Cool Girl?

Door uno_mrs

41.2K 2.2K 70

#757 dalam teenfiction [28-12-2016] |||||||||||||||||||||||||||||| Gue Rossy Syadrina Bimantara ya kalian bis... Meer

Prolog
Bab 2 ✖Kesialan
Bab 3 ✖Lupa
Author note
Bab 4 ✖Penuh Kejutan
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
DIBACA, PLEASE!

Bab 1 ✖Main Tabrak!

5.2K 259 10
Door uno_mrs

Check multimedia, please! There is Manu Rios my beloved brother❤

He is so cuteee!

-Happy reading guys!!!

Gila! Banyak banget yang lewat sampe senggol-senggolan begini.

DUGH!!!

Ck. Siapa coba yang nabrak? Dasar gak berguna banget. Dikiranya gak sakit apa?

"Woy, kalo jalan tuh pake mata!" Siapa sih? Songong!

Gue mengangkat kepala gue. Gue lagi nunduk ngambil tas gue, yang jatoh karena ketabrak sama orang ini.

"Oh. Jalan pake kaki mas," oh.. ternyata Farel dan kawan-kawan.

Kalian gak tau Farel? Huhh. Oke gue jelasin dengan sangat terpaksa gue harus ngebahas orang yang satu ini. Sebenernya sih ogaaahhhh bagettt.

Oke, oke. Farel Putra Herjiwanto, dia dari keluarga Herjiwanto. Apa yang spesial dari keluarganya? Apa ya, kayaknya sama aja kayak keluarga gue. Dia ketua futsal cowok di sekolah. Sering gonta-ganti cewek a.k.a playboy, songong banget, dan lain-lain sifat jeleknya.

"Eh! Lo udah nabrak, nyolot lagi!" Ogah banget ngeladenin orang kayak begini. Mendingan ke lapangan futsal.

Gue langsung aja jalan ninggalin dia yang natap gue sengit dan benci mungkin? Lagian siapa juga yang nabrak.

"Eh! Elo! Mau kemana?! Malah kabur!" dia teriak-teriak dilihatin orang. Dasar gak tau malu!

"Udah lah, Rel. Lagian dia juga cewek, lo enggak boleh gitu lah." gue kenal banget sama suara yang satu ini.

Suara yang udah gue denger dari gue lahir. Renald Putra Bimantara. Dia kembaran gue. Dia lahir lebih dulu dari gue, otomatis dia kakak gue.

Dan gue, Rossy Syadrina Bimantara. Adik kembaran dari Renald. Seorang keturunan Bimantara

Tapi, enggak ada yang tau kalo kita berdua ini adalah kembaran. Dan gue cuma make nama Rossy Syadrina. Tanpa embel-embel 'Bimantara'. Itu, kemauan gue.

***

Sekarang gue udah pake baju tim futsal cewek di sekolah gue. Iya, di sekolah gue dan disekitar daerah gue, rata-rata sekolahnya ada ekskul futsal putrinya.

Sekarang di sekolah gue lagi ngadain lomba antar sekolah. Gue dan tim gue, jadi perwakilan sekolah buat ikut pertandingan futsal. Kebetulan gue ketua futsal putrinya.

Kita udah dipanggil buat masuk kelapangan. Dan lapangan futsal di sekolah gue ini lapangan indoor sama kayak lapangan futsal pada umumnya.

Gue dan tim pemanasan sebentar. Gue cepol rambut gue yang panjang ini. Gila aja kali, main futsal rambut gue kemana-mana. Kayak iklan shampo? Ehh

***

"Wow, kita menang kawan! Maju kebabak selanjutnya deh!" Kebiasan Tari selalu aja heboh kalo ada sesuatu yang WOW.

"Oke, selamat buat kita semua. Besok kita harus lebih bagus dari hari ini." Tari yang tadi bersorak gembira langsung diem karena gue ngomong.

"Oke!!!" Jawab mereka kompak.

"Wow! congrats buat kalian semua, semoga kita jadi nomer 1!" Nih orang, muncul dari mana coba tau-tau udah ada disamping gua. Dasar!

"Haha, iya dong kita gitu loh. Thanks ea," Tari mah emang supel orangnya murah senyum lagi. Gue? Gak usah ditanya.

"Btw congrats juga buat kalian!" Rani juga kayak Tari supel orangnya dan juga cerewetnya gak ketulungan.

Tim futsal putri di sekolah gue no cabe-cabean dengan muka yang dipoles 1000 cm dan bibir merah yang habis ditabok. Paling yang begitumah anak cheer.

Ternyata Farel gak cuma sendirian ternyata ada Renald kembaran gue, Zidane, Karisma, sama satu lagi Donny.

