TBFS (3) Nate's

By melodiaderaa

110K 3.1K 12

[Cerita di PRIVATE, hanya followers yang bisa baca] Can I call you mine? Although you're my step sister? The... More

1 : Kesialan Kedua
4 : Sakit
11 : Perjodohan Nate
12 : Almost Is Never Enough
13 : Hari Bersama Rio
14 : Perjodohan Baby
Epilog
Love for Autumn
Pengumuman
New Year's Giveaway
Cinta dan Luka

5 : Dua Gadis

4.5K 384 1
By melodiaderaa

Author

Ting tong

Baby mengerang frustasi, siapa yang menganggu tidurnya?! Ini baru jam tujuh pagi dan sudah ada yang memencet bel. Menyebalkan.

Baby turun dari kasur hotelnya dan membukakan pintu dan mengumpat dalam hati saat tahu bahwa yang memencet bel adalah orang tidak penting.

"Ck! Ngapain sih pagi pagi gangguin orang aja?!" Omel Baby.

Nate hanya nyengir, "mau nemenin aku lari pagi tidak?" Tanya Nate.

"Niel habisnya tidak mau." Sambung Nate.

Baby hanya mendengus, "tidak mau." Jawab Baby lalu menutup pintu.

Tapi Nate sudah menahannya duluan. Baby segera merebahkan dirinya lagi di kasur dan menutupi tubuh dan wajahnya dengan selimut.

"By, ayolah. Temeni aku." Pinta Nate sambil menarik selimut yang ditahan oleh Baby.

"Nate! Jangan tarik atau aku akan tendang bokongmu itu!" Teriak Baby kesal.

"Makanya temeni aku dong. Sebagai adik--"

"Kita seumuran, Nate." Potong Baby.

Nate hanya mengedikkan bahunya lalu ikut merebahkan dirinya di samping Baby. "Ck siapa yang menyuruhmu tiduran disitu?" Tanya Baby saat melihat Nate tiduran di sebelahnya.

"Kalau kau tidak mau menemani aku ya aku akan diam disini." Jawab Nate acuh.

"Silahkan." Ucap Baby lalu kembali tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh juga wajahnya.

Baby merasakan sebuah tangan berat ada di pinggangnya. Dia menggeliat, lalu membalikkan badannya dan tepat saat balik, bibir Nate terkena dengan dahinya. Jarak mereka sangat dekat. 

"AAAAAAAAAAAAA!" Teriak Baby lalu mendorong Nate.

"Awww!" Ringis Nate saat bokongnya berhasil mendarat mulus di karpet.

"Kenapa kau tidur disini?!" tanya Baby kesal.

"Kan aku sudah--"

"Yasudah sekarang kau keluar dan aku akan mandi. Cepetan!" Teriak Baby.

"Aku tidak mau keluar, aku bosan di kamar hanya sendiri. Mendingan aku disini menganggumu." Balas Nate sambil memeluk guling yang ada di sebelahnya.

"Ck, dasar penganggu." Ucap Baby lalu masuk ke kamar mandi.

Baby keluar dari kamar mandi dengan crop tee juga celana jeans ketat. Rambutnya yang masih basah dibiarkan tergerai.

"Kenapa kau masih disitu?" Tanya Baby tidak percaya.

"Kau mandi lama sekali sih. Tidur di kamar mandi?" Tanya Nate gemas.

"Untuk apa aku tidur di kamar mandi?" Tanya Baby tidak mau kalah.

Nate mendecak, "terserah deh, aku akan mandi."

Baby tersenyum miring, "baguslah, keluarlah dari kamar hotelku." Usir Baby.

Nate hanya memutar bola matanya lalu masuk ke kamar mandi Baby. Mata Baby membulat, "hei siapa yang membolehkanmu untuk memakai kamar mandiku, penggangu?" Teriak Baby sambil menggedor pintu kamar mandinya.

"Kau mau mandi bareng, huh?" Nate membuka pintu kamar mandinya dan berkacak pinggang dengan atasan shirtless.

Baby membulatkan matanya, badan Nate sangat bagus! "Ck, cepetan keluar. Mandilah di tempatmu!" Teriak Baby.

"Aku bilang aku malas mandi di tempatku. Aku bosan sendirian." Balas Nate santai.

Baby memutar bola matanya, "dasar penganggu." Ucap Baby lalu membalikkan badannya dan sibuk dengan laptopnya.

Nate hanya menggelengkan kepala melihat adik tirinya lalu masuk lagi ke dalam kamar mandi.

Ting tong

"Ya?" Tanya Baby saat membuka pintu dan mendapati Niel disana.

"Boleh aku masuk dulu?" Tanya Niel.

Baby menaikkan satu alisnya, "masuklah." Ucap Baby.

"Jadi ada apa?" Tanya Baby saat Niel sudah duduk di sisi kasurnya dan Baby yang duduk di sebelahnya karena sedang mengerjakan tugas di laptop.

"Aku hanya mau mendekatkan diri ke adikku." Jawab Niel.

"Ck, bukannya dulu kita sudah dekat?" Tanya Baby dengan penekanan di kata dulu.

"Maafk--"

"Permintaan maaf tidak diterima." Ucap Baby acuh. Luka yang dibuat Niel terlalu besar, dan dia tidak akan memaafkan Niel. Walaupun mungkin Baby terlihat biasa saja kepada Niel itu bukan berarti dia memaafkan Niel itu hanya sebatas sandiwara di depan Nate juga ayah dan bundanya.

"Tapi kenapa? Apa salahku begitu besar?" Tanya Niel.

Baby menghela nafas kasar lalu menutup laptopnya, "pikirkan sendiri, apa yang sudah kau lakukan kepadaku." Jawab Baby lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tas laptopnya.

Nate yang mendengar percakapan itu dari kamar mandi hanya bisa mengerutkan dahinya. Apa yang mereka bicarakan dan ada masalah apa di antara mereka?

Baby terlalu misterius, pikir Nate.

"Nate?" Tanya Niel bingung.

Baby menoleh ke arah Niel dan hanya mengedikkan bahu saat Niel menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Niel.

"Numpang mandi." Jawab Nate acuh sambil mengeringkan rambutnya.

"Really? Kau punya kamar--"

"Ayo keluar waktunya sarapan!" Teriak Baby memotong perkataan Niel.

"Ayo ayo!" Teriak Baby lagi lalu keluar kamar.

"Kau menyukai Baby huh?" Tanya Niel.

Nate membelalakkan matanya, "tidak mungkin aku menyukai Baby, dan kau punya hubungan apa dengan Baby?" Tanya Nate.

Niel hanya melengos dan berjalan keluar. "Kenapa lama sekali sih?" Omel Baby kepada Niel dan Nate.

Baby mengetuk ngetuk kamar ayah dan bundanya.

"Halo halo, hai hai, spada, delivery pizza!" Ucap Baby sambil mengetuk ngetuk pintu Bryson dan Pevita.

"Tasia, kau menganggu saja." Keluh Bryson gemas saat pintu terbuka.

"SARAPAN!" Teriaknya lalu berjalan ke lift yang diikuti Niel dan Nate di belakangnya.

"Ambil makanan sana." Usir Baby saat dia duduk di meja yang meniliki tiga kursi.

"Ck, tukan perintah." Cibir Nate.

"Kalau kau tidak mau mengambil makanan juga tidak apa apa kok. Biar kau cepat meninggal." Balas Baby lalu mengikuti Niel yang mengambil makanan.

"Adikmu menyebalkan." Ucap Baby kepada Nielsambil mengambil makanan.

"Aku mendengar itu By." Ucap Nate tiba tiba.

"Kau! Sejak kapan kau disitu?! Ck, seperti setan saja!" Omel Baby.

"Aku kan juga lapar!" Balas Nate kesal.

Baby hanya mendelik lalu membawa makanannya ke mejanya.

"Maaf ini mejanya sudah ada yang duduki." Ucap Baby.

Dua gadis yang sedang duduk di meja itu mendongak, "kau pikir kau siapa?!" Tanya salah satu gadis itu.

Baby menaikkan satu alisnya, bukankah meja ini sudah di reserve untuk dia juga Nate dan Niel? "Meja ini sudah saya reserve." Jawab Baby tenang.

"Lalu aku peduli gitu? Meja ini aku duluan yang duduki." Balas temannya gadis itu.

Baby memutar bola matanya, "bangun sekarang atau kau akan menyesal nona." Desis Baby.

"Menyesal? Kau pikir--"

"Bisa anda pergi nona?" Tanya Nate dingin yang sudah ada di belakang Baby.

Kedua gadis itu menganga, bayangkan dia melihat dua lelaki tampan! "Ehm." Deheman Baby mampu membuat gadis itu kembali ke dunia nyata.

"Pergi." Ucap Baby.

"Bisa anda pergi nona?" Tanya Niel sekarang.

"Ma-maaf." Ucap salah satu gadis itu lalu berdiri.

"Kenapa kalian begitu kegatelan sih?" Tanya Baby kepada dua gadis itu.

Kedua gadis itu hendak membuka suara tapi mereka kurungkan karena Niel dan Nate yang sudah mengisyaratkan mereka untuk diam dan pergi.

Nate dan Niel pun bingung, kenapa mereka bisa dipegang kendali oleh adik tirinya, Baby?

Tbc..

Continue Reading

You'll Also Like

5M 920K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
3.5M 209K 56
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
1.9M 107K 53
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri...