My baby (?)

By Cattleya

9.2K 61 46

More

My baby (?)
I'm the real appa!

Umma Key and Baby Taemin

2K 19 21
By Cattleya

Niatnya cuma bikin oneshoot, tapi malah bikin lanjutannya lagi dan lagi. Jadi maaf kalo semakin kesini ceritanya jadi tambah gaje. Aku ga bisa keluar dari cerita ini, karena judulnya Cuma ‘cerita lanjutan’.

Kali ini giliran almighty key! Semoga kalian suka... ^^

Umma Key and Baby taemin

[Minho POV]

            “hari ini? Pasti aku ikut, tunggu aku!” aku berbincang dengan noona di telepon, noona dan Onew hyung akan mengajak Yoogeun berlibur ke paldang dam hari ini. Tentu saja aku akan ikut, aku sudah sangat merindukan Yoogeun-ku, aku juga akan mengajak Hae Rin tentunya.

            “Minho-ya, tak apa aku ikut? Ini kan acara keluargamu?” tanya Hae Rin saat aku jemput dirumahnya, Hae Rin tampak cantik memakai kaos biru langit dan rok selutut. Aku tersenyum melihatnya, “kau juga umma-nya Yoogeun, ingat? Jadi kau bagian dari keluarga. Khajja! Yoogeun sudah menunggu”

            “ah ne, aku ambil barang-barangku dulu” aku mengangguk dan tersenyum.

            Aku dan Hae Rin pun langsung ke stasiun kereta, karena noona-ku, Onew hyung, dan Yoogeun sudah menunggu disana. Ini liburan pertama setelah sekian lama aku tak bertemu dengan noona, Yoogeun yang menyatukan aku dengan noona-ku, Yoogeun juga yang menyatukan Hae Rin, yah walaupun aku malas menyebutkan yang ini, harus aku akui Yoogeun jugalah yang menyatukan aku dengan Onew hyung, rivalku memperebutkan perhatian Yoogeun.

            Sesampainya di stasiun, aku melihat Yoogeun yang melambai ke arah ku, “Yoogeun! Kangen appa?” tanyaku sambil menggendong Yoogeun.

            “andwae! Tidak mungkin Taekyung merindukanmu” seru Onew hyung.

            “itu kenyataannya hyung, akui saja kalau Yoogeun lebih suka bersamaku daripada denganmu”

            “Taekyung menyukai-ku, dia bermain denganku setiap hari sekarang” apa-apaan wajahnya itu, tersenyum penuh kemenangan, menyebalkan sekali melihatnya.

            “tapi Yoogeun berbisik padaku barusan, katanya dia lebih meyukai-ku hyung”

            “ehhh? Benarkah?”

            “begitulah...”

            “itu tidak mungkin, Taekyung belum bisa berbicara lancar!”

            “bwahaha! memang tidak, cuma orang bodoh seperti hyung yang percaya kata-kataku.”    “Ya! Kalian ini selalu ribut setiap kali bertemu, Minho! Berhenti menggoda Onew, dia itu hyung mu” noona marah-marah, tapi aku malah tertawa, “ya habis, suamimu ini babo sekali, hahaha”

            “kau ini!” noona sudah bersiap untuk memukul kepala-ku.

            “sudahlah onnie, keretanya sudah datang” kata Hae Rin.

            Akhirnya kita semua naik kereta menuju Paldang dam. Ini semua idenya Onew hyung, katanya disana sudah ada villa untuk kita semua, tapi aku ragu dengan setiap ide-idenya Onew hyung. Benar saja, saat tiba di paldang dam, Onew hyung masih bingung dimana letak villa itu, akhirnya kita menemukannya setelah berjalan dan berputar-putar selama lebih dari 2 jam. Mengapa aku bisa percaya dengan ide hyung bodoh itu! Ahh, apa sekarang aku lebih babo dari dia?  

