Crush Into You

By nikendarcy

4M 65.2K 1.7K

DELICIOUS D SERIES ( DDS ) - 4 Aku harus kabur dari rumah karena ibuku menjodohkanku dengan om - om gendut da... More

Prolog
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6

Chapter 1

169K 9.9K 215
By nikendarcy

Show me the meaning of being lonely...

(Show Me The Meaning Of Being Lonely - BSB)

~~~

Dave memasukkan mobilnya ke basement dalam satu hentakan kasar. Bannya berdecit saat ia menginjak rem. Dia keluar dari Porsche hitamnya dan membanting pintunya dengan kesal.

"Selamat malam, Sir," sapa security yang berjaga di depan lift.

Dia hanya mengangguk tanpa tersenyum. Suasana hatinya benar-benar buruk hari ini. Dia lapar dan belum makan apapun sejak siang tadi. Namun rencana makan malamnya gagal karena gadis kecil bermata biru yang menyebalkan itu. Bayangan gadis bar-bar yang tadi beradu mulut dengannya membuatnya mengacak rambutnya dengan marah.

Dasar bar-bar! Lihat saja kalau kita bertemu lagi. Aku akan membalasmu!

Dave membanting pintu apartemennya dan langsung menuju dapur, mengambil sampanye dan menyesapnya. Seharusnya dia pergi ke klub saja tadi. Bukannya terkurung sendirian di apartemennya yang sepi seperti ini. Rupanya pertemuannya dengan gadis bar-bar itu sudah mengacaukan sistem kerja otaknya.

Dia membuka kulkas dan tidak menemukan apapun selain  air mineral, kaleng-kaleng bir, dan susu yang dia sendiri tidak ingat kapan dia beli. Berdecak lagi, Dave mengambil ponselnya dan memutuskan memesan makanan cina seperti yang selalu dilakukannya selama ini. Memakan makanan tak sehat atau makanan restoran.

Dave memutuskan mandi sambil menunggu pesanan makanannya datang. Tepat saat dia menyalakan televisi, bel apartemennya berbunyi. Alis Dave berkerut saat melihat interkom. Itu bukan kurir restoran cina.

"Ada apa, Jamie?" tanyanya langsung begitu dia membuka pintu.

Pria itu -Jamie Mc Adams, wakilnya di kantor- menyeringai dan mengangkat tangan kanannya.

"Aku membawakan makan malam untukmu, Bos."

Dave membuka pintunya lebih lebar. "Aku sudah memesan makanan cina. Kau terlambat," ucapnya sambil duduk di sofa.

Lagi-lagi Jamie menyeringai. "Itu makanan yang kau pesan. Aku bertemu kurirnya di bawah."

"Hah! Kupikir kau sudah berubah menjadi Tuan Penyedia Makan Malam! Baru saja aku akan terharu," gerutu Dave sambil membuka plastiknya.

Jamie terbahak. "Kau pikir aku ini istrimu?"

Dave tidak mempedulikan Jamie dan asyik menyantap makanannya. Dia benar-benar kelaparan.

"Mengapa kau kemari, Jamie?" tanya Dave sambil menggigit ikannya.

"Tadinya aku ingin ke klub, tapi aku bosan. Ya sudah aku kemari saja."

Dave tersenyum.

Dia dan Jamie itu sama. Dua orang pria berumur yang tidak punya pasangan. Bedanya, dia sudah tidak tertarik dengan one night stand. Sedangkan Jamie, bisa dibilang itu kegiatannya setiap malam.

Jamie sudah bekerja dengannya sejak lima tahun lalu. Hubungan mereka sudah seperti hubungan baiknya dengan ketiga sahabatnya. Selama dia tinggal di Jakarta, Jamie yang menjalankan perusahaannya di sini. Akan tetapi sejak satu tahun yang lalu, Dave memutuskan tinggal di Edinburgh, kota kelahiran ayahnya.

"Kau sudah makan?" tanya Dave kemudian.

Jamie melihat makanan yang sudah tandas dan berkata, "setelah makananmu habis kau baru bertanya aku sudah makan atau belum, Dave? Kau memang tuan rumah yang sangat baik!"

Dave tertawa dan bangkit menuju dapur mengambil air minum. "Kau tamu tidak diundang, Jamie," ucapnya sambil melempar kaleng bir yang ditangkap Jamie dengan sigap.  "Jadi tujuanmu kesini hanya karena kau bosan ke klub?"

Jamie mengangguk. "Dave, apa kau tidak ingin menikah?" tiba-tiba Jamie bertanya sambil menatap Dave dengan serius.

Kaleng bir yang hampir sampai di bibirnya menggantung di udara. Dia menatap Jamie dengan ngeri.

"Kau tidak berencana mengajakku menikah kan?"

Lagi-lagi Jamie terbahak. "Tidak, Dave, terima kasih. Aku belum tertarik menjadi pemain anggar." Namun dia segera bangkit dari sandaran duduknya dan menatap Dave dengan tatapan seriusnya lagi. "Atau kau yang sudah berbelok, Dave?" dia berbisik.

Dave mengambil bantal dan melemparnya dengan kasar ke muka Jamie.

"Hei, kenapa kau marah? Bukannya kau sudah lama selibat??"

"Aku.Masih.Normal.Jamie," jawabnya pendek-pendek, berharap jawaban itu super jelas untuk Jamie.

Jamie terkekeh. Dia memang suka sekali menggoda Dave hingga kadang membuat Dave kesal. 

"Siapa tahu kau memutuskan selibat karena kau sedang mencari soulmate-mu."

"Kalau kau hanya berbicara tidak penting lebih baik kau pulang, Jamie!"

"Pemarah sekali kau ini, Dave. Mana ada wanita yang mau denganmu kalau kau selalu galak begitu."

"Pu ..." suaranya terputus bunyi ponsel Jamie.

"Ada apa, William?"

" .............. "

"Siapa? Aku tidak punya janji dengan wanita malam ini."

" .............. "

"Bagaimana rupanya? Apa dia cantik?"

Dave mencibir. Begitu mendengar kata wanita saja, semua rambut Jamie langsung tegak berdiri.

"Bermata biru? Berambut coklat? Apa bibirnya berwarna pink pucat yang cantik? Apa dia memiliki poni?"

Dave memperhatikan mata Jamie yang berbinar saat menjabarkan wanita yang dikatakan menemuinya itu.

"Berikan ponselmu padanya. Aku ingin bicara dengannya."

" ........... "

"Rae?? Benarkah itu kau????"

Dave menoleh lagi. Rae? Nama yang aneh.

"Tentu, Sayang. Aku akan segera pulang. Kau menunggu saja di apartemenku. Kodenya 990704."

" ............. "

"Ya, tidak apa-apa. Aku akan pulang sekarang, Sayang. Aku merindukanmu."

Dave melihat Jamie seperti anak remaja yang akan bertemu kekasihnya. Matanya bersinar  saat berbicara dengan gadis bernama aneh di seberang sana.

"Kau tidak perlu mengusirku, Dave, aku akan pulang sekarang." Jamie bangkit dengan tergesa.

"Pastikan kau tidak marathon seks dengan pacarmu itu malam ini. Kita ada meeting penting besok," ucap Dave datar.

Jamie memutar bola mata sebelum berbalik memunggungi Dave dan memakai jaketnya.

"Aku akan datang tepat waktu besok, Bos! Kau tenang saja. Bye." Dia melambai dan menutup pintu.

Dave mengembuskan napas lelah dan memejamkan matanya. Bahkan Jamie pun sudah memiliki kekasih.

Dia sudah hampir berumur tiga puluh tiga tahun sekarang. Hampir semua sudah dia miliki. Uang, bisnis yang sukses, dan harta kekayaan yang dia yakin tidak akan habis sampai anak cicitnya. Hanya satu yang dia tidak punya. Seorang istri. Seorang wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya kelak. Seorang wanita yang akan menyiapkan makan malam untuknya saat dia pulang dari kantor. Seorang wanita yang akan menghangatkan ranjangnya setiap malam.

"Arrrggghh!!" Dave berteriak frustasi sambil mengacak-acak rambut coklatnya.

Sebenarnya bukan hal sulit untuknya mencari wanita yang mau menjadi istrinya. Mereka pasti akan sukarela mengantri untuknya. Yang menjadi masalah adalah, Dave hanya ingin wanita seperti yang dimiliki ketiga sahabatnya. Wanita cantik, berhati baik, cerdas, dan tidak matre.

Dulu... Dulu sekali, dia pernah menyukai Abby. Gadis itu sempurna di matanya. Sayang gadis itu menolaknya. Dan alasannya baru dia tahu lama setelahnya saat Abby bertemu Devan.

Lalu ada Kimmy. Dave sebenarnya hanya ingin membuat Damian menyadari perasaannya. Namun semakin dia mengenal Kimmy, ada setitik harap di hatinya. Dan lagi-lagi harapan itu terpatahkan saat akhirnya Damian dan Kimmy menikah lima tahun lalu.

Yang terakhir, Angel. Gadis yang tak sengaja dia tabrak di coffee shop. Gadis cantik berparas oriental nan sederhana, dan ternyata gadis itupun lebih tertarik pada rekan bisnisnya sendiri, Johan.

Apa ini hukuman untuknya karena dulu selalu mempermainkan wanita?

Suara ponsel memutus lamunannya. Dave tersenyum melihat nama yang muncul di ponselnya.

Lihat Jamie, aku juga punya seseorang yang kupanggil sayang.

"Hallo, Sayang,"

"Kakaak... Lama sekali mengangkatnya," protesnya di ujung sana dengan bahasa Indonesia yang begitu lancar.

Sayangnya seseorang yang kupanggil sayang itu ...

"Maaf, Sayang, aku sedang di kamar mandi tadi," dustanya pada Diva, adik perempuannya.

"Aku dan Daniel akan ke Edinburgh besok. Bisa jemput kami ya?"

"Besok? Ada apa? Mendadak sekali?"

"Louis merindukan uncle-nya, dan kakak tahu bagaimana dia mewarisi kekeras kepalaan Cromwell kan?"

