Be Mine

By SheptyaDewi

1.8K 59 6

Menceritakan tentang seorang gadis cantik dan baik hati bernama Marina Allya (Mari) yg pindah ke sekolah SMA... More

#1. Hari Pertama
#3. Pacarku Psikopat?
#4. Apa Bisa Hidup Normal ?

#2. Teman Baru

274 11 1
By SheptyaDewi

Mari tiba di sekolah bertepatan dengan pukulan lonceng pertama, Mari segera menuju kelasnya dan duduk di tempatnya. Mari melirik nathan yg ada disampingnya, Nathan terlihat sedang merebahkan kepalanya diatas meja.

Mari pun mengikuti pelajaran sampai jam istirahat tiba. Saat istirahat tiba Mari dan dinda ke kantin bersama, mari memesan jus dan beberapa snack lalu mencari tempat bersama. Dan mari melihat nathan yg sedang duduk sendirian bersama sepiring nasigoreng dan segelas orange jus.

"Dinda kita duduk di...sana aja yuk"ucap Mari, dinda pun menoleh ketempat yg ditunjuk Mari.
"Mari yg benar kita akan duduk bersamanya"tanya dinda yg ragu
"Ya kita duduk bersamanya, Ayolah"jawab mari. Mari dan dinda pun menuju tempat nathan.
"Kita boleh duduk disini ?"tanya Mari, nathan tetap menundukkan kepalanya dan diam.
"Kurasa dia bilang boleh din, jadi ayo kita duduk"ucap Mari sambil menarik kursi dan duduk diikuti dinda. Mereka berdua duduk berhadapan dengan Nathan.

Nathan masih menikmati makanannya, Mari dan dinda juga menikmati snack dan jusnya. Namun mari memperhatikan gerak gerik nathan. Merasa apa yg dilakukan sedang diperhatikan, Nathan menggebrak meja dgn tangannya dan membuat dinda juga mari kaget. Nathan pun berdiri dan ingin berlalu pergi.
"Hey psikometri!"panggil Mari sambil berdiri, Nathan pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke Mari. Mari tersenyum bangga pada nathan.
"Kembali dan lanjutkan makanmu"suruh Mari. Nathan tampak kesal dgn Mari namun ia melakukan apa yg disuruh mari. Kembali duduk dan melanjutkan makanannya.

Setelah menghabiskan makanannya, nathan berlalu pergi diikuti Mari dan dinda.
"Dinda kamu duluan aja deh ke kelas, aku mau ketoilet dulu"ucap Mari
"Iyadeh mari, aku duluan yah"ucap dinda berlalu pergi. Mari pun berbalik arah dan berjalan menuju toilet. Saat di perjalanan tanpa diketahui Mari, adit telah menyiapkan jebakan untuk Mari. Adit tinggal menarik tali yg sdh dia rancang di lantai 2 dan baskom yg berisi es batu juga air es akan menjatuhi Mari.

Merasa Mari sdh tepat dibawah jebakan yg dibuatnya, adit menarik talinya dan es batu beserta airnya akan menjatuhi Mari. Namun tiba tiba Nathan muncul, dia berlari dan langsung memeluk Mari dari belakang membuat Mari kaget. Dan es batu beserta air es itu mengguyur punggung nathan, Nathan terlihat menahan rasa dingin itu. Adit yg melihat jebakannya tidak mengenai sasaran pun menggerutu dan berlalu pergi dari tempatnya.

"Sial...Mereka berdua memang benar benar menyebalkan"gerutu adit lalu pergi. Sedangkan Mari langsung membalikkan badan dan melihat nathan yg pucat dgn seragam yg basah.
"Kamu Gapapa?"tnya nathan dgn lirih
"Nathan..."gumam Mari. Mari pun membawa nathan duduk dibangku yg tak jauh dari situ. Nathan melepaskan jas seragamnya dan Mari tak henti hentinya menatap Nathan.

