With You The First Time

By AkashiSeisa

19.1K 1.1K 58

Uzumaki Naruto menyatakan cintanya pada pemuda Uchiha Sasuke yang terbilang cuek, pendiam, acuh tak acuh dan... More

With You The First Time [2]
With You The First Time [3]

With You The First Time

7.5K 399 24
By AkashiSeisa

Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : T+
Genre : Shounen-ai, Drama, Romance, Hurt?
Pairing : Sasuke * Naruto
Ket :
"Sambalado" talk
"Sambalado' inner
' Sambalado ' email
Berawal saya membuat fanfiksi ini adalah saat saya sedang membaca sebuah komik yang pernah saya beli. Setelah selesai membaca, terlintas ide yang terinspirasi dari komik tersebut membuat saya gatal ingin menulis fanfiksi ini.
.
.
.
Akashi Seisa
Mempersembahkan
Cerita fiksi ini hanya untukmu
.
Chapter 01
.
.
.
Uzumaki Naruto, enam belas tahun yang bersekolah di Konoha High School berjalan melewati lorong sekolah yang masih sepi. Ia menatap beberapa temannya yang berjalan bergandengan tangan dengan kekasihnya.

Naruto selalu iri melihat teman-temannya yang sudah mempunyai kekasih, terlihat begitu bahagia dan bersinar-sinar. Apakah suatu saat Naruto akan menjalani hari-hari yang berkilauan seperti itu dengan orang yang dicintainya?

Tepat pada hari ini adalah tanggal 23 Juli adalah hari ulang tahun orang yang Naruto sukai. Ia sudah bertekad akan mengungkapkan perasaannya pada orang yang sudah merebut hatinya walaupun dia adalah seorang pemuda sama sepertinya. Jangan salah Naruto karena mencintai sesama jenis, tapi salahkan saja percintaannya yang membuatnya menyimpang.

Naruto mengajak pemuda yang disukainya ke sebuah tempat yang jarang di lewati banyak pelajar, ia menghela nafas karena tidak ada yang akan melihatnya.

Kedua mata sapphirenya menatap pemuda yang lebih tinggi darinya dengan semburat merah. Gugup? Tentu saja. Bagaimana tidak gugup karena hari ini kau akan mengungkapkan perasaanmu padanya?

"Sasuke!" Panggil Naruto susah payah, "Selamat ulang tahun! Ini kado untukmu, mohon diterima!" Sambung Naruto memberikan sebuah kado berbentuk kubus. Pemuda bernama Sasuke itu menerimanya dengan denang hati tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Etto--Sasuke..."

"Hn?"

"....daisuki"

Orang yang Naruto sukai adalah Uchiha Sasuke, dia anak kelas sebelah, dia juga ketua anggota basket dan orangnya cuek.

Semua berawal saat mereka baru masuk sekolah.

~Flashback~

Lorong sekolah terlihat sepi. Tidak menandakan adanya orang-orang yang berlalu lalang selain Naruto. Ia menghela nafas sesekali menggerutu kesal.

Bagaimana tidak? Ia harus pergi pagi sekali hanya karena jadwal kereta dan alhasil membuatnya datang lebih awal dibanding yang lain. Di tempat daerahnya hanya ada SMA Swasta, tidak ada negeri. Sekali pun itu SMA Negeri, jaraknya sangat jauh dari rumahnya. Contohnya ya sekarang ini, Naruto bersekolah di Konoha High School. Sekolah yang berpredikat 'A' ini adalah sekolah Negeri yang pas dengan passing gradenya yang besar.

"Huh... menyebalkan. Hanya karena jadwal kereta yang pagi aku harus pergi pagi sekali." Gerutu Naruto sambil melepaskan sepatunya dengan sepatu sekolah yang sudah di siapkan oleh sekolahnya sendiri dalam bentuk loker.

Tangan kanan Naruto mulai menggapai loker sepatunya yang lumayan tinggi, ia terus berjinjit agar bisa mengambil sepatunya. Sial sekali, sudah tahu Naruto tidak cukup tinggi -Naruto tidak mau disebut pendek- untuk lelaki seumurannya malah diberikan loker yang tinggi.

"Kuso! Lemari sepatu ini terlalu tinggi, aku tidak bisa menggapainya. Kenapa guru-guru itu tidak mengerti sih?!"