Dave tertawa mendengar perkataan adiknya. "Di mana dia sekarang?"

"Dia sedang mandi bersama daddy-nya. Kami harus menjanjikan besok berangkat ke tempatmu dulu sebelum akhirnya dia mau mandi," gerutu Diva.

"Khas Cromwell ya," katanya sambil tertawa.

"Ya sudah ya, Kak. Aku harus menyiapkan keperluan Louis untuk besok. Bye, Kak, aku mencintaimu."

"Bye, Sayang, sampaikan peluk ciumku untuk Louis ya?"

"Untukku kau tidak mengirim peluk cium, Kakak ipar?" teriak Daniel menyahut.

"Big NO!!" gerutunya disambut tawa membahana Daniel.

Dave baru saja akan mematikan ponselnya saat benda itu kembali berbunyi. Sebuah senyuman terbit lagi di bibirnya.

"Hai, Sayang," sapanya riang.

"Hai, Kak, apa kau sedang sibuk?"

"Tidak. Hanya sedang menonton acara tivi yang membosankan. Ada apa?"

"Ada yang rindu padamu."

"Uncle D oneeeee!!" Teriak suara kecil itu.

Dave terkekeh. "Hai, Jagoan! Apa kabarmu?"

"I miss uncle so badly," jawabnya manja membuatnya Dave lagi-lagi tertawa. Samar-samar dia juga mendengar tawa Abby di belakang anaknya.

"I miss you too, Mickey," godanya. Pasti bocah itu akan marah sebentar lagi.

"Uncle D, I'm not mickey! I'm, Mike! Michael!"

Dave tertawa terbahak. Anak itu selalu marah jika dia memanggilnya Mickey.

"Jangan marah, Jagoan," rayunya kemudian.

"Dia sudah pergi. Pasti mengadu pada Daddy-nya dan uncle D three-nya," Abby yang menjawab.

"Kau di Jerman, Sayang? Ada apa? Kakimu baik-baik saja kan?!" tanyanya khawatir.

"Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin makan Apfelkuchen buatan nenek Kimmy."

"Salah satu ngidam anehmu lagi?"

Abby tertawa di ujung sana.

"Kapan kau akan pulang? Mampirlah kemari. Aku merindukanmu."

"Tentu. Aku sudah merencanakannya dengan Devan. Aku merindukanmu juga."

"Diva dan Daniel akan ke sini besok."

"Benarkah?"

"Ya. Louis mengamuk ingin bertemu denganku."

Abby terkikik. "Tampaknya kau paman favorit anak-anak kami."

"Yeah, aku paman yang hebat kan??"

Lagi-lagi Abby tertawa. "Kak, kau sudah makan?"

"Pengecekan rutin seperti biasa, huh?"

"Jadi apa yang kau makan malam ini?"

Abby adalah pemeriksa makanan sehat baginya. Hampir setiap hari dia mengoceh tentang apa yang boleh Dave makan dan apa yang sebaiknya dia hindari.

"Makanan cina."

"Kau tidak bohong? Tidak ada fast food hari ini?"

Menyinggung fast food, Dave jadi ingat gadis barbar bermata biru yang dia temui sore tadi. Yang membuatnya gagal memakan paha ayam dan kentang goreng.

"Tidak, Sayang. Aku gagal makan fast food hari ini gara-gara seorang gadis menyebalkan," gerutu Dave tanpa sadar.

"Gadis?? Kau bertemu seorang gadis???" pekik Abby riang.

Dave mengerang. Mengutuk kelancangan mulutnya sendiri.

"Seperti apa gadis itu?" tanyanya penasaran.

"Abigail, dengarkan aku. Itu hanyalah kesalahan dan aku tidak sengaja bertemu gadis menyebalkan itu, okey? Tidak ada lanjutannya jadi jangan kau bertanya lagi."

"Tapi aku tidak percaya. Sepertinya akan ada kelanjutannya. Kau harus menceritakannya padaku minggu depan, okey?"

"Tapi ..."

"No excuse! Bye, Kak, bayiku rasanya ingin makan sesuatu. Aku mencintaimu."

Dan telepon diputus begitu saja. Dave menggelengkan kepalanya. Apa yang harus dia ceritakan pada Abby?

=====================================================================================================================================================================

Sudah ya cukup segini dulu. Saya semedi dulu buat kelanjutannya. hehe..

Love and Hug,

Niken
#041215# 5.59Pm

Continue Reading

You'll Also Like

7.8M 348K 45
Arjuna bertemu dengan Maudy tepat ketika pria itu kembali ke negara kelahirannya. Perjodohannya dengan wanita lain membuat Arjuna berperang dengan ob...
308K 16.5K 54
Seorang gadis yang ingin mencoba kehidupan barunya di singapura bersama ayahnya, hingga bertemu kembali dengan sahabat lamanya. Dan akhirnya mereka b...
5.8M 281K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...
1.5K 138 23
SEMOGA SUKA YA 😊 - ROMANCE - COMEDY - HORROR - DRAMA - ACTION YANG GA MAU DISPOILER BISA SKIP SINOPSISNYA HOPE Y'ALL ENJOY 💞 + UPLOAD 1 BULAN 20 FI...