"Bel sudah berbunyi dari tadi, ayo kembali kekelas"ajak Nathan. Mari masih terpaku diam dan mengikuti kemauan nathan. Mereka berjalan menuju kelasnya. Sesampainya dikelas, nathan mengetuk pintu kelas dan masuk. Dan melihat bu dewi sdng mengajar pljrn Ipa.
"Maaf bu saya terlambat"ucap nathan
"Iya bu, saya juga minta maaf"ucap Mari
"Nathan...dan Mari kalian terlambat"ucap bu dewi
"Kami minta maaf"ucap nathan mewakili Mari.
"Nathan, Knp jas seragammu basah?"tanya bu dewi yg melihat nathan menenteng jas seragamnya basah.
"Tadi...jatuh di air bu"jawab nathan, Mari lngsung menoleh dan menatap nathan.

"Jadi begitu. Tapi karna kalian terlambat, kalian saya hukum tidak mengikuti pelajaran saya hari ini. Silahkan keluar dan berdiri di depan kelas sampai pljrn saya selesai"ucap bu dewi, Nathan pun nyelonong keluar kelas meninggalkan mari tanpa mengucapkan apapun pada bu dewi.
"Baik bu, sekali lagi kita minta maaf"ucap Mari lalu berlalu pergi menyusul nathan. Mereka pun berdiri di luar kelas. Mari melirik ke nathan terus menerus membuat nathan tidak nyaman.

"Apa?"tnya nathan
"Mmm... dari mana kamu tau aku akan mendapatkan jebakan seperti tadi"tanya Mari
"Tdi aku ditabrak adit dan aku mendapatkan gambaran kalo kamu akan dikerjai"jwb nathan
"Jadi tadi itu perbuatan adit?"tanya Mari lagi
"Ya"singkat nathan
"Kenapa kamu tadi kmu gak ngomong sama bu dewi kalo jasmu basah karna adit"cerocos Mari
"Aku hanya menghindari masalah"ucap nathan.
"Kamu ini org baik atau org bodoh sih"ucap Mari dan membuat nathan tersenyum canggung
"Lalu Knp kamu menolongku?"tnya Mari
"Karna kita teman"jwb nathan sembari menolehkan wajahnya ke wajah Mari. Mari tersenyum kala itu.

"Jadi kamu setuju kalo kita berteman?"tnya mari
"Ya"singkat nathan.
"Aku boleh tanya?"ucap Mari ragu ragu.
"Kamu sudah terlalu banyak bertanya tapi kamu baru izin sekarang"ucap nathan
"Benarkah? Tapi izinkan bertanya lagi ya, ya, ya?"pinta Mari
"Ya...ya"singkat nathan.
"Kamu benar punya kemampuan psychometry?"tanya mari. Nathan pun memalingkan wajahnya dari Mari dan menghela nafas lalu menyenderkan bahunya di dinding diikuti Mari sambil menatap nathan.
"Ya"jwb nathan
"Kamu juga membunuh ibumu ?"tanya Mari dgn hati hati. Nathan terlihat mengeluarkan keringat dingin dan tidak menjawab pertanyaan dari Mari.

"Maaf kalo pertanyaan ku menyinggungmu"ucap Mari. Mari pun menghela nafasnya panjang.
"Tapi kamu mau tidak bertemu tanteku? Tanteku seorang psikiater, kau harus menemuinya"ucap mari, Nathan pun menoleh.
"Kamu pikir aku gila?"tanya nathan yg terlihat marah
"Hey,tanteku juga tidak selalu menangani pasien yg gila saja!"ucap Mari tak kalah terlihat marah. Nathan pun terdiam.
"Maaf, tapi aku rasa kamu memang harus bertemu tanteku karna menurutku ada yg aneh padamu and...by the way makasih tadi sdh nolongin aku"ucap Mari.

