Sweet Enemy - Grey Morning [...

By SanthyAgatha

871K 30.8K 1.1K

Colorful Of Love Enjoy The Series! Colorful of love adalah seri bertema romantis dengan kisah percintaan empa... More

Sweet Enemy Novel Edition PROLOG Part 1,2
Sweet Enemy Novel Edition Part 3, Part 4
Sweet Enemy Novel Edition Part 5, Part 6
Sweet Enemy Novel Edition Part 7, Part 8
Sweet Enemy Novel Edition Part 9, Part 10
Sweet Enemy Novel Edition Part 13 & EPILOG

Sweet Enemy Novel Edition Part 11 , Part 12

83.8K 4K 66
By SanthyAgatha

by Santhy Agatha

twitter : @santhy_Agustina

email : demondevile@gmail.com

blog : www.anakcantikspot.blogspot.com

Fanpage Facebook : santhy agatha

Jatuh cinta adalah ketika kau mengharapkan keberadaannya, di saat dia tiada.

 

11

Nyonya Jonathan datang menjelang pagi, dan mereka berkumpul bersama di ruang keluarga dengan tegang. Sefrina tampaknya belum bangun, lagipula ini masih jam empat pagi.

    “Ibumu?” tatapan nyonya Jonathan melembut kepada Jason, selama ini dia hanya tahu Jason adalah anak rekan bisnisnya, dia tidak pernah tahu bahwa Jason adalah anak angkat, dan kejutan terbesarnya adalah bahwa Jason adalah kakak kandung Keyna. “Sebelumnya aku ingin minta maaf kepadamu Jason… Sedikit banyak semua hal yang terjadi ini, yang membuat kau terpisah dengan keluargamu adalah karena Robert ayahmu menyelamatkan Davin dari usaha penculikan.”

    Jason memalingkan muka, tampak murung.

    “Kalau boleh saya tidak ingin membahas hal itu sekarang,” gumamnya tenang, “Tentang ibu kandung saya. Dia adalah perempuan yang tamak, sangat menyukai uang dan akan melakukan segalanya demi mendapatkan uang. Saya pikir dia pasti mendapat kabar bahwa Keyna diangkat sebagai anak dari keluarga Jonathan. Sehingga dia pikir dia bisa mengambil keuntungan darinya. Saya yakin bahwa dialah dalang dari penculikan ini.”

    Para polisi sudah bertugas berdasarkan informasi Jason ini untuk melacak keberadaan ibu kandung Jason, sehingga mansion keluarga Jonathan tampak lengang. Hanya ada beberapa polisi yang berjaga, menanti kalau-kalau lelaki misterius yang barusan menelepon Jason memutuskan untuk menelepon lagi.

    “Apakah ibumu sama sekali tidak pernah mencoba menemuimu?” tanya Nyonya Jonathan hati-hati.

    Jason tersenyum samar, “Menghubungi? Dia menjual saya demi uang, yang dia pakai untuk bersenang-senang di luar negeri. Waktu itu saya masih kecil dan tidak berdaya, tetapi setidaknya saya bersyukur karena keluarga angkat saya sangat baik.” suara Jason hilang, ada kesedihan yang pekat di matanya.

    Sementara itu Davin menatap Jason dan menyadari. Karena itulah Jason sangat membenci perempuan. Lelaki itu selalu bersikap lembut dan tenang, tetapi dia selalu menghancurkan hati perempuan manapun yang dipacarinya, semuanya pada awalnya selalu dibuai dengan kebaikan dan kelembutannya sehingga akhirnya tergila-gila, lalu kemudian Jason menghancurkannya hingga hati para perempuan itu patah berkeping-keping. Davin bisa memahami perasaan Jason, memiliki ibu kandung sekejam itu memang menyakitkan, Davin tidak bisa membayangkan kalau dialah yang dijual oleh ibunya sendiri.

    Dan ternyata Jason adalah kakak kandung Keyna, seperti yang dikatakannya tadi. Informasi itu sudah diterimanya sejak tadi tetapi baru bisa dicernanya sekarang. Diliriknya Jason, dan menyadari ada kemiripan yang tak kentara diantara Jason dan Keyna, tiba-tiba hati Davin terasa sakit. Selama ini dia yang memposisikan diri sebagai kakak Keyna dan menikmatinya. Sekarang seolah-olah posisi itu direnggut oleh orang yang benar-benar berhak dan dia kemudian dilempar begitu saja.

