Little Black Dress

By _xxredshoesxx_

116K 1.5K 126

Wanita yang kutemui dipesta. Wanita yang kutemui diperusahaan musuhku. Dan wanita yang menjadi pelayanku, ter... More

Gila
Obsesi

Prolog

60.1K 730 47
By _xxredshoesxx_

Sinar dari lampu ditengah ballroom ini membuat beberapa butir berlian dibajuku berkilau. Mungkin kalian langsung berpikir aku seorang wanita kaya. Tapi kalian salah. Dress hitam panjang yang memiliki belahan yang juga panjang dari tengah paha kananku sampai kebawah dengan belahan dada rendah dan taburan berlian dibagian dadaku ini adalah rancangan sahabatku. Bahuku polos tak terhalang apapun. Dia memberikan aku gaun ini secara cuma-cuma. Dia bilang kalau aku pantas memakainya. Tapi bagaimanapun juga, ini acara amal dan aku tidak mau orang-orang berpikir aku  itu 'orang berada' dan kalau mereka tau aku tidak menyumbang atau membeli apapun pasti mereka akan berfikir aku orang yang pelit atau semacamnya.

Belahan dress didaerah paha ini membuatku sedikit tidak nyaman saat berjalan. Ditambah semua orang yang terus memandangku dari atas sampai bawah.

"Bella." Seseorang menyentuh bahuku. Sontak aku menoleh kaget.

"Huh, untung aku tidak salah orang." Ujar Mr. Joe—dia atasanku. Aku tersenyum ramah padanya.

"Selamat malam, sir. Saya mencari anda dari tadi."

"Ya kau tau sendiri bagaimana istriku. Butuh waktu berabad-abad untuk berdandan keacara seperti ini baginya."  Gurau Mr. Joe. Tidak lama nampak seorang wanita paruh baya dibelakangnya yang nampak cantik memakai gaun merahnya.

"Selamat malam, Mrs. Keil." Sapaku saat Mrs. Keil bergabung bersama kami. Dia tersenyum dan langsung memelukku.

"Lama tidak bertemu, Bella." Sapa Mrs. Keil lembut.

"Aku ingin sekali berkunjung kerumahmu, ma'am. Tapi adikku sangat rewel." Dia tersenyum ramah dan memaklumi.

"Aku tau itu. Lagi pula tidak mudah bukan jadi sekertris suamiku yang keras kepala ini." Ujar Mrs. Keil sambil melirik suaminya.

"Itu juga kan demi kesuksesan perusahan kita, sayang." Ujar Mr. Joe Keil tidak terima.

Selanjutnya, Mrs. Keil sempat memuji penampilanku yang menurutnya sangat berbeda—dalam hal positif hari ini. Dan kami duduk disalah satu temapat yang disediakan untuk tamu khusus. Tempatnya mengarah langsung kepanggung.

Orang-orang berdatangan dan mulai memenuhi tempat duduknya. Acaranya masih setengah jam lagi. Mr dan Mrs. Keil masih berbincang. Dan aku mulai izin sebentar saat mereka mulai membicarakan hal pribadi.

"Saya permisi ke toilet sebentar." Dan dibalas dengan anggukan Mr. Keil dan senyum ramah Mrs. Keil.

***

Aku sedang berjalan menuju toilet saat seseorang—entah sengaja atau tidak sengaja menumpahkan winenya dan mengenai bagian dadaku.

"YaTuhan maafkan aku, miss. Sungguh aku tidak sengaja menumpahkan winenya. Suamiku sedang menelfon jadi aku tidak melihat jalan." Jelasnya sambil mencoba membantuku.

Aku tersenyum ramah kepada wanita paruh baya ini dan mencoba membersihkannya walau percuma saja.

"Tidak apa. Aku permisi." Ujarku dan langsung melangkah ketoilet.

Bruk

YaTuhan entah cobaan apalagi. Kepalaku terbentur dada seseorang sepertinya. Aku hampir saja terjatuh kalau dia tidak menarik pinggangku dan membuatku menempel pada dadanya. Dan saat aku menenggakan kepala, aku seperti melihat seorang malaikat.

Seorang pria tampan dengan rahang yang gagah, mata yang tajam, dan rmbut yang tertata rapih. Dia wangi. Dan aku suka dia. Maksudku, aku suka dengan wanginya.

