YOU ARE MY LIVE [Baekyeol/Cha...

By byunxkkaebsong

235K 10.7K 631

"I LOVE YOU" -baekhyun "I LOVE YOU TOO" -chanyeol "I LOVE YOU MORE THAN HIM" -sehun "I NEED YOU" -xxx More

Sorry~
Mickey Mouse~
Dinner~
Photo~
Change~
BLOOD~
Who XXX?
5 Secon Kiss~
DANGER~
RED ROSE~
Warm Hug~
RING~
F*CK~
SCARED! ~
CRY~
ENDING~
The Real Ending~
READ PLS~
Memory~

MISS U~

8.6K 429 31
By byunxkkaebsong

Beberapa tahun kemudian

★★★★★★★★★★
*** Author POV ***

Terlihat seorang pria sedang berdiri di depan sebuah sekolah anak-anak. Mungkin ia sedang menunggu anak nya pulang sekolah. Beberapa kali pria tersebut merapatkan jaket musim dingin nya. Yup! Saat itu salju turun dengan deras nya.

Beberapa anak-anak mulai keluar dari sekolah tersebut ketika bel berbunyi. Seorang anak kecil langsung berlari ke arah pria tersebut, dan memeluknya.

"Yeol Ne, kau kenapa?" tanya pria tersebut dengan nada khawatir.

"Eomma, hiks. Tadi Yeol Ne di ejek oleh teman-teman. Mereka bilang hiks mereka bilang jika Yeol Ne tidak mempunyai appa. Mereka mengatakan jika appa ku sudah meninggal, eomma. Hiks hiks." kata anak kecil yang bernama Yeol Ne tersebut kepada orang yang sedang ia peluk. Pria tersebut ternyata adalah eomma dari Yeol Ne.

Pria tersebut berjongkok di hadapan Yeol Ne. Jari lentik nya mengusap air mata anak nya.

"Jangan menangis ne? Jangan pikirkan apa yang teman-teman mu katakan. Eomma kan sudah katakan berkali-kali padamu, jika appa mu masih hidup."

"Ne eomma. Aku tau itu. Tapi mereka tidak mempercayai nya hiks. Mereka terus mengejek ku setiap hari, eomma. Hiks hiks." Tidak peduli apa kata eomma nya saat itu, tetapi air mata Yeol Ne terus mengalir membasahi pipi nya.

Eomma Yeol Ne langsung memeluk anak nya .

"Sudah kau jangan menangis lagi. Appa pasti akan sedih jika ia mengetahui kau menangis seperti ini. Uljima ne? Eomma akan selalu disini, disamping mu." Pria itu menyembunyikan wajah sedih nya di balik punggung anak nya.

"Ne eomma. Yeol Ne tidak akan menangis lagi!" Anak tersebut langsung mengusap air mata nya cepat-cepat.

"Bagus! Itu baru anak eomma." Eomma Yeol Ne kembali tersenyum seraya mengusap lembut rambut anak nya yang mulai dipenuhi oleh salju.

Yeol Ne memanjangkan leher nya dan melihat sekeliling. Mencoba mencari seseorang.

"Eomma, ahjushi tidak datang menjemput ku hari ini?"

"Tidak, mungkin ahjushi sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Sudah, mari kita pulang sekarang. Hujan salju nya mulai bertambah deras." Pria tersebut menggandeng tangan anak nya. Mengajak nya untuk pulang.
.
.
.
★★★★★★★★★★★
*** Baekhyun POV ***

"Eomma, ahjushi tidak datang menjemput ku hari ini?"

Aku terdiam. Yeol Ne benar. Jika pria yang ia panggil ahjushi selama ini tidak menjemput nya hari ini.

"Tidak, mungkin ahjushi sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Sudah ya, mari kita pulang sekarang. Hujan salju nya mulai bertambah deras." Aku langsung menggandeng tangan mungil Yeol Ne. Mengajak nya untuk pulang.
.
.
.
Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Yeol Ne, anak ku dengan Chan Yeol, ia sudah lahir ke dunia ini dengan selamat. Umur nya saat ini sudah 5 tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang ceria dan baik. Tetapi terkadang ia sedih jika ada seseorang yang bertanya tentang Chan Yeol, appa nya.