Renald lagi ngeliatin gue datar yang sedari tadi diem ngeliatin dia. Matanya mengisyaratkan rinduu.

"Uuu, kayaknya kita ganggu nih guys, yok cabut!" wah, ini suaranya Puput si cubby dengan lesung pipinya.

Farel langsung ngelihat kearah gue sama Renald.

"Apa?" Tanya gue datar dan ngalihin pandangan gue ke mereka lebih fokus ke Puput.

Puput cuma nyengir sambil cengengesan dan itu membuat lesung pipinya keliatan dalem banget.

Puput gak jawab-jawab. Capek deh.

"Gue duluan." gue langsung aja balikin badan kearah kantin.

"Ups! Ada yang ngambek!" Ledek Tari dengan nada yang dibuat-buat. Dan yang lainnya pada ngomporin 'cie-cie'.

Gue balikin badan gue lagi kearah mereka dan gue natap mereka pake muka super datar gue. Mereka semua langsung kicep dan nyengir-nyengir gak jelas sambil ber-peace ria.

✖Di Kantin✖

"Bu', pesen mi. Topping -nya jamur sama ayam satu porsi, sama jus alpukatnya satu. Di tunggu di meja itu ya bu'." Gue nunjuk meja yang mau buat gue makan.

"Siap, neng!"

Gak lama dari ibu kantin tadi nganter makanan gue, ada seseorang yang dateng.

"Kenapa, enggak pulang? Udah seminggu?" Baru aja gue mau ngabisin mi sama jus gue tau-tau Renald udah nongol aja.

"Enggak," kata gue acuh. Males di rumah pasti... gue lanjutin acara makan gue.

"Lo harus pulang, Ci!" Perintah Renald dengan tatapan memohon.

"Please, Mama sama Papa nyariin lo" gue, enggak tau...

"Enggak, enggak mungkin," gue ngelak.

"Please," Renald mohon sama gue. Gue... jadi enggak tega.

"Ok-..." omongan gue keputus sama orang itu.

"Hi! Nald! Gabung, boleh?" Renald cuma ngangguk.

Gue berdiri.

"Gue duluan. Nanti gue pikir-pikir lagi," gue langsung ninggalin kantin.

Gue langsung ke parkiran buat ngambil motor kesayangan gue. Gue mau pulang, capekk.

***

Author's Pov

Tinong...tinong...

Bel apartemen Rossy dibunyikan oleh seseorang. Rossy merasa terganggu karena tidurnya diganggu oleh bel apartementnya yang berbunyi nyaring.

"BENTAR!!" teriak Rossy. Setelah teriakan Rossy sang pemencet bel pun sudah tidak memencet belnya lagi.

Rossy berjalan ke depan pintu untuk mengetahui siapa yang bertamu dan mengusik tidurnya.

"Oh My God! Lo ngapain disini? Mana bawa koper segede bagong gituu," Rossy histeris melihat siapa tamunya.

"Shut up! Alay lo! Gue mau tinggal disini nemenin lo," Rossy melongo tidak percaya.

"Serius lo?" tanya Rossy ke Renald, takut bohong.

"Serius oci," dia tiba-tiba aja nyubit pipi Rossy yang sedikit chubby.

"Sakit tau!" Rengek Rossy manja.

"Ayo, masuk. Kak!" Rossy dan Renald masuk kedalam apartement Rossy.

"Btw, lo kayaknya habis mampir kemana gitu dulu ya?" tanya Rossy sambil menyalakan televisi.

"Iya, biasa nongkrong dulu," Renald berujar santai sambil menyenderkan punggungnya di sofa yang mereka duduki.

"Pantes, rapi banget." Ujar Rossy mengejek, "Gak ada yang tau kan, kalo lo punya apartement disini?" Rossy khawatir jika ada yang mengetahui tentang dirinya dan Renald.

"Ada," jawab Renald santai.

"Si-apa?" Tanya Rossy sedikit nada khawatir.

Renald yang mengetahui bahwa Rossy merasa kurang nyaman dia menenangkan Rossy.

"Lo tenang aja. Gak bakal kenapa-napa," ujar Renald dengan tersenyum lembut lebih menjurus ke tersenyum miris.

"Btw, lo tidur di apartemen gue ini, apa di apartemen lo yang ada di lantai enam?" tanya Rossy lagi.

"Disini aja lah. Lagian kalo di apart gue juga sama aja boong." Rossy hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya.

***

-Thanks for reading!

Jangan lupa voment ya 😌

Leave your vote and your comment

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

506K 19K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
10.6M 674K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...
844K 63.9K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
1.4M 99.5K 44
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...