The Nerd 2

By rafamaisa

1.6M 13.9K 320

Hanya me republish cerita lama. Tulisan tanpa revisi. Jadi masih SANGAT berantakan. Eyd dan tanda baca yang m... More

Prolog
2
3
4
5
Dreame

1

38.6K 2.2K 40
By rafamaisa

Rosa membuka matanya perlahan sambil mengucek ngucek matanya.

"Selamat pagi kehidupa baru" ujarnya sambil tersenyum lebar. Dia bersiap siap untuk berangkat sekolah.

Jam sudah menunjukan pukul 6. Rosa langsung menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarga anderson. Saat sampai di meja makan, rosa langsung duduk disamping david.

"Ini loh pa, namanya rosa. Yang mama ceritain kemaren" ujar tante rima kepada suaminya.

"Halo om, nama saya rosa" sapa rosa ramah

"Hai rosa, kamu manggil saya om adam saja" ujarnya, sedangkan rosa mengangguk.

"Nah rosa, ini adeknya david. Dia kelas 1 SMA" ujar om adam

"Hai.. nama gua rosa" ujar rosa

"Gua dandi" ujar dandi

"Katanya disini mau jadi pembantu, masa bangunnya aja siang. Gimana mau nyiapin makanan buat sarapan" cibir david ketus membuat rosa terdiam.

Jadi beneran gua bakal jadi pembantu?! Batin rosa berteriak.

"David! Kan udah mama bilang kalo rosa itu TAMU mama" tegas tante rima menekankan kata tamu.

"Iyadeh ma terserah mama" kata david cuek.

"Lebih baik kita makan" ujar om adam menengahi.

"Dandi duluan ya. Soalnya dandi mau nyalin pr dulu. Bye" pamit dandi

"Tapi kamu belom sarapan!" Teriak tante rima

"Disekolah aja ma" balas dandi berteriak

"Yaudah deh kita makan berempat aja" gumam tante rima. Mereka berempat makan dengan hening.

Selesai makan, david langsung pamit pergi.

"David berangkat dulu ya" pamit david

"Kamu bareng sama rosa ya berangkatnya" ujar tante rima

"Gak" kata david dingin dan datar.

David langsung meninggalkan rosa yang terdiam.

David sialan. Gua kesekolah harus naik apa dong?!

"Maafin david ya rosa. Dia orangnya emang gitu kalo sama orang baru. Sifatnya dingin gitu" kata tante rima menyesal

"Gpp kok tante. Rosa naik angkot aja. Rosa pergi ya om, tan.." rosa lalu pergi meninggalkan rumah.

Sudah 20 menit masih menunggu angkot tetapi tidak dateng juga.

"Sial! Udah jam 7 lewat 5 lagi. Gua mana masuk jam 7. Sial gua telat" panik rosa, tiba tiba..

Tinn tinn tinn

Sebuah mobil berhenti didepan rosa. Orang didalam mobil itu turun dan membungkuk sopan kepada rosa.

"Silakan masuk nona, biar kami antarkan nona kesekolah" ujarnya. Rosa menghela nafas kasarnya.

"Mau gimana lagi? Angkot gak ada. Yaudah deh gua nebeng" rosa langsung memasuki mobil itu dan menyuruh supirnnya jalan.

Saat mendekati sekolah, rosa menyuruh supirnya untuk berhenti. Rosa pun keluar dari mobil itu dan berjalan menuju gerbang yang sudah tertutup.

Rosa pov

"Pak bukain dong pa" gua memasang wajah semelas mungkin kepada satpam sangar didepan gerbang ini.

"Gak. Kamu ini sudah telat setengah" serunya galak

"Ta-tapi kan pak saya murid baru" gua mencoba mencari alasan buat satpam ini.

"Yasudah deh. Berhubung kamu murid baru, jadinya kamu boleh masuk" akhirnya satpam itu membukakan juga gerbangnya.

"Makasih pa" gua berlari menyusuri koridor sekolah buat nemuin kelas gua dengan cepat. Gua berhenti didepan kelas yang bertuliskan 11 IPS-1

Tok tok tok

Gua mengetok pintu itu dan gua membuka pintu itu dengan perlahan. Semua murid langsung tertuju dengan gua yang berdiri didepan kelas dengan bingung.

"Kamu murid baru itu?" Tanya guru itu ketus

"Iya bu" jawab gua sok takut

"Gimana sih masa baru pertama kali masuk sini udah telat" sindirnya

"Maaf bu... dijalan macet" jawab gua. Gua mengedarkan keseluruh penjuru kelas dan gua terbelak. Gua sekelas sama david! Dia sedang natap gua dengan senyum miringnya. Sialan.

"Namanya juga jakarta, ya pasti macetlah. Makanya berangkat lebih pagi" ujarnya masih dengan nada ketus

"Iya buu" cicit gua

"Yaudah sana perkenalin diri kamu"

"Haii semua.. nama gua rosa, salam kenal" ujar gua singkat

"Ada yang mau bertanya?" Tanya guru itu. Mereka semua hanya diam.

Hufttt.. bagus kalo gak ada yang bertanya. Ayolah siapa yang mau bertanya kepada murid yang memakai kacamata dan berkuncir dua ini? Pasti enggak ada.

"Yaudah sana kamu duduk disebelah rio"

Woww... rio? Gua mengedarkan pandangan dan gua berhenti saat melihat dia duduk paking pojok serta memakai kacamata. Gua berjalan mendekati dia, dan dia menatap gua dengan dalam. Boleh juga dia sekarang.

Gua menarik kursi untuk duduk, lalu gua mengeluarkan buku didalam tas. Saat gua mau ngeluarin bukunya, gua mendekat kearah rio dan berbisik.

