My baby (?)

Oleh Cattleya

9.2K 61 46

Lebih Banyak

My baby (?)
Umma Key and Baby Taemin

I'm the real appa!

1.4K 11 2
Oleh Cattleya

I’m the real appa!---Sequel my baby(?)

[Yoogeun/Taekyung pov]

            Ceritanya disini aku adalah anak berumur 2 tahun kurang, jadi kurasa aku hanya akan menggambarkan suasana hatiku di cerita ini.

            Selama 3 bulan kemarin aku tinggal bersama Minho appa, sangat menyenangkan bersamanya, apalagi sejak ada umma Hae Rin yang sangat menyayangiku. Minho appa pun terlihat sangat bahagia sejak ada dia.

            Aku masih bisa mengingatnya, kehangatannya, kesabarannya, wajahnya yang lucu saat marah, aku ingat itu semua. Tak peduli pandangan teman-temannya yang sinis ketika memandangnya, dia tetap membawaku ke sekolahnya. Oh, aku benar-benar merindukan Minho appa. Kenapa tiba-tiba saja umma membawa-ku kembali dan aku harus bertemu dengan appa-ku yang sebenarnya. onew appa yang payah!

            “Choi Hyo Min, mengapa kau membawanya kembali?” ini suara onew appa ketika melihatku berada di gendongan umma.

            “Ya! Yeobbo ini anakmu, mau sampai kapan kau takut dengan anakmu sendiri hah?”

            “anii, aku bukan takut. Aku hanya belum bisa dekat-dekat dengannya, aku takut melukainya”

            “pikiran macam apa itu? Minho saja yang masih sekolah sudah bisa menjaga Taekyung dengan baik”

            “aishh, lagi-lagi kau membandingkanku dengan dongsaengmu itu. Sudah, kalau kau mau tetap bersama dengan anakmu itu, bantu aku cari pekerjaan baru”

            “anak-KU? Ini anak kita! Kau harus terbiasa dengan itu”

            “ya ya ya, anak KITA. Siapa namanya, aku lupa?” kata appa dengan wajah tidak peduli.

             “yaak! Benar-benar kau ini! Oh! Kau membuatku frustasi! Kau tidak tau nama anakmu sendiri?” kulihat umma memukul appa dengan kencang. Umma benar-benar terlihat frustasi dengan kelakuan appa-ku ini.

            “sakittt. Mengapa kau memukulku di depan anak kita?” Onew appa meringis kesakitan

            “namanya Taekyung!”

            “namanya jelek. Tidak cocok”

            “tuhan, mengapa dulu aku bisa suka dengan orang seperti dia! Hei Taekyung, benarkah dia itu appa-mu?” umma, aku harus jawab apa, yah aku setuju denganmu umma, kurasa dia appa yang benar-benar payah, aku pun sering bertanya-tanya apa benar dia appa-ku. Ah aku merindukan Minho appa...

***

[Onew pov]

            Aaaah, sampai sekarang aku belum juga dapat pekerjaan baru, ditambah lagi Hyo Min membawa anak itu lagi ke rumah ku. Jujur saja aku tidak membenci anak itu, bagaimanapun dia tetap anakku sendiri. Tapi entah mengapa aku tak bisa menyentuhnya, apa aku terlalu gugup atau bagaimana aku pun tak begitu mengerti.

            Hari ini aku harus mencari pekerjaan baru lagi, setelah sebelumnya dipecat hanya gara-gara aku hampir membakar kantor tempat aku bekerja. Aku kan tak sengaja meninggalkan kompor menyala saat aku membuat kopi untuk teman sekantorku, lagipula itu kan bukan pekerjaanku! Yah, di kantor itu aku sudah seperti office boy sebenarnya. teman-teman kerjaku yang lain selalu seenaknya menyuruhku ini dan itu, hanya karena aku terlalu baik---atau terlalu bodoh?

Setelah itu kehidupanku berubah total, aku kehilangan pekerjaan. Aku pun terpaksa meminjam uang pada rentenir, dan harus dikejar-dikejar penagih hutang karena aku belum bisa membayarnya. Tapi seminggu yang lalu akhirnya aku bisa melunasinya, yah walaupun tetap saja, keuanganku masih belum stabil, karena aku belum memiliki pekerjaan tetap. Apakah aku benar-benar payah?