            Kita semua kelelahan, tapi Yoogeun nampak masih ingin bermain, dia menarik-narik tanganku mengajak bermain, tapi aku benar-benar lelah setelah berjalan dan berputar-putar sambil menggendong Yoogeun. Tapi saat aku hanya diam saja, Yoogeun beralih menarik-narik tangan Onew hyung, dan Onew hyung tersenyum menyeringai ke arahku, refleks aku langsung berdiri dan menggendong Yoogeun ke pangkuanku. “ayo kita main Yoogeun!” aku melirik Onew hyung yang langsung mendengus saat itu juga, tapi maaf saja hyung, aku tak akan membiarkan kau dapat perhatian Yoogeun lebih daripada aku.

***

[Onew POV]

Kali ini aku tidak akan kalah dari Minho, aku yang akan mendapatkan perhatian Taekyung. Aku mendapat giliran memanggang daging diluar bersama Minho, sedangkan  Hyo Min dan Hae Rin menyiapkan yang lainnya di dalam rumah. Taekyung? Masih saja mengikuti kemanapun Minho pergi, menyebalkan! Minho memanggang daging sambil bercanda, dan Taekyung selalu tertawa saat bermain bersama Minho.

“Taekyung, lihat appa! Appa bisa suara bebek loh” kataku menarik perhatian Taekyung. Tapi Taekyung tidak memperdulikan aku, masih saja tertawa dengan Minho.

“hahaha, diabaikan lagi? Ayo berusaha hyung!” lagi-lagi Minho meledek-ku.

“berisik!!” aku sedang kesal kepada Minho, apapun yang dikatakannya aku abaikan. Akhirnya aku membiarkan Taekyung bermain dengan Minho.

Kekesalan-ku merembet ke semua orang, bahkan Taekyung. Saat Taekyung tersenyum kearahku dan mengajak-ku bermain, aku mengabaikannya. Aku kesal karena tadi diapun mengabaikanku. Aku pura-pura sibuk membawa daging ke dalam rumah.

“Onew, Minho ayo masuk! Semuanya sudah siap” Hyo Min sudah berteriak memanggil. Ahh, aku sudah lapar sekali, dan langsung menuju meja makan, semuanya sudah berkumpul. Kecuali...

“Minho-ya, mana Yoogeun?” tanya Hae Rin

“ehhh? Bukannya tadi dia berjalan ke dalam rumah mengikuti Onew hyung” kata Minho bingung.

“mwo?? Aku tidak tau, Taekyung tadi bermain denganmu terus, dia mengabaikanku!”

“tapi tadi Yoogeun benar-benar mengikutimu saat aku sibuk membolak-balik daging!”

“dia tidak mengikuti-ku!”

“BERHENTI! Kenapa malah bertengkar? Cepat cari Taekyung sekarang!” kata Hyo Min sambil berkacak pinggang. Akhirnya kami mencari di sekeliling rumah, tapi masih saja belum menemukannya. Semuanya terlihat khawatir. Mengapa tadi aku bodoh sekali mengabaikan Taekyung. Tapi aku tidak tau kalau Tae kyung mengikutiku. Benar-benar tidak tau.

***

[Key POV]

Namaku Key, aku seorang mahasiswa jurusan tata busana. Aku punya sebuah butik kecil di Seoul. Dan aku sedang berlibur di Paldang dam, aku menginap di villa milik keluarga-ku. Ini hari terakhir liburan-ku disini, karena besok aku sudah mulai mengelola butik baru-ku di Seoul. Kuliah-ku sudah tidak terlalu banyak sekarang, jadi aku bisa leluasa mengelola bisnis butik-ku ini.

Aku berniat tidur malam ini, tapi mengapa diluar begitu berisik? Aku tak tau apa yang diributkan orang-orang itu, sepertinya orang-orang yang menempati villa sebelah. Aku juga tidak begitu ingin tau urusan orang-orang itu. Akhirnya aku menutup pintu gerbang, menutup pintu, dan tertidur.

Esoknya, aku benar-benar kaget saat melihat anak kecil sedang tertidur di bawah meja. anak itu benar-benar lucu, dia tertidur sambil menelungkup, nampaknya dia sudah berada disini sejak tadi malam.

Tapi, bagaimana anak ini bisa masuk ke villa-ku? Dan anak siapa ini? Aku membiarkannya tertidur dan mengepak barang-barangku, aku harus segera ke Seoul sekarang. Saat kutengok lagi, anak itu sudah bangun, mengucek-ucek matanya dan melihatku bingung. Tapi kemudian dia tersenyum aegyo, dan memanggilku, “Umma....”

“ehhhhhhh????”

***

[Key POV]

Akhirnya aku membawa anak ini ke Seoul, aku memberinya nama Taemin. Tadi pagi aku menemukannya di bawah meja sedang tertidur. Aku terpaksa membawanya karena aku harus kembali hari ini juga. Aku sudah berusaha mencari pemilik bayi ini, mengetuk setiap villa tetanggaku, tapi tak satupun yang merasa kehilangan anak. Ada satu villa disebelahku, tapi villa itu kosong, sepertinya itu villa yang semalam berisik.

Aku tak bisa meninggalkan anak ini sendiri, tapi aku juga harus kembali hari ini. Yah, anak ini juga lucu jadi aku membawanya begitu saja, mungkin saja nanti di Seoul ada info anak hilang, jadi aku bisa mengembalikannya.

Dan satu hal, anak ini terus menempel pada-ku, sedikitpun tak mau lepas, kurasa dia mengira aku adalah umma-nya, karena sejak tadi pagi dia terus-terusan memanggilku umma.

“Taemin, kita sudah sampai di rumahku!” aku sampai di rumahku, di Seoul. Butik-ku berada tepat di bawah rumah-ku, yah aku tinggal di lantai 2 butik-ku. Dan butik-ku baru akan buka hari ini, apa kedatangan Taemin di hidupku merupakan awal dari keberuntunganku? Semoga saja.

“Taemin tunggu disini, umma akan mendandani-mu. Kau pasti bisa menarik perhatian hari ini kalau ku dandani. Kau pasti keberuntungan yang dikirim tuhan untuk-ku” aku sudah setuju dia memanggilku umma. Karena kurasa aku benar-benar mirip umma-nya.

“kyeoptaaa! Kau benar-benar terlihat keren sekarang Taemin, anak-ku benar-benar daebak” aku langsung memeluk Taemin setelah melihat dia memakai baju hasil karya-ku. Dari kecil aku memang tertarik dengan dunia fashion.

Pembukaan butik hari itu berjalan lancar. Dan cukup banyak respon bagus dari orang-orang yang datang hari ini. Kurasa ini juga berkat pesona Taemin, dan aku tak henti-hentinya memeluk Taemin-ku.          new hyung, dan Onew hyung tersenyum menyeringai ke arahku, refle

***

[Key pov]

            “pagiiii Taemin” aku memberinya ciuman selamat pagi, dan Taemin langsung naik ke gendongan-ku, hari ini sudah seminggu sejak aku menemukannya di Paldang dam, tapi belum ada juga kabar dari orangtua-nya.

            “lalala~~ Taemin duduk disini ya, umma akan memasakkan sesuatu untukmu” Taemin duduk diatas meja, sedang aku memasak sambil bersenandung, Taemin penurut sekali, dia juga hanya melihat aku memasak.

            “ayo sarapan Taemin! Kau pasti akan suka ini. Tapi bahan makanan kita sudah hampir habis, nanti temani umma belanja yaa” kataku sambil menyuapi-nya. Anak-ku benar-benar aegyo.