Nathan hanya diam, Mari juga berhenti bertanya pada nathan. Mereka saling diam sampai pelajaran bu dewi selesai. Bu dewi keluar kelas. Mari dan Nathan masuk ke kelas dan duduk di tempatnya masing masing dan kembali mengikuti pelajaran sampai bel pulangan berbunyi.

Setelah pulangan, Mari menunggu jemputannya di depan gerbang sekolah namun tiba tiba saja ada mobil BMW berwarna putih yg berhenti di depan mari. Kaca mobil perlahan membuka dan Mari akan melihat siapa pemilik mobil ini.
"Nathan..."gumam Mari dgn kagum
"Aku mau bertemu tantemu"ucap nathan dari dalam mobil, Mari pun tersenyum saat mendengarnya.
"Kamu akan menemuinya sekarang?"tanya mari
"Ya, Temani aku kesana dan beri tau dimana tempatnya"jwb nathan, Mari pun tersenyum senang.

"Cepat masuk"suruh nathan, mari pun membuka pintu mobil dan duduk disamping pengemudi. Nathan pun menjalankan mobilnya dan menuju rumah sakit dimana tante Nisa bekerja. Tak lama Mari dan Nathan sampai di sebuah rumahsakit bernama royal hospital. Mereka turun dari mobil.
"Benar ini tempatnya?"tnya nathan
"Benar"jwb mari menatap rumah sakit itu.
Mereka pun masuk kerumahsakit itu dan menuju ruangan tante Nisa, dan benar saja tante Nisa ada diruangannya.

"Tante Nisa"tegur Mari
"Mari, sdng apa kamu kesini ?"tanya tante Nisa
"Aku boleh minta tolong?"tanya Mari.
"Duduklah"suruh tante Nisa, Mari dan Nathan pun duduk.
"Ada apa?"tnya tante nisa yg mulai mendengarkan keponakannya itu.
"Tante kenalin ini nathan, nathan ini tanteku"ucap Mari, tante Nisa pun tersenyum pada nathan namun nathan hanya trsenyum canggung.
"Tante bisa memeriksa nathan ? Nathan ini memiliki kemampuan psikometri..."ucap Mari
"Benarkah ? Itu hebat"saut tante Nisa
"Tapi...banyak yg bilang di sekolah dia itu...telah membunuh ibunya, pas aku tanya soal itu dia diam saja. Tante bisa bantu?"lanjut mari
"Tentu, ayo ikut tante"ucap tante Nisa.

Mari dan nathan dibawa ke suatu ruangan yg begitu tenang dan nyaman, ruangan ini sdh seperti ruang tamu di rumah pada umumnya namun ruangan ini terlihat nyaman.
"Mari lakukan seperti biasa"suruh tante Nisa
"Siap tante"saut mari.
"Nathan ikut aku"ucap Mari, Nathan pun menurut. Mari membawa nathan ke kamar mandi dan mengambil bak, mengisinya dengan air. Mari menyuruh nathan duduk di kursi kayu yg sdh ada, Nathan pun duduk. Mari memasukkan kaki nathan ke bak tadi.

"Apa yg kamu lakukan?"tanya nathan
"Biasanya tante selalu mencuci kaki pasiennya saat akan ditangani"jawab Mari
"Aku akan jadi pasienmu?"tanya nathan, Mari pun mendongakkan kepalanya menatap wajah nathan.
"Emang kamu mau?"tanya balik Mari sambil tersenyum jahil
"Mau..."jwb nathan yg membuat Mari terdiam.
"Dah...selesai, ayo kita ke tante"ucap Mari. Mereka pun mendatangi tante Nisa yg sdng menyiapkan tempat untuk nathan
"Sdh selesai?"tnya tante Nisa sambil membawa kertas dan pulpen.
"Sdh"jwb mari

"Nathan silakan duduk"suruh tante Nisa, nathan pun duduk di sofa yg memiliki senderan yg hampir datar. Nathan juga memanjangkan kakinya karna diberi kursi untuk menahan kaki nathan. Mari duduk disamping tantenya.
"Ayo kita mulai. Nathan, usahakan untuk relax, nyaman dan jawablah pertanyaanku"ucap tante nisa. Nathan pun mengangguk, pandangannya menatap langit langit.

