The Nerd 2

By rafamaisa

1.6M 13.9K 320

Hanya me republish cerita lama. Tulisan tanpa revisi. Jadi masih SANGAT berantakan. Eyd dan tanda baca yang m... More

Prolog
1
2
3
4
Dreame

5

30.3K 2.1K 56
By rafamaisa

Rosa mencari cari letak toilet, entah kenapa perutnya sangat sakit. Setelah sampai ditoilet, rosa membasuh mukanya dan keluar dari toilet.
Dia memegangi perutnya yang terasa melilit.

"Sial, maag gua kambuh" ujarnya sambil meringis. Saat dia berjalan, dia melihat ruang UKS. Dia menatap ruang UKS itu lama, sampai akhirnya dia melangkakan kaki untuk keruang UKS.

Saat masuk, dia tidak menemukan siapa siapa. Kosong, dia tidak menemukan penjaga UKS, dia hanya menemukan david yang sedang memejamkan matanya dan darah masih mengalir dari hidung serta pelipisnya. Rosa meringis sendiri melihatnya.

Dia mengambil kapas dan obat merah, lalu dia menarik kursi disamping ranjang david. Dengan perlahan rosa membersihkan pelipis david, sesekali david bergerak karena sakit.

Setelah selesai, rosa mempelester pelipis david. Dia lalu mengambil tisu dan mengelap hidung david, tapi baru saja ingin mengelap hidung david ternyata david mengerjapkan matanya.

"Ngapain lo?" Tanya david datar sambil duduk diatas ranjang

"Emm.. um..."

"Lo gak jadi gagu kan?" Tanya david sarkas. Sementara rosa mendengus kesal

"Orang lagi sakit, masih aja bisa ngomong tajem gitu. Gua cuma ngobatin lo doang kok" rosa menunjuk pelipis david yang sudah dipelester. David menyentuh pelipisnya dan menatap rosa dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lo diem aja dulu, gua mau ngebersihin darah dihidung lo" entah kenapa david menuruti perkataan rosa. Padahal david paling susah menuruti perkataan orang lain.

Rosa memegang bahu david untuk sebuah pegangan agar tidak jatuh. Dia perlahan mendekati kepala david dan membersihkan darah di hidung david dengan tisu.

David menatap rosa yang sangat serius, david menatap kedua mata rosa yang terhalangi oleh kacamatanya. David terus memperhatikan rosa sampai akhirnya rosa menatap balik david.

Sama seperti tadi, mereka saling tatap dengan jarak sebegitu dekatnya. Mereka berdua baru menyadari jika keduanya terlalu dekat karena hembusan nafas mereka berdua sudah mengenai wajah masing masing. Rosa tersadar dan langsung menjauhi dirinya.

"Emm.. udah selesai kok" ujar rosa gugup

"Hmm.. makasih" kata david dengan senyum tipisnya

"Sama sama" ujar rosa. Dia berjalan kearah ranjang disamping david dan berbaring disana. David hanya menatap dia heran.

Rosa melupakan niat awalnya datang ke UKS untuk meminta obat untuk maag. Sekarang perutnya makin terasa sakit, dia meringkuk sambil membelakangi david.

David yang merasa rosa hanya merasa cape pun hanya mengabaikanya. David pun tiduran kembali sambil membelakangi rosa. Sekitar satu jam david tidak bisa memejamkan matanya, dia berbalik menatap kearah rosa yang terlihat aneh.

"Ros?"

"Em..engh" david menyerngit saat suara rosa seperti menahan sakit. Perlahan david bangun dari tidurnya dan mendekati rosa. Dia menyentuh pundak rosa dan membalikan rosa agar menatapnya.

David membelak saat melihat rosa memegangi perutnya serta menahan sakit, keringat sudah membasahi dahi rosa.

"Ros? Lo kenapa?" Tanya david

"Sa..kit" ringis rosa

"Lo belom makan ya?" Tebak david, rosa hanya mengangguk.

"Astaga rosa, lo tunggu sini sebentar jangan kemana mana oke" setelah mengatakan itu david langsung lari menuju kangin dan membeli roti serta air minum untuk rosa. David kembali lagi ke UKS dan mendapati rosa masih berbaring.

"Ros, makan dulu nih" david masih mengatur nafasnya dan keringat mengucur di dahinya. Rosa menerima dan makan dengan pelan, sekitar 5 menit setelah makan, rosa meminum obat yang dikasih david.

"Makasih ya" ujar rosa, tanpa sadar tangannya bergerak kearah dahi david.

"Eh?" Kaget david tetapi tidak bergerak sama sekali

"Lo keringetan, pasti gara gara beliin gua makanan ya? Makasih ya" ujar rosa sambil mengelap keringat david dengan tangannya sendiri, tidak memakai tisu.

"Hmm" ujar david cuek, sementara rosa hanya tersenyum.

"Oh iya, kok lo sendirian di UKS? Temen temen lo mana?" Tanya rosa membuka suara

"Tanding" balas david singkat

"Kok mereka gak ngobatin lo dulu?"

"Gua gak mau diobatin" ujar david datar

"Tapi tadi gua ngobatin lo" balas rosa polos

"Tadi kan lo langsung ngobatin gua, jadinya gua gak bisa nolak" ujar david sedikit berbohong. Sebenernya david gak tau kenapa dia gak bisa gak nolak saat diobati dengan rosa.

"Hehehee.. maaf ya" ujar rosa sambil tersenyum lebar

"Gpp, seharusnya gua ngucapin makasih" ujar david santai, rosa hanya tersenyum menanggapinya.

Tiba tiba ruang UKS menjadi penuh karena ketiga sahabat david pada masuk kedalam. Ditambah dengan el, kevin, niken, cindy dan rio.