            Sehabis sarapan, aku mengajak Taemin berbelanja di pasar dekat rumah-ku, dia tampaknya senang sekali, setelah seminggu lamanya berada di dalam rumah. Selama di pasar, dia membantuku memilih wortel, senang sekali saat melihat ikan yang berenang-renang di aquarium. Kurasa dia termasuk anak yang sangat pintar untuk seusianya. Aku beruntung bisa bertemu dengan Taemin.

            “Kibum-sshi!” seorang ahjuma memanggil nama asli-ku, Key itu panggilan teman-teman kuliahku.

            “ne, ahjumma.. ada apa?”

            “dia... anak-mu ya?”

            “nggg, sebenarnya bukan, aku menemukannya ahjumma”

            “menemukan..nya? anak se-lucu ini? Siapa orang tua yang tega membuangnya?”

            “ehh, sepertinya ini anak hilang ahjumma. Ah aku pun tak begitu mengerti. Sampai sekarang masih belum ada kabar dari orangtua-nya”

            “ummaaa...” kata Taemin keras.

            “umma?” wajah ahjumma itu terlihat bingung.

            “ehhh, itu.... ehehehe... sebenarnya dia menganggapku umma-nya. Aku permisi dulu ahjumma” kataku sambil membungkuk.

            “PENCULIKKK!!!” wah, ada keributan rupanya di pasar ini, sepertinya sedang ada penculikan. Aku melihat orang yang berteriak itu, dia berlari.... ke arahku....

            “ehhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh??” jadi penculik itu aku??? Apa maksudnya, ah aku sudah tak bisa berpikir, otak-ku tiba-tiba macet. Kaki-ku bergerak lebih cepat dari otak-ku. Aku berlari sambil menggendong Taemin, aku tak bisa memperhatikan siapa yang mengejarku, atau ada berapa orang, otak-ku benar-benar kacau. Aku hanya terus berlari tanpa memperhatikan jalan. Dan Taemin? Dia tertawa-tawa senang, hei ini bukan saatnya untuk tertawa! Aku kelelahan berlari sambil menggendong Taemin.

            “TUNGGU KAU PENCULIK!!” eh, dia seorang yeoja, menatap-ku dengan wajah galak, aku berhenti dan menatap-nya. Aku memutuskan untuk menghadapi-nya, dia kan hanya seorang yeoja! Dan aku tidak merasa sedaang melakukan kesalahan, jadi kenapa aku harus lari?

            “Yaaa! Siapa yang kau sebut penculik? Dan kenapa mengejarku?”

            “KAU! Yang kau gendong itu anak-ku! Taekyung-ku! Sudah seminggu lebih aku mencari-carinya sejak dia hilang di Paldang dam, dan ternyata kau yang menculik-nya”

            “ahhh, aku tidak menculik...”

            “sebentar lagi polisi datang, sebaiknya kau jelaskan saja di kantor polisi”

            “mwo?? Polisi?” belum selesai aku berbicara, benar saja 2 orang polisi datang ke arah yeoja itu bersama 3 orang lainnya.

            “Yoogeun! Kau benar-benar Yoogeun-ku? Akhirnya appa menemukan-mu...” kata seorang namja yang paling tinggi, sambil mengambil paksa Taemin dari tangan-ku.

            “berikan Taekyung padaku! Aku juga merindukannya, aku appa-nya!” teriak namja satu-nya lagi yang lebih pendek dari yang pertama.

            “Yaa! Ini bukan saatnya memperebutkan Taekyung!, bagaimana dengan penculik itu? Polisi cepat tangkap orang itu!” kata yeoja galak tadi.

            “TUNGGU! Aku bisa menjelaskannya!” aku tak terima perlakuan ini, aku bukan penculik.

            “kau bisa menjelaskannya di kantor polisi” kata 2 orang polisi itu sambil membawa-ku.

***

[Key pov]

           Apa-apaan mereka itu? Mereka membawa-ku dengan paksa ke kantor polisi, padahal aku tidak bersalah disini.

            “hei penculik!”