            Tapi hari ini pun sama saja dengan hari-hari sebelumnya, aku tak mendapatkan pekerjaan baru. Ahhhh, apa yang harus aku katakan pada Hyo Min kali ini. Aku berjalan sambil menunduk dan menendang kaleng kosong, Eh? Bukannya itu Hyo Min? Aku melihatnya sedang membawa anaknya pergi dengan membawa kopor besar di depan pintu rumah.

            “yeobbo, kau mau kemana membawa kopor besar itu?” tanyaku padanya, dia hanya menoleh dan memandangku dengan kesal, dan tidak menjawabku. Hanya terus menarik-narik kopornya yang berat sambil menggendong Taekyung.

            “Hyo Min? Kau mau kemana? Jawab aku!”

            “dengar Lee Jinki Onew! aku akan menitipkan Taekyung di tempat Minho lagi, kurasa dia lebih baik dalam hal mengurus anak daripada kamu! Dan aku sendiri, sudah bosan berkurung di rumah tanpa melakukan apa-apa. Hanya melihatmu pulang dengan tangan kosong tanpa pekerjaan! Itu menyebalkan sekali. Aku akan berlibur di rumah temanku selama beberapa hari. Aku pergi dulu” katanya sambil menyetop sebuah Taxi, dan segera masuk kedalamnya.

            “YAA! TUNGGU AKU! Kenapa kau meninggalkanku sendiri? Hyo Min...” tak ada gunanya aku berteriak, mereka sudah pergi. Kini tinggal aku sendiri yang masih saja bengong ditempatku berdiri.

***

[Onew POV]

            “semangat!!! Hari ini aku harus mendapatkan pekerjaan agar Hyo Min mau kembali kepadaku. Dan saat itu aku pasti sudah bisa mengurus anakku dengan baik! Ayoo Onew! Hwaiting!” aku mulai mencari pekerjaan lagi hari ini, aku harus membuktikan pada Hyo Min bahwa aku bukanlah orang yang payah.

            “Yoogeun, hari ini kita akan bermain sepuasnya! Merayakan kembalinya kau bersamaku. Tapi sayang sekali umma Hae Rin tidak bisa ikut” seseorang disebelah tempat dudukku di dalam kereta ini benar-benar berisik. Aku menoleh sekilas ke sebelah tempat duduk-ku, pertama-tama aku melihat seorang namja yang sangat muda, dan kemudian aku melihat dia menggendong anak---ah, bukannya itu anak-ku? Jadi...jadi... dia Minho, dongsaeng kesayangannya Hyo Min??

            Bagaimana ini, aku harus segera bersembunyi. Aku benar-benar bingung, aku tak ingin Minho melihatku disini, akhirnya aku memakai kacamata dan memakai masker agar menutupi wajahku, walaupun sebenarnya tak mungkin Minho mengenalku. Dia belum pernah bertemu denganku sebelumnya.

            “Ayo Yoogeun, berjalan ke arah appa! Kau sudah lancar berjalan sekarang ya, hahaha. Sini peluk appa!” kata Minho sambil tertawa-tawa. Anakku pun terlihat senang sekali bersamanya. Ahhhh, mengapa aku jadi iri sekali melihatnya.

            “Yoogeun, kita sudah sampai, ayo turun. Ah, kau mau berjalan sendiri? Anii, disana ramai sekali. Appa akan menggendongmu”

            Aku mengikuti mereka, seperti seorang penguntit yang mengikuti orang sambil mengendap-endap. Aku melihat mereka akrab sekali, Minho pun tak berhenti tertawa, apa aku pernah tertawa seperti itu saat bersama anakku? Aku rasa tidak, aku selalu menghindar darinya walaupun berkali-kali dia mengulurkan tangannya minta untuk ku peluk. Ah, kenapa aku jadi merindukan saat-saat seperti itu, dan aku juga merindukan Hyo Min. Dimana kau berada sekarang Hyo Min...

            “appa!” anak itu memanggil appa, tapi bukan ke arah Minho, melainkan menunjukku yang sedang menguntit. Aku kaget saat Taekyung mengenaliku, aku segera bersembunyi dan menutupi wajahku dengan tas yang kubawa. Tapi terlambat, Minho sudah melihatku dan melihat gerak-gerik-ku yang mencurigakan ini.

