KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]

Por Cintaprita

523K 54.2K 59.5K

[FOLLOW SEBELUM BACA] 'Bad boy doesn't cry, they fight' Ksatria Geovandra. Gelap, tangguh, dan berbahaya. Sta... Más

PROLOG
CAST
[01] Kedatangan 5 Siswa Baru
[02] KSTARIA GEOVANDRA
[03] RUANG BASKET
[04] BALAPAN
[05] DANAU
[06] MIMPI
[07] NARKOBA?
[08] PULANG SEKOLAH
[09] PANTI
[10] ADA APA ?
[11] CEMBURU?
[12] PART TIME
[13] INSIDEN
[14] Rumah Sakit
[15] MERAWAT KSATRIA
[16] TEMAN LAMA
[17] DICKO
[18] MIMPI
[19] GARA-GARA GABRIELLA
[20] TEMAN LAMA?
[21] MAIN BASKET
[22] ULANG TAHUN
[23] ADA APA DENGAN DICKO
[24] FOTO
[25] TERNYATA ....
[26] KENAPA?
[27] REX
[29] KEPAGIAN
[30] ANONIM
[31] FAKTA LAINNYA

[28] KANTOR POLISI

7.6K 836 718
Por Cintaprita

Mayan ya tiga hari gak update, kemaren-kemaren sibuk main guis, maafkann😭😭

Semunggu ke depan bakaln susah banget buat update, karena bakalan pulang malem terus. Syukur-syukur ada waktu nanti aku tetep update💓💓

Tarik napas dulu ....

Happy reading💓










"Pagi, love."

Selena mendengus kesal, terhitung sudah tiga hari berlalu artinya cowok berpredikat berengsek itu sudah masuk kembali sekolah. Anehnya, ia tak nampak menyesal sama sekali atas perbuatan dan hukuman yang ia terima. Sebaliknya, ia nampak antusias sekali pagi itu.

Cowok itu menghadang langkah Selena, menatapnya dengan tengil dan seolah tak terjadi apapun.

"Minggir," cetusnya tanpa mau menatapnya sama sekali. Boro-boro mau menatapnya, sejujurnya bercakap-cakap saja ia tak sudi.

"I miss you so bad," akunya lagi yang sama sekali tak mendapat respon dari Selena.

Selena menarik napas dalam-dalam, membuat ancang-ancang untuk kabur.

"Mau pergi kemana?" Dengan mudah cowok itu menarik tangannya dan kembali berhadapan.

Selena menyentak tangannya yang baru saja di cekal oleh Ksatria seolah jijik dengan sentuhan cowok itu. "Gak usah ganggu gue, urus sana cewek lo!" serunya marah kemudian melangkah pergi dengan membenturkan bahu keduanya.

"Siapa cewek gue?"

"Ganriella."

"Lo juga, kan?"

"Amit-amit."

Di belakang sana Selena mendengar suara tawa yang terdengar menjijikan.

"Pergi yang jauh, gue gak peduli harus ngejar sejauh manapun."

Selena menggelengkan kepalanya. Kalau ada kontes dengan judul 'orang paling gak tahu diri sedunia' sudah pastilah Ksatria juara satunya. Bisa-bisanya mengatakan hal segila itu setelah dengan jelas-jelas dia berselingkuh dari Selena.

"Kenapa sih? Pagi-pagi udah bete gitu," celetuk sebuah suara yang saat dilihat rupanya adalah Dicko.

"Ketemu cowok gila."

Dicko terkekeh.

"Sinting amat sih jadi cowok, heran gue," dumel Selena yang masih terbawa suasan.

"Gak usah dipikirin, ntar malah makin susah move on nya."

"Gue udah move on ya!"

"Iya deh iya," Dicko nampak mengalah. "Ehiya Sel."

Selena mendongak saat mendengar Dicko akan mengatakan sesuatu.

"Hari ini gue gak balik ya."

"Hah? Kenapa?"

"Mau balik rumah nyokap, ortu gue udah pulang dari dinas."

"Berapa lama?"

"Gak lama, besok juga balik lagi gue."

"Oh ya udah hati-hati."

Dicko mengangguk. "Jaga rumah ya, awas lohya di pojok-pojokan itu kadang suka ada putih-putih gitu."

"Dicko!" Kesalnya karena ditakut-takuti.

Dicko terbahak kemudian melambaikan tangannya dan pergi ketika ada persimpangan.