Selama 5 tahun ini sudah banyak pengalaman yang aku lalui. Lebih banyak pengalaman menyedihkan daripada pengalaman menyenangkan.

Mulai saat melahirkan Yeol Ne ke dunia ini, sampai di hina oleh orang-orang disekitar ku. Tak lebih tetangga yang tinggal di sekitar rumah dan para orang tua murid di sekolah Yeolne yang selalu memandangkan aku dan Yeol Ne sebelah mata.

Mungkin menurut mereka aneh. Bagaimana bisa seorang pria melahirkan seorang anak. Bahkan mereka tidak akan mengerti dan tidak peduli, sekali pun aku menjelaskan semua nya pada mereka. Tapi Yeolne tetap memanggil ku eomma sampai saat ini walaupun ia tau jika fisik ku seperti seorang lelaki.

Aku selalu berusaha tidak peduli pada mereka yang selalu menghina aku dan Yeol Ne. Tapi tetap saja hati ku sakit dan sedih saat mendengar penghinaan mereka pada keluarga kecilku.

Aku selalu mengatakan tidak apa-apa pada Yeol Ne. Selama ini aku berbohong pada nya jika Chan Yeol masih hidup. Aku tak tega memberitahukan nya jika appa nya sudah meninggal.

Cukup aku saja yang merasa kehilangan Chan Yeol selama ini! Aku selalu berusaha menjaga perasaan Yeol Ne, karena hanya dia lah barang berharga ku saat ini.

Oh iya pasti kalian bertanya siapa pria yang disebut ahjushi oleh Yeolne?

Yup! Pria tersebut adalah
.
.
.
Sehun!

Sehun kembali hadir di kehidupan ku dan Yeol Ne. Walaupun aku masih sedikit membenci nya, tapi saat ini aku membutuhkan nya.

Maksud ku, membutuhkan nya untuk menemani dan menghibur Yeol Ne jika ia sedang sedih. Mungkin bagi Yeol Ne, Sehun bisa menggantikan peran Chan Yeol selama ini. Tapi tidak bagiku, aku menganggap Sehun tidak lebih dari sekedar teman lama ku.

Aku juga membutuhkan Sehun karena selama ini dia adalah orang setelah Chanyeol, yang dapat mengerti ku saat ini.

Aku membuyarkan lamunan ku. Tak terasa aku dan Yeolne  sudah sampai di rumah. Aku memasukan anak kunci dan memutar nya beberapa kali. Yeolne langsung berlari ke kamar dan mengganti pakaian.

Rumah yang aku tempati selama ini masih sama dengan rumah saat aku tinggal bersama Chanyeol. Tak ada yang berubah dari rumah ini, karena memang aku sengaja untuk tidak merubah sedikit pun bagian dari rumah ini. Aku tidak ingin melupakan satu kenangan pun bersama Chanyeol disini.
.
.
.

Tok Tok Tok

.
.
.
Aku langsung menoleh dan berjalan ke arah pintu, membukakan pintu tersebut. Sudah kuduga, pasti itu Sehun. Sehun tersenyum melihat ku dan ia mengeluarkan se bucket bunga lily putih padaku.

"Untuk mu."

"Gomawo." Aku langsung mengambil bunga tersebut dan mencium aroma nya. Senyuman langsung tersungging dibibirku ketika aroma khas bunga lily putih kesukaan ku tercium.

"Kau suka?" tanya nya yang masih berdiri di depan pintu.

Aku mengangguk.

"Ne, aku suka."

Aku tersadar jika aku belum mempersilahkan Sehun masuk. Aku langsung menyuruhnya masuk dan duduk di sofa.

"Kau sedang ada masalah?" tanya Sehun sesudah nya ia menjatuhkan bokongnya di sofa.

Aku menaruh bunga tersebut di dalam vas bunga yang sudah terdapat air di dalam nya.

"Apa terlihat dari wajahku jika aku sedang ada masalah?" kata ku yang masih sibuk menata bunga lily tersebut.

"Sekarang apa masalah nya? Apa karena Yeolne lagi?" Sehun seperti sudah sangat mengerti ku. Aku benar-benar lemah jika harus berakting di depan nya.

Aku mengangguk perlahan. Sehun langsung memegang tangan ku, mencoba menghentikan kesibukan ku saat itu. Ia menatap mata ku lekat-lekat.

"Aku selalu berada disini, disamping mu. Aku sangat mengerti perasaan mu saat ini. Aku tau bagaimana rasanya diposisi mu. Jangan sedih Baekhyunee." Sehun menarik leher ku dan memeluk ku.

Pelukan ini. Pelukan yang aku rindu kan. Tapi bukan pelukan dari Sehun, tetapi pelukan dari Chanyeol. Hanya pelukan hangat Chanyeol yang bisa menenangkan ku.

Tetapi saat ini pelukan Sehun sedikit bisa menenangkan ku. Berkat pelukan nya dan support nya sampai saat ini aku selalu terlihat kuat di hadapan Yeolne. Tak terasa air mata ku turun perlahan. Aku masih diam tak membalas pelukan Sehun.

Tangan Sehun mendorong tubuh ku, melepaskan pelukan tersebut. Jari halus nya langsung menghapus air mata ku.

"Uljima Baekhyunee. Apa kau tidak malu, eoh? Apa kau tidak malu pada Yeolne? Oh iya, dimana ksatria kecil ku tersebut?" Sehun melihat ke sekeliling, mencari sosok ksatria kecil yang ia maksud.

"Dia ada di dikamar, sedang berganti pakaian." ucap ku dengan suara parau seperti orang habis menangis.

Tak beberapa lama kemudian, Yeolne keluar dari kamar. Aku buru-buru menghapus bekas air mata ku cepat-cepat.

"Ahjushi!" Yeolne langsung lari ke pelukan Sehun dan memeluknya.

"Ah ksatria kecil ku. Mian ne, tadi ahjushi tidak bisa menjemput mu karena urusan pekerjaan." Sehun mengelus rambut Yeolne yang berada di dekapan nya.

"Gwaenchana ahjushi." Yeolne kemudian melirik ku.

"Eomma! Eomma waeyo? Eomma habis menangis?" Yeolne langsung mendekati ku.

"Ah gwaenchana Yeolne. Oh iya, apa kau sudah makan malam?" Sehun segera mengganti topik pembicaraan.

Yeolne menggeleng.

"Bagaimana jika kita makan malam bersama hari ini? Ahjushi yang teraktir deh."

"Jinjjayo?" tanya Yeolne antusias.

Sehun langsung mengangguk mantap. Aku melirik nya bingung. Kenapa ia tiba-tiba mengajak aku dan Yeolne makan malam? Sehun hanya mengedipkan sebelah mata nya ke arah ku.

★★★★★★★★★★

Tak terasa, esok adalah hari ulang tahun Yeolne yang ke 6 tahun. Aku memperhatikan setiap inchi bagian wajah nya yang sedang tertidur di sampingku. Kalian tau kan jika aku takut sendirian?

Aku langsung tertawa bisu saat itu. Aku mengingat saat Chanyeol mengatakan jika ia ingin anak nya nanti mirip dengan nya. Hahahaha.

Aku kembali teringat pada Chanyeol. Tangan ku dengan cekatan mengambil secarik kertas dan sebuah bolpoin. Menulis apa yang sedang aku rasakan sekarang.

Dear, Chanyeol

Chan, bagaimana kabar mu saat ini? Aku harap kau baik-baik saja. Kau sedang apa sekarang, huh? Apa kau merindukan ku saat ini? Aku harap begitu, karena aku juga sedang merindukan mu. Jeongmal bogoshipo!

Kau tahu, anak kita, Yeolne, tak terasa esok usia nya sudah 6 tahun. Ia tumbuh cepat sekali ya. Kau juga harus tau jika ia merindukan mu. Ia ingin bertemu dengan mu! Tapi itu tak mungkin kan Chanyeol?

Ini aneh Chan, tapi Yeolne benar benar mirip dengan ku. Mata nya, hidungnya, dan bibir nya. Untung saja telinga Yeolne tidak mirip dengan mu. Aku tidak bisa membayangkan jika telinga nya mirip dengan mu. Hahaha aku bercanda chagi.