SET

Kedua bola mata sapphire kembarnya terkejut tatkala tak melihat kedua sepatunya lagi. Ia berbalik dan menemukan sepatunya yang dipegang oleh pemuda berambut raven dengan kulit putih pucat porselen serta wajahnya yang stoic menyodorkan sepasang sepatu milik Naruto dengan wajah datar, Naruto menerimanya.

Setelah menerima kedua pasang sepatunya, pemuda itu berjalan meninggalkannya.

"Eh kamu-"

Pemuda itu menolehkan wajahnya. Onyx bertemu sapphire.

"-terima kasih sudah membantuku ya!"

~Flashback End~

Sejak hari itu, setiap hari Sasuke membantu Naruto untuk mengambilkan sepatunya. Walaupun terkadang Naruto menolak karena ia sudah cukup tinggi menggapainya, Sasuke tak pernah mendengarkan apa kata Naruto membuatnya kesal.

Mungkin terdengar naif dan lucu karena hubungan sesama jenis itu dilarang, tapi Naruto menyangkal pendapat itu karena ia menyukai Sasuke.

Naruto menundukkan kepalanya, takut-takut ia akan ditolak lalu dicaci maki karena ia adalah penyuka sesama jenis.

Suara detakan jantung mulai tidak karuan saat mendengar suara berat milik Sasuke, "Aku-" Sasuke menggantungkan kalimatnya lalu menggaruk tengkuk yang tidak gatal, "-Aku juga menyukaimu." Ungkap Sasuke.

Naruto terkejut atas pengakuan Sasuke, "Eh?"

"Jadi, mulai sekarang kita pacaran ya, Naruto."

"Iya-ttebayo!" Girang Naruto sambil memeluk leher Sasuke dengan perasaan bahagia, senyuman mataharinya terlihat di wajahnya. Sasuke balas memeluk pinggang ramping Naruto dengan senyuman yang belum pernah ia tunjukkan pada siapapun kecuali keluarganya.

"Akhirnya aku bisa mendapatkanmu. Sasuke, kirim email untukku ya, kita pulang sama-sama dan saat libur kita pergi kencan sambil bergandenan tangan.' Batin Naruto.

"Naruto, mari kita bersama memulai hari-hari yang indah.'-Sasuke.
.
.
.
.
\(゜ロ\)(/ロ゜)/
.
.
.
.
"Naruto!" Panggil gadis bersurai pink pada Naruto, "Ketua klub basket memanggilmu tuh!" Sambungnya menunjuk punggung tegap Sasuke.

Naruto mengangguk, hatinya begitu senang saat Sasuke datang ke kelasnya. Memang tidak ada yang tahu hubungan mereka dan itu sudah cukup membuat Naruto senang. Mendekati Sasuke dan menepuk bahunya, "Ada apa?"

"Hari ini klub basket libur. Mau pulang sama-sama?"

"Tentu saja!"

"Kalau begitu, sampai nanti."

"Iya!" Ujar Naruto mengeluarkan cengiran andalannya sambil melambaikan tangan pada tubuh Sasuke yang berjalan kembali ke kelasnya, "Apa dia sengaja libur demi aku? Kaa-chan, aku senang sekali~" gumam Naruto, "Banyak yang ingin aku bicarakan dengannya. Tapi Sasuke itu orangnua cuek dan irit kata, kalau dia hanya jawab 'oh' kan gawat!" Sambungnya.

PUK

Bahu Naruto di tepuk membuatnya menoleh ke arah yang menepuknya, "Kamu kenapa? Dari tadi ngomong sendiri kayak orang gila..." ejek si surai pink dengan nada bingung.

Naruto tersenyum, "Tidak kok Sakura-chan, tadi aku hanya sedang mengingat uang kas klub basket milik Sasuke." Jawab Naruto tenang.

"Oh gitu, aku kira kenapa. Yasudah ayo kita ke kantin, laper nih. Sekalian aku ingin curhat lagi tentang Sasuke-kun." Jelas Sakura menarik lengan Naruto, di perjalanan ia tidak pernah berhenti mengoceh tentang Sasuke.