    Rasa mencengkeram yang menyesakkan dada ini… Apakah dia cemburu?

♠♠♠

Petugas polisi kembali dengan membawa kabar gembira, mereka telah berhasil melacak sebuah rumah yang disewa atas nama Sophia, ibu kandung Jason. Mereka sudah mengirimkan tim pengintai untuk mengawasi aktivitas rumah itu. Rumah itu adalah rumah sederhana yang terletak di ujung jalan, jauh dari tetangga, saat ini kondisi rumah itu sepi, dan sepertinya tidak ada kegiatan yang mencurigakan. Orang-orang nampaknya berada di dalam rumah. Dari hasil pengintaian, seorang lelaki tampak keluar masuk di pintu untuk merokok. Dan Sophia dipastikan ada di dalam rumah itu, dia terlihat dari jendela sedang menikmati sarapan yang sedang dihidangkan oleh pegawainya. Sepertinya hanya ada tiga orang di dalam rumah itu.

Jason mengernyitkan kening ketika mendengar semua informasi itu, “Anda harus menyergap ke dalam rumah itu, saya yakin Keyna ada di sana.”

Petugas polisi itu menatap Jason dengan pandangan ragu, dia tentu saja tidak mau menyerbu dengan gegabah dan pada akhirnya menyerang orang yang tidak bersalah,  “Bagaimana anda bisa yakin?” tanyanya.

    Jason tersenyum sinis ketika membayangkan ibunya, “Ibuku bukanlah orang yang mau tinggal di sebuah rumah sederhana, dengan hanya satu dua pelayan.” meskipun lama tidak bertemu ibunya, Jason cukup yakin watak lama ibunya tidak akan berubah, sebenarnya dia merencanakan pembalasan, dia pernah mengirim detektif swasta untuk melacak ibunya. Dan detektif itu melaporkan bahwa ibunya terdampar di Las Vegas, hidup berfoya-foya meskipun hampir bangkrut. Setelah itu Jason kehilangan jejak ibunya. Ternyata ibunya sudah ada di negara ini. “Kalau dia tinggal di rumah sederhana seperti itu, hanya ada satu kemungkinan, dia sedang bangkrut dan kalau dia bangkrut dia akan memikirkan segala cara untuk mendapatkan uang, Keyna adalah jalan termudah baginya.” dengan tak sabar Jason bangkit dari kursinya, “Aku akan mengunjungi rumah itu kalau kalian tidak segera melakukannya.”

“Aku ikut.” Davin segera berdiri darikursinya. Cemburu?

Petugas polisi itu menatap kedua lelaki di depannya berganti-ganti lalu menghela napas, “Saya akan mengatur strategi dulu dengan team kami untuk berjaga-jaga. Kalau memang nona Keyna diculik dan disekap di sana, ada kemungkinan kalau penculik itu bersenjata. Dan anda berdua boleh ikut ke sana kalau anda berdua berjanji akan tinggal di dalam mobil demi keselamatan kalian.”

♠♠♠

“Kau harus makan. Kalau kau mati kami tidak akan mendapatkan uang.” Felish meletakkan mangkok makanan itu dengan kasar di meja dekat ranjang, lalu melirik tangan Keynayang tidak diborgol, “Makanlah.”

Keyna memajukan dagunya keras kepala, “Tidak.” Dia tidak mau menerima makanan dari para penjahat ini, siapa yang tahu kalau makanannya mungkin sudah diracun atau yang lain? Kemarin saja dia dibius untuk dibawa kemari, siapa yang tahu apa yang akan dilakukan perempuan itu kepadanya? Lagipula Keyna harus tetap waspada, dia merinding memikirkan lelaki berwajah mesum yang meraba-raba kakinya kemarin.

Felish menatap Keyna dengan marah, “Huh, dasar kau menyusahkan!” dengan marah dia membanting pintu kamar itu dan meninggalkan Keyna sendirian di dalam.

