Sweet Enemy Novel Edition Part 7, Part 8

90.1K 3.9K 78
                                    

by Santhy Agatha

twitter : @santhy_Agustina

email : demondevile@gmail.com

blog : www.anakcantikspot.blogspot.com

Fanpage Facebook : santhy agatha

Kemarahan yang tersimpan jauh di dalam dirimu, bisa menjadikanmu gila suatu saat nanti

 

7

Jason sangat tampan. Dengan tubuhnya yang ramping, matanya yang selalu tampak sendu, menyimpan kesedihan tersendiri. Membuat para perempuan selalu ingin mengasihinya. Sayangnya para perempuan itu tidak tahu kebencian Jason kepada perempuan, dan pada akhirnya para perempuan itulah yang menjadi korbannya.

Hari ini Jason sedang mengunjungi mansion Davin membawakan buah-buahan untuk menengok si sakit. Sayangnya yang dicarinya tidak ada, dari pelayannya dia tahu bahwa Davin sudah masuk kerja. Membuat Jason menunggu hampir selama dua jam.

Akhirnya Davin pulang dari kantor, dan sepertinya kondisi kesehatannya belum pulih benar.

Jason memandang ke arah Davin yang masih terbatuk-batuk dan mengangkat alisnya melihat wajah Davin yang masih pucat.

“Seharusnya kau tidak masuk kerja dulu,” gumamnya.

Davin cemberut, “Aku bosan di rumah. Tidak ada yang bisa kulakukan.”

“Kau bisa tidur dan beristirahat.” Jason terkekeh, “Itu yang biasanya dilakukan oleh orang sakit.”

Davin  menghela napas panjang, lalu membanting tubuhnya dan berbaring si sofa besar di depan Jason. Lalu dia menoleh dan menatap Jason dengan tajam.

“Malam itu… Saat hujan petir waktu itu.”

“Ya?” Jason tampak tidak peduli, dia menghirup teh chammomile yang tadi diseduhkan oleh pelayan Davin.

“Aku memintamu untuk melihat Keyna karena dia takut petir.”

“Ya. Dia memang ketakutan dengan petir.” Jason membolak-balik majalah yang ada di depannya dengan tidak peduli.

“Lalu apa yang kau lakukan pada Keyna? Kau tidak kembali ke kamar malam itu.”

Jason mengangkat matanya dari majalahnya, mengawasi Davin lalu tersenyum, “Cemburu, Davin?”

Muka Davin sedikit merona. Tetapi bibirnya menipis kesal. “Kata Keyna kau memasangkan earphone di telinganya, lalu dia tidak ingat apa-apa lagi.”

“Kau sangat perhatian  padanya.” Jason memilih tidak menjawab pertanyaan Davin, membuat Davin makin kesal.

“Dia sudah seperti keluargaku.”

“Tetapi dia bukan adikmu.” suara Jason menajam, tetapi dia kemudian menguasai diri dan senyumnya muncul kembali, “Jangan cemas Davin, aku tidak melakukan sesuatu yang salah kepadanya. Dia memakai earphoneku dan aku menungguinya sampai tidur. Aku menyelimutinya, dan kemudian karena aku mengantuk aku tidur di kamar tamu.”

Davin mengawasi Jason tak percaya. “Benarkah?”

“Kau bisa bertanya kepada pelayan yang membereskan kamar tamumu.” Jason tersenyum dan menatap Davin, “Kalau aku tidak mengenalmu, aku akan menduga bahwa kau sedang cemburu.”

“Aku tidak cemburu.” Davin menyela keras kepala, “Aku hanya cemas kau berubah pikiran dan mengincarnya. Kau tahu aku punya hutang budi yang besar kepada Keyna dan karena itu aku bertekad menjaganya…” Davin mengernyit, “Para perempuan itu, mereka yang menjadi korbanmu… Mereka patah hati dan hancur… Aku tidak ingin Keyna berakhir seperti itu.”

Sweet Enemy - Grey Morning [ colorful of love ] NOVEL EDITIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang