The Curse [on hold]

By uphil_

14.4K 516 70

Mungkin akan terdengar klise, tapi memang ini yang terjadi. Entah ini sebuah kutukan atau keberuntungan. Keti... More

The Wolf Curse
Chapter 1 - The Newcomer
Chapter 2 - The Dream
Chapter 3 - The Interview
Chapter 5 - The Interview
Uphil's Note
Chapter 6 - The Progress
Chapter 7 - The Blabber
Chapter 8 - The Unluck'
Chapter 8 - The Unluck' (2)

Chapter 4 - The Dream

921 44 10
By uphil_

THE DREAM

 (Ben P.O.V)

Aku sudah berlari selama sekitar empat jam, tetapi binatang dalam diriku ini seperti belum puas juga. Sisi binatangku belum ingin kembali terpenjara dalam wujud manusia. Ia tidak suka menjalani rutinitas kehidupan manusia. Ia ingin bebas, menyapa alam liar.Ia ingin menjadi binatang.

Ini sudah ketiga kalinya aku melewati daerah ini. Entah jam berapa sekarang. Menurut insting binatangku, dilihat dari kelembapan udara, arah angin dan perilaku binatang di sekitar, aku bisa merasakan matahari akan segera muncul. Mungkin 45 menit lagi.

Sudah satu minggu sejak tinggal di sini, naluri binatangku selalu membangunkanku setiap malam untuk berlari di hutan dan perkebunan sekitar sini. Ia ingin memastikan tempat tinggal barunya ini aman, bebas dari teritori dan ancaman binatang lain. Meskipun aku memang sudah yakin kalau aman, tapi sisi binatangku ini tetap tidak bisa menurunkan tingkat kewaspadaanya.

Dan aku mencium aroma itu.

Campuran dari berbagai aroma yang kusukai. Ada vanilla, cokelat, melati, dan aroma lain menjadi satu. Aku pun tidak bisa menahan sisi binatangku untuk berlari mencari datangnya aroma ini. Aku ingin melihatnya. Tidak salah lagi, aku yakin aroma ini adalah dia.
Noura!

Sebuah pertanyaan menyelimutiku. Apa yang ia lakukan disini?

Ketika pertama kali menatap matanya di kantin kemarin, entah mengapa aku begitu menginginkanya. Rasa ini begitu kuat dan menyakitkan. Seolah segala sesuatu tentang dirinya berusaha menariku padanya. Tatapanya, aroma tubuhnya, detak jantungnya, semuanya membuatku gila. Aku belum pernah merasa begitu menginginkan sesuatu atau seseorang separah ini sebelumnya.

Tentu saja, astaga. Dia adalah belahan jiwaku! Itu sangat wajar. Binatang dalam diriku ini berbicara.

Awalnya aku memang yakin ada bagian hewani dalam darahnya. Tapi begitu aku mencoba menghampirinya, dia merespon dengan aneh. Kita belahan jiwa bukan? Seharusnya kita bisa langsung mengenali satu sama lain begitu mata kita bertatapan. Seperti pasangan belahan jiwa lain. Seharusnya Noura bisa merasakan tarikan ini. Seharusnya kita bisa merasakan ikatan ini, tapi entah mengapa sepertinya hanya aku yang merasakanya.

Akupun menyadari sesuatu. Jadi ternyata ia tidak mengenal jati dirinya. Mungkin bagian hewan di tubuhnya itu terlalu resesif hingga ia tidak bisa menyadarinya. Mungkin ia bahkan tidak tahu apapun tentang dunia ini. Apakah itu berarti selama ini ia hidup sebagai manusia biasa, manusia normal?

Pikiran ini selalu menggangguku setiap detik, sejak pertama kali aku menatap matanya. Aku merasa patah hati.

**************************************************************************

Beberapa saat mengikuti jejak aroma itu, aku pun menemukanya. Noura.

Ia berada sekitar beberapa meter dari tempatku, terlihat gelisah. Beberapa helai rambutnya yang berantakan menutupi wajah sempurnanya. Meskipun dari jarak sejauh ini ia sama sekali tidak menyadari keberadaanku, tapi aku masih bisa melihatnya dengan jelas diantara ranting dan dedaunan ini.

Ia terus berjalan tanpa tujuan yang pasti, tatapanya agak panik. Sekali lagi, apa yang ia lakukan disini?

Apa yang mungkin dilakukan gadis normal di tengah hutan pada pagi buta seperti ini? Apakah ini wajar? Sepertinya tidak.

Berbagai pikiran negatif langsung menyerangku.

Mungkin dia memang tidak sepenuhnya hidup sebagai gadis normal. Mungkin sebenarnya ia memang memiliki sisi binatang. Dan mungkin ia sekarang sekedar keluar untuk membebasan binatangnya berlari, seperti yang sedang kulakukan sekarang. Mungkin kemarin ia memang sengaja mengabaikan tarikan kuat yang kita rasakan. Mungkin ia ingin menolak ikatan ini. Mungkin ia memang tidak menginginkanku.