Tak lama kemudian Keyna mendengar suara gaduh yang membuatnya bingung, suara itu seperti barang beradu dan juga teriakan-teriakan yang bercampur aduk. Jantung Keyna berdegup kencang.

Ada apa di luar?

Lalu kenop pintunya diputar. Keyna memandang pintu itu dengan waspada, melirik ketakutan ke arah pergelangan tangannya yang diborgol. Dia tidak akan bisa melarikan diri ke mana-mana…

Lalu pintu terbuka dan seorang lelaki berpakaian polisi masuk, membuat Keyna lega luar biasa.

“Nona Keyna?”

Keyna langsung mengangguk dengan bersemangat, hampir saja dia berdiri dan hendak menubruk polisi itu saking leganya, tetapi kemudian mengaduh ketika pergelangan tanggannya tertahan oleh borgolnya.

Polisi itu mengerutkan keningnya ketika melihat tangan Keyna diborgol, dia lalu membungkuk di sana dan mencoba membuka borgol itu dengan sebuah kawat kecil yang tersimpan di sakunya.

“Keadaan sudah terkendali, para penculik sudah berhasil diringkus, anda sudah aman.” Polisi itu sudah berhasil melepaskan borgol Keyna, “Anda bisa berjalan sendiri?”

Keyna mengangguk, lalu dengan sempoyongan, dibantu oleh polisi itu mereka berjalan menuju ke bagian depan rumah.

Bagian depan itu sudah ramai, dengan beberapa mobil polisi di sana. Lelaki berwajah mesum itu, Felish dan Charles sudah ditangkap dan diletakkan di belakang mobil polisi. Sementara perempuan cantik bernama Sophia itu masih berdiri diborgol di dekat mobil polisi, sedang dimintai keterangan. Keyna menatap mereka semua dengan ketakutan, tetapi para penculik itu tampaknya sudah tidak bisa melukainya lagi.

“Keyna!”

Itu suara Davin yang memanggilnya, Keyna menoleh dan mendapati Davin dengan tergesa keluar dari mobil, dengan disusul oleh Jason di belakangnya.

“Davin!” Keyna lega luar biasa, setelah disekap dan ketakutan, melihat orang yang dikenalnya terasa sangat menyenangkan.

Davin setengah berlari menghampirinya, dan setelah didekatnya lelaki itu berdiri ragu, menatap seluruh diri Keyna seolah ingin menyerapnya.

“Kau tidak apa-apa?”

Keyna menganggukkan kepalanya, dan sedetik kemudian, bahkan sebelum Keyna menyadarinya, dia sudah dipeluk erat-erat oleh Davin. Aroma maskulin parfum Davin memenuhinya, dadanya yang hangat melingkupinya, sejenak Keyna membeku dipeluk seerat itu oleh Davin.

“Oh astaga aku mencemaskanmu,” Davin bergumam lirih, lalu sejenak dia menjauhkan Keyna dari tubuhnya, “Kau tidak apa-apa kan? Kau benar-benar tidak apa-apa?”

Keyna menyelipkan rambutnya ke balik telinganya, masih merasa bingung akan pelukan dan kelembutan Davin, “Aku tidak apa-apa…”

“Tanganmu.” Jason yang tiba-tiba saja sudah ada di sebelah Davin dan Keyna bergumam, tatapan matanya menajam menatap tangan Keyna, dia meraih pergelangan tangan Keyna dan menelitinya, “Pergelangan tanganmu merah dan luka.”

Davin ikut melihat ke arah pergelangan tangan Keyna dan matanya bersinar marah, “Apa yang mereka lakukan kepadamu, Keyna?”

“Mereka memborgolku di ranjang.” Keyna meringis, “Laki-laki yang disana itu sempat meraba-raba kakiku, tetapi selebihnya mereka tidak berbuat apa-apa kepadaku.”

“Apa?” Davin dan Jason berseru bersamaan dengan marah, kedua lelaki itu bertatapan lalu melirik Charles yang sudah siap di bawa ke kantor polisi.

“Aku akan membunuhnya.” Davin mendesis tajam, membuat Jason mengangguk tanda setuju.

