SYAL CINTA

By yayangapril

50K 1.1K 106

Jodha dan Jalal sangat mengidolakan Parijat. Saat Parijat datang ke Indonesia,Jodha dan Jalal memutuskan untu... More

PROLOG
Part 1 " Jodha & Mimpinya "
Part 2 " Kegilaan Jodha "
Part 3 " Karier atau Impian Jodha "
Part 4 " Impian yang Menang "
Part 5a " Pengorbanan tak sia sia "
Part 5b " Bertukar Pasangan "
Part 6 " Parijat Show "
Part 9 " Kota Tua "
Part 10 " wisata kuliner "
Part 11 " Cinta Terlarang "
Part 12 " Kepergian Parijat "
Part 13 " Kemarahan Jalal "
Part 14 " Kesedihan Jodha "
Part 15 " Jodha Mengamen "
Part 16 " Kerasnya Jakarta "
Part 17 " Habis Gelap Terbitlah Terang "
Part 18 " Karier Jodha Di Mulai "
Part 19 " Titik Terang "
Part 20 " Pemecatan "
Part 21 " Perjanjian "
Part 22 " Hitam di atas Putih "
Part 23 " Sidang "
Part 24 " Family Gathering "
Part 25 " First Kiss "
Part 26 " Terbongkar Misteri Nama Akbar"
Part 27 " Patah Hati "
Part 28 " Cemburu Berat "
Part 29 " Jodha Sakit "
Part 30 " Bersatu "
Part 31 " Jadian "
Part 32 " putus "
Part 33 " Berakhir "
Part 35 " Persiapan Pernikahan "
Part 36 " Ijab Qobul "
Part 37 " Resepsi Pernikahan "
Part 41 " Wanita Sempurna "
EPILOG

Part 39 " Operasi "

12.2K 22 1
By yayangapril

By : Ciecy Stronggirl

PART 39

******

2 bulan kemudian...

" Huek...huek...huek... " Bangun tidur tiba-tiba Jodha merasa mual dan perutnya sedikit nyeri.

" Kau kenapa sayang ? Apakah kau sakit ? "

" Ga tau sayang, perutku terasa mual sekali "

" Kalau begitu kau tak perlu masuk kantor yah... apa aku perlu tak masuk kantor juga agar bisa membawamu ke dokter ? "

" Ga usah sayang, aku masih bisa jaga diri sendiri. Kau masuk kantor saja yah, biar nanti aku ke apotik beli obat "

" Apa kau yakin baik-baik saja ? "

" Iya sayang, aku baik-baik saja. Kamu mandi gih, biar aku siapkan sarapanmu. Nanti bajumu aku taruh di meja rias " Jodha beranjak ke dapur

" Sayang kau tak perlu repot-repot memasak, cukup buatkan aku roti dan susu saja sayang "

" Iya...cepat mandi. Nanti telat " teriak Jodha di meja makan

" Sayang aku kan yang punya kantor, aku tak perlu berburu-buru "

" Disiplin itu penting untuk keberlangsungan perusahaanmu. Berilah contoh semangat kerja yang baik untuk karyawanmu "

" Iya-iya istriku sekaligus karyawanku yang paling bawel "

" Kau juga sama bawelnya sepertiku "

*

Usai sarapan

" Sayang, aku tidak usah ke kantor yah...aku khawatir meninggalkanmu sendirian dalam keadaan sakit "

Jalal sangat khawatir dengan keadaan istrinya, hingga ia berulang-ulang mengucap kata yang sama, membuat Jodha bosan mendengar ocehan suaminya. Ia bungkam mulut suaminya dengan serangan selamat pagi yang bergelora agar suaminya yakin bahwa dirinya baik-baik saja. Jalal tak membalas serangan selamat pagi istrinya, sebab ia takut membuat istrinya yang sedang sakit menjadi tidak nyaman. Jodha melepaskan serangannya dan berbisik,