Tapi satu yang harus kau tau, sifat Yeolne benar-benar mirip dengan mu!

Chan, aku merindukan mu. Sangat!! Aku benar-benar ingin menangis dan berteriak saat ini. Hanya kau yang ku butuhkan saat ini. Aku merindukan semua nya Chan! Aku merindukan kenangan kita, merindukan pelukan hangat mu, dan aku juga merindukan saat kau mengucapkan "Saranghaeyo" padaku.

Semoga kau tenang disana Chanyeol. Aku selalu mendoakan mu disini.
.
.
"Saranghaeyo"
.
"Nado!"

Istri mu

Byun Baek Hyun

Tess!

Tak sengaja air mata ku jatuh membasahi kertas tersebut. Buru-buru aku menghapus air mata ku. Aku tidak ingin kembali menangis dan membuat isak-isakan kecil yang dapat membuat Yeolne terbangun.

Tangan ku langsung menyambar jaket musim dingin ku yang tergantung di belakang pintu. Aku menutup pintu kamar setelah memastikan bahwa Yeolne masih tertidur lelap. Tak lupa mengunci rumah dan menaruh kunci nya ditempat seperti biasa. Yaitu di dekat pot bunga.

Aku berjalan keluar rumah. Tangan ku menggenggam surat tersebut kuat-kuat.

Kalian ingin tau aku mau kemana malam-malam begini?

Bau khas pantai langsung tercium saat aku sampai di tempat tujuan ku. Yup pantai! Pantai dimana Chanyeol dan aku menyaksikan matahari terbenam dan berjanji bersama disini. Tempat dimana aku membuang abu Chanyeol.

Brrrr~

Angin pantai menusuk di kulit ku walaupun aku sudah menggunakan jaket tebal. Aku merapatkan jaket musim dingin ku tersebut.

Aku memandang jauh ke arah pantai. Saat ini hanya terdengar suara ombak pantai di telinga ku, karena tempat ini benar-benar sepi. Yup! Siapa yang akan pergi kepantai malam - malam begini saat musim dingin? Kecuali aku pasti nya.

Aku teringat pada surat yang tadi aku tulis. Aku langsung melipatnya seperti bentuk perahu. Menaruh perahu kertas tersebut di air. Perahu kertas tersebut perlahan menjauhi bibir pantai.

Aku harap ombak pantai akan membawa perahu kertas itu pergi. Pergi ke tempat yang jauh dimana Chanyeol sedang berada sekarang. Menyampaikan isi surat tersebut pada Chanyeol.

Aku pulang ke rumah setelah memastikan perahu kertas tersebut sudah tenggelam oleh ombak pantai.

Sebuah mobil putih sudah terparkir di depan rumah ku. Mobil ini tidak asing bagiku. Aku memperhatikan mobil itu dengan teliti. Ya benar! Ini tak lain adalah mobil Sehun.

Mau apa dia ke rumah ku malam-malam? Ini aneh! Kenapa pintu rumah ku tak di kunci? Perasaan aku sudah mengunci nya tadi.

Aku langsung masuk kedalam rumah ku. Berjalan dan membuka pintu kamar ku yang masih tertutup.

Terlihat Sehun si pemilik mobil yang terparkir di depan rumah ku tersebut sedang duduk di pinggir ranjang seraya mengusap lembut rambut Yeolne yang masih berada di alam mimpi.

Mulut ku langsung membuka, bersiap bertanya pada Sehun. Aku kembali menutup mulut ku ketika Sehun meletakan telunjuk nya di bibir dan mengeluarkan suara "Stttt."

Sehun menarik tangan ku keluar dari kamar.

"Mau apa kau malam-malam begini?" Sebuah pertanyaan langsung terlontar dari mulut ku ketika aku dan Sehun sudah berada di ruang tamu.

"Harus nya aku yang bertanya padamu, kemana kau pergi malam-malam begini dan berani meninggalkan Yeolne sendirian di rumah?!" Sehun menjawab dengan sorotan khawatir padaku.