“Kita bunuh dia nanti bersama-sama.”

Keyna menatap Davin dan Jason berganti-ganti. Kenapa kedua lelaki ini mendadak jadi begitu perhatian kepadanya? Ada apa sebenarnya?”

“Keyna! Jason!” suara perempuan cantik itu berteriak memanggil, dia diborgol dan berusaha meronta dari pegangan polisi dan mencoba mendekati mereka, “Mama merindukan kalian sayang! Tidakkah kalian merindukan mama? Tegakah kalian melihat mama diperlakukan kejam seperti ini?” Sophia berusaha berteriak-teriak menarik perhatian mereka.

Ekspresi wajah Jason berubah dingin luar biasa ketika mengalihkan tatapannya kepada Sophia. Tetapi perempuan itu tampaknya tidak peduli.

“Jason? Kau ingat mama nak? Kau berhutang budi kepada mama, mamalah yang membuatmu bisa menikmati hidup berkecukupan seperti sekarang, sekaranglah saatnya kau membalas budi kepada mama.”

Jason hanya menatap Sophia dengan pandangan merendahkan dan tidak peduli, lelaki itu mengalihkan tatapannya begitu saja membuat Sophia panik dan sadar bahwa dia tidak akan bisa menarik perhatian Jason, karena itu Sophia mengalihkan pandangannya kepada Keyna.

“Keyna, sayang, ingat mama nak. Ini mama. Kakakmu Jason memang tidak tahu terima kasih, tetapi kau tidak mungkin berbuat begitu kepada mama kan? Ini mama sayang, mama kandungmu!”

    Keyna terpaku mendengarkan kata-kata Sophia. Mama kandungnya? Apa maksud Sophia bahwa Jason adalah kakak kandungnya? Dia menatap Jason dan Davin berganti-ganti, berusaha mencari jawaban. Tetapi Jason tetap memasang wajah dingin dan seolah menulikan telinganya dari teriakan-teriakan Sophia, sementara Davin tampak diam dan tak tahu harus berkata apa.

    Sophia lalu dimasukkan paksa ke mobil polisi, perempuan cantik itu masih meronta-ronta dan berteriak mencoba menarik perhatian mereka, tetapi polisi tetap memasukkannya. Setelah itu mobil polisi itupun pergi membawa Sophia.

    Keyna menatap ke arah Davin dan Jason, memberanikan diri untuk bertanya. “Apa maksudnya tadi itu?”

    Jason menghela napas, berusaha menyingkirkan kebencian di matanya ketika membayangkan Sophia, “Apa yang dikatakan perempuan tadi benar.” Jason bahkan menolak menyebut nama Sophia, “Dia adalah ibu kandung kita, dan kau adalah adik kandungku.” tatapannya menajam, “Dan sebagai kakakmu, aku berhak menentukan yang terbaik untukmu.”

    Jason lalu menatap Davin dengan tatapan menantang, “Keyna akan pulang ke rumahku.”

♠♠♠

“Ikut denganmu?” Keyna menatap bingung pada Jason yang memasang tampang keras kepala. Davin sendiri tampak tersentak dengan kata-kata Jason.

“Jangan main-main Jason, Keyna tinggal di rumahku dan akan kembali ke sana seperti semula.” Davin merenggut tangan Keyna dan setengah menyeretnya meninggalkan Jason.

“Keyna.” Jason tidak mengejar, hanya memanggil pelan. “Aku kakakmu. Tidakkah kau ingin mendengar kenangan masa kecil kita? Seluruh kenangan yang kau lupakan karena trauma mendalammu? Aku bisa membuatmu mengingat semuanya.”

Keyna tertegun. Membuat Davin berhenti menariknya. Mata Davin membara melihat keraguan Keyna. “Jangan mimpi.” Davin memberi isyarat kepada supir keluarga yang langsung mendekatkan mobilnya, dengan cepat di dorongnya Keyna masuk ke dalam mobil, “Kau tetap pulang denganku.”

Mobil itupun melaju, meninggalkan Jason berdiri sendirian di sana.