"Lo kenapa bisa disini?" Tanya rio sambil mengangkat sebelah alisnya sambil memandangi kakak nya itu yang sedang duduk santai di UKS.

"Maag gua kambuh" ujar rosa santai dengan senyumannya yang manis. Rio hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalian saling kenal?" Tanya dion sambil menunjuk rio, rosa, el, kevin, cindy, dan niken.

"Kemaren gua ketemu sama mereka, terus gua temenan deh sama mereka. Gua gak tau sejak kapan kak el, kak kevin sama cindy kenal sama rio dan rosa.

"Mereka temen kecil gua dulu" ujar mereka bertiga santai

"Ohh" mereka hanya beroh ria

"Gimana tadi basketnya cin?" Tanya rosa kepada cindy

"Ya tim basket putri menang lagi, gak asik ah. Gak ada yang hebat hebat tadi lawannya" ujarnya sambil tersenyum penuh arti kepada rosa

"Ya lo sih mainnya jadi cewek hebat bener, susah lah nyari orang yang bener bener jago mainnya kaya lo" ujar dion

"Kenapa emang kalo gua jago? Ada kok orang yang bisa ngalahin gua" ujar cindy dan memandang rosa, rio dan kak el bergantian. Sementara yang ditatap malah mengalihkan pandangannya.

"Siap--"

"Uhukk-uhukk" rosa sengaja terbatuk dan akhirnya semua orang melihatnya

"Kenap--"

"Astaga david sayang.. kamu kenapa jadi kaya gini" tiba tiba anisa datang dan lagsung bergelayut manja dilengan david.

"Lo tadi punya mata kan? Lo pasti liat lah kalo david kelempar bola basket" balas rosa sarkas dan cuek. Anisa langsung menatapnya tajam.

"Lo berani sama gua?" Tanya anisa menantang dan berjalan mendekati rosa

"Kenapa gua harus takut sama lo?" Tanya rosa balik dan santai sambil menaikan dagunya dan memandang anisa dengan pandangan meremehkan.

Plak

"Jangan tatap gua seperti itu. Karena gua bisa buat lo ancur, dan karena lo seorang nerd yang pastinya miskin" ujar anisa setelah menampar rosa.

Sementara rosa menunduk, dia memegangi pipinya yang sedikit terasa sakit.

"Siapa lo berani mampar gua?" Tanya rosa dengan suara beratnya membuat anisa secara perlahan bergerak mundur. Sementara rio yang sudah sangat hafal dengan kelakuan sodara kembarnya pun menahan tangannya tetapi rosa menghempaskannya.

Perlahan rosa mendongak dengan senyuman miringnya, anisa makin berjalan mundur sementara rosa berjalan mendekati anisa.

"Ma-mau apa lo?" Cicit anisa saat tubuhnya menyentuh dinding.

"Wow.. suara lo kaya tikus kejepit aja" ejek rosa membuat anisa membelakan matanya.

Sialan, dia jebak gua. Batin anisa

"Sialan! Mau lo apa?" Teriak anisa marah dan membuat rosa tersenyum miring.

"Mau gua? Hmmm" rosa terlihat berfikir

Plak

Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi kanan anisa. Mereka semua membulatkan matanya karena gak nyangka sama perlakuan rosa. Anisa memegang pipinya dan mengusap bibirnya yang berarah.

"Lo!" Geram anisa sambil menjambak rambut rosa.

"BERHENTI!!" Teriak el membuat anisa melepaskan jembakannya dan menatap el

"Anisa, lo keluar sekarang. Dan jangan asal tampar orang makanya" ujar el tegas, anisa mengangguk patuh karena dia takut kepada el.

"Dan lo..." el menunjuk rosa dengan jari telunjuknya. Rosa mendekati el dan menatap el datar

"Jangan pernah sekali sekali lo nunjuk gua" rosa menyingkirkan tangan el yang masih menunjuknya. El tertegun saat melihat mata rosa terlihat marah, el menatap telunjuknya yang sudah menunjuk rosa.

"Maaf" cicit el pelan dan hanya dapat didengar rosa.

"Hmmm" rosa hanya bergumam dan meninggalkan UKS dengan santai.

"Dia marah?" Tanya cindy polos kepada rio

"Menurut lo? Kalo gua jadi dia pun gua akan marah saat ada orang yang berani nunjuk gua kaya gitu" ujar rio sinis sambil menatap el

"Apalagi kalo..... itu kakaknya" bisik rio kepada el yang terdiam.

Rio meninggalkan UKS dengan santai, sementara el menutup matanya sejenak.

"Shit!" Makinya pelan.

El tau, rio dan rosa sama sama gak suka diatur kecuali oleh atasannya. Rio dan rosa gak suka dilecehkan, diremehkan, dan dikasihani. Mereka gak suka harga diri mereka diinjak injak, dan menurut mereka 'ditunjuk oleh seseorang dengan menggunakan jari' itu termasuk dengan menginjak harga diri mereka. El tau itu semua, karena el adalah kakak dari sikembar itu. Dan sikap sikembar itu sangat mirip.







Continue Reading

You'll Also Like

1.1K 391 25
-Tentang cela, air mata, perang, dan mati!- Siapa yang menyangka bahwa 9 pemuda yang minus akhlak ini nyatanya adalah vampir "istimewa" ? Mereka dise...
3.1M 261K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
ALUM By Fadila

Teen Fiction

2.6K 289 30
a.lum (adj) : layu "Satu hal yang aku percaya tentang kepergianmu. Kamu akan pulang." Best Rank 1 dalam #lepas (12 Juli 2019)
741K 50.3K 42
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...