            “siapa kau? Kenapa mengikuti kami?” tanya Minho dengan tajam.

            “aku.. bukan siapa-siapa... aku pergi dulu” kataku buru-buru masih sambil menutupi wajahku, tapi Minho menarik tanganku, “lepaskan tanganku! aku tidak mengikutimu dan Taekyung!”

            “Taekyung? Ahhh, aku rasa aku tau siapa kamu...” dia menatapku dari atas sampai bawah, seperti elang pembunuh yang siap menerkam mangsanya. Jujur saja, tatapan itu membuatku gugup.

            “Yoogeun, apa dia appa-mu yang payah itu?” tanyanya mengajak bicara Taekyung.

            “ehhh? Siapa yang payah?” sungguh, sedikit pun aku tak terima disebut payah oleh anak kecil seperti dia!

            “mengapa kau mengikuti kami?”

            “sudah kubilang aku tidak mengikuti kalian, aku hanya kebetulan mau mencari pekerjaan disini!”

            “begitukah? Apa kau benar-benar appa Yoogeun? Tampangmu benar-benar tidak meyakinkan”

            “kalau tampangku terlihat muda maksudmu, yah aku memang selalu terlihat muda!”

            “jujur saja bukan itu maksudku, tapi tampangmu terlihat bodoh! Sudahlah Yoogeun, bukankah kita akan bermain hari ini, ayo kita pergi”

            “aku akan membawa anakku pulang!” teriakku ke arahnya.

            “hahaha, maaf saja. Aku tak akan menyerahkan Yoogeun-ku. Dilihat dari manapun kau tak terlihat seperti appa-nya, dan dilihat dari manapun juga kau seperti tak bisa mengurusnya. Jadi aku tak mau menyerahkannya padamu. Ayo Yoogeun kita jalan”

            Aku tak terima diperlakukan seperti ini, bagaimana mungkin anak kecil seperti Minho itu jauh lebih baik dalam mengurus anak daripada aku? Appa-nya sendiri! Aku melihat mereka dari kejauhan dengan perasaan iri.

***

[Hyo Min pov]

            Perasaanku sudah jauh lebih baik sekarang setelah seminggu berlibur di tempat temanku. Aku jadi merindukan anakku dan juga Onew, yah walaupun kadang-kadang dia sangat menyebalkan.

            Aku sampai di rumah hampir tengah malam. Aku pikir pintu rumah sudah dikunci, tapi saat kubuka, ternyata pintu itu belum dikunci. Dasar Onew bodoh! Bagaimana kalau ada pencuri yang masuk? Mengapa dia lupa mengunci pintunya.

            Saat aku masuk, aku meihat Onew sedang tertidur di meja kerjanya. Di depannya terlihat bertumpuk-tumpuk buku. Kurasa dia membaca semua buku itu sampai tertidur sehingga lupa mengunci pintu rumah. Aku membaca salah satu buku yang terbuka, di sampulnya tertulis ’50 cara mengurus anak’, aku membaca sampul buku yang lain, ‘menciptakan kehangatan antara ayah dan anak’, ‘mengerti bahasa anak’, dan banyak lagi buku-buku semacam itu sampai memenuhi meja, terlintas dipikiranku untuk memeluknya tapi aku takut membangunkannya, aku tak ingat kapan terakhir kali Onew semanis ini. Dia benar-benar berusaha sampai seperti ini.

            Aku hanya menyelimutinya dan mengecup keningnya, “tunggulah Taekyung, appa-mu sedang berusaha...”

***

[Hyo Min POV]

            “kau yakin kita akan melakukan ini sekarang?” tanya Onew padaku.

            “tentu saja, kapan lagi? Bukankah kau bilang kau sudah siap?”

            “eng, iyaa. Tapi ahhhh aku gugup sekali Hyo Min”

            “ayolah, kau harus bisa. Bukankah kau sudah berusaha sejauh ini? Aku akan menemanimu tenang saja. Ayo kita sudah sampai di apartemen Minho”

            Aku dan Onew berencana ke apartemen Minho, semalaman kami sibuk mendiskusikan hal ini, kami akan membawa anak kami pulang. Kurasa Onew sudah banyak belajar hal tentang mengurus anak, jadi kali ini pasti akan baik-baik saja.