            “sudah kubilang aku bukan penculik!”

            “buktinya anak-ku ada di tanganmu, seminggu yang lalu, kami mencarinya di seluruh Paldang dam, dan tidak menemukannya. Dan ternyata aku menemukannya di Seoul! Awalnya pun aku pikir itu bukan Taekyung-ku! Tapi setelah kuperhatikan berkali-kali, ternyata dia benar-benar Taekyung-ku. Masukan saja dia ke penjara pak polisi!”

            “mwo? Tunggu! Hari itu aku menemukannya di villa-ku, aku pun sudah berusaha mencari orangtua-nya, tapi tidak ada yang merasa kehilangan anak. Jadi terpaksa aku membawa-nya ke rumahku di Seoul”

            “seharusnya kau lapor polisi, tidak tau-kah kau? Kami kebingungan mencarinya seperti orang gila!”

            “ahhhh, itu tak terpikir olehku....”

            “kau! Ahhhh, aku bingung berhadapan dengan orang seperti dia! Minho, Onew bantu aku!”

            “sudahlah Hyo Min, kurasa dia memang benar-benar menemukan Taekyung. Seharusnya kita berterimakasih padanya, dia merawat Taekyung dengan baik”

            “ada apa denganmu Onew? Mengapa kau jadi sok bijak seperti itu, aneh sekali untuk orang sepertimu!”

            Mereka malah bertengkar di depan-ku, aku jadi bingung, jadi nama anak ini Yoogeun atau Taekyung? Tapi kurasa nama Taemin jauh lebih bagus.

            “ Taemin, kesini, peluk umma-mu!’ kataku ke arah Taemin yang berada di gendongan yeoja yang disebut-sebut Hyo Min tadi.

            “jangan sentuh anak-ku penculik!”

            “ehem!” kata pak polisi, yah, kami sedang berada di kantor polisi sekarang.

            “ jadi nama anak ini siapa?” kata pak polisi lagi.

            “Yoogeun!”

            “Taekyung!”

            “Taemin!”

            Kami menjawab bersamaan, pak polisi menghela napas, dan membaca lagi laporannya, “siapa appa dari anak ini?“

            “AKU!” seru 2 namja yang bernama Minho dan Onew tadi bersamaan. Pak polisi geleng-geleng kepala. Tapi masih bisa sabar, kemudian dia bertanya lagi, “lalu siapa umma-nya?”

            “AKU!” ini suara 3 orang sekaligus, seorang yeoja bernama Hyo Min, dan satu yeoja lagi yang sejak tadi diam memperhatikan kami, dan satu orang lagi itu.... aku.

            “hei, mengapa kau juga ikut-ikutan mengaku umma-nya?” tanya Hyo min padaku

            “aku memang umma-nya!”

            “umma Yoogeun itu aku!”

“kalian sedang bercanda denganku hah???” pak polisi itu tiba-tiba marah. “baik, kurasa ini hanya salah paham, sebaiknya kalian menyelesaikannya secara kekeluargaan. Aku tidak punya waktu untuk mengurusi hal-hal tidak penting seperti ini, sekarang semuanya KELUARRR!” pak polisi itu menggebrak meja dengan keras.

***

[Yoogeun/Tekyung/Taemin POV]

            Semuanya tampak lucu saat memperebutkanku, mengapa aku merasa beruntung sekali diperebutkan oleh semuanya seperti ini.

            Giliranku memilih sekarang, aku harus ikut siapa, karena tampaknya tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.

            Dan saat itu yang kupilih adalah.... umma Key! Semua terlihat syok, apalagi umma Hyo Min! Dia membuka mulutnya lebar sekali.

            “ANDWAEEEEEEE!!!” seru semua yang ada disana, terkecuali aku dan umma Key yang tertawa penuh kemenangan. Hahahaha.

            Bagaimana pun, aku mencintai kalian semua....

***      

Continue Reading