Hello Sunshine! ( completed )

Від juliasvegi

1.6M 99K 2.2K

Hai nama gue Shine, dan gue nggak pernah akur sama nyokap gue!! Gue benci banget sama dia, guess what?? 3 kal... Більше

Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Attention!
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
PENGUMUMAN PEMENANG KUIS!
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
BUKAN PART UPDATE!!
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
The End
Epilog
( teaser ) I'M SORRY, LUNAR!
JUST INFO

part 1

116K 4.4K 115
Від juliasvegi

PERINGATAN SEBELUM MEMBACA !!


BEBERAPA PART DI CERITA INI SAYA PRIVAT DAN HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWER SAYA SAJA

MAAF BUKAN MAU SOK NGARTIS, TAPI HAL INI SAYA LAKUKAN SEMATA-MATA UNTUK MELINDUNGI KARYA SAYA DARI ORANG-ORANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB YANG SUKA JIPLAK - MENJIPLAK.

JADI BAGI READERS YANG NEKAT MAU BACA, SILAHKAN FOLLOW SAYA TERLEBIH DAHULU

BUAT YANG NGGAK MAU REPOT-REPOT FOLLOW YA NGGAK APA-APA, SAYA NGGAK MAKSA KOK :D

terima kasih dan selamat membaca :*


-------------------------------------------------00000-------------------------------------------------------------


SHINE POV


" Shine...kamu mau kemana??" teriak nyokap gue dari sofa ruang keluarga saat melihat gue turun tangga dari kamar di lantai atas.

" Pergi sama temen-temen kampus" jawab gue jutek sambil terus melangkahkan kaki ke pintu keluar.

"Tapi mama baru aja dateng Shine, kamu nggak kangen sama mama? Nanti malem mama sudah harus terbang ke Jepang untuk show lagi!" ucapnya dengan nada memelas.

"So what? Bukannya udah biasa gitu ya? Pulang sebentar terus pergi lagi? Then...just go!"

Mama menghela napas berat lalu sejurus kemudian berjalan mendatangi gue yang sudah memegang gagang pintu. " Mama kangen sama kamu Shine, nggak adakah sedikit waktu luang untuk kita berdua?" mama memasang muka paling melas sambil meletakkan kedua tangannya di bahu gue.

Sayangnya gue sama sekali nggak punya rasa iba sama mama gue, orang yang udah lama gue benci. Gue cuma memandang wajah mama yang masih memasang tampang memelas dengan tatapan tajam, "Basiiii!!!" teriak gue tepat di depannya kemudian meninggalkan dia begitu saja dengan pintu yang gue banting hingga memunculkan debuman keras.

Gue benci sama dia, bahkan menurut gue dia nggak pantes untuk gue panggil mama. Coba tunjukin mana ada ibu baik-baik yang ninggalin anaknya begitu aja dengan kakek neneknya sesaat setelah anaknya dilahirkan? Nggak pernah nengokin gue bahkan sampai umur gue 15 tahun, itupun terpaksa akhirnya dia ngajak gue untuk tinggal bareng dia, karena nenek dan kakek gue yang notabene juga orang tua dia, meninggal bersamaan saat kecelakaan mobil 5tahun lalu.

Alasan kedua kenapa gue benci dia adalah, karena meskipun gue anaknya, gue dan dia memiliki perbedaan fisik yang amat jauh. Nyokap gue di umurnya yang udah 38 tahun masih terlihat amat cantik, seksi, dan menarik. She's real hot Mom, it sucks..... mau nggak mau gue emang harus mengakuinya. Terlebih lagi nyokap gue berprofesi sebagai model internasional, bayangkan aja seorang wanita dewasa yang tinggi, langsing, dengan kulit kuning langsat yang eksotis, hidung mancung, bibir tipis merah alami, rambut ikal hitam lebat sepunggung yang indah, dan body bak gitar Spanyol yang pasti bakalan sukses bikin pria normal manapun menelan ludah menahan hasrat. That's my Mom!!!

Kalau kalian berpikir 'harusnya lo bangga dong punya mama secantik dia?' , it's a BIG NO!!! justru disitulah awal permasalahannya. Dibandingkan mama gue yang super perfect itu, gue cuma ibarat upil yang nempel di hidungnya dia. Gue pendek, tinggi gue Cuma sekitar 153cm dan itu menyebalkan, gue nggak secantik nyokap gue, hidung gue nggak mancung seperti dia, badan gue kerempeng, kulit gue juga lebih gelap dibanding dia, satu –satunya hal yang diwariskannya ke gue hanyalah rambut gue yang sama-sama hitam, ikal dan lebat.