Seorang pecinta memiliki ketakutan terbesar, ketakutan itu adalah : kebencian dari sang tercinta

 

12

    Ketika mereka pulang, Sefrina ada di sana sedang bercakap-cakap dengan Nyonya Jonathan di ruang tamu, ketika menyadari Keyna sudah dibawa pulang oleh Davin, Nyonya Jonathan langsung berdiri dan menyambut Keyna.

    “Keyna.” dengan lembut Nyonya Jonathan memeluk Keyna, “Polisi mengabarkan bahwa semuanya sudah selesai, syukurlah semuanya baik-baik saja.”

    Sefrina ikut berdiri dan menghampiri Keyna lalu memeluknya erat-erat dengan cemas, “Keyna syukurlah… Aku cemas sekali.” wajah Sefrina pucat pasi, dia tampak benar-benar senang karena Keyna pulang dengan selamat. “Mereka tidak memperbolehkanku ikut, jadi aku menunggu di sini.”

“Terima kasih Sefrina.” Keyna tersenyum lembut. Dia ingin berterima kasih kepada semua orang yang mencemaskannya, tetapi saat ini dia sangat lelah, amat sangat lelah.

Davin sepertinya mengetahui bahwa Keyna harus beristirahat, dihelanya tubuh Keyna. “Aku akan mengantarkan Keyna ke kamar untuk beristirahat dulu.”

“Biarkan aku saja…” Sefrina mencoba mengambil tangan Keyna, tetapi Davin menepiskannya.

“Tidak Sefrina, terima kasih sudah ikut memberikan dukungan di sini. Mungkin kau juga lelah dan ingin beristirahat, ada kamar tamu yang tersedia untukmu. Aku yang akan mengantar Keyna beristirahat.”

Keyna sudah terlalu lelah untuk berkata apapun, dia hanya menurut saja ketika Davin menggandengnya ke kamarnya. Tidak disadarinya tatapan Sefrina yang membara, menatap punggung mereka berdua dengan marah.

♠♠♠

Davin mendudukkan Keyna ke tepi ranjang dan mengambil kursi untuk duduk di hadapannya, diraihnya jemari Keyna dengan lembut, dahinya mengernyit ketika melihatnya. “Ini pasti terasa sakit,” gumamnya setengah marah. Keyna hanya tersenyum lemah menanggapinya, dan dia menguap.

Davin terkekeh melihatnya, “Tunggu ya, jangan tidur dulu, biarkan kuobati dulu lukamu.” dia mengambil kapas dan antiseptik yang sudah disiapkan oleh pelayan, lalu mengoleskannya dengan lembut di pergelangan tangan Keyna yang memerah, “Sakit ya?” bisiknya lembut ketika melihat Keyna mengernyit, “Tapi ini akan sembuh dengan cepat.”

“Terima kasih Davin.” Keyna mencoba tersenyum. Lalu dia merenung, “Perempuan yang menculikku itu, apakah dia benar-benar ibuku?”

“Jangan pikirkan itu dulu.”

“Dan Jason… Benarkah dia kakak kandungku?”

Mata Davin langsung bersinar cemburu ketika Keyna menyebut nama Jason. Dia terdiam dan menunggu. Sementara itu Keyna tetap bergumam, tidak menyadari api yang menyala di mata Davin. “Kakak kandungku… Kenapa aku bisa melupakan bahwa aku mempunyai kakak lelaki? Kenapa kami dulu terpisah?” Keyna mengangkat bahunya dengan malu kepada Davin, “Bahkan kaupun mungkin tidak akan menyangka kalau orang seperti aku bisa mempunyai kakak setampan Jason…”

Davin langsung menarik Keyna, tangannya yang masih menggenggam pergelangan tangan Keyna menariknya supaya menempel di tubuhnya, dan tanpa peringatan, Davin mencium Keyna. Lelaki itu mengecup bibirnya dengan lembut, dan ketika Keyna masih terperangah kaget, Davin melumat bibirnya dengan sepenuh perasaan, menikmati manis dan lembutnya bibir Keyna.

Lama setelahnya, Davin melepaskan ciumannya. Matanya bersinar lembut ketika menatap mata Keyna yang melebar dan ternganga bingung. Jemarinya menyentuh bibir Keyna yang memerah karena ciumannya yang bergairah.