            Akhirnya aku dan Onew pun sampai di tempat Minho, tapi kenapa tiba-tiba aku merasa gugup sekali. Aku membuka pintu apartemen Minho, dan melihat Minho yang sedang menyiapkan susu Taekyung di dapur, dan Taekyung sendiri sedang bermain robot power ranger di lantai.

            “Taekyung! Umma kangen sekaliii. Sini peluk umma-mu” aku pun langsung berlari saat melihat anakku dan segera memeluknya.

            “noona? Kau datang lagi?” kata Minho sambil membawa botol susu, dan menyerahkannya kepada Taekyung. “kali ini kau datang bersama penguntit itu ya?” Minho melirik ke arah Onew yang berdiri di belakangku dengan wajah cemas.

            “penguntit? Dia Onew, suamiku-appa Taekyung. Kurasa kau baru pertama kali bertemu dengannya”

            “aku sudah bertemu dengannya” kata Minho dengan wajah cuek, sambil  mengucapkan sesuatu hampir seperti dengusan yang kedengarannya seperti “penguntit”.

            “Yaa! Sudah kubilang aku bukan penguntit!”

            “kalian sudah pernah bertemu ya? Dan apa maksudnya itu penguntit?” tanya ku tak mengerti.

            “sudahlah Hyo Min tidak usah bahas itu. Langsung saja ke tujuan kita datang kesini”

            “kalau tujuan kalian datang kesini untuk mengambil Yoogeun-ku, aku tak akan menyerahkannya. Ayo Yoogeun ikut appa!” kata Minho tegas sambil langsung menggendong Yoogeun.

            “Minho, ayolah jangan kekanakkan seperti itu, aku umma-nya, dan aku sangat merindukannya”

“kekanakkan? Noona bilang aku kekanakkan? Siapa yang seenaknya menitipkan Yoogeun padaku---mengambilnya---menitipkannya lagi. Apa itu tidak lebih kekanakkan! Kali ini aku tidak mau mengalah, dan menyerahkan Yoogeun kepada appa seperti dia! Yoogeun tetap bersamaku”

“Minho-ya, dengarkan aku. Onew sudah berusaha sejauh ini, kali ini dia pasti bisa menjadi appa yang baik. Percayalah, biarkan dia membuktikannya kalau dia mampu kali ini”

“aku. Tetap. Tak. Mau. Menyerahkan. Yoogeun. Titik” kata Minho akhirnya.

“biarkan Taekyung memilih, dia ikut kamu... atau Onew?”

“baiklah, noona lakukan saja”

Sebenarnya aku ragu dengan usul yang aku beri ini, karena sudah jelas aku tahu siapa yang akan dipilih Taekyung, dia tak akan memilih Onew yang selama ini selalu menghindarinya. Tapi, layak dicoba kan?

Akhirnya, saat Minho dan Onew duduk berdampingan seperti yang kusuruh, Taekyung berjalan ke arah Minho dan langsung memeluknya. Shock di wajah Onew aku artikan kalau dia benar-benar kecewa saat itu.

Akhirnya aku dan Onew pun pulang dengan tangan kosong, sepanjang perjalanan itu, Onew diam seribu bahasa, aku mengerti apa yang dirasakannya saat ini.

***

[Onew pov]

            Akhirnya aku mendapat pekerjaan, walaupun cuma sebagai badut di sebuah taman hiburan. aku rasa tak masalah, gajinya cukup besar dan aku akan memulai semuanya dari awal lagi. Hyo Min sudah ku telpon tadi, dan dia terdengar sangat gembira dan dia pun tak masalah dengan pekerjaan-ku yang sekarang.

            Saat aku berjalan pulang, aku melihat robot-robot power ranger keluaran terbaru di sebuah etalase toko, robot-robot itu mengingatkanku pada Taekyung. Aku merogoh dompetku, dan melihat isinya. Kurasa uangku cukup untuk ongkos pulang dan membeli robot itu untuk Taekyung, selama ini aku belum pernah memberinya hadiah. Kenyataan itu membuatku tersenyum miris.

            Akupun membelinya, dan berjalan menuju apartemen Minho. Ini sudah siang, jadi kurasa Minho sudah pulang sekolah dan ada di apartemennya bersama Taekyung.

