Mmmm...
Setelah sarapan sederhana, Sejun duduk dengan pandangan kosong.
"Puhuhut."
Kuehehehe.
"Eehee."
[Hehe.]
Di samping Sejun, Theo, Cuengi, Ajax, dan Flamie mengambil tempat masing-masing,
Pat-pat.
menerima pukulan Sejun.
"Eehee. Giliranku sekarang."
[Giliranku sekarang.]
Secara bergiliran.
Ajax mendekatkan tangan kiri Sejun yang mengelus perut Cuengi ke ekornya sendiri,
Hop.
dan Flamie menggerakkan tangan kanan Sejun yang mengelus perut Theo ke kepalanya.
Pat-pat.
"Hehehe..."
[Hehe...]
Ajax dan Flamie tersenyum lebar saat dibelai oleh Sejun.
Seiring berjalannya waktu,
"Puhuhut. Sekarang giliranku, meong!"
Kueng!
[Sekarang giliran Cuengi!]
Theo dan Cuengi mengembalikan tangan Sejun kepada mereka.
Tangan Sejun bergerak maju mundur beberapa kali,
"Hah? Mengapa aku melakukan ini?"
Sejun sadar dari keadaan kosongnya.
Kemudian,
Swoosh.
Saat tangan Sejun berhenti sejenak,
Mmmm...
Kesadaran Sejun menjadi semakin menjauh. Anehnya dia merasa hampa dan kurang motivasi.
"Ketua Park, gerakkan tanganmu, meong!"
Kueng!
[Cuengi masih menginginkan lebih!]
Pat-pat.
Theo dan Cuengi dengan paksa menggerakkan tangan Sejun untuk mengelus perut mereka.
"Hmm..."
Saat tangannya bergerak, Sejun kembali sadar.
Kemarin, pikiran Sejun hampir dihancurkan oleh Nightwalker.
Meski Fenrir dengan cepat menyelamatkannya, jiwa Sejun terluka dalam prosesnya.
Dan melalui luka itu, jiwanya menyebar.
Jiwa Sejun terus bertebaran sejak kemarin.
Pagi harinya, kondisi jiwa Sejun semakin memburuk, namun untungnya, membelai keempatnya dengan kekuatan mental yang kuat mampu menyembuhkan luka jiwanya.
Energi yang dipancarkan dari jiwa keempatnya mengalir menuju jiwa Sejun, mengisinya kembali saat mereka dibelai.
Pat-pat..
Pada saat Sejun telah menepuk keempatnya melewati jam makan siang,
[Luka di jiwamu telah disembuhkan.]
[Bakat: Jiwa yang menyembuhkan lukanya terbangun.]
Sebuah pesan muncul di depan Sejun, menandakan bahwa sebuah bakat telah bangkit.
"Hah?"
Aku punya luka di jiwaku?! Sejun terkejut dengan pesan itu.
Dia menyadari bahwa kelesuan yang tiba-tiba mendominasi seluruh tubuhnya telah hilang.
Apakah aku lemah akhir-akhir ini? Dilihat dari mimpi buruk tadi malam, tubuhku pasti melemah.
"Aku perlu makan sesuatu yang bergizi hari ini. Tapi bakat macam apa itu?"
Sejun berpikir tentang makan sesuatu yang baik untuk tubuhnya sambil memeriksa bakatnya.
[Bakat: Jiwa yang Menyembuhkan Lukanya]
Sebuah bakat yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang telah terluka jiwanya dan disembuhkan.
– Status khusus Kekuatan Mental terbuka.
– Kekuatan Mental +10
– Potensi Kekuatan Mental +500
– Kekuatan Mental Anda akan meningkat 1 setiap kali Anda melakukan sesuatu yang memperkaya jiwa.
"Kekuatan Mental telah dibuka?"
Saat Sejun memeriksa statistiknya,
Statistik: Kekuatan (921/943) Stamina (1319/1396) Kelincahan (929/958) Kekuatan Sihir (1323/2279) Kekuatan Mental (10/500)
stat Kekuatan Mental ditambahkan seperti yang dijelaskan.
"Tapi untuk apa aku menggunakan Kekuatan Mental?"