" Sepertinya besok kita akan kedatangan tamu malaikat kecil sayang "

" Malaikat ? "

" Ya malaikat yang kau tanam di dalam rahimku "

" Kau hamil? Benarkah kau hamil sayang ? "

" Aku belum tahu kebenarannya, tapi bulan kemarin sepertinya tamuku tak kunjung datang "

" Aku harap malaikat kecil kita segera hadir, disini di rahim mommy " Jalal meletakkan tangannya di perut istrinya, membelainya dengan lembut

" Benarkah kau sebahagia itu Jalal ? "

" Tentu saja. Aku sudah begitu ingin memiliki malaikat kecil sayang. Kau tau sedari dulu aku selalu kesepian karena tak mempunyai saudara. Aku ingin kita memliki banyak anak. Agar anak-anak kita tak akan merasakan kesepian seperti yang kita rasakan "

" Huh...sok-sokan kemarin ga mau nikah "

" Ahh udah dong sayang jangan di ungkit-ungkit terus " Jalal merajuk malu

" Iya maaf bercanda. Ya udah sana berangkat "

" Kalau ada apa-apa segera hubungi aku "

" Iya "

" Cup " Jodha mencium tangan suaminya

" Cup " Jalal mencium kening istrinya

" Assalammualaikum "

" walaikummussalam "

******

Esok pagi

" Sayang bangun...bangun...ayo bangun sayang "

" Hem...ada apa sih sayang, mengapa kau membangunkanku dengan cara kasar, biasanya kau membangunkanku dengan menciumku " Jodha langsung menutup mulut bawel suaminya dengan jari telunjuknya

" Sayang lihatlah " terlihat tespack bergaris dua

" Kau hamil ? "

" Iya, sayang aku hamil "

" Horeee...aku akan menjadi seorang daddy... !!!! " Jalal gembira tiada tara, sambil meloncat - loncat di ranjang empuknya

" Sayang boleh yah hari ini aku tak masuk kantor, aku ingin bermain dengan malaikat kecilku, please " gaya memohon

" Oke hanya untuk hari ini saja yah "

" Siap mommy !!! " masih berloncat-loncat bergaya anak kecil

" Sayang hilangkan kebiasaanmu seperti anak kecil, ga lucu kan jika nanti kau bersaing dengan anakmu. Buruan siap-siap Sholat Subuh sebentar lagi waktunya habis "

" Mommy juga siap-siap "

" Mommy ga sholat sayang "

" Mengapa ? "

" Tadi mommy keluar flek "

" Loh orang hamil kog keluar flek, apa ada masalah dengan kehamilanmu sayang ? "

" Emmm tidak. Setiap wanita hamilnya berbeda-beda sayang. Udah sana buruan ambil wudhu "

" Iya mommy "

*

Usai Sholat, Jodha mencium tangan suaminya dan duduk di depan suaminya. Jalal mulai membacakan Al'quran Surat Yusuf dan Surat Maryam sambil mengelus-elus perut istrinya yang masih rata. Suara Ayahnya begitu merdu ketika melantunkan ayat-ayat suci Al'quran, membuat kedamaian begitu terasa bagi dirinya dan buah hatinya


*****

1 bulan berlalu... jodha merasakan sakit yang luar biasa. Perut bawahnya terkoyak-koyak, tubuhnya lemas dan dadanya terasa begitu sesak.

" brug " Jodha tumbang. Para karyawan segera memberitahu bosnya bahwa istrinya jatuh pingsan. Jalal segera membawa Jodha ke rumah sakit.

" Apa yang terjadi dengan istri saya dok ? Apakah bayi kami baik-baik saja ? " tanya Jalal dengan cemas

" Istri bapak hamil di luar kandungan

" Jeduarrrrr!!!! Kata-kata tersebut membangunkan Jodha, ia langsung menggenggam erat tangan suaminya

" Bagaimana ini bisa terjadi dok ?