            Aku masih belum berani menunjukkan diriku di depan Minho sejak kejadian terakhir kali aku bertemu dengannya. Jadi aku bersembunyi di taman di depan apartemen Minho, menunggu saat yang tepat untuk menyerahkan hadiahku tanpa Minho melihatnya.

            Kesempatan itu datang saat Minho mengajak Taekyung ke taman tempat aku bersembunyi, dia juga bersama seorang yeoja yang tidak aku kenal. Minho membiarkan Taekyung bermain sendiri di taman itu, sedangkan dia hanya mengawasinya dari jauh sambil mengobrol dengan yeoja di sebelahnya.

            Aku segera berlari ke arah Taekyung saat Minho lengah, dan langsung memberikan hadiahku ke tangannya. Aku tersenyum kepadanya dan buru-buru berlari dan bersembunyi di balik pohon.

            “Yoogeun, ayo pulang” kudengar Minho datang ke arah Yoogeun dan mengajaknya pulang, “umma Hae Rin akan menggendongmu Yoogeun. ehh? kau pegang apa Yoogeun?” akhirnya Minho melihat hadiahku dan mengamatinya dengan teliti. aku segera membenamkan wajahku, dan meyakinkan diriku kalau persembunyianku tidak akan diketahui Minho.

            “siapa yang memberikan ini  padamu Yoogeun?” tanya Minho lagi, tapi Taekyung tak menghiraukannya hanya sibuk dengan power ranger pemberianku.

            Minho pun berdiri, dan mencari-cari si pemberi hadiah di sekeliling taman---itu aku. Ketika Minho semakin mendekat ke tempat persembunyianku, aku buru-buru bangun dan berlari sekencangnya sampai tak menyadari ada batu besar di depanku, aku menendangnya begitu saja dan aku terjatuh lumayan keras. Aku menyadari saat itu Minho melihatku, tapi aku buru-buru pergi dan menghilang saat itu juga. Kenapa aku harus terjatuh di saat seperti ini sih?

***

[Onew POV]

            “yeobbo, sudah kau telpon Minho?”

            “ne, ulang tahunnya besok. Minho bilang dia akan datang membawa Taekyung. Tenang saja, Sebaiknya kau bersiap-siap untuk kerja dan menyiapkan pesta ulang tahun untuk Taekyung. Aku akan kesana menyusulmu dan membantumu” kata Hyo Min, aku mengangguk dan segera berangkat bekerja.

            Aku sudah membuat rencana untuk pesta ulang tahun Taekyung besok, setelah kerja hari ini aku akan menyiapkan semuanya, aku akan menyiapkan pesta kecil di taman hiburan tempat aku bekerja, aku juga akan mengenakan kostum badut-ku untuk menghibur Taekyung. Dan aku akan menghias tempat itu penuh dengan nuansa power ranger kesukaan Taekyung. Tentu saja Hyo Min akan membantuku.

            Selesai aku bekerja, Hyo Min datang dan membantuku menyiapkan pesta kecil ini, aku tidak ingat kapan terakhir kali aku sedekat ini dengan Hyo Min. Kami menghias tempat ini sambil bercanda dan tertawa-tawa. Aku tak pernah menyadari keberadaan Hyo Min dan Taekyung begitu berarti di hidupku. Aku selalu ditolak dalam kehidupanku, dalam pergaulan, teman-teman sekantor, dunia pekerjaan, itu membuat aku selalu merasa bahwa Hyo Min dan Taekyung pun akan menolakku, menolak aku yang payah ini, aku membatasi diriku dari mereka berdua. Tapi aku tau sekarang, mereka tak akan pernah menolakku, mereka selalu ada untukku, tapi aku selalu menghindar dan menjauhi mereka hanya karena aku takut ditolak. Babo sekali!

            Proses penghiasan itu baru selesai tengah malam, aku sudah cukup lelah hari ini dan aku akan tidur nyenyak.

            Esoknya, aku bekerja seperti biasanya sebagai badut, dan aku tidak segera berganti kostum untuk acara pesta ulang tahun Taekyung. Hyo Min pun datang sambil membawa kue ulang tahun dengan dua buah lilin diatasnya, karena ini adalah ulang tahun Taekyung yang ke-2.  