Tadinya gue bahkan nggak percaya kalau dia beneran nyokap gue mengingat betapa berbedanya gue dan dia secara fisik, tapi nyatanya gue emang lebih mirip eyang uti gue dari muka sampai fisik, dan nyokap gue mengakui itu, dia bahkan sampai nantang tes DNA saat gue nggak mau ikut tinggal bareng dia waktu nenek dan kakek meninggal 5 tahun lalu.

Gara – gara punya nyokap secantik dia, 3 kali gue pacaran 3 kali juga gue diputusin karena cowok gue jatuh cinta sama nyokap gue begitu mereka tau siapa nyokap gue. Mereka jadi berbalik PDKTin nyokap gue, yah..meskipun nggak begitu ditanggepin sama nyokap gue, tetep aja itu menyakitkan buat gue. Apa yang lebih menyakitkan dari pada saingan sama nyokap sendiri soal pacar? Itu terakhir kalinya gue mau pacaran, menurut gue semua cowok sama aja, banyak yang ngedeketin gue, tapi gue yakin itu cuma akal-akalan mereka aja supaya bisa deketin nyokap gue.

Soal bokap? Jangan ditanya. Kakek nenek gue selalu bilang kalo bokap gue udah mati sebelum gue dilahirin. Tapi belakangan gue tau dari nyokap kalo ternyata bokap gue ninggalin nyokap gue dalam keadaan hamil, dan entah sekarang bajingan itu dimana. Bahkan gue berharap sebaiknya dia bener-bener udah mati.

"Kenapa muka lo suntuk gitu Shine?", Ucap sahabat gue Audi saat gue udah nyampe di café tempat kami janjian.

" Hei my lovely hobbit, what's wrong with you darl? ", tanya Adi sahabat cowok yang paling deket sama gue.

" Sekali lagi lo panggil gue hobbit, gue jambak lo!", balas gue sambil melemparkan tas gue ke muka Adi kemudian duduk disampingnya.

"bangke lo, sadis banget sih lo sama gue", Adi meringis kesakitan sambil mengusap-usap pipinya yang terkena lemparan tas gue.

"Salah lo sendiri ngatain gue hobbit, gue tau gue emang pendek tapi nggak sependek hobbit juga kale' lo bikin mood gue makin ancur tau nggak!!"

"Itukan panggilan sayang gue ke elo bebby, sini – sini jangan marah-marah lagi!" Sejurus kemudian Adi merengkuh gue ke pelukannya, lalu mengusap-usap kepala gue sementara gue Cuma menyandarkan kepala gue ke dadanya yang bidang.

Enggak, gue nggak pacaran sama Adi. Dia sahabat gue sejak kelas 1 SMA tepatnya sejak gue ikut mama pindah ke kota Surabaya ini. Saking deketnya sama gue, kami udah kayak orang pacaran. Pelukan, manja-manjaan sama dia, gila-gilaan bareng, dan saling berbagi rahasia. Gue nyaman banget sama dia, begitupun dia. Adi selalu nganggep gue seperti adik kecilnya dia, dia pernah punya adek yang katanya mirip sama gue, tapi sayang adeknya meninggal waktu umur 5tahun.

"Nyokap lo lagi Shine?" kali ini Kiran yang berbicara, sahabat cewek buat gue. Dia juga satu SMA sama gue dan Adi, kalo Adi ganteng tapi selengek'an , si Kiran ini cantik, manis, lembut dan feminim banget. Dan dia selalu tau masalah apa yang lagi menimpa gue, kadang gue sedikit ngeri jangan-jangan dia keturunan cenayang.

Gue cuma mengangguk lemah dalam dekapan Adi. Saat ini gue sedang berkumpul dengan sahabat-sahabat gue selama kuliah. Selain Adi dan Kiran yang udah jadi sahabat gue sejak SMA, ada lagi sahabat gue yang baru ketemu setelah kita kuliah di kampus yang sama. Audi cewek cantik blasteran arab - jawa yang pecicilan tapi selalu bisa jadi sandaran saat kita butuh teman curhat, ada lagi Max cowok ganteng blasteran Bali - Jerman yang cool abis, banyak fans nya dikampus tapi entah kenapa masih betah ngejomblo sampai sekarang. Terakhir ada si Naro cowok ganteng asli Manado yang body nya udah kayak bintang iklan susu *-men dan dia ini pacarnya si Audi. Diantara kita ber 6 memang Cuma Audi dan Naro yang punya pacar, sedangkan kita ber 4 masih pada jomblo dengan alasan kami masing-masing.