Pat-pat.
Saat Sejun dengan penasaran mengelus Ajax dan Flamie,
"Sejun hyung, kamu mendapatkan status Kekuatan Mental?! Ehem! Izinkan aku memberi tahumu apa itu stat Kekuatan Mental! Dia..."
Ajax menjelaskan dengan bangga.
Kemudian,
"Jadi, orang dewasa bilang itu status yang bagus untuk dimiliki?"
"Ya! Mereka bilang itu bagus tapi sulit dijelaskan dengan kata-kata!"
Ini bukan semacam suplemen energi, dan itu bagus tapi tak terlukiskan dengan kata-kata...
'Aku harus bertanya pada Kaiser~nim nanti.'
Dia ingin segera bertanya, tapi
Sparkle-sparkle.
Eehee. Aku sudah memberitahu Sejun hyung tentang hal itu! Ajax bangga bisa berbagi sesuatu dengan Sejun, jadi dia tidak bisa bertanya begitu saja.
Kemudian,
Rumble-rumble-!
Jam perut Cuengi, yang menandakan makan malam, berbunyi nyaring.
"Oh?! Ini sudah malam."
Melihat langit yang sedikit gelap, Sejun menyadari kenapa jam perut Cuengi berbunyi lebih keras dari biasanya.
Karena mereka belum makan siang.
"Apa kau lapar? Anak-anak, bisakah kamu menangkap makanan laut dari kolam untukku?"
Menu makan malamnya adalah seafood dan shabu-shabu jamur. Dia meminta anak-anak untuk mengambil makanan laut.
Kueng!
[Oke!]
"Oke! Hyung!"
Cuengi dan Ajax buru-buru berlari ke kolam atas permintaan Sejun,
"Puhuhut. Aku tidak mau, meong."
Theo yang tidak menyukai air dan tidak ingin meninggalkan pangkuan Sejun, terus berpegangan pada kaki Sejun.
Kemudian,
[Hehe. Tuan, tapi menurutmu apa yang harus ditangkap Cuengi dan Ajax?]
Flamie dari bahu Sejun menggali informasi tentang apa yang ingin Sejun tangkap.
"Yah, kuharap kita makan gurita untuk makanan bergizi hari ini...tapi aku ingin tahu apakah kita bisa menemukannya?"
[Gurita? Seperti apa bentuknya?]
"Gurita? Hmm... Ia memiliki 8 kaki dan kepala agak bulat."
Sejun menjelaskan sebaik yang dia bisa menjawab pertanyaan Flamie.
[Oh! Jadi begitu!]
Berkat Sejun, Flamie menerima data tentang gurita.
'Ayo kita cari gurita!'
Akar Flamie di laut dimensional dengan rajin mencari gurita, menggiringnya menuju kolam.
Tak lama setelah,
Kuehehehe. Kueng!
[Hehehe. Kami menangkap sekelompok makhluk berkaki banyak!]
"Eehee! Sejun hyung akan menyukai ini, kan?"
Squirm. Squirm.
Cuengi dan Ajax muncul dari kolam, dengan tangan penuh gurita yang dikirim oleh Flamie.
Kemudian,
Boom.
Dipasang di pinggang mereka dengan salah satu kakinya, seekor gurita raksasa diseret ke atas...
- "Kamu bajingan, beraninya kamu memperlakukanku seperti ini!"
Alih-alih seekor gurita, sebuah fargmen dari kursi ke-6 dari ApostlePenghancur, Kraken yang mengerikan, pemakan laut, diseret ke atas.
Mereka membawanya hidup-hidup karena berubah menjadi koin ketika dibunuh.
Tentu saja, mereka mengikat enam kaki yang tersisa dengan erat agar tidak bergerak.
Sayangnya Kraken juga memiliki 8 kaki.
Kueng?!
[Tapi apakah ini benar-benar makanan bergizi?!]
"Jika Sejun hyung bilang begitu, itu pasti benar."
Keduanya ragu apakah boleh memakan Apostle Penghancur, tapi jika Sejun bilang itu bergizi, maka itu benar.
Tentu saja Sejun tidak pernah mengira mereka akan membesarkan Kraken.