"Anda tidak baik-baik saja, miss?" Suara baritonnya membuatku tersadar dan mundur perlahan. Entah kenapa tapi pipiku bersemu merah.

"Aku baik. Maaf aku tidak sengaja." Sambil menutupi sisa wine didadaku aku pergi meninggalkannya—walaupun tidak mau. "Permisi, sir."

Tapidia menahan lenganku. Dan membuatku menatap matanya. "Alex."

Aku mengerutkan kening. "Namaku Alexander Thomas." Ulangnya lagi.

Aku mengangguk dan tersenyum ramah padanya.

"Dan anda, miss?"

"Eh, aku Bella. Isabella Hamilton." Alex tetap tidak melepaskan pegangannya dilenganku. Dan entah kenapa, sentuhannya menimbulkan perasaan aneh dihatiku.

"Senang berkenalan dengan anda, Ms. Hamilton." Dia melepas sentuhannya dilenganku.

"Bella saja."

"Dimana meja anda, Nona Bella? Biar saya antar."

"Ah tidak usah. Aku harus ketoilet sebentar." Kataku sambil melirik sisa wine yang tak kinjung hilang.

Saat aku kembali menatanya, dia sedang memperhatikanku. Tepatnya, dadaku. Dan aku bisa melihat jakunnya naik turun.

Aku berdeham. "Saya permisi sebentar."

***

Dan kejutan lagi. Saat aku kembali, keadaan sudah kacau. Mr. Keil dan Alex saling beradu opini mereka masing-masing. Aku dan Mrs. Keil mencoba memisahkan mereka. Mereka tidak berteriak atau saling memukul. Mereka hanya berbicara seperti biasa, tapi aura dingin yang dikeluarkan mereka berdua membuatku dan Mrs. Keil berpikir kalau kami harus memisahkan mereka secepatnya sebelum semua tetlambat.

"Aku tidak akan pernah lupa atas penghinaanmu, anak muda sialan." Geram Mr. Keil sebelum aku menarik Alex pergi.

Mereka berdua menjadi pusat perhatian daritadi. Apalagi sat Mr. Keil mulai menggebrak meja dan membuat acara amal dihentikan sebentar. Aku tidak tau apapun tentang masalah mereka.

Saat aku menarik Alex keluar. Dia hanya diam tapi aku melihat mukanya tegang dan tangannya yang mengepal.

"Aku akan membunuh bajingan itu." Bisik Alex penuh ambisi setelah kami berada diluar gedung.

Aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Jadi aku melakukan apa yan harus dilakukan sewajarnya. Aku mengusap lengan dan terkadang menepuk bahu Alex, berharap emosinya mereda.

Sinar gelap dimatanya mulai kembali terang. "Aku tidak tau apa maslah kalian. Tapi aku srankan untuk tidak menunjukan emoai kalian didepan imum dan membicarakannya baik-baik akan lebih baik." Ujarku setelah jeda yan lama dengan pikiran kami.

Dia menoleh dan menatapku marah. "Siapa kau berani mengaturku?" Bentaknya mbuatku refleks melepaskan tanganku dari lengannya dan melangkah mudur.

Dia benar? Memangnya siapa aku? Aku hanya wanita yang baru sejam lalu ia tabrak dan 10 menit lalu mencoba menenangkannya. Ha, siapa aku? Siapa aku untuk mengaturnya?

Alex mencoba mendekatiku lagi. Aku melangkah mundur. Kami bukan siapa-siapa. Hanya seseorang yang saling mengenal dan tidak berhak memberi saran.

"Maaf karena membentakmu." Aku menatapnya. Tidk ada lagi kemarahan dimatanya.

"Saya permisi." Lagi-lagi dia manarik lenganku.

Cup

Bibirnya menempel tepat dibibirku. Aku mencoba melepas pelukannya dipinggangku, tapi hasilnya nihil. Aku mencoba teriak, tapi lidahnya malah lolos kedalam mulutku.

YaTuhan ciuman ini memabukan walaupun ini tidak benar. Tubuhku tidak mau mendengar perintah dari otakku. Nafasku tidak beraturan. Tanganku beralih ketemgkuknya danenekannya lebih dalam.