Tapi kenapa?

Rasa marah dan sakit hati karena penolakan langsung menyelimutiku. Membayangkan belahan jiwa yang sudah kutunggu seumur hidupku ini menolaku begitu saja. Apakah aku layak ditolak seperti ini?

Mungkin entah bagaimana ia sudah tahu tentang kutukanku, jadi ia hanya melakukan pencegahan agar tidak patah hati di belakang nanti. Menyakitkan memang, tapi sepertinya itu adalah ide yang brilian. Lebih baik aku yang terluka sekarang, daripada harus melihatnya terluka kelak. Aku tidak akan pernah layak untuk memilikinya. Aku tidak akan pernah layak untuk memiliki siapapun.

*************************************************                                                         

Beberapa menit mengikutinya dari kejauhan, aku mulai menyadari sesuatu yang ganjil. Noura terlihat semakin cemas. Sejak tadi aku menunggunya untuk berubah wujud, berburu atau apapun. Tapi ia hanya terus berjalan tanpa tujuan yang jelas. Aku mulai ragu kalau dia memang setengah binatang. Kalaupun ia memang binatang, seharusnya ia dapat mendengar langkah kakiku atau setidaknya mencium aromaku. Dan seharusnya ia terlihat waspada, bukanya ketakutan.

Mungkin ia memang bukan binatang. Mungkin ia hanya berjalan-jalan dan tersesat di hutan ini.

Aku pun bermaksud memastikan kemungkinan ini.

Tanpa berpikir aku pun mendekatinya. Ia membeku ketika melihatku. Untuk beberapa saat kami berdiri dengan jarak beberapa meter, hanya memandang satu sama lain. Ia melihatku. Bukan dalam wujud manusiaku, tapi serigalaku. Ia sama sekali tidak bergerak. Aku bisa mendengar jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Ia ketakutan. Jelas sudah.

Bukan, ia tidak sama sepertiku. Aku salah karena mengira ia juga manusia serigala dan berpikir ia sengaja menolak ikatan ini. Tapi tidak seperti itu. Entah karena ia bukan manusia serigala, atau karena darah serigalanya yang terlalu resesif, aku tidak tahu. Ia memang tidak bisa merasakan tarikan ini. Hanya aku yang merasakanya dan ia tidak akan bisa membalas perasaan ini.

Aku sadar telah melakukan hal bodoh. Astaga, apa yang kulakukan? Aku baru saja memperlihatkan wujud serigalaku pada seorang manusia yang tidak tahu apa-apa tentang manusia serigala. Dan aku membuat Noura ketakutan.

Selama beberapa detik ini Noura hanya menatapku dengan tatapan ketakutan tanpa bergerak. Ah, ini salah. Tidak seharusnya semua berakhir seperti ini. Noura adalah belahan jiwaku. Seharusnya ia tidak mentapku dengan rasa terancam. Aku ingin ia merasa aman bersamaku. Aku tidak tahan  melihatnya ketakutan seperti ini.

Aku maju satu langkah dengan hati-hati.

Ia berbalik dan lari menjauhiku.

Aku merasa seperti monster yang tidak layak hidup di dunia ini. Tidak berguna. Satu-satunya wanita yang ditakdirkan sebagai belahan jiwaku justru  berlari menjauhiku, seolah nyawanya bergantung pada kecepatan larinya.

Konyol rasanya melihatnya berlari seolah-olah ia dapat mengalahkan kecepataku. Aku bisa saja dengan mudah mendapatkanya hanya dengan sekali lompatan, tapi aku tidak ingin membuatnya merasa semakin terancam. Jadi aku hanya mengikutinya dengan hati-hati dari belakang, memastikan dia aman di hutan ini. Aku ingin ia pulang dengan selamat.

Setiap malam aku berpatroli di hutan ini, dan aku tahu pasti dimana arah pemukiman. Aku tahu dimana letak rumahnya, tapi Noura tidak berlari kearah itu. Ia benar-benar tersesat. Jadi aku pun memanfaatkan larinya untuk menggiringnya kearah yang benar. Lucu sekali rasanya seperti berburu kelinci.

Aku pun mendesah dalam hati. Dasar gadis yang rumit. Ia tidak mengenal hutan ini dengan baik, tapi memutuskan untuk berkeliaran didalamnya. Ia tidak tahu bahaya apa saja di luar sini. Aku bukan satu-satunya monster yang ada. Dadaku teremas membayangkan apa yang dapat terjadi padanya jika aku tidak menemukanya tadi.

Beberapa meter dari jalan setapak yang menuju rumahnya, tiba-tiba saja ia kehilangan keseimbangan dan jatuh didepanku. Ingin sekali aku meraihnya, dan membantunya berdiri, tapi itu tidak mungkin terjadi. Yang ada justru ia akan merasa semakin panik  jika aku mendekat. Jadi aku hanya berdiri disitu, melihatnya bangkit dan berlari menjauhiku lagi.