" Istri bapak mengalami kerusakan pada saluran tuba (saluran telur) sehingga terjadi sumbatan sebagian saluran rongga tersebut, dimana sperma dapat melewatinya tapi hasil pembuahan tidak dapat melewatinya. Kerusakan tersebut terjadi karena infeksi pada saluran tuba. Apakah ibu Jodha sering mengalami keputihan ? "
Jodha mengangguk

" Apakah selama kehamilan perut bawah ibu merasa nyeri ? Keluar flek ? Sesak nafas dan sering pingsan ?

" Iya, itu semua benar dok. " ucap Jalal

" Andai saja ketika Ibu Jodha mengalami gejala tersebut, bapak langsung membawanya ke rumah sakit, keadaannya tak akan separah ini "

" Apa maksudnya dok " Jalal semakin panik

" Usia janin ibu Jodha sudah 10 minggu. Rasa nyeri pada perut bawah Ibu Jodha di sebabkan karena janinnya telah pecah, hingga menimbulkan pendarahan hebat. Ibu Jodha tidak tahu kalau dirinya mengalami pendarahan. Sebab pendarahan tersebut terjadi di dalam perut. ".

" Apa yang harus kami lakukan ? "

" Saluran tuba ( saluran telur ) sebelah kiri istri bapak harus di angkat, sedang saluran tuba sebelah kanan istri bapak telah rusak. Saran saya ke dua saluran tuba istri bapak sebaiknya di angkat. Sebab walaupun hanya sebelah kiri yang di angkat, kemungkinan Ibu Jodha bisa mengandung baik secara normal maupun melalui bayi tabung hanya 8 %, itupun terindikasi akan mengalami kehamilan di luar kandungan kembali. Nyawa Ibu Jodha bisa menjadi taruhan jika hanya mengangkat saluran tuba ( saluran telur ) sebelah kiri saja"

" Ako mohon Jalal jangan angkat ke dua saluran tubaku. Angkatlah saluran tuba sebelah kiri saja. Aku ingin menjadi seorang Ibu Jalal hiks..hiks...hiks... " ucap Jodha meronta - ronta memohon pada suaminya

" Maaf Jodha, aku tidak bisa menuruti permintaanmu. Mengertilah, aku sangat takut kehilanganmu "

" Aku pasti baik-baik saja Jalal... tolong jangan angkat ke dua saluran tubaku hiks...hiks...hiks "

" Maaf Jodha aku hanya ingin melakukan yang terbaik untukmu "

" Kau menyelamatkan ragaku, tapi kau tak bisa menyelamatkan jiwaku. Kau membunuhku secara perlahan Jalal hiks...hiks...hiks... "

" Aku tidak akan membiarkan raga dan jiwamu mati "

" Kau jahat Jalal...jahat!!! Kau egois !!!! "

*

Operasi pengangkatan saluran tuba di mulai. Pupus sudah harapan Jodha untuk memiliki keturunan. Jiwa Jodha benar-benar mati. Ia kehilangan semangat hidupnya.

****


3 bulan telah berlalu... Jodha masih dalam rasa berkabung. Jodha tak lagi menjalani perannya sebagai seorang istri. Tak lagi mengurus Jalal, termasuk aktivitas ranjang, tak lagi mengurus rumah, dan ia seperti orang depresi, hidup tapi mati begitulah gambaran keadaan Jodha sekarang. Tapi Jalal tetap sabar merawat Jodha.

" Bos, bagaimana keadaan Jodha ? "

" Belum ada perubahan Atgah. Maaf nanti malam aku tak bisa menghadiri pesta pernikahanmu, aku akan suruh supirku untuk menggantikan diriku "

" Iya bos aku bisa mengerti ".

" Terima Kasih "

*

Di apartement

" Jodha...apakah kau tahu hari ini Atgah dan Beryl akan menikah. Apakah kau tidak mau menghadiri pesta pernikahan sahabatmu hem ? Jodha ku mohon bangunlah, ayo bangkit dari mimpi buruk kita. Kau masih ingat dengan permintaan maharmu ? Kau memintaku untuk membaca Surat Ar-rahman. Kau berkata di setiap tarikan nafas yang kita hirup, di setiap bergantinya siang dan malam, di setiap detak jantung, ada nikmat Allah yang sering kita lupakan. Ya, nikmat Allah yang sering lupa untuk kita syukuri. Dan ketika musibah di berikan kepada kita, kita juga lupa bahwa itu sebagian nikmat yang Allah beri. Apa kau lupa dengan ucapanmu itu Jo ? Sayang apakah kau ingat dengan janjimu ? Sebelum malam pertama kita, kau bilang akan menggantikan peran Ibuku untuk mengurusku dengan baik. Lihatlah keadaanku sekarang Jo, aku sungguh tak terawat. Badanku kurus karena aku jarang makan, sebab tak ada makanan seenak masakanmu Jo. Lihat daguku di penuhi dengan rambut, kukuku memanjang, a..ku tidak tau bagaimana melakukan itu semua. Kamar kita tak lagi rapi, semua berantakan karena aku tak bisa bersikap rapi. Jodha ku mohon bangunlah, aku sangat kesepian, hidupku hampa tanpa senyummu, tawamu dan omelanmu. Aku merindukan itu semua sayang. Ya Allah tolong kembalikan jiwa istriku hiks...hiks...hiks... " Jalal berusaha menyadarkan Jodha dari keterpurukkannya, tak ada jawaban hanya air mata yang membasahi pipinya, mulutnya tetap terkunci rapat. Kemudian Jalal meninggalkan Jodha.

Jodha membenamkan matanya, alam bawah sadarnya membawanya ke suatu tempat, terdapat seorang malaikat kecil yang hendak membawa pergi suaminya.

" Jangan pergi Jalal...Jangan tinggalkan aku hiks...hiks...hiks "

" Maaf sayang waktuku telah habis " Jalal menghilang bersama malaikat kecilnya

" Jalalllll!!!! " Jodha terbangun dari alam bawah sadarnya, ia lihat di sekelilingnya tak ia jumpai keberadaan suaminya.

" Jalal !!! Jalal !!! Jalal !!! Dimana kamu sayang, jangan tinggalkan aku hiks...hiks...hiks maafkan aku sayang hiks...hiks...hiks " Jodha terus mencari keberadaan suaminya di setiap sudut ruangan. Ia buka kamar mandi yang terdengar suara gemericik air

" Jalal "

" Jodha " Jodha mendekati suaminya, di peluknya erat-erat sambil bermandikan air hujan di bawah shower

" Maafkan aku sayang, terlalu lama aku tertidur dalam balutan mimpi buruk. Maafkan aku yang telah melupakan janjiku padamu hiks, hiks,hiks,"

" Iya sayang aku maafkan, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi hiks,hiks,hiks, aku sungguh tidak bisa menjalani hidupku sendiri tanpamu hiks,hiks,hiks "

" Iya sayang, aku janji "

Bersambung...

Precap : Jalal harus menikah lagi atau bercerai dengan Jodha

Vote :
Pilih Jalal menikah lagi ( hanya menikah sirih untuk mendapatkan pewaris keluarga Akbar ) atau bercerai dengan Jodha


NEXT ...

Jangan lupa vote dan komennyaa yaa guys .. terima kasih ..

Continue Reading

You'll Also Like

3.5K 261 24
Maunya sih jadi pacarnya harry. Tapi pas liat/ baca Ganeeta jadi kepikiran bikin cerita lagi adiknya Harry tapi aga beda. Ga beda beda banget si tap...
1M 83.9K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
444K 8.3K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
150K 12.3K 21
[JENLISA] "Bagiku, kau tak lebih dari seorang gadis lucu yang tak bisa ku miliki" ~Lalisa Manoban~ "Semua orang tau, dirimu hanyalah satu. Namun hany...