"Namamu siapa?"tanya tante Nisa
"Nathan wirawan"jwb nathan dgn tenang
"Umur?"tnya tante Nisa
"17tahun"jwb nathan
"Ikuti apa yg saya bilang...lemari, anjing, gunting"ucp tante Nisa
"Lemari ,anjing, gunting"ucap nathan dengan cepat
"Bagus"ucp tante Nisa
"Skrng jam brp ?"tanya tante Nisa, nathan pun melihat ke arnolji yg melingkar di pergelangan tangannya
"14.30"jwb nathan
"Skrng kita dimana ?"tanya tante Nisa lagi
"Royal hospital"jwb nathan yg masih santai dan pandangannya menatap langit langit
"Bisa kau sebutkan pernyataan yg tadi?"tanya tante Nisa
"Lemari,manusia..."jwb nathan, namun tiba tiba nathan terbangun dri duduknya yg menyender dan menatap tante Nisa. Tante Nisa pun menenangkan nathan.
"Kamu tenang saja, kita lanjutkan dan cobalah untuk tenang"suruh tante Nisa, Nathan pun kembali menyenderkan punggungnya di sofa.

Selang stengah jam tes itu selesai. Tante Nisa menyuruh Mari keruangannya, tidak dgn nathan. Tante Nisa pun memberi tau hasil tes yg dijalani nathan.
"Gimana hasil tesnya tan?"tnya Mari
"Nathan... kemungkinan besar dia adlh psikopat, harusnya dia tidak keluyuran dan harus dirawat"jwb tante Nisa, Mari tampak kaget saat mendengar hal itu.
"Psi...kopat?"gumam Mari yg terlihat takut.
"Baiklah tante, nanti aku akan ngomong sama nathan kalo dia harus dirawat"ucap Mari.
Mari pun berpamitan pulang pada tantenya bersama nathan, Mari berjalan bersama nathan menuju mobil dan memasuki mobil. Nathan mulai menyetir, mereka berdua saling diam.

"Mari kata tantemu apa?"tanya nathan membuka pembicaraan
"Kata tante ? Kata tante kamu....kamu harus dirawat di Rmh sakit"jwb Mari yg sedikit takut, Nathan pun memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan membalikkan badannya ke Mari. Mari terlihat ketakutan.
"Knp aku harus dirawat?"tanya nathan yg membuat Mari semakin takut sampai sampai Mari menangis. Nathan mendekati wajah Mari yg semakin menjauh darinya.
"Kamu menangis ? Kenapa kamu menangis?"tanya nathan lagi, Mari semakin menangis.

"Jawab aku!"bentak nathan.
"Aku...aku takut padamu..."ucp Mari yg masih menangis
"Takut ? Kau takut padaku?"tnya nathan lagi, Mari pun mengangguk.
"Kenapa kamu harus takut!"bentak nathan
"Kata...Tante, kamu...kamu psikopat"ucp Mari, Nathan pun trlht kaget.
"Psikopat ? Haha...jdi itu alasannya"ucp nathan yg sekarang malah tertawa dan membuat Mari takut. Mari terus menatap nathan dengan airmata yg sudah mengalir sedari tadi. Mari perlahan memberanikan diri untuk memegang tangan nathan, nathan pun mnatap Mari. Nathan menutup matanya dan seakan akan ia melihat masa lalu Mari.
"Kumohon, kamu harus menjalani perawatan nathan"ucp Mari, namun nathan masih menutup matanya dan asik melihat masa lalu Mari. Namun hidung nathan mengalirkan darah seperti org mimisan.