"Nyebelin deh," gumamnya.

*****

Saat sedang istirahat Malik tiba-tiba menarik kursi di depannya lalu menatap Selena dengan penuh arti.

"Apa?" tanyanya dengan kesal.

"Sel, gue di suruh bos buat bilang buka blokiran WA nya dia."

"Bilangin ke bos lo gak usah ganggu gue."

"Wah kalo itu gak bisa bu bos."

"Stop panggil gue itu."

"Bu bos." Malik malah melakukannya lagi. "Ah ribet banget deh, yang pacaran siapa yang pusing siapa."

"Siapa yang pacaran?" sewotnya.

"Jadi kalian udah gak pacaran? Ya udah pacaran sama gue aja mau gak?" tanyanya dengan memamerkan jajaran giginya yang putih juga rapih itu.

"Pergi gak lo!" marah Selena hampir menyiram wajah Malik dengan botol berisi cabe di dekatnya.

"Jir serem banget," ujar Malik seraya mengusap dada.

"Sel, tarik napas ... lalu buang," tutur Rara hati-hati saat melihat wajah Selena yang sudah memerah.

Selena melakukan apa yang barusan Rara instruksikan.

"Gue denger Gabriella gak masuk."

"Terus?" kesalnya lagi.

"Gak papa sih, info doang."

"Lo ikutan gak jelas kayak mereka."

"Btw, di Mall Indah jam 7 malem bakal ada bazar buku besar-besaran."

"Serius Ra?"

Rara mengangguk. "Gue sih mau kesana, lo mau ikut ...."

"MAU!" Selanya dengan penuh antusias.

Rara terkekeh. "Ya udah ntar malem gue jemput lo."

"Bukannya lo baru beres belajar motor?" tanyanya dengan ragu.

"Santai Sel, kata bokap sih gue udah handal, aman lah sama gue mah."

"Oh ... ya udah, asal bawanya pelan-pelan aja." Nampak sekali keraguan yang menghinggapi Selena, karena setahunya Rara baru belajar motor sekitar dua mingguan yang lalu.

Bersamaan dengan itu tiba-tiba saja beberapa cowok berdiri si hadapan mejanya. Kepalanya menunduk dengan kegelisahan yang nampak jelas di wajahnya.

Ah, Selena ingat. Mereka cowok-cowok yang mengatakan hal kurang ajar padanya tempo hari.

"Ngapain kalian ke sini? Mau bully temen gue lagi?!" Seru Rara dengan marah.

"Bu ... bukan," sahut salah satu dari mereka.

"Mending kalian pergi deh, gue males kalo ada ribut-ribut lagi," ucap Selena dengan lelah.

"Kita ke sini mau minta maaf," ujar salah satu dari mereka dengan suara lantang.

Selena mematung begitu juga Rara. Mereka ini berandalan yang dari segala aspek tidak disukai siswa, salah satunya pernah hampir dikeluarkan dari sekolah. Bikin rusuh sekolah dan mencoreng nama sekolah. Kata 'maaf' adalah pantangan bagi mereka. Jelas saja Selena merasa aneh.

"Kita janji gak akan lakuin hal ini lagi."

"Plis Sel, maafin kita. Kita mau hidup kita tenang kayak biasanya lagi," ucapnya dengan memelas.

Selena mengerutkan dahi. Apa maksudnya?

Tetapi saat Selena mendongak dan mendapati Ksatria dan teman-temannya tengah menatap ke arahnya dengan tersenyum lebar, Selena tahu maksudnya.

Mereka memang gila, ia jadi penasaran apa yang mereka lakukan pada sekelompok cowok-cowok ini?!

****


"Ra, sebenernya lo bisa gak sih bawa motornya?" tanya Selena yang udah punya firasat buruk. Ya gimana enggak, sejak awal menaiki motor Rara saja cewek itu sudah beberapa kali hampir menabrak trotoar.

"Aman Sel, ini udah lumayan kok."

Lumayan dari segi mananya coba?

"Mending lo titip aja motornya di tempat parkir, ntar kita sambung naik taxi online," saran Selena.

"Gak usahlah sayang duit."

"Gue lebih sayang nyawa, Ra."

Rara terkekeh. "Santuy aja sih Sel, bokap gue juga awalnya bawel kayak lo gitu pas gue bonceng tapi aman-aman aja sih walaupun pertamanya nyungaep ke got dulu."