Ia sempat menoleh kearahku selama sepersekian detik untuk memeriksa, dan aku mengangguk kearahnya. Tapi sepertinya ia terlalu panik untuk dapat menangkap anggukanku. Ia hanya terus berlari seperti melihat hantu. Mungkin ia memang mengira aku hantu.

Aku tetap berdiri di tempat yang sama hingga aku mendengar suara pintu yang agak dibanting di kejauhan. Dengan begini aku tahu dia sudah aman didalam rumahnya.

*************************************************

Sudah puluhan tahun, selama aku bisa mengingat, sejak aku dikutuk pada malam itu, aku selalu menunggu datangnya saat-saat ini. Saat dimana aku akan bertemu belahan jiwaku. Bagi manusia serigala, belahan jiwa adalah keajaiban terindah yang bisa kami dapatkan. Noura adalah keajaibanku yang selalu kutunggu.

Setelah begitu lama tidak ada tanda-tanda keberadaan Noura, aku sempat putus asa. Aku menyerah untuk mencarinya. Aku pikir, mungkin ia sudah lama meninggal sebelum aku melihatnya, atau mungkin aku memang tidak ditakdirkan untuk memiliki belahan jiwa. Mungkin ini bagian dari kutukan itu, membedakanku dari serigala lainya yang bisa menemukan belahan jiwanya dengan mudah. Entahlah, yang jelas aku sudah lama berhenti berharap dapat menemukan belahan jiwaku.

Noura.

Aku tidak mengira akan bertemu juga denganya pada akhirnya. Dan sejak kutukan itu terjadi, ini adalah pertama kalinya aku merasakan ada harapan tumbuh dalam diriku. Aku seperti menemukan tujuan hidupku sejak pertama kali aku menatap mata indahnya. Seperti seluruh eksistensiku selama bertahun-tahun ini tidak pernah ada artinya, dan hanya momen-momen dengan Noura ini yang berarti.

Namun sepertinya takdir masih ingin mempermainkanku.

Sekarang setelah aku menemukan Noura, aku harus mengahadapi kenyataan pahit bahwa ternyata ia tidak bisa merasakan ikatan kita. Entah itu karena serigalanya yang tidak aktif atau mungkin karena ia memang manusia biasa. Tidak ada yang tahu.

Sekarang aku sudah menemukanya, aku tidak akan bisa melepaskanya meskipun aku sangat berharap untuk membiarkanya hidup normal. Apakah ini bagian dari kutukan itu? Apa yang harus kulakukan untuk menjelaskan semua ini pada Noura, tanpa membuatnya semakin menjauhiku? Ini benar-benar membuatku gila.

Mungkin takdir sedang membuat lelucon saat menentukan belahan jiwa untuku. Dari semua serigala yang ada, kenapa belahan jiwaku justru harus Noura. Seorang manusia biasa yang tidak dapat merasakan dan mengembalikan ikatan yang kurasakan padanya. Seorang gadis polos yang bahkan tidak tahu apapun tentang manusia serigala. Seseorang yang memiliki masa depanya sendiri dan tidak seharusnya berakhir bersamaku.

Ia mempunyai masa depan sebagai manusia normal. Ia berhak untuk melanjutkan hidupnya. Jika aku ikut campur, aku hanya akan membawa ke-abnormalan dalam hidupnya, yang pastinya sangat tidak adil bagi siapapun terutama dia

Lagipula ia juga tidak akan bisa memahami apa yang kurasakan padanya.

Mungkin suatu saat nanti ia akan bertemu sesorang yang dapat membahagiakanya. Tapi bukan aku. Mungkin sampai saat itu tiba aku hanya bisa menjaganya dari jauh, tanpa bisa benar-benar menyentuhnya. Itu artinya aku tidak akan punya kesempatan untuk memiliki wanita lain dalam hidupku, karena satu-satunya wanita yang diciptakan untuku tidak akan dapat kumiliki.

Dan mungkin memang lebih baik seperti itu. Aku tidak ingin merusak hidupnya dengan membuatnya terlibat dalam dunia-yang-sebenarnya ini. Ia terlalu berharga untuku. Aku tidak akan pernah layak untuk memilikinya.

*************************************************

Entah apa yang membuatnya berkeliaran di hutan ini, aku tidak tahu. Tapi aku akan mencari tahu, dan tidak akan kubiarkan ini terjadi lagi. Aku tidak bisa membiarkanya masuk kedalam bahaya begitu saja. Baru membayangkanya saja aku sudah merasa gila.

Saat aku bersiap untuk pergi, aku melihat sesuatu yang berkilau dari tempat Noura jatuh tadi. Setelah menyadari benda apa itu, akupun mengambilnya.

Handphone Noura tertinggal.

*************************************************

Hey, ini adalah versi yang sudah agak diedit. Kalau kamu pernah baca yang versi sebelumnya, maaf kalau membingungkan ya.Yang sebelumnya memang sangat2 berantakan :3

Silahkan vote dan komentar sebanyak-buanyaknya ya ^^

Continue Reading