Me And Hus-band : Calum Hood[...

Από michaelum

110K 10.8K 724

》Sequel dari The Reason I Love Tom《 Sepasang remaja yang harus menghadapi rumitnya pernikahan di usia muda. A... Περισσότερα

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Bonus Chapter 1
Bonus Chapter 2
Bonus Chapter 3 (Last)
Spoiler Me And Hus-band 2
ME AND HUS-BAND 2

1

8.6K 544 12
Από michaelum

Selain di baca, dicomment atau di vote yah. Karena ide cerita itu ga muncul gitu aja, dan susah nyarinya. Ngehargain karya orang sekali-sekali, gapapa kan?

Enjoyxx.

Ps : kritik dan saran membangun masih diperlukan;)


-.-


"Yang didepan itu rumahnya?". Tanya Calum pada supir taksi yang mengantar kami berdua. "Tidak salah jalan pak?".

"Tidak, nomor rumah yang kalian maksud ada disana". Supir paruh baya itu menunjuk rumah berlantai dua dan bercat biru muda. Dihiasi pintu pagar bertembok dan pintu untuk garasi dan pintu untuk masuk ke dalam rumah.

"Yasudah, terima kasih". Calum menyodorkan beberapa dollar kepada supir itu dan membantu mengeluarkan koper dari bagasi.

Setelah semua koper dikeluarkan, aku dan Calum menyeret koper itu masuk ke dalam rumah. "Lo percaya ga sih, ini rumah kita?". Tanyanya saat pintu pagar itu terbuka.

"Engga sih, emang ga terlalu besar sih rumahnya tapi kalo cuma kita yang tinggal berdua, ini kebesaran". Ucapku sambil melepas sepatu di kursi yang sudah ada di depan rumah. "Lo tau, mereka nyiapinnya matang-matang".

"Bener banget". Setelah pintu rumah ini terbuka, aku dan Calum menyeker melihat seisi rumah. Tidak ada terlalu banyak furniture di rumah ini. Di ruang tamu ini, ada kursi tamu serta mejanya, karpet, dan dipojok ruangan ada televisi serta sofa bed.

Dibawah ada 3 kamar, dan diatas hanya satu. Di lantai atas, lebih dominan ke balkon yang dibatasi pintu, semacam rooftop.

"Kayanya sih, kamar diatas, soalnya ketiga kamar disini kosong". Ucap Calum.

Aku hanya membuntutinya di belakang. Anak tangganya dibuat melingkar dan untung saja dibuat melebar. Calum membuka pintu berwarna putih itu, dan benar, ini disebut kamar utama.

"Dasar lebay, isi bunga-bungaan segala". Ucapku saat melihat tumpukan kelopak mawar merah yang di bentuk simbol love. "Buang aja ya?". Tanyaku pada Calum.

"Iyalah, gila aja ga dibuang". Calum menangkup kelopak mawar itu dan membuangnya ke tempat sampah. Begitupun denganku.

Setelah selesai membuang kelopak mawar itu, aku dan Calum terduduk di karpet yang menjadi alas tempat tidur. Aku masih memakai make-up dan dress putihku dan Calum juga masih memakai celana hitamnya dan kemeja putih.

"Lo tau gak yang lagi gue pikirin?". Tanya Calum.

"Kaga lah, emang gue bisa baca pikiran orang. Bego lu". Calum langsung menjitak kepalaku dan kujitak kembali kepalanya. "Oh gue tau, pasti lu mikirin first night ya?".

Calum mengangguk, "Yap, menurut lo, emang kita bakal ngelakuin?". Pertanyaan terfrontal yang pernah kudengar. "Gue ga yakin".

"Sama, lo taulah, belum siap mental, mungkin?". Aku menekuk lututku dan memeluknya.

