For The First Time, I Ask

By sisayur_chaeri

115K 14.5K 1.6K

Kisah si bungsu keluarga Kim More

Cast
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Forteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Nineteen
Twenty
Twenty-One
Twenty-Two
Twenty-Three
Twenty-Four
Twenty-Five
Twenty-Six
Twenty-Seven
Twenty-Eight
Twenty-Nine
Thirty
Thirty-One
Thirty-Two
Thirty-Three
Thirty-Four
Thirty-Five
Thirty-Six
Thirty-Seven
Thirty-Eight
Thirty-Nine
Forty
Forty-One
Forty-Two
Forty-Three
Forty-Four
Forty-Five
Forty-Six
Forty-Seven
Forty-Eight
Fourty-Nine
Fifty
Fifty-One
Fifty-Two
Fifty-Three
Fifty-Four
Fifty-Five
Fifty-Six, Fifty-Seven, Fifty-Eight
Minta Review PDFnya kak
Fifty-Nine
Promosi

Eighteen

1.5K 223 34
By sisayur_chaeri

Notes : Futa adalah kondisi dimana seorang berfisik wanita namun secara biologis dan hormon sebagai seorang laki laki. Dalam universe ini Futa hanya terjadi pada 10% populasi wanita di dunia, dan sering dianggap kecacatan.

Cerita hanya fiktif belaka, semua nama baik pemain, tempat, instansi hanyalah meminjam. Tidak ada hubungannya dengan real life!



Malam hari, di dalam sebuah mobil Tesla putih dua orang duduk berdua di iringi lagi RnB mengalun.



Yujin mengemudikan mobilnya sebari mengomel pada wanita yang sejak tadi hanya diam di omeli oleh Yujin.


"Harusnya kamu itu di rawat seengaknya 2-3 hari! Kenapa sih harus buru buru mau pulang?" tanya Yujin.


"Adik saya sendirian di rumah, tuan muda. Juga saya gak ada uang" ucap Minju.



"Kamu fikir saya gak bisa bayarin biaya rumah sakit kamu sampai sembuh? Kamu mau nginep disana seumur hidup juga saya bisa bayar! Adik kamu juga, saya bisa bawa adik kamu buat jenguk kamu dirumah sakit" ucap Yujin tidak mau kalah.



Minju hanya mengambil nafas dalam dan menghembuskannya menanggapi ucapan Yujin. Yujin yang mendengar itu hanya mendecih dan mematap Minju sekilas lalu kembali menatap jalan.



"Setiap minggu kamu harus cek dan pengobatan, saya yang anter! Kamu saya yang bayar, saya donatur kamu buat pengobatan! Jadi kata kata selain donatur dilarang ngatur itu gak berlaku buat saya!" ucap Yujin.



Minju menatap kearah Yujin, entah apa yang ada di kepala boss Intercontinental Group ini.


Tidak lama, Yujin sampai di depan kediaman Minju. Minju turun dari mobil dengan cepat saat melihat adiknya duduk di depan rumah sebari memberi makan kucing.


"Sullyoon!" ucap Minju mendekati adiknya.



Yujin juga keluar dari mobilnya dan mendekati kakak adik itu sebari menatap sekitar melihat keadaan rumah Minju.













Siapa yang akan percaya rumah ini adalah rumah dari sekretaris CEO Lotte Group?




"Haaaaaa" sebuah suara membuat Yujin langsung menoleh dan mendapati gadis muda tersenyum kearahnya.


"Hmmmm ahaaaa haaaaa" ucap gadis itu menunjuk Yujin dan Minju lalu berekspresi malu malu. Minju yang mendengar itu langsung melotot dan menggelengkan kepala.




"Sullyoon!" ucap Minju pada adiknya yang tersenyum dan mengira Minju membawa pacarnya ke rumah.



Yujin menatap Minju meminta penjelasan maksud Sullyoon, namun Minju hanya menggelengkan kepalanya tanda bukan apa apa.



