love thee” ucapnya yang kemudian mengeluarkan kotak kecil bludru berwarna merah dari dalam blazernya. Setelah itu dia membuka kotak tersebut dan terlihatlah sebuah cincin putih disana.

Sekarang aku hanya bisa menutup mulutku dengan kedua tanganku dengan muka shock diiringi dengan tetes airmata haru. Perlahan aku ikutan berlutut didepannya.

“kok loe romatis banget sih Din” ucapku terharu sambil meneteskan airmata.

“karena gue cinta sama loe Lov. Cinta banget” ucapnya sambil memakaikan cicin tersebut ke jari manisku. “jaga hati dan cicin gue ya. Don’t lose it. I love you” ucapnya sambil mencium keningku dan kemudian tersenyum kepadaku. Senyuman terindah, dan termenawan yang pernah aku lihat.

“I love thee more” kataku memeluknya.

Malam ini diderasnya hujan, Dino memberiku cincin tanda cintanya kepadaku. Ini adalah sebuah kejutan terindah sepanjang masa. Hujan, dansa, cincin dan Dino. Dapet Dino adalah hal terindah dalam hidupku. I don’t know,  I just feel so in love with him. Love him so much!!! Love!! Love!! Love!!

Dan malam prom selalu membahagiakan untuk semua orang. Untuk Icha, ini adalah malam sejarah baginya karena akhirnya si Akbar nembak dia dan merekapun jadian. Si Miki tetep lanjut deketin si Luna meskipun hanya 1% kemungkinan ditanggepin sama Luna. Tapi bagaimanapun juga 1% tetap sebuah harapan dan aku selalu dukung Miki apapun yang terjadi. Yey.. haha

Sedangkan aku dan Dino, sukses kena demam dan flu setelah aksi dansa dan hujan – hujanan kami di malam prom. Seperti yang aku bilang, kami sehati karena sakitnya barengan haha. Hal yang tidak pernah aku sesali sepanjang masa. Iya selamanya.

Dan cincin yang diberikan Dino kepadaku benar – benar cincin yang sangat indah dan cantik. Bentuknya simple banget tapi tulisan didalam cincin tersebutlah yang bikin aku jatuh cinta. Bukan ding, orang yang ngasih yang bikin jatuh cinta. Haha

Cincin tersebut bertuliskan : I Love thee ♥ Dilov.

___THE END___

I love thee = I love you

The end of the story. Hooreee…

Hehe.. semoga epilognya gak ngecewain yah, semoga pada suka dan cinta sama mereka berdua. Semoga kisah cinta mereka selalu dapat dikenang dan menginspirasi banyak orang *apa ini coba* hahaha…

Sebenernya berat banget melepaskan cerita ini, karena ini adalah karya pertamaku dan Alhamdulillah pada suka. Makasih ya. Bakalan rindu berat sama Dino dan Lova.

Yey… selesaii dan tamat. Mari pesta di lapak saya :D hahaha :D

Lanjutkan Membaca