"Gue juga mikirnya gitu. Lo tau kan, terlalu muda buat kita. Gue gak kebayang ternyata gue nikah diumur 20 tahun". Calum tertawa sambil memegang perutnya. Memang lucu sih, bayangkan saja, semua orang tahu kalau aku dan Calum 'sedikit' kekanak-kanakan dan kita menikah. Itu lucu bukan? "Ngomong-ngomong gue kangen lo banget". Tiba-tiba saja Calum melingkarkan lengannya di tubuhku. Spontan, aku terkejut dan hanya diam. "Lu kangen ga sama gue?".

Aku memeluknya balik, "banget, malah pas di altar gue berharap lo dateng".

Setelah adegan berpelukan kami turun ke bawah untuk mencari minum. Ya, berharap semoga ada air minum di kulkas.

"Kulkas kosong". Ucapku pada Calum yang sedang duduk di meja makan. Memutar-mutar pisau untuk memotong apel.

"Keluar yuk, beli makan". Ajak Calum.

"Boleh tuh, tapi kita belum mandi". Ucapku.

"Kita? Waaaa lu mau mandi sama gue ya?". Calum tertawa dan langsung saja aku melakukan pembelaan. Ternyata ia sama pervertnya dengan Michael. "Ciee lu nafsu sama gue ya?".

"Bukan anjir, lu mah gitu anjay". Aku memanyunkan bibirku karena kesal dengan Calum. Dia sudah kelewat jorok.

"Ngomong-ngomong soal nafsu, gue ada ide". Aku menaikkan singkat alisku sebagai pertanda 'ingin tahu'. "Karena lu sama gue masih sekolah, gimana kalo kita ngelakuin 'itu' setelah wisuda?". Ucapnya.

Aku langsung menahan tawa, "ohh jadi lu seriusan pengen itu sama gue?". Aku langsung mengeluarkan tawaku dan memang itu tidak lucu sih. Tapi itu hal konyol yang pernah Calum bilang, dan juga wisudaku 2 tahun lagi apa itu tidak konyol?

"Mesum banget sih Cals, otak lu".

"Eh udah ah, malah ngebahas itu, jadi ga belanja makanan?". Calum mengangguk dan kami sama-sama naik ke lantai atas untuk mengambil jaket. "By the way, gue setuju tentang have sex after graduation lu". Calum langsung berhenti di tengah anak tangga dan menghadap ke arahku yang dibelakangnya.

"Nama yang lu pake menjijikan tau ga? Apaan have sex after graduation?". Ucap Calum.

Aku tertawa, "okay okay, apapun itu namanya".

***

Aku sedang berada di supermarket 24 jam bersama Calum. Tadinya kami masih mampir ke salah satu kedai makanan italian, dan sekarang waktu menunujukan pukul 11 malam.

"Beli teh pokoknya, jangan lupa roti. Gue selalu sarapan sama makanan itu". Ucap Calum yang sedang mendorong trolly.

Kalian bisa bayangkan first night kami adalah membeli makanan di supermarket 24 jam? Aneh.

"Itu udah, emang lu punya uang? Gue sih kaga". Ucapku. Calum tidak menjawab malah meninggalkanku sendirian. Suami jahat.

Aku dan Calum berdiri di meja kasir sambil menunggu petugas kasir itu menscan belanjaan kami. Jika belanja berdua begini, mengingatkanku akan dulu saat membeli stuff ulang tahun kak Mali. Seorang petugas bilang, aku dan Calum berumah tangga. Dan kenyataannya benar. Aku berumah tangga dengan bocah asia itu.

"Calista?". Aku menoleh ke sumber suara dan mendapati mama dan Aunty Joy berdiri membawa belanjaan mereka. "Kalian ngapain disini? Harusnya kalian diam di rumah". Ucap Mama.

"Tadi kita kelaperan dan mau beli makanan buat sarapan besok". Ucap Calum yang sudah menenteng barang belanjaan kami.

"Tapi Calum, ini sudah malam dan kalian itu pengantin baru, jadi ga wajar kalo kalian keluar seperti ini". Aku dan Calum bertatap-tatapan, sebegitu konyolnya seorang pasangan baru keluar di malam pertamanya?

"Fine, kita pulang". Calum langsung menarikku tanpa permisi ke mereka. Dan aku hanya menuruti dan memberikan senyuman singkat pada Mama dan Aunty Joy. "Gue ga suka ngebahas soal pernikahan". Ucap Calum saat masuk ke dalam taksi.

"Gue juga sih". Ucapku singkat.

20 menit kemudian, aku dan Calum sudah berada di depan rumah. Di taksi, hanya ada keheningan. Sibuk dengan pikiran masing-masing, berusaha mencerna apa kesalahan dari sepasang suami istri baru yang keluar di malam hari.

Aku menata seluruh bajuku dan memasukkannya ke dalam lemari begitupun dengan baju milik Calum. Sebenarnya malas, namun itu adalah tugas katanya.

"Gue ga mau ya, nata underwear lo". Ucapku sambil terus menata baju ke dalam lemari. "Lo tata tuh sendiri".

"Eh ga bisa dong, kan lu istri gue, ya sah-sah aja lu pegang underwear gue". Aku meliriknya sinis, berusaha menahan agar tidak menjitak kepalanya. "Apa?".

"Fuck you". Ucapku sambil menunjukan jari tengah ke arahnya.

Ia hanya tersenyum miring dan berjalan ke arahku. Aku berusaha untuk tidak memperdulikannya dan terus berkutat dengan pakaian-pakaian yang belum kutata.

Jangan berpikir kotor, Calis. Ingat wisudamu. Batinku.

"Let's fuck?". Ucapnya dengan seringaian nakal.

"Holy shit, Calum!!! Lo bisa ngejauh ga sih? Lo mesun banget najis". Ia hanya tertawa melihatku dan ia pun menata underwearnya sendiri ke dalam lemari. "Udah sana lo tidur, gila gue kalo ada lo".

"Yaudah". Ia berjalan ke arah kasur dan merebahkan tubuhnya dan aku tinggal merapikan sedikit tatanan bajuku lalu sudah selesai.

Aku menutup pintu lemari dan baru sadar akan suatu hal, aku belum mengganti baju.

"Cal, gue boleh pinjem baju lo ga? Gue ga bawa pants nih". Tanyaku pada Calum yang sedang mengutak-atik ponselnya.

"Ambil aja sesuka lo". Aku langsung menyambar kaus hitam tak berlengan miliknya. Jika kupakai bisa menjadi dress karena tubuhku memang kecil. Lihat, bajunya menutupi sampai atas lututku.

Setelah berganti baju di kamar mandi tentunya. Karena aku masih malu untuk terbuka dengan Calum, aku ikut merebahkan tubuhku di kasur. Dan langsung saja aku menutup mataku karena kelelahan dengan kegiatan hari ini.

Aku berbalik menghadap Calum, "Lo jangan macem-macem sama gue. Inget, sehabis wisuda". Ucapku.

"Iya gue tau, tapi lo pake itu selimut atau gue bisa liat underwear lu?". Ucapnya santai.

Aku langsung melihat ke arah pahaku dan untungnya belum keliatan. Aku langsung menarik selimut dan tidur ke alam mimpi.




To be continued.

Helooo, ini dia sequel dari trilt atau the reason i love tom. Menurut kalian gimana? Dilanjut atau engga?

All the love,
Anjani

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

Esposo Perfecto Από It's Rain🦋

Εφηβική Φαντασία

268K 1.6K 3
⚠Hati-hati zona Baper⚠ Ini adalah sebuah kisah drama romansa. Kita tidaklah tahu, dengan siapa hati akan jatuh hati seperti halnya Farina. Bagaimana...
72.4K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
1.7M 155K 77
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
156K 5.1K 53
[Spiritual-Romance] [SUDAH TERBIT] -Bebagian part sudah dihapus.- Haruskah aku tetap berjuang? Ketika dia yang kucinta menjaga hati yang lain. Har...