Naruto sadar kalau saingannya banyak dan itu tak membuat dia untuk mundur dan melepaskan Sasuke untuk para gadis-gadis yang merupakan fangirl Sasuke.
.
.
.
.
\(゜ロ\)(/ロ゜)/
.
.
.
.
Naruto kembali merasakan perasaan bahagia. Ia tidak menyangka bahwa salah satu keinginannya akan terwujud dalam waktu singkat. Tapi perasaan bahagianya terganti oleh raut wajah yang sedih, bagaimana tidak? Sedari tadi mereka tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk memulai percakapan.

"Bagaimana ini? Sejak tadi kami hanya diam terus. Suasananya menjadi aneh," gumam Naruto.

Sasuke yang menyadari perubahan ekspresi Naruto bertanha, "Ada apa?"

Naruto menggeleng sambil menampilkan wajah cerianya, "Tidak ada kok! Perasaanmu saja kali~"

"Begitu."

"Itu... Sasuke aku mau-"

"Rumahku sudah dekat. Aku duluan, hati-hati ya? Sampai jumpa." Ujar Sasuke mengecup dahi Naruto dengan lembut lalu berjalan meninggalkan Naruto yang berdiam diri sembari memegang dahinya yang habis dicium oleh Sasuke.

"Aku harus bagaimana? Semua tidak berjalan dengan lancar," lirih Naruto berjalan menuju stasiun kereta yang akan membawanya pulang ke rumah yang nyaman.

Naruto terus memikirkan apa yang harus ia lakukan saat berduaan dengan Sasuke tanpa ia sadari ia sudah sampai di stasiun dan tak butuh waktu lama keretanya tiba. Naruto mencari tempat duduk, "Kuso! Sama sekali tidak bisa mengobrol, bagaimana kalau dia menganggapku sebagai orang yang membosankan? Kan tidak lucu!" Gerutu Naruto.

Terlintas sebuah ide yang membuatnya tersenyum, "Ah iya! Aku akan mengirim email untuknya! Kenapa tidak kepikiran ya?" Naruto merogoh kantung celananya untuk mengambil ponsel yang ia simpan. Jemari lentiknya mulai mengetik beberapa kata di layar ponsel bercasing bergambar ramen.

'To : Sasuke.
Subjek : None.

Sasuke apa yang kau sukai? Yang ku sukai adalah ramen! Hehe...'
-------------------END---------------------'

"Ini email pertamaku. Balasan dari Sasuke apa ya?" Tanya Naruto pada diri sendiri sambil mengayunkan kedia kakinya ke depan dan belakang, "Kalau akrab dari email kan saat berduaan jadi bisa lebih akrab!"

*Dango dango dango dango dango daikazoku
Dango dango dango dango dango daikazoku

Ponsel Naruto berdering menandakan adanya email masuk dan ia juga berharap bahwa email itu adalah dari Sasuke.

Menggeser layar ponsel ke kanan lalu memencet tombol 'baca' pada layarnya. Benar saja, pesan itu dari Sasuke. Betapa senangnya hati Naruto saat melihat bahwa Sasuke merespon email yang ia kirimkan.

'From : Sasuke.
Subjek : re;none.

Aku suka basket dan tomat.

-------------------END---------------------'

"EHHHHH?!"

Rasanya Naruto ingin melempar ponselnya ke tanah dan meloncat dari jendela kereta. Bagaimana ia tidak kesal? Jawabannya begitu singkat, padat dan jelas. Benar-benar orang yang cuek dan menyebalkan. Itulah yang Naruto pikirkan saat melihat balasan dari seorang Uchiha Sasuke.

Setelah mendapatkan balasan seperti itu. Apa yang akan Naruto lakukan saat bertemu dengan Sasuke? Marah atau yang lainnya? Ayo kita ikuti terus perjalanan kisah cinta mereka yang tabu!

Continue Reading

You'll Also Like

340K 23.6K 25
homophobia jauh-jauh, jangan salpak! Slow update! Gavin Bimantara, ketos SMA BANGSA yang terkenal dengan sikapnya yang dingin dan acuh terhadap lingk...
15.1K 1.8K 6
ketika sang Harry Potter adalah seorang omega laki laki yang jarang di temui di jaman saat ini. dan ketika Draco Malfoy adalah seorang alpha dari ket...
8.4M 527K 199
Author: JiJing, shou Summary: Lin Tian-Yu adalah ketua osis dan komite kedisplinan, dan Xu Ze adalah mahasiswa baru sekolah menengah. Selama inspeks...