Nathan membuka matanya dan menatap Mari. Mari trlht takut.
"Kau memang gadis yg baik tapi kau sangat ceroboh"ucp nathan.
"Kakakmu... dia lumpuh, menghabiskan hidupnya di kursi roda. Kau begitu menyayanginya kan?"lanjut nathan membuat Mari menjadi Syok dan melepaskan tangannya.
"Kau tersandung saat menyeberang jalan dan saat itu juga truk melaju kencang kearahmu, kakakmu dgn susah payah menggerakkan kursi rodanya dan mendorongmu..."
"Truk itu menabrak kakakmu sampai ia kehilangan nyawanya"
"Hentikan!!!"teriak Mari sambil menutup telinganya.
"Nama kakakmu sangat lucu... Naro"
"Naro Aldiro?"ucp nathan. Mari semakin menangis mengingat kejadian 3 tahun lalu.

3tahun lalu
Terlihat gadis berumur 14 tahun sdng mendorong sebuah kursi roda yg diduduki remaja laki laki berusia 16thn, mereka adalah Mari dan Naro.
"Kakak kita beli es krim ya?"pinta mari sembari menunjuk tukang es krim disebrang jalan.
"Kamu mau kubelikan?"tanya Naro, dgn senang hati mari mengangguk.
"Ayo kita kesana"suruh Naro, Mari pun mendorong kursi rodanya.

"Tunggu"ucp Naro, mari pun berhenti mendorong
"Knp kak?"tanya Mari
"Kemarilah"jwb Naro, Mari pun berdiri dihadapan Naro.
"Aku boleh memeluk Mari?"tnya Naro
"Memelukku? Tentu boleh"jwb Mari wlaupun dia sedikit heran. Mari mendekati tubuh Naro yg duduk di kursi roda, sedikit membungkukkan badannya dan memeluk tubuh Naro. Tangannya mengelus punggung Naro begitupula Naro yg juga memeluk Mari dan mengelus punggungnya. Entah mengapa perasaan Mari menjadi sedih saat memeluk Naro, membuatnya memeluk kakaknya itu dgn erat.

"Aku menyayangi kak Naro"gumam Mari
"Kakak juga menyayangi Mari"balas Naro
"Mari menangis?"tanya Naro saat merasakan adiknya itu terisak, Mari menghapus air matanya
"Tidak, aku tidak menangis"jwb Mari
"Benarkah?"tnya Naro sambil memegang bahu mari sambil melepaskan pelukannya. Naro melihat adiknya itu.
"Ayo kita beli eskrimnya"ajak Naro ,senyum pun mengembang dibibir Mari. Mari pun mendorong kursi roda Naro dan menyeberang jalan, saat ditengah jalan Mari terjatuh, kursi roda yg ia dorong berjalan sendiri lalu berhenti. Mari pun berdiri, ia melihat luka di lututnya. Tiba tiba saja truk datang kearah Mari.
"Mari...pergi dari sana"teriak Naro, Mari pun melihat kekakaknya dan menoleh ke truk saat mendengar klakson.

Mari menangis ditempat, Naro berusaha menggerakkan kursi rodanya menuju mari. Ia mendorong Mari menjauh dan tiba tiba saja truk itu menabrak Naro. Kursi rodanya terpental jauh, darah segar mengalir dri sekujur tubuh Naro. Mari berlari menuju tubuh kakaknya yg tergeletak. Mari memangku kepala Naro sambil menangis.
"Kakak..."ucp Mari yg menangis sesenggukan.
"M...ari ti...dak apa apa?"tanya Naro terbata bata. Mari memeluk tubuh Naro sambil menangis.
"Kakak Knp lakuin itu! Aku gamau ditinggal kak Naro! Aku menyayangi kakak!"ucp mari
"Kak Naro juga men..yayangi Mari"ucp Naro tersenyum. Dan Naro menutup matanya, menghembuskan nafas terakhirnya.
"Kak Naro!!!"jerit mari saat itu.

Flashbeck off

Bersambung ke #3

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
30.7M 2M 103
COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerita berjudul "Private...
30.3M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...