Dia melepas ciuman kami. "Mungkin kita baru mengenal. Tapi aku ingin—sangat ingin dan tidak mau berhenti mencium bibir ini sejak bertemu denganmu tadi. Mungkin ini ciuman pertama dan terakhir." Dia menggigit bibir bawahku.

"Ahh..." Desahan lolos dari bibirku.

"Shit!" Geramnya pelan tapi masih terdengar olehku.

Dia kembali melumat bibirku dengan panas. Tangannya meremas payudaraku, dan satu lagi meremas pinggangku. Aku meremas rambutnya yang tertata rapih.

Alex mengangkatku, refleks aku mengaitkan kakiku dipinggangnya. Dia menggendongku ketempat yang lebih sepi tanpa melepas ciuman kami. Tangannya meremas bokongku. Alex menyandarkan punggungku ketembok.

Ciuman Alex beralih keleherku. "Ahh... Alex... Oh god..." Dia mencium dan menghisap tepat dibelakang telingaku dan tengkukku. Aku meremas rambutnya sedikit lebih kencang.

Bisa kurasakan bukti gairah Alex dibokongku yang sangat keras dan besar. Aku ingin merasakannya. YaTuhan, aku tidak pernah seperti ini seelumnya. Aku sangat menginginkannya.

Ciuman Alex turun kebahuku. Dia meninggalkan banyak jejak disana. Lalu turun ketulang selangkaku. Sampai akhirnya Alex sampai didaerah payudaraku. Dia menurunkan bagian atas gaunku.

Aku menahannya. "Ini tidak benar." Cegahku dengan suara bergetar. Alex mengambil tanganku dengan satu tangannya dan mencium satu persatu jariku.

YaTuhan pria ini!

Lalu dia melanjutkan lagi. Mulai menurunkan gaunku. Tapi kali ini dia menciumi leherku lagi sebagai pengalih. Aku tidak bisa berbiat apapun selain mendesah dengan semua kenikmatan ini.

"Ahh... Ahh... Ohh..."

Tonjolan besar dibawah sana membuatku hampir gila. Alex berhasil menurunkan gaun bagian dadaku. Dan mencuatlah putingku yang mengeras sempurna hanya karena sedikit sentuhan darinya.

Alex seperti bayi yang kelaparan. Dia langsung melahap putingku. Menyedotnya, memilin, dan menggitnya.

"Ahh... YaTuhan alex... Ahh... Ahh..." Aku menenggakan kepalaku dan meremas rambutnya.

"Kau sangat cantik. Kau tau itu?" Puji Alex disela kegiatannya. Pipiku bersemu merah.

Alex seperti kecanduan akan putingku, begitu juga sebaliknya. Tangannya tidak berhenti mengelus pahaku yang terbuka.

Dengan penasaran. Aku mencoba meraih miliknya, dan aku menemukan gundukan besar dibawah bokongku. Alex sedikit melenguh padahal aku hanya menyentuhnya.

"Ahh... Sentuhlah... Ahh... Shit! Kau sangat memabukkan." Teriaknya sambil terus meremas payudaraku.

Aku tersenyum mendengarnya. Dengan keberanian yang tinggi, aku meremas miliknya dari luar.

"Ahh... Aku menginginkanmu... Ahh... Ohh..." Teriak Alex. Aku takut ada yang mendengar teriakannya, jadi dengan cepat aku melumat bibirnya.

Alex terus meremas payudaraku dan aku meremas miliknya. Kami hanyut dalam gairah. Alex hendak melepas celananya tanpa melepas ciuman kami. Hingga suara teriakan seseorang mengagetkan kami.

"YaTuhan! Bella! Apa yang kalian lakukan?" Teriak Mrs. Keil dengan Mr. Keil yang menatapku dan Alex geram.

Tbc...

Hallo para readers. Cerita baru? Iya benar sekali. Padahal yang lama belum pada beres, huh gatau lah author galau dan gatahan pengen buat cerita lagi. Happy reading! Btw buat cerita Love Me akan dipublish lanjutannya malam ini ya!

Continue Reading

You'll Also Like

559K 23.2K 38
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
476K 51.8K 46
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
274K 1.7K 11
Naziela atau akrab di panggil ziel atau iel adalah seorang gadis yang baru saja lulus dari sekolah SMA dan sekarang dia sedang Kuliah di kejurusan ke...
719K 69.2K 32
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...