"Aaaaa mamaaam aaaa" ucap Sullyoon langsung menarik tangan Yujin membuat Yujin hampir terjatuh.




"Sullyoon!" ucap Minju saat Sullyoon menarik tangan Yujin masuk kedalam rumah itu.



Yujin hanya menurut dan ikut masuk kedalam rumah sebari menatap rumah Minju.



Sullyoon menarik Yujin dan membawa Yujin duduk di meja makan kecil keluarga itu. Minju akhirnya masuk mengekori sebari menatap adiknya yang terlihat sangat senang.




Sullyoon mengambil mangkuk yang ia isi dengan nasi dari ricecooker dan ia keluarkan makanan dari lemari makanan yang ia sajikan di hadapan Yujin.





"Aaaaa uuuu" ucap Sullyoon lalu lanjut menggunakan bahasa isyarat pada Yujin. Setelah menggunakan bahasa isyarat, Sullyoon menyenggol bahu Minju untuk menjelaskan pada Yujin.



"Disuruh makan dulu, adik saya baru selesai masak jadi masih hangat" ucap Minju.




Sullyoon juga menarik Minju duduk di sebelah Yujin untuk makan. Sullyoon duduk di hadapan keduanya sebari tersenyum dan menggunakan sumpitnya memisahkan duri ikan.



"Haaaa haaaa maaam maaam haaaa" ucap Sullyoon mengacungkan jempol lalu memberikan sumpit kepada Yujin membuat Yujin menatap canggung.



"Sullyoon, jangan dipaksa! Tuan Yujin itu atasannya kakak, dia gak bisa makan ini!" ucap Minju saat melihat ekspresi wajah Yujin lalu mengambil sumpit dari hadapan Yujin.



Mendengar itu, Sullyoon langsung berhenti melakukan pekerjaannya. Ekspresinya langsung berubah menjadi sedih dan gadis kecil itu menunduk minta maaf dan mengambil mangkuk dari hadapan Yujin.


Namun...



"Kamu ngomong apa sih? saya lapar! Masakan Sullyoon terlihat enak, apa saya gak boleh cicip?" ucap Yujin mengambil kembali nasi yang diambil Sullyoon lalu mengambil sumpit.



"Mari makan! Sullyoon-ah, ayo makan sama sama" ucap Yujin yang terdiam sejenak terlihat ragu.



Namun dengan suapan besar, Yujin memasukan nasi dan ikan ke mulutnya yang langsung ia kunyah. Yujin juga menyumpit kimchi dan telur buatan Sullyoon yang ia kunyah cepat.



Yujin mengunyah hingga ia kembali menatap kearah Minju. Setelah menelan makanannya, Yujin masih menatap Minju...


"Maaf, saya sudah jahat sama kamu. Semua ini pasti berat untuk kamu, eoh?..."




UN Village 11-289 Hannam-dong, Youngsan-gu - Seoul


Winter terlihat mondar mandir menelepon nomor Yujin dan Minju. Dan keduanya tidak menjawab teleponnya, dan saat ia menelepon Giselle, namun hasilnya nihil.


Winter mendapatkan kabar bahwa sekertaris kakaknya itu jatuh saat akan mengemukakan rancangan.


Yujin yang membawa Minju ke rumah sakit, sedangkan Giselle membantu untuk mengemukakan rancangan Lotte dan juga rancangan Mitsubishi.


Namun hingga saat ini, Winter tidak mendapatkan kabar dari Yujin. Malah Giselle mengabarinya bahwa Minju sudah pulang bersama Yujin.



Winter menghela nafasnya berat merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Minju.



Minju adalah anak buahnya, dan ia tidak bisa menjaga Minju. Winter menjadi benar benar merasa bersalah.




Cklek~



Winter tidak bergeming dan terus mencoba menghubungi Minju walaupun seseorang keluar dari kamar.



"Masih belum bisa di hubungi?" tanya Karina masih dengan rambut basahnya yang ia keringkan dengan handuk sebari menatap Winter.



"Belum, Yujin juga di telfon terus di reject. Gigi juga gak tau mereka dimana" ucap Winter panik.