            Aku menunggu Minho datang, tapi sampai jam 11 malam dia belum juga datang. Aku benar-benar sedih saat itu, ingin rasanya aku menangis, tapi aku tidak akan melakukannya di depan Hyo Min. Aku tau Hyo Min pun kecewa, wajahnya pun terlihat sedih.

            Aku masih menunggu dengan pakaian badutku, aku tau Minho pasti akan menepati janjinya. Tapi aku sudah begitu lelah dan kecewa karena Minho tak kunjung datang membawa Taekyung. Aku dan Hyo Min pun tertidur kelelahan.

            “Ya! Pestanya jadi tidak? Kenapa umma dan appa-nya malah tertidur seperti ini?” suara seseorang membangunkanku. Aku melihat Minho sambil menggendong Taekyung dan nyengir ke arahku. Aku menatap jam tanganku---jam 12 malam.

            “Minho-ya! Kenapa baru datang jam segini? Aku pikir...” kata Hyo Min sambil berlari ke arah Minho. Aku masih berdiri di tempatku , untung saja aku masih memakai pakaian dan make up badut-ku, jadi mereka tak perlu melihat mataku yang hampir menangis ini.

            “tenang saja noona, aku kan sudah janji akan datang. Tadi pekerjaanku selesai malam sekali, kulihat Yoogeun pun sudah tertidur dan aku menggendongnya dan berlari kesini, Yoogeun pun baru bangun di taxi tadi. Mianhae, aku terlambat noona”  

            “sudahlah, ayo Taekyung, temui appa-mu” kata Hyo Min sambil menggendong Taekyung dan kemudian berbisik ke arah Minho, tapi aku masih bisa mendengarnya “kulihat Onew hampir menangis tadi” Minho hanya nyengir.

            Aku semakin gugup saat Hyo Min membawa Taekyung ke arahku. Aku pun menggendongnya dengan takut-takut. Ini adalah pertama kalinya aku menggendong anakku sendiri. Tapi ternyata itu tidak sulit seperti yang aku bayangkan, tangis ku pun pecah, dan aku memeluk Taekyung dengan erat.

            “Yoogeun, appa-mu cengeng sekali ya, hehehe” kata Minho jail, dan Hyo Min memukul kepala dongsaengnya itu dengan kencang, “aww, itu sakit sekali noona!”

            Aku menoleh ke arah mereka yang sedang asyik bercanda, dan hanya tersenyum melihatnya.

            “Taekyung! aku appa-mu, arraseo? Panggil aku appa”, Taekyung pun tersenyum dan memanggilku, “appa...” hiksssssssss, aku benar-benar menagis tersedu-sedu, ini pertama kalinya Taekyung tersenyum kepadaku. Minho dan Hyo Min pun Cuma geleng-geleng kepala melihatku.

            ‘’Taekyung, kau punya 2 nama sekarang. Punya 2 umma, punya dua appa. Tapi tetap saja, akulah appa kamu yang sebenarnya! hahaha” kataku, tapi Minho menjitak kepalaku, “Ya! Aku ini hyung-mu Minho-ya!” kataku keras, Minho pun cuma nyengir, “tapi Yoogeun pasti tetap memilihku, karena hyung tetap saja appa yang payah”

            Kami menghabiskan malam itu dengan tertawa-tawa, “selamat ulang tahun Taekyung, selamat ulang tahun Yoogeun” yah, aku terpaksa menyebut 2 nama sekaligus karena paksaan dari Minho.

***

 [Yoogeun/Taekyung POV]

            Aku kembali kerumah ku, tinggal bersama umma dan Onew appa. Appa sudah bisa menerimaku sekarang, dia jauh lebih baik. Tapi tetap saja, dia adalah appa yang benar-benar PAYAH! Ummaaaaa, kembalikan aku kepada Minho appa saja.... T.T

***

Ini sequel dari ff My baby(?), aku tambahin peran baru disini yaitu abang Onew. Aku pilih Onew karena sesuai dengan trademark-nya: mwolhaedo Onew sangtae~(whatever he does, it’s Onew condition!) *lol~

Yang aku tahu, kakaknya Minho itu cowok yang namanya Choi Min Seok, tapi aku pernah baca kalo Minho juga punya kakak cewek yang namanya Choi Hyo Min (mian kalo salah, ^^)

@angelaftracta, @queenvie, dan semua pembaca My baby(?), semoga kalian suka sequelnya ini...

Lanjutkan Membaca