"Long time no see, rio" ucap gua. Dia memberikan senyum miringnya, dan gua juga memberikanya senyum miring.

"Yeah.. rosa" katanya menyebutkan nama gua dengan menyindir. Gua memutar bola mata malas.

Selama perlajaran, gua sama rio sama sama diam. Bahkan gua aja gak tau nama guru yang mengajar didepan ini siapa namanya.

Bel berbunyi menandakan jam telah berakhir. Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin.

"Mau kekantin?" Tawar rio

"Boleh deh" kata gua meladeni ucapan basa basi punya rio.

Kita berdua berjalan kekantin dengan santai, tanpa percakapan apapun.

"Mau pesen apa?" Saat kita udah duduk dibangku pojok.

"Gak usah basa basi bisa kan? Lo tau jelas gua mau makan apa. Samain aja kaya lo" ujar gua sinis, dia terkekeh dan berlalu memesan makanan.

5 menit gua nunggu rio, akhirnya dia membawakan gua bakso dan es jeruk. Gua makan sama dia diawali dengan obrolan santai, layaknya orang yang udah lama kenal. Dan kita emang udah kenal lama.

"Gimana di hongkong?" Tanya gua membuka pembicaraan

"Ya gitu gitu aja, kalo lo di amerika gimana?" Tanya nya balik

"Gak ada yang menarik" jawab gua cuek.

"Oh iya. Kok lo bisa sih jadi supir?" Gua mengejek dia saat mengatakan supir

"Dan lo bagaimana bisa menjadi pembantu?" Dia membalas gua dengan santainya.

"Sayangnya gua gak sepenuhnya jadi pembantu. Gua itu tamu, tapi karena gua gak mau ngerepotin jadinya ya gua bantu bantu"

"Oh ya? Tapi semalem ada loh orang nelpon gua dan dia bilang kalo dia jadi PEMBANTU" gua tau di nada dia ada nada mengejeknya.

"Karena gua sangka gua itu beneran jadi pembantu. Eh taunya gak, gua kayak tamu gitu lah. Gak kayak lo yang jadi supir"

"Yayaya terserah lo deh. Kok lo bisa sih terdampar dirumah keluarga anderson? Bukannya itu keluarga david ya?" Tanya nya serius.

"Gua bantuin tante rima--mama nya david waktu kemaren. Eh terus dia nawarin tempat tinggal, jadinya gua ambil deh. Kalo lo sendiri gimana? Tinggal dimana dan sama siapa?"

"Gua tinggal sama......" rio terlihat mencari seseorang dan telunjuk dia berhenti kearah seorang cewek.

"Lo liat cewek yang duduk sama david? Dia ceweknya. Namanya sarah, kalo gak salah dia sahabat david. Gua tinggal sama dia" jelas rio

"Oh ya? Lo tau banyak kayaknya tentang sekolah ini" cibir gua

"Lo tau lah, gua pasti menyelidiki dulu sebelum benar benar masuk kesini" jawabnya cuek.

"Ya, terserah lo. Terus siapa nama cowok yang disamping david dan disamping sarah?" Tanya gua penasaran.

"Nama cowok itu dion, sedangkan cewek didepan dion namanya farah" jelasnya

"Wow.. mereka cocok" decak gua kagum

"Maksudnya?" Tanya rio

"Nama cowoknya David dan Dion. Double D. Sedangkan ceweknya sarah dan farah. Cocok bukan?" Jelas gua

"Ya, lo betul"

"Lo mau kerumah gak besok?" Tanya gua ke rio

"Boleh deh, kangen juga sama bunda sama ayah"

"Makanya jangan asik sendiri lo di hongkong" ejek gua sambil terkekeh.

"HAI!!" Tiba tiba gua dan rio terlonjak kaget saat mendengar sapaan seorang cewek yang membahana

"H-hai" jawab gua gugup

"Oh iya kenalin, nama gua niken. Gua sekelas loh sama kalian" serunya riang

"Hai niken" ujar gua dan rio serempak

"Kalian kok bisa cepet banget sih akrabnya?" Tanya niken membuat gua gugup

"Ya kan kita duduk sebangku. Lagian dia juga orangnya asik sih" tunjuk rio ke gua

"Eh? Hehe iya" jawab gua asal

"Oke. Eh udah bel tuh, kekelas yuk" ajak niken. Gua, rio dan niken menuju kelas sambil bercandaan.

Ternyata niken orangnya asik juga, mungkin dia bisa jadi temen gua selama sekolah disini.

Akhirnya jam bel pulang sekolah berbunyi juga. Gua dan rio berjalan dengan santai keluar kelas. Tapi gua ngerasa ada yang ngikutin kita.

"Yo, lo ngerasa gak sih ada yang ngikutin kita?" Tanya gua pelan.

"Iya" gua dan rio memutuskan untuk mencari seseorang itu.

Sampai gua menemukan siluet lelaki sedang berdiri tidak jauh dari gua dan rio, kedua tangannya dimasukan kesaku delananya. Satu kata buat dia, keren. Dia menatap gua dan rio dengan mata tajam miliknya. Gua menelan ludah dengan susah payah.

"Itu" kata gua gugup, rio menoleh kearah yang sama.

"KAK EL!!!"








Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

840K 45K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
668K 49.1K 31
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
432 67 23
Kehidupan sekolah menengah biasa hanya saja ada satu orang aneh yang tidak dapat di acuhkan keberadaannya meskipun semuanya telah berusaha menganggap...
1.8K 129 17
Kisah seorang gadis bernama Abel yang sangat takut dengan kesendirian dimalam hari dan takut akan hantu. Yang ditakutkan abel memang sangatlah wajar...