***
'Pria keras kepala ini, benar-benar tidak ingin meninggalkan Sejun...'
Tier, yang telah mengawasi Theo sepanjang hari secara alami meneruskan akta tersebut ke lantai 83 Menara Putih.
Namun, Theo tidak pernah meninggalkan sisi Sejun, menempel padanya seperti lem.
Tepat ketika kesabaran Tier hampir habis,
- "Hah?! Energi apa ini?!"
Tier merasakan energi kehancuran. Keberanian kekuatan penghancur!
Tier buru-buru terbang menuju sumber energi destruktif.
- "Kamu! Beraninya Apostle Penghancur muncul di sini?! Anak-anak, aku akan menyelamatkanmu!"
Tier berteriak saat melihat Cuengi dan Ajax, pinggang mereka diikat dengan kaki Kraken.
Bagi Tier, Cuengi dan Ajax tampak seperti dibawa pergi oleh Kraken.
Kemudian,
- "Meleleh!"
Swoosh.
Tier melelehkan Kraken.
- "Kembali."
Tentu saja, dia menyerap racun itu kembali ke dalam tubuhnya, memastikan untuk membersihkannya dengan benar. Dia tidak ingin Sejun keracunan.
Clang.
Kraken berubah menjadi sepuluh koin abu-abu.
Kweeeng-!
[Ayah, makanan bergizinya hilang-!]
"Eeh! Sejun hyung, aku akan memberikannya padamu-!"
Cuengi dan Ajax menangis tersedu-sedu atas hilangnya Kraken yang telah mereka bawa dengan susah payah,
"Kenapa Cuengi kita menangis?!"
- "Siapa yang membuat cucuku menangis?!"
Sejun dan Kellion bergegas setelah mendengar tangisan mereka.
- "Uh...itu..."
Akibatnya, Tier mendapati dirinya harus menjelaskan situasinya kepada keempatnya, meskipun dia tidak melakukan kesalahan apa pun.
"Hah? Seekor Kraken?
- "Mengapa menjadi Apostle Kehancuran...?"
Atas penjelasan Tier, Sejun dan Kellion melihat ke arah Cuengi dan Ajax.
Kemudian,
Kueng!
[Ayah ingin makan makanan bergizi dengan gurita berkaki 8 dan kepala bulat, jadi kami menangkapnya!]
"Ya! Sejun hyung ingin makan gurita sebagai makanan bergizi!"
Keduanya dengan sungguh-sungguh menjelaskan mengapa mereka menangkap Kraken.
Namun,
"Hah? Siapa yang bilang pada kalian aku ingin makan gurita sebagai makanan bergizi?"
"..."
"..."
Dalam emosi yang memuncak, mereka akhirnya mengungkapkan lebih dari yang seharusnya.
Pada saat itu,
"Ah. Aku kebetulan mendengarnya dalam perjalanan dan memberi tahu mereka berdua."
Veronica muncul dari kolam dan merespons.
"Oh?! Veronica, apakah kamu juga ada di kolam?"
"Ya. Aku tiba-tiba ingin berenang... "
Veronica, yang telah menghubungkan area dimana para Ent berada ke kolam di bawah perintah Flamie.
[Veronica, cepat ke kolam dan sampaikan apa yang aku katakan pada Tuan Sejun!]
"Ya! Tebasan Cahaya Bulan yang Agung!"
Kwaang!
Mengikuti perintah Flamie, dia segera menghubungkan terowongan dan sampai ke kolam.
Berkat dia, identitas Flamie terlindungi.
"Ayo kita makan malam sekarang."
Sejun pergi ke dapur bersama Cuengi dan Ajax untuk menyiapkan makan malam,
Dengan cepat menyiapkan kuah shabu-shabu yang telah dia siapkan sebelumnya dan dengan cepat menangani guritanya.
Warururur.
Dia menambahkan gurita dan berbagai jamur ke dalam kaldu.
Sesaat kemudian,
[Anda telah mencapai prestasi membuat Shabu-shabu Jamur Gurita Berenergi yang pertama di menara.]
[Resep Shabu-shabu Jamur Gurita Energizing terdaftar di Memasak Lv. 8.]
[Kemahiran Anda dalam Memasak Lv. 8 sedikit meningkat.]
Sebuah pesan muncul yang menunjukkan selesainya hidangan.
"Mari makan. Celupkan ke sini."
Saat Sejun mengeluarkan kecap,
Kueng!
[Terima kasih atas makanannya!]
"Hyung-nim, terima kasih untuk makanannya!"
"Terima kasih untuk makanannya!"
Cuengi, Ajax, dan Veronica mulai memakan gurita dan jamur, mencelupkannya ke dalam kecap.
Kemudian,
"Kalian makan juga."
Sejun mengurus makanan Theo, Piyot, dan Blackie, menyediakan Churu, kacang tanah, dan ubi kering.
Sejun juga menikmati shabu-shabu, memetik gurita dan jamur. Seperti yang diharapkan, guritanya kenyal dan enak.
Saat semua orang sedang menikmati makan malam mereka,
Kking!
'Aku sudah selesai makan!'
Fenrir dengan cepat menghabiskan makan ubi keringnya.
'Tentunya apa yang dia makan pasti terasa lebih enak?'
Fenrir mengamati apa yang Sejun makan.
Squirm squirm.
Sejun telah menyisihkan beberapa gurita hidup untuk ditambahkan nanti.
Plop.
'Aku akan memakan semuanya!'
Fenrir meluncurkan dirinya ke arah mangkuk berisi gurita hidup.
Namun,
Kking! Kking!
'Hai! Selamatkan aku! Aku tidak bisa bergerak!'
Alih-alih makan, Fenrir malah dibungkus erat oleh gurita hidup dan mengirimkan SOS ke Sejun.
"Hai! Jika kamu ingin makan, kamu seharusnya memanggilku! Kenapa masuk ke sana?!"
Fenrir akhirnya hanya dimarahi oleh Sejun.
Kking!
'Kamu selalu makan makanan lezat sendirian!'
"Blackie, apakah kamu menginginkan ini? Di Sini."
Meski Fenrir mengeluh, dia berhasil mendapatkan sepotong gurita rebus.
Kemudian,
Chap. Chap. Chap.
Buru-buru memakan gurita pemberian Sejun padanya,
Kking... Kking...
'Aku kenyang... Tepuki aku...'
Dia mengirim SOS lagi ke Sejun.
"Uh."
Pat-pat.
Sejun mengelus perut montok Fenrir,
Burp.
Dan membuatnya bersendawa.
Setelah makan malam selesai,
[Anda telah memperoleh Benih Ginkgo.]
[Pengalaman Kerja Anda sedikit meningkat.]
[Kemahiran Anda dalam Pemanenan Benih Lv. 8 sedikit meningkat.]
[Anda perlu menggunakan skill Pemanenan Benih 603.716 kali lebih banyak untuk menyelesaikan Pencarian Pekerjaan.]
...
..
.
Sejun menghabiskan waktunya memanen benih ginkgo hingga menjelang tidur.
Crackle. Crackle.
Di bawah langit malam, di depan api unggun.
Sejun sibuk memanen ginkgo beberapa saat seperti itu.
"Aku melakukan banyak hal."
Melihat tumpukan ginkgo kupas yang menumpuk sebelum dia menyadarinya, dia merasa baik. Itu sangat bermanfaat.
Kemudian,
[Jiwamu terasa terpenuhi.]
[Kekuatan Mentalmu meningkat 1.]
Kekuatan Mentalnya meningkat 1 seiring dengan pesannya.
"Karena mereka bilang bagus kalau peringkatnya tinggi..."
Sejun merasa bangga dengan pertumbuhannya hari ini dan tertidur.
Pagi selanjutnya.
"Ayo kita cari buah pir hari ini!"
Sejun yang sudah mendapatkan kembali motivasinya memutuskan untuk pergi mencari buah pir.
Kueng?!
[Apakah kita mencari kapal Cuengi baru?!]
"Tidak. Bukan kapal layar, melainkan buah pir. Masuk ke dalam."
Setelah mengirim teman-temannya ke dalam ruang penyimpanan kosong,
Swoosh.
Dia membuka akta tanah untuk lantai 81 Menara Hitam dan menghilang dari tempatnya.