"Kenapa lagi si beb?" Audi kembali bertanya.

"Nyokap gue dateng!", jawab gue lemah

Sejenak gue melihat mereka ber 5 saling pandang, sahabat-sahabat gue ini memang udah tau perihal hubungan gue dan nyokap gue yang memang nggak harmonis.

"Terus??" giliran Naro yang bertanya

" Dia minta quality time sama gue" gue lalu tersenyum sinis ,"telat amat baru sekarang minta ngabisin waktu sama gue, kemaren-kemaren kemana aja selama 15 tahun hidup gue?? " gue udah nggak bisa lagi menahan tangis gue.

Gue merasakan pelukan Adi semakin erat, sesekali dia mengecup puncak kepala gue sedangkan Audi ikut memeluk tubuh gue sejenak.

"Jangan nangis lagi yaa, kita semua ada disini buat lo!" hibur Max sambil menghapus air mata gue dengan jempolnya.

Gue tersenyum kemudian melepaskan diri dari pelukan Adi. "makasih ya... kalian semua emang sahabat – sahabat gue yang terbaik"

"Udah- udah nggak usah sedih lagi, kita kumpul disini kan buat seneng-seneng, gimana kalo kita main UNO seperti biasa, peraturannya masih sama. Siapa yang bikin susunannya roboh, dia harus ngelakuin apapun sesuai kesepakatan yang lain! Oke??" Adi menginstruksikan permainan yang biasa kita mainkan saat kumpul seperti ini. Dan sial banget buat siapapun yang kalah karena hukuman yang kita buat pun sangat – sangat nggak masuk akal.

Audi pernah disuruh nyium kepala botak bapak-bapak yang ada di dekat kami saat kami sedang bermain. Naro pernah kebagian mempertontonkan perut sixpacknya pada sekumpulan nenek-nenek yang sedang arisan di café ini. Dan banyak hal-hal gila lainnya yang kami lakukan, untung aja gue dan Kiran belum pernah kebagian kena hukuman.

Akhirnya kami ber enam larut dalam permainan, masing-masing dari kami sibuk berkonsentrasi supaya nggak menjatuhkan susunan UNO tersebut. Tiba giliran gue, susunan tersebut udah sedikit goyang berkat Naro yang dengan liciknya ngambil bagian bawah hingga Cuma tersisa sebatang untuk menahan susunan ini biar nggak roboh.

"Hayo lo....mampus deh lo Shine, hobbit kalah...hobbit kalah!" Adi ngejek gue tepat di depan telinga gue.

"Kampret diem lo, gue bahkan belom ngambil" sela gue sambil nabok pipi Adi

"Auchh....anarkis banget sih lo, gue sumpahin kualat lo sama gue"

"Salah lo sendiri ngapain gangguin gue"

Gue kembali konsentrasi bermain, dengan harap-harap cemas gue tarik satu balok berwarna hijau pelan-pelan, gue bahkan sampe tahan napas saat ngelakuin itu. Dikit lagi.....dikit lagi Shine....dan yakkkkkk.....gue berhasil narik balok hijau tersebut di iringi dengan robohnya susunan UNO dimeja serta tawa para sahabat-sahabat gue.

"kwkwkw...kayaknya lo beneran kualat sama Adi nih Shine!", kata Naro

"hahaha.....pecah telor juga akhirnya lo Shine setelah sekian lama nggak pernah kalah, tinggal si Kiran doang nih!" sahut Audi dan Kiran Cuma nyengir.

"Rasain... apa gue bilang, mampus lo...gue bakalan usulin hukuman yang susah buat lo, hahahahha !", si Adi ketawa girang

"Udah-udah....jangan diketawain lagi kasian Shine!", Max menenangkan mereka yang masih ketawa kayak orang kesurupan sambil nepuk-nepuk pundak gue.

" Oke...jadi gue harus apa??" tantang gue kesel

Sejenak mereka berpandangan satu sama lain...kita udah biasa komunikasi batin kayak gini, mungkin karena ikatan persahabatan kita yang udah 2 tahun ini selalu sama-sama sangat kuat. Jadi Cuma dengan tatap-tatapan aja gue juga tau kalo mereka lagi ngerencanain sesuatu yang busuk buat gue, siapa lagi dalangnya kalo bukan Adi yang dendam banget gara – gara gue gaplok tadi.