“Kau cantik. Jason pasti bangga memiliki adik secantik dirimu.” Davin bergumam serak, lalu mengecup dahi Keyna dengan lembut. Lelaki itu lalu menghela tubuh Keyna supaya berbaring di ranjang dan menyelimutinya.

“Tidurlah sayang, lupakan semua kejadian kemarin, mulai sekarang aku akan menjagamu.” bisik Davin pelan, mengantarkan Keyna ke dalam tidurnya.

Tidak mereka sadari bahwa semua kejadian itu dilihat oleh Sefrina yang mengintip di pintu. Matanya menyala penuh kebencian. Dia tadi datang pura-pura membawakan teh hangat untuk Keyna, tetapi pemandangan inilah yang didapatnya.

Kurang ajar! Batinnya penuh kemarahan. Ini tidak boleh terjadi, ini semua melenceng jauh dari rencananya. Dia harus bisa memisahkan Davin dari Keyna!

♠♠♠

Pagi harinya Keyna terbangun dengan kebingungan dan ingatan yang bercampur aduk. Semua kenangan kembali kepadanya secara serentak, penyelamatannya dari penculikan. Teriakan Sophia yang mengatakan bahwa dia adalah ibu kandung Keyna, kenyataan bahwa Jason adalah kakak kandungnya. Semuanya berpadu menjadi satu… Lalu… Ciuman Davin.

Apakah itu benar-benar terjadi atau jangan-jangan itu hanyalah khayalannya saja?

Tetapi kenapa Davin menciumnya? Keyna menyentuh bibirnya dan pipinya terasa panas. Bibir Davin sudah menyentuh bibirnya… Melumatnya...

Tanpa diduga pintu kamarnya terbuka, dan lelaki yang sedang dibayangkannya sudah berdiri di sana.

“Hai.” Davin tersenyum lembut.

“Hai.” Keyna tersenyum, tiba-tiba dia teringat akan Sefrina yang menyambutnya kemarin tetapi Keyna sudah terlalu lelah untuk menanggapinya, dia merasa menyesal karena sudah tidak sopan kepada Sefrina.

“Apakah… Apakah Sefrina masih menginap di sini?”

“Semalam dia berpamitan pulang...” Davin mengernyit dan memandang ke sekeliling, “Ketika kami masih menanti kabar tentangmu Sefrina menginap di rumah ini... Tetapi meskipun ada banyak kamar tamu di mansion ini, Sefrina memilih tidur di kamarmu.”

“Di kamar ini? Kenapa?”

“Aku tidak tahu. Davin mengangkat bahunya tiba-tiba baru menyadari akan keanehan perilaku Sefrina itu, “Dia bilang dia akan lebih tenang mendoakanmu kalau tidur di sini.”

Sefrina tidur di kamar ini? Keyna mengerutkan dahi dan merasa sedikit aneh. Tetapi kemudian dia berpikir bahwa apa yang dikatakan Sefrina mungkin ada benarnya, sahabatnya itu pastilah amat sangat mencemaskannya.

“Kau merasa lebih baik?” tanya Davin kemudian.

Keyna berusaha menyembunyikan pipinya yang merona, dia menganggukkan kepalanya, “Aku sudah merasa lebih baik.” jawabnya pelan.

“Bagus.” Davin melangkah duduk di kursi yang didudukinya kemarin, membuat ingatan akan ciuman itu menyerbu benak Keyna, membuatnya semakin salah tingkah. Lelaki itu duduk dalam posisi yang sama, dihadapan Keyna yang sedang duduk di ranjang. “Aku tahu ini terlalu pagi. Tetapi Jason tadi menelepon dan mengatakan bahwa dia akan kemari untuk menjemputmu.” mata Davin bersinar sedih, “Dan aku tidak berhak melarangnya, semalaman aku berpikir keras, dan aku menyadari bahwa aku tidak boleh memisahkan kakak beradik yang sudah terpisah sekian lama, kalian pasti ingin bersama.” Davin menghela napas panjang, “Tetapi sebelumnya ada yang ingin kukatakan kepadamu, kenyataan yang mungkin akan membuatmu menyalahkanku. Aku pikir aku harus mengungkapkannya kepadamu sebelum Jason yang melakukannya.”