Karina yang melihat Winter sangat khawatir itu menghentikan kegiatannya mengeringkan rambutnya dengan handuk.



"Kamu segitu khawatirnya ya sekertaris kamu kenapa napa?" tanya Karina dengan nada lembut.



"Minju itu dekat sama saya, dia juga bagian tanggungjawab saya. Saya tidak bisa jika belum tau keadaannya" ucap Winter kembali mengirim pesan pada Yujin.



Mendengar itu, Karina kembali mengeringkan rambutnya dengan handuk namun kali ini cukup pelan.



Entah apa yang ia pikirkan...



"Kamu ada hubungan spesial sama Minju?" tanya Karina membuat Winter menatap Karina sebentar lalu kembali menatap ponselnya.



"Dibilang spesial, kita dekat. Dia sudah lama dengan saya, jadi dia orang yang penting. Saya peduli dengan dia" ucap Winter lalu menghubungi lagi.



Karina yang mendengar itu langsung menuju kearah ruang laundry untuk meletakkan handuknya. Entah mengapa ia tidak mau mendengarkan lagi soal Minju yang dekat dengan Winter.



"Noona, kakak berangkat ke Paris besok pagi. Noona tidak mau tidur di rumah halmonie sama kakak? agar pagi bisa ikut mengantar ke bandara. Jika noona mau, akan saya antarkan ke rumah halmonie" ucap Winter.



Mendengar itu Karina lalu berbalik dan menatap Winter.



"Sudah selesai masalah Minju? cepet banget ganti topiknya, tcih" ucap Karina mendecih.


"Hmmm, saya sudah hubungi, dia sudah di rumah diantarkan oleh Yujin tadi" ucap Winter mendekati kakak iparnya.


"Noona mau saya antar?" tanya Winter sekali lagi.


"Kamu mau saya pergi dari sini? mau bawa Minju kesini? gak apa apa kok kamu mau bawa dia nginap disini, gak usah peduliin saya. Nanti saya di kamar aja" ucap Karina pada Winter.


"Ha??" tanya Winter tidak mengerti membuat Karina mendecih lagi.


"Dasar anak kecil..." ucap Karina langsung pergi meninggalkan Winter yang kebingungan dengan sikap Karina.


"Noona? saya ada salah sama noona? saya minta maaf" ucap Winter mengejar Karina keruang tamu.


Winter menatap Karina yang duduk santai di sofa ruang tamu menghidupkan tayangan televisi, hingga Winter langsung melangkah dan duduk di sebelah kakak iparnya.


"Noona..." panggil Winter yang diabaikan oleh Karina.




"Noona..."








"Noona..."



"Yeppeun noona~" ucap Winter menirukan suara Shinchan membuat Karina akhirnya tertawa dan memukul bahu Winter.




"Apasih kamu? ngapain?" ucap Karina berusaha menyembunyikan senyumannya.



"Noona saya lapar, mau makan ramyeon sama saya?" tanya Winter tiba tiba membuat Karina melotot mendengar pertanyaan Winter.




"Yaaaakkkk!! kamuuu!" pekik Karina langsung berdiri dan menyentuh pipinya yang memerah.





"Mau tidak? saya ada dua, tadi bibi Gong bilang ada varian baru di lemari" ucap Winter.




"Memangnya kenapa?" tanya Winter hingga akhirnya Karina mendecih dan masuk kekamarnya.



"Noona?? noona saya salah lagi ya? noonaaaa~~" panggil Winter saat Karina menutup rapat pintu kamarnya.







Continue Reading

You'll Also Like

271K 21.4K 41
Winter yang masih akan terus mencintai Karina, apapun yang terjadi...
529K 38.1K 31
"cantik sih tapi sayang nakal"karina "awas suka loh kak"winter Winter top Karina bot
313K 29.8K 31
Winter yang lawak, Karina yang galak. "Kita sampai disini aja." kalo kata Karina mah. ©hiuother, 2021
Wattpad App - Unlock exclusive features