"Lo liat sepasang cowok dan cewek yang duduk di meja ujung sana? " tanya Adi sambil menunjuk ke arah ujung café yang berdekatan dengan bar.

Gue menemukan sesosok cowok imut, cakep, dengan alis tebal dan hidung mancung serta bibir merah alami, dari sorot matanya yang tajam gue yakin dia blasteran Arab – Indonesia seperti Audi. Di depannya duduk sesosok cewek berambut coklat panjang berkulit putih yang sedari tadi nggak berhenti senyum memandangi cowok di depannya itu, kalo yang ini campuran bule pastinya. Kalo udah begini sepertinya gue bisa nebak apa yang bakalan Adi suruh ke gue.

Gue memandang Adi dan sahabat-sahabat gue lagi. "So...gue harus ngapain?"

"Lo datengin mereka, dan pura-pura jadi pacar si cowoknya", ucap Naro

"it's easy, just wait and see!" gue beranjak dari tempat duduk gue

"Ehhh...mau kemana lo, tunggu dulu instruksinya belom selesai " Cegah Adi

"Apaan lagi???" tanya gue yang udah nggak sabar supaya permainan konyol ini cepet berakhir.

"Tapi lo harus ngaku kalo....lo hamil anak cowok itu!" ucap Adi penuh penekanan

"Hahhhh???? Lo gilaa??? Kita main ini kan buat have fun doang, kalo itu sih keterlaluan, nggak mau gue!", akhirnya gue duduk kembali

" Nggak bisa gitu dong, kan lo udah kalahhh!", kata Audi

" Ya tapi Di, itu keterlaluan, kalo hubungan mereka rusak nantinya gimana? Itu udah nggak lucu lagi kalo permainan kita malah ngrusak hubungan orang" sanggah gue

"Abis itu kan bisa minta maaf sama mereka, yakin deh nggak bakal kenapa-napa nantinya!", giliran Naro yang berucap, sementara Kiran dan Max saling berpandangan dengan raut wajah bingung.

" Udalahhh......buruan, ato kalo nggak gue bakalan nyuruh lo ngerjain tugas kuliah kita ber 5 selama satu semester " ucap Adi.

"Wahhh sinting lo emang, oke – oke gue lakuin, pokoknya kalo ada apa-apa sama gue kalian kudu tanggung jawab!" ancem gue

"sippp dahhhh" ucap Naro dan Adi bersamaan.

Akhirnya gue bangkit dari kursi gue dan berjalan menuju meja target gue, berkali-kali gue menghembuskan napas berat untuk mengurangi ketegangan gue dan mulai memikirkan hubungan buruk gue dengan nyokap untuk menstimulasi air mata gue,.

Semakin deket gue sampai ke meja itu, samar gue lihat tangan si cowok menggenggam kotak beludru merah yang dia sembunyikan di bawah meja. Duh mampusssss, kayaknya nih cowok mau ngelamar ceweknya, tapi gue udah nyampe sini, gue udah nggak bisa mundur lagi. Siapapun kalian berdua, maafin gue dan temen-temen gue ya mbak...mas.....

" Sayanggg......dari kemaren-kemaren aku nyariin kamu , aku hamil yank....anak kamu, tapi ternyata disini kamu seneng-seneng sama cewek lain!" Ucap gue dengan penuh derai air mata yang ngebuat sepasang kekasih itu sukses menatap gue dengan terkejut.


Продовжити читання

Вам також сподобається

Baby Від HoneyViolla

Жіночі романи

657K 1.2K 5
Kumpulan Cerita Pendek, penuh gairah yang akan menemani kalian semua. 🔥🔥🔥
He Is Salman [Complete] Від RELUNG DERU

Підліткова література

292K 16K 45
[JANGAN SILENT READER YA. PLIS] [#1 Remaja] [#3 fiksi] Sequel He Is Salman judulnya (PAMIT) "Lo, satu-satunya cowok yang gak pernah bisa gua mengert...
STRUMFREI✓ Від itsraaa

Жіночі романи

434K 25.5K 74
Ternyata memang benar, garis antara cinta dan benci itu nyaris tak ada. Dari yang bukan siapa-siapa bisa menjadi teman hidup.
281K 42.2K 53
Kian Erlangga, penulis novel non-romance dengan ratusan ribu penggemar, gagal menggarap cerita romansa remaja. Ia butuh sahabatnya, Laudy untuk membu...