"Tuhkan!"

"Tapi kan itu dulu."

Hah. Ya sudahlah dengan berat hati Selena akan mempercayai Rara.

"Rumah kayaknya sepi banget. Bukannya lo serumah juga sama Dicko."

"Tuh anak lagi pulang dulu ke rumahnya."

"Oh pantesan."

"Ra."

"Hmmm."

"Menurut lo apa yang Ksatria sama temen-temennya lakuin sama orang yang udah lecehin gue?"

"Kenapa gak lo tanya langsung ke orangnya?"

"Ngapaih sih, gue kan cuma mau main tebak-tebakan sama lo doang."

"Kalo menurut gue sih ya dikerjain."

"Parah gak ya? Kan mereka biasanya gak takut siapa-siapa, tiba-tiba jadi setakutan itu."

"Nah kalo itu gue gak tahu. Mungkin Ksatria tahu."

"Apa sih Ra."

Rara terkekeh.

Saat sedang menikmati jalanan, tiba-tiba saja Selena melihat kucing di depannya, dengan panik ia menggoyangkan bahu Rara, "RA AWAS KUCING!"

"HAH? MANA?!"

Bersamaan dengan itu, Rara yang terkejut tiba-tiba membelokan stang motornya secara tak sadar.

"RA DI DEPAN MOTOR!"

BRAK ....

*****

Selena hampir menangis saat mendapati keduanya tengah duduk berhadapan dengan salah satu polisi yang sejak tadi menginterogasi keduanya.

Setelah menabrak pesepeda motor lainnya, tiba-tiba saja mereka dikerubungi oleh beberapa saksi mata dan juga warga sekitar. Tak tahu apa yang terjadi selanjutnya karena tiba-tiba saja keduanya sudah berada di kantor polisi.

"Tadi ada kucing nyebrang pak, saya mau menghindar eh malah ada motor lain," terang Rara.

"Tapi adek tahu tidak tindakan adek membahayakan pengguna jalan lain."

"Iya pak maaf."

"Adek-adek ini ada luka gak? Biar sekalian di obatin."

"Aman pak."

"Ya sudah kita tunggu dulu orang tua adek ke sini ya."

Keduanya mengangguk lesu.

"Bukannya ke bazar buku yang ada malah di kantor polisi," keluh Selena. "Lo sih Ra, gak dengerin omongan gue."

"Iya deh iya, maaf."

Rasanya mau menangis saja, apalagi saat beberapa polisi menatap keduanya dan menggelengkan kepala tanda prihatin.

"Ada-ada aja anak zaman sekarang."

"Ra, gue mau pipis."

"Ya udah pipis aja."

"Dimana toiletnya?"

"Ya tanya."

"Ish."

Dengan kesal Selena bangkit laku mencari kemungkin letak toilet yang ada di sana.

"Pak maaf kalau toilet sebelah mana ya?"

"Adek lurus aja, nanti di paling ujung ada toilet."

Selena mengangguk dan berterima kasih. Kemudian melanjutkan langkahnya.

Karena terburu-buru Selena tidak melihat sana sini alhasil saat akan masuk ke kamar mandi, ia malah tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Akhir-akhir ini ia memang menjadi ceroboh juga sial.

"Maaf ...."

Ucapannya terhenti saat melihat siapa yang ada di depannya, keterkejutan nampak jelas di wajahnya, begitupun dengan orang yang ada di hadapannya.

"Dicko? Lo ngapain di sini?!"












Guyss komen di sini teori kamuu, karena aku baca-bacain komen kalian ngakak bgtt. Ada yg melenceng jauh sampe ke yg mendekati sekalipun🙌🙌

NEXT?

SPAM EMOT 🔥🔥

SPAM RANDOM🔥


See yaa💕

Seguir leyendo

También te gustarán

2.3K 1.2K 61
"Dua insan yang berpegang teguh pada satu harapan." "Cinta yang sempurna itu, kalau Jova dan Devan selalu bersama." Sebuah kisah seorang gadis bernam...
73K 6.5K 19
❗BERISI KONTEN KASAR DAN SIKAP YANG TIDAK UNTUK DI TIRU❗ [Peringatan : banyak kesalahan dalam kepenulisan. Mohon maaf jika kalian merasa terganggu ji...
1M 15K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.7M 121K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...