Keyna memandang Davin dengan bingung, “Kenyataan tentang apa? Dia menyuarakan pertanyaan di dalam benaknya.

“Tentang masa laluku, tentang masa lalu kita.” Davin menatap mata Keyna dalam-dalam. “Aku pernah mengatakan padamu bukan bahwa aku pernah mengalami percobaan penculikan di waktu kecil? Dan kemudian ada seorang lelaki yang menyelamatkanmu? Lalu aku mengatakan bahwa lelaki itu sudah meninggal?”

Davin memang pernah mengatakannya, tetapi apa hubungan itu semua dengan...

“Orang yang menyelamatkanku adalah ayahmu.” Davin mengatakan dengan jantung berdetak kencang, “Ayahmu dulu adalah seorang pemain biola terkenal dan jenius, kau lihat bahwa bakatnya menurun kepada Jason... Sedang ayahku sangat tertarik dengan bidang musik klasik, mereka bersahabat... Sampai kemudian seorang penculik berpisau mencoba membawaku dan ayahmu menyelamatkanku.”

Ayahnya seorang pemain biola terkenal? Keyna mencoba memahami informasi itu, berusaha menyatukan semua bayangannya dengan kenangannya tentang ayahnya, seorang buruh bangunan kasar dengan tangan penuh luka dan kapalan. Mana mungkin ayahnya pemain biola terkenal?

“Usaha menyelamatkan diriku telah merenggut bakat ayahmu.” Davin seolah tahu apa yang ada di benak Keyna, “Pisau penculik itu mengenai sarafnya sehingga dia tidak bisa bermain biola lagi...” Davin menghela napas panjang. “Dan ayahmu kehilangan masa depannya. Dia kehilangan keluarganya... Semuanya berawal dari diriku.”

Selesailah sudah. Davin mengernyitkan keningnya, mengamati wakah Keyna yang pucat pasi. Apakah Keyna akan membencinya? Apakah Keyna akan menuduhnya sebagai penghancur keluarganya? Bisakah Keyna memaafkannya?

Berbagai pikiran berkecamuk di benak Davin, membuatnya merasa ngeri. Perasaannya kepada Keyna telah bertumbuh menjadi sesuatu yang asing dan takut untuk dia akui. Tetapi setelah ciuman semalam itu dia tidak bisa menyangkalnya lagi. Davin mencintai Keyna, dan dia takut kehilangannya, dia tidak akan tahan kalau Keyna membencinya.

“Keyna?” Davin akhirnya bertanya ketika Keyna hanya diam dan terpaku. “Apakah kau membenciku?”

Kenapa Keyna tidak mengatakan sesuatu kepadanya? Jantung Davin makin berdebar, menanti apapun reaksi dari Keyna. Apapun reaksi itu dia akan menerimanya, dia sudah siap menerima cacian, tamparan bahkan mungkin ditinggalkan, tetapi sikap diam Keyna ini bukanlah apa yang diharapkannya.

Kemudian seorang pelayan mengetuk pintu dengan hati-hati, membuat Davin menoleh dengan kening berkerut.

“Ada apa?”

“Tuan Jason menunggu di bawah.” gumam pelayan itu memberitahu.

Davin langsung beranjak, menatap Keyna yang masih terdiam, dengan sedih dia menyentuhkan jemarinya di pipi Keyna, “Kau boleh marah padaku kalau kau mau.” gumamnya lembut, “Aku tunggu di bawah ya.”

Lalu Davin melangkah pergi, meninggalkan Keyna yang masih termenung dalam kebingungannya.

Semua kenangan itu tiba-tiba menyeruak kembali di dalam benaknya, kejadian di malam hujan dan badai itu ternyata bukan mimpi. Semua itu nyata. Teriakan-teriakan di tengah hujan itu adalah teriakan ibunya yang mencaci maki ayahnya, mengancam akan meninggalkannya. Dan lalu... Anak lelaki kecil itu… Itu Jason kakaknya, yang kemudian direnggut paksa oleh ibunya. Keyna berteriak-teriak memanggil kakaknya, tetapi dia didorong oleh ibunya sampai terjatuh dan ditolong ayahnya. Jason menjerit-jerit memanggil Keyna dalam gendongan ibunya, tetapi sang ibu tetap tidak menghiraukan teriakan mereka. Jason dan Keyna dipisahkan dengan paksa. Kenangan akan masa itu begitu traumatis sehingga Keyna kecil menenggelamkan semua ingatannya dalam-dalam, menyimpannya jauh di dalam memorinya dan menganggapnya tidak pernah terjadi. Ayahnya mengetahui itu dan membiarkannya, berpikir bahwa lebih baik Keyna lupa semuanya sehingga bisa melangkah ke kehidupan baru tanpa kenangan masa lalu yang menyakitkan. Lalu semua kenangan itu kembali secara samar ketika Keyna bertemu dengan Jason untuk pertama kalinya, mendengarkan permainan biola lelaki itu. Sekarang setelah ingat semuanya, Keyna tahu kakaknya sangat berbakat bermain biola, menuruni bakat ayahnya. Keyna kecil selalu menunggui Jason ketika kakaknya itu berlatih biola, Jason selalu memainkan lagu apapun yang diminta Keyna setelahnya. Hidup mereka dulu terasa begitu bahagia, bisa berdua. Sampai kemudian pertengkaran itu terjadi dan ibunya memutuskan bahwa ayahnya tak pantas lagi untuknya. Dan pemicu pertengkaran itu pastilah kecelakaan yang mematikan saraf jemari ayahnya, yang membuatnya tidak bisa bermain biola lagi dan kehilangan masa depannya yang cerah.Dan semua itu terjadi karena ayahnya menyelamatkan Davin... Keyna merenung, mencoba menelaah semua kenyataan itu di dalam benaknya. Lalu setelah menghela napas panjang, Keyna melangkah turun menuju ke arah Davin dan Jason.

♠♠♠

Ketika Keyna masuk, Davin dan Jason langsung menoleh bersamaan, kedua lelaki itu tampak sedang berbincang-bincang dengan serius.

“Keyna?” Jason bertanya lembut, menatap adiknya dengan penuh kasih sayang, “Kau sudah merasa baik?”

Keyna menatap wajah Jason, untuk pertama kalinya menyadari bahwa lelaki ini adalah kakaknya, untuk pertama kalinya dia menatap wajah Jason sebagai wajah kakaknya, wajah yang sama, hanya versi dewasa dari kakak kecilnya dulu yang sangat menyayanginya. Mata Keyna berkaca-kaca.

“Jason... Kakak...” suara Keyna terdengar serak.

Seketika itu juga Jason menyadari bahwa Keyna sudah ingat, bahwa seluruh kenangan mereka di waktu kecil sudah bisa Keyna ingat, Jason langsung melangkah tergesa, sejenak berdiri ragu di hadapan Keyna, lalu menarik Keyna ke dalam pelukannya,

“Keyna... Adikku.” dipeluknya Keyna erat-erat seolah akan meremukkannya. Oh ya Tuhan. Setelah sekian lama, setelah mencari dan putus asa, akhirnya Jason bisa memeluk Keyna lagi dalam rengkuhan lengannya. Matanya terasa panas, dan kemudian ikut larut dalam air mata haru yang ditumpahkan Keyna di dadanya. Semua kenangan menyakitkan tentang perpisahan mereka yang dipaksakan itu musnah sudah, digantikan oleh kebahagiaan karena pertemuan indah itu, pertemuan kakak dan adik yang sudah lama terpisah.

Sementara itu Davin menatap Jason dan Keyna yang sedang berpelukan itu dengan perasaan campur aduk.

Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 55.9K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...
26.8K 4.2K 35
Memiliki dua pekerjaan membuat Giyanti Paramita seolah memiliki dua kepribadian. Sebagai Giyanti, seorang artis yang banyak mengundang decak kagum se...
1.2M 84.1K 42
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...
4K 800 18
Kiano tak tahu harus berbuat apa lagi saat kekasihnya tiba-tiba tanpa alasan yang jelas memutus pernikahan secara sepihak, padahal pernikahan mereka...