"Aku-aku pergi ke- Ah sudahlah. Itu bukan urusan mu!" Aku menjawab dengan nada sedikit meninggi.

"Tentu itu menjadi urusan ku Baekhyunee!"

Aku memutar bola mata ku seperti berkata "Terserah."

Hening terjadi beberapa saat.

"Oh iya, kau ingat jika besok ulang tahun Yeol?"

"Ingat! Aku kan ibu nya, bagaimana bisa aku melupakan ulang tahun anak ku sendiri! Bagaimana bisa kau ingat ulang tahun Yeolne?!"

"Hei, dia kan sudah aku anggap seperti anak ku sendiri. Bagaimana bisa aku melupakan nya?" Sehun membalik nya pertanyaan ku.

"Berhenti menyebutkan jika kau sudah menganggap Yeolne seperti anak mu sendiri!" Entah kenapa aku berubah sedikit galak padanya.

"Aku tau jika Yeolne adalah anak mu dengan Chanyeol, tapi aku tetap menganggap ia seperti anak ku. Aku selalu mencintai mu Baekhyun. Aku siap menggantikan posisi Chanyeol sebagai suami mu sekaligus menjadi ayah dari Yeolne."

Tamparan keras mendarat mulus di pipi Sehun. Sehun terkejut ketika aku tiba-tiba menamparnya.

"MWO?!! Apa kau bilang?!! Menggantikan posisi Chanyeol sebagai suami ku?! Jangan pernah bermimpi sedikit pun Sehun! Beruntung kau sudah aku izinkan untuk dekat dengan anak ku dan menjadi ahjushi bagi nya. Aku menganggap mu tak lebih adalah seorang TEMAN LAMA! Dan satu lagi, aku tak pernah MENCINTAIMU! HATI KU TETAP MILIK CHANYEOL! SE-LA-MA-NYA!!" Aku menekan kan setiap kata-kata penting.

"Aku tidak peduli kau menganggap ku apa. Tapi aku tetap akan mencintaimu. Aku akan mencoba berusaha agar kau mencintaiku bagaimana pun caranya. Aku bisa membahagiakan mu dan Yeolne lebih dari Chanyeol!! KAU HARUS INGAT ITU!!" Sehun berlalu dari hadapan ku. Suara mobil menyala pun terdengar dan tak berapa lama suara mobil tersebut perlahan pergi menjauh.

Aku tak habis pikir, jadi selama ini Sehun mendekatiku dan Yeolne hanya karena ia ingin menggantikan posisi Chanyeol. Perkiraan ku salah besar!! Aku kira Sehun sudah berubah dari 5 tahun lalu. Ternyata Sehun masih seperti laki-laki picik seperti dulu.

Aku meraih vas bunga yang tergeletak di meja. Vas bunga tersebut tak lain berisi bunga lily putih pemberian Sehun. Aku langsung membuang semua bunga pemberian Sehun ke tempat sampah.

Sebuah ide seketika muncul. Aku tau akan memberikan hadiah apa pada Yeolne besok. Hadiah yang tak pernah terpikir Yeolne dan Sehun sebelumnya!!

★★★★★★★★★★★★

"Eomma sedang apa?" Sebuah suara khas orang baru bangun tidur berhasil membuatku menghentikan sejenak aktifitas ku. Si pemilik suara melihat ku bingung ketika melihat aku memasukan beberapa pakaian ke dalan sebuah koper kecil.

"Yeolne! Tutup matamu sekarang. Eomma punya kejutan untukmu!" Anak yang hari ini genap berusia 6 tahun itu menurut dan kemudian memejamkan mata nya.

"Sekarang buka mata mu!" Yeolne menarik bibir nya ke atas membuat senyuman yang manis. Tangan nya langsung mengambil benda yang aku berikan padanya.

"Tiket ke Seoul? Kita akan pergi ke Seoul, eomma?"

"Memang mau apa kita di Seoul?" Yeolne kembali bertanya setelah aku mengangguk mantap.

"Hari ini kita akan pergi ke Seoul, pergi menginap di rumah halmoni dan harabouji mu."

"Ke rumah halmoni dan harabouji?" Alis Yeolne terangkat sebelah.

Senyuman senang kembali terukir di bibir tipis nya setelah satu anggukan dari kepala ku.

"Jinjjayo? Eomma tidak berbohong kan?"

Kepala ku menggeleng cepat.

"Sudah, cepat sana kau mandi! Setelah itu sarapan, eomma sudah membuatkan sarapan ke sukaan mu."

Aku kembali melanjutkan aktifitas ku yang tadi sempat terhenti setelah melihat anak itu menyambar handuk mandi nya dan berlari ke arah kamar mandi dengan senang.

Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, aku menggandeng tangan mungil Yeolne. Tangan yang satu nya aku gunakan untuk menarik koper kecil yang berisi pakaian ku dan Yeolne.

Aku mengambil bangku paling belakang di mobil travel ini ketika kami sudah sampai di dalam nya.

Mata Yeolne melihat ke arah jendela yang berada di tepat di samping.

"Eomma, Sehun ahjushi tidak ikut kita ke Seoul?" Sebuah pertanyaan berhasil membuatku terdiam. Yeolne menyebutkan nama pria yang sedang malas aku dengar saat ini.

Aku tersenyun hangat pada nya dan mengatakan

"Ahjushi tidak bisa ikut karena banyak pekerjaan hari ini." Bohong ku.

"Arraseo. Bahkan ahjushi masih sibuk di hari libur seperti ini. Apa dia lupa jika hari ini ulang tahun ku?" Raut wajah anak ku berubah menjadi kecewa dengan mata yang masih fokus ke arah jendela.

"Entahlah. Sudah kau jangan pikirkan. Sekarang kau tidur saja, karena perjalanan nya akan lumayan lama. Nanti eomma akan bangunkan jika sudah sampai di Seoul."

Persekian detik Yeolne langsung menjatuh tubuh nya dalam dekapan ku. Memejamkan mata nya dan menenggelamkan wajah nya di dada ku. Tangan ku meraih tubuh mungil nya, membalas pelukan nya.

Mobil travel yang akan membawa kami ke Seoul bersiap berangkat ketika jam sudah menunjukan pukul 10 pagi. Waktu berangkat yang tercatat dalam jadwal tiket.

Suasana hening dan hembusan hangat yang keluar dari penghangat yang berada di atas tempat duduk ku berhasil membuat mataku terpejam.
.
.
.
Drrt Drrt Drrt
.
.
.
Aku berdecak kesal dalam tidurku. Memaksakan diri untuk membuka mata dan meraih benda yang bergetar dalam kantong jaket musim dingin ku.

Panggilan tak terjawab : Oh SeHun

Jari ku menyentuh layar handphone dan membuat gerakan menggeser.

3 panggilan tak terjawab 5 pesan

Aku memutar bolaku malas ketika melihat nama Sehun muncul di bar notifikasi. 3 panggilan tak terjawab dan 5 pesan bodoh tersebut tak lain dari nya. Karena penasaran, aku membuka 5 pesan bodoh tersebut.

Baekhyun, kau dimana?

Kenapa kau tidak ada dirumah? Kau membawa pergi Yeolne kemana?

YAK! BAEKHYUNE, JAWAB PANGGILAN KU!

Aku kembali memutar bolaku.

BERITAHU AKU DIMANA KAU SEKARANG?!

Aku tau kau masih marah karena perkataan ku kemarin malam. Aku juga tau jika aku salah, maka dari itu maafkan aku. Jangan membuat hal-hal bodoh yang bisa membuat Yeolne terluka, Baekhyunee! Katakan sekarang kalian dimana!!

Aku mematikan handphone ku malas. Aku sedang malas melayani pria bodoh dan picik seperti nya. Aku dan Yeolne sedang ingin sendiri sekarang.

"Kau terlambat Sehun! Aku sedang melakukan hal bodoh sekarang. Mungkin juga hal bodoh yang dapat menyakiti Yeolne seperti yang kau katakan tadi. Aku harap keluarga Chanyeol dan keluarga ku dapat menerima Yeolne saat ini." gumam ku dalam hati.

Aku menatap wajah sendu Yeolne kemudian kembali memejamkan mata ku setelah mempererat pelukan ku pada anak tersebut.

★★★★★★★★★★★

Kaki ku tiba di sebuah rumah besar yang sangat familiar bagiku. Rumah dengan sedikit sentuhan arsiktektur Eropa  yang menjadi tempat dimana aku dibesarkan sejak kecil.
.
.
Ting Tong
.
.
"Annyeonghaseyo." Aku membungkukan badan setelah melihat wanita paruh baya membukakan pintu.

"B-baekhyun?" Wanita paruh baya itu kaget kemudian ia menatap bingung ke arah Yeolne.

"Silahkan masuk."

Ekor mata wanita itu kembali melirik ke arah Yeolne, "ini-siapa?"

Seperti sudah tau jika wanita ini tidak mengenali nya, Yeolne mencoba memperkenalkan diri.

"Annyeonghaseyo halmoni. Park Yeol Ne imnida. Bangapta." Anak itu membungkukan badan nya 90° Tak lupa ia menarik kedua sudut bibir nya memperlihatkan senyuman yang sangat manis.

"Ha-halmoni?" Aku segera menarik wanita yang sedang kebingungan itu menjauh dari Yeolne.

"Baekhyun, katakan pada eomma sekarang?! Anak itu sebenarnya siapa?" tanya wanita itu ketika aku sudah berhasil membawa kami menjauh dari Yeolne.

"Anak yang bernama Yeol Ne itu adalah anak ku dengan Chanyeol. Dan dia juga cucu kandung eomma."

"M-mwo? Anak? Cucu? Baekhyun, lelucon apa yang sedang kau perbuat, uh?!"

"Dia benar-benar anak kandung ku dengan Chanyeol, sekaligus cucu kandung eomma!" ucap ku seraya sesekali melirik Yeolne yang sedang berada di ruang tamu sendirian.

"Tapi bagaimana bisa?!! Kau kan LAKI-LAKI, BAEKHYUN!!"

Yup! Aku sudah menduga jika eomma tidak akan percaya jika Yeolne adalah anak kandung ku.

"Eomma! Kecilkan suaramu!" Beruntung Yeolne tidak mendengar apa yang dikatakan eomma, ia sedang asyik melihat-lihat foto appa nya yang terletak tak jauh darinya.

"Percuma saja jika aku memberitahu eomma! Eomma tidak akan mengerti!" lanjut ku.

"Baik kau benar! Sekalipun kau menjelaskan nya, eomma tidak akan mengerti. Eomma tidak perduli siapa ibu atau ayah dari anak itu, tapi eomma mau kau MEMUSNAHKAN ANAK ITU SEKARANG JUGA!"

Lututku lemas seketika. Bagai di sambar petir Chen(?) Aku kaget dan tidak mempercayai apa yang eomma katakan.

"EOMMA!"

"Aku tidak peduli, tapi kau harus memusnahkan anak itu SEKARANG JUGA!! Atau AKU YANG AKAN MEMUSNAHKAN NYA?!" Mata ku menatap wajah eomma. Kenapa? Kenapa eomma ku berubah? Kenapa eomma yang aku tau menyayangi ku itu malah menyuruhku untuk memusnahkan cucu nya sendiri?!!

"Wae?! Waeyoo?! Kenapa aku harus melakukan itu?!"

"Jika dia memang anak kandung mu, maka pemilik warisan keluarga Byun adalah anak itu! Eomma tidak ingin anak itu yang menjadi pewaris kekayaan keluarga kita! Apalagi anak itu adalah anak mu dengan Chanyeol!!"

"Jadi ini hanya masalah warisan kekayaan?!! Asal eomma tau, aku dan Yeolne tidak membutuhkan warisan itu sepersen pun!!"

Tangan lembut eomma memegang tangan ku. Aku menatap bingung ke arah tangan eomma.

"Baekhyun, jika anak itu tidak ada maka kaulah pewaris satu-satu nya harta kekayaan keluarga Byun! Eomma menyuruhmu begitu karena eomma hanya ingin kau bahagia!!"

Aku segera melepaskan dengan kasar pegangan tangan nya pada tangan ku.

"Tapi maaf eomma, aku tidak bisa melakukan apa yang eomma katakan. Hanya Yeolne lah harta ku yang tersisa setelah Chanyeol meninggal!" Aku menahan air mata ku. Kenapa eomma dengan mudah menyuruh ku untuk memusnahkan Yeolne? Harus nya ia tau bagaimana perjuangan ku untuk menjaga, melahirkan dan membesarkan Yeolne sendirian tanpa seorang ayah!

"Oh aku baru ingat. Sudah lama aku ingin mengatakan soal Chanyeol padamu. Chanyeol, suami mu, dia meninggal itu karena.." Eomma ku menggantungkan kalimatnya.

Aku menatap bingung dan menunggu eomma melanjutkan perkataan.

"Itu karena eomma."
.
.
Deg!
.
.
"M-M-MWO?!" kata ku dengan bibir bergetar.

Tuhan! Bangunkan aku jika ini hanya mimpi buruk! Aku tidak kuat untuk mendengar kelanjutan apa yang eomma ku katakan!
.
.
Hening seketika menyelimuti kami.
.
.
"Ja-jadi eomma yang selama ini membunuh Chanyeol?!"

"Bukan. Bukan begitu.."

"LALU APA?!!!!" teriak ku.

"Bukan eomma yang membunuhnya. Eomma hanya menyuruh seseorang untuk memusnahkan nya."

"Seseorang? Siapa?!"
.
1 detik
.
2 detik
.
3 detik
.
4 detik
.
5 detik
.
"Sehun."

"Se-sehun? Bagaimana bisa?!!" kaget ku. Entah ini sudah keberapa kali aku kaget. Jantung ku serasa ingin lepas.

"Eomma hanya menyuruh nya untuk memusnahkan Chanyeol. Eomma tidak mengatakan jika ia harus menabrak Chanyeol hingga tewas. Jadi ini bukanlah salah eomma sepenuhnya!" bela eomma.

Mata eomma malah melihat sekeliling, ia tidak berani menatap mata ku. Ia tau jika aku akan meledak saat mendengar ini.

"Apa ini ada kaitan nya dengan persyaratan yang eomma ajukan pada Chanyeol sebelum aku dan dia menikah?"

Kepala eomma mengangguk perlahan.

Seketika oksigen disekelilingku berkurang drastis. Hati ku sangat panas. Marah? Sudah pasti! Siapa yang tidak marah jika kau mengetahui orang yang kau cintai meninggal karena perbuatan eomma mu dan teman dekat mu sendiri.

Sehun? Cih!! Belum hilang kebencian ku pada lelaki picik itu. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa ia menyembunyikan ini selama 6 tahun. Aku benar benar bodoh! Bagaimana pembunuh suami ku sendiri masih berkeliaran dengan bebas sekarang?! Setidak nya ia harus menerima hukuman atas perbuatan bejad nya, setidaknya menikmati dingin nya lantai sel penjara.

"Aku benar-benar tidak percaya jika eomma ku dapat melakukan hal seperti itu! Mulai sekarang kau bukanlah EOMMA KU LAGI!!"

Aku segera berlalu dari hadapan nya. Meninggalkan nya dengan wajah bingung.

"Yeolne! Aku kita pergi sekarang juga dari sini!!" Aku menarik tangan Yeolne dengan kasar.

"Ta-tapi eomma, kita baru saja sampai!" tanya Yeolne bingung.

"Tidak! Kita harus pulang sekarang!!" Aku menarik Yeolne dan mengambil koper ku yang tergeletak di depan pintu. Membuka pintu dan menutup nya dengan kasar.

"Baekhyun! Kau mau kemana?! Kembalilah!" teriak wanita itu dengan jalan tergopoh-gopoh mencoba mengejarku.

Terlambat, aku sudah berhasil pergi dari rumah neraka itu. Aku membawa Yeolne pergi dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.

Te

Be

Ce

Scrrol --> to next part. If doesnt open a next part, please vote and comment before!! I believe it will work!
.
Happines 046594

Continue Reading

You'll Also Like

786K 48.5K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.3K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
379K 31.4